Rss Feed
  1. How to Train Your Dragon: Bagaimana Cara Melatih Nagamu (How to Train Your Dragon, #1)How to Train Your Dragon: Bagaimana Cara Melatih Nagamu by Cressida Cowell
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: How to Train Your Dragon
    Penulis: Cressida Cowell
    Penerbit: Mizan Fantasi
    Halaman: 254 halaman
    Terbitan: Maret 2010

    Apa sih bayangan kamu tentang orang Viking? Nih, ada beberapa jawaban: mereka adalah pelaut ulung, kuat, pemberani, tapi juga berangasan. Nyaris nggak ada orang Viking yang kurus, lemah, dan canggung. Nyaris...

    Kamu belum ketemu Hiccup Horrendous Haddock III, sih... Hiccup adalah anak Viking yang paling enggak-Viking-banget, kurus kering, lemah, dan nggak terampil berkelahi. Pokoknya bertolak belakang dengan 99,9 persen orang Viking lainnya, deh!

    Padahal Hiccup adalah anak Kepala Suku Hooligan Berbulu, yang wajib ikut Program Inisiasi Naga dan harus mencari naga pendamping. Tapi, yang dia dapat hanyalah Toothless alias naga ompong. Bisakah Hiccup lulus inisiasi dan jadi penerus ayahnya? Terus, bagaimana nanti kalau Naga Monster Lautus Maximus mencoba menelan seluruh sukunya?

    Waktunya bagi Hiccup belajar jadi Pahlawan, meski harus jatuh bangun dan mengalami kekonyolan demi kekonyolan.

    Review

    Saya termasuk golongan yang nonton filmnya dulu baru baca bukunya. Juga termasuk golongan orang yang kaget karena ceritanya beda banget antara kedua media tersebut. Kalau di film cocok untuk semua usia, bukunya terasa lebih untuk anak-anak.

    Inti cerita antara film dan bukunya sama. Tentang seorang anak laki-laki yang merasa tidak cocok sebagai anggota bangsa Viking. Juga tentang pandangan bangsa Viking yang menganggap naga sebagai hewan yang perlu diteriaki untuk ditaklukkan (kalau di filmnya, mereka dianggap sebagai ancaman. Kalau gak salah ingat :v).

    Itu doang yang mirip. Sisanya beda banget. Bahkan ukuran tubuh Toothless aja beda.

    Buat saya, masing-masing versi memiliki kekuatannya sendiri. Kalau film lebih kaya akan aksi, bukunya lebih sarat akan komedi. Mulai dari nama-nama yang aneh, buku yang bikin ngakak, hingga umpatan yang kreatif.

    Secara keseluruhan, 3 bintang untuk Hiccup dan Toothless.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  2. Can you guys belive that it's almost the end of 2014? Time flies!

    Sedikit rekap untuk hasil bacaan RTTR bulan November:

    1. Haunted - Chuck Palahniuk (DNF. Drop di tengah jalan)
    2. Priceless Moment - Prisca Primasari (review)
    Untuk bulan ini, buku-buku yang saya masukkan di RTR adalah:
    1. An Astronaut's Guide to Life on Earth - Chris Hadfield
    2. Vandaria: Winterflame - Fachrul R.U.N.
    3. Bilangnya Begini, Maksudnya Begitu - Sapardi Djoko Damono
    4. Ben-Hur: A Tale of the Christ - Lew Wallace
    5. The Goldfinch - Donna Tart
    Sebenarnya lumayan ambisius sih. Bukunya kebanyakan tebal-tebal dan sebenarnya saya berencana juga untuk menyelesaikan NaNoWriMo yang pasti tidak selesai bulan ini :)).Tapi, gak apa-apalah. Dicoba saja :D. 

  3. Review Kumcer: Kristalisasi by Various

    Thursday, November 27, 2014

    Kristalisasi (Vandaria Saga)Kristalisasi by Alexia DeeChen
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Kristalisasi
    Penulis:  Alexia DeeChen, Melody Violine, Aryo Pratomo, Harbowoputra, Andry Chang, Rynaldo C. Hadi, Iris Aegis, Ami Raditya , Hans J. Gumulia, Pratama Wirya Atmaja
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 282 halaman
    Terbitan: April 2012

    Semesta Vandaria memendam beragam kisah menawan. Bisikan Sang Angin menuntun Evander Evrard dalam duelnya sebagai komandan Isfaris. Vaeran tidak segan-segan menghukum manusia-manusia penyebab Padamnya Bintang-Bintang Vaeran sendiri, hingga seorang pejalan cakrawala memutuskan untuk campur tangan. Sebulan sekali, Hamon menyaksikan anak manusia dijadikan bahan baku Batu Filsuf di Kastel Deimos. Suatu pagi pada Musim Gugur, murid Akademi Sihir Holstok bernama Lena terbangun dan mendapati seekor naga bening dalam kamarnya.

    Dengan Nyanyian Alam, Fyanei berusaha menyelamatkan desanya dari longsor. Gael Grifon berguru kepada seorang frameless tua yang sinis demi menjadi manusia penyihir di Padang Hijau Atap Merah. Tiga buah Relik Agung Gallizur dicari untuk menghadapi jenderal Deimos keji dan salah satunya telah dipegang Athalos, pemuda misterius yang hilang ingatan. Di Bawah Bulan Separuh kota perdagangan Zarkand, seorang pencuri bertekad mengambil kembali kristal miliknya. Beri Kami Damai adalah tugas terakhir Arvena, seorang penyair yang sering membohongi rakyat dengan syair kepahlawanan. Pentagon menghadirkan masa lalu lima tokoh yang akan memegang kunci nasib Benua Elir.

    Tiga zaman, tiga benua, sepuluh kisah yang mengkristal dalam satu semesta Vandaria...

    Review

    Beli buku ini dari Mbak Melody, salah seorang kontributor di kumcer ini, dengan diskon yang lumayan. Buku ini adalah buku ke-4 dalam dunia Vandaria yang saya baca. Untunglah saya sudah pernah baca novel Vandaria sebelumnya, karena ternyata butuh sedikit pengetahuan soal dunianya ketika membaca buku ini.

    Review singkat masing-masing cerita:

    1. Bisikan Sang Angin
    Suka dengan gaya bercritanya. Suka juga sama Evander, prajurit yang sangar di medan perang, tapi penyayang keluarga. Motivasi Haleine untuk membantu Evander, selain terasa klise, juga kurang kuat untuk saya.

    2. Padamnya Bintang-Bintang Vaeran
    Cerita yang menarik, tapi akhirnya menyisakan terlalu banyak pertanyaan. Lalu bagian terakhir yang muncul benda-benda "aneh" itu juga terasa janggal buat saya. Setelah baca beberapa review yang lain, baru deh saya ngerti kalau cerita ini ternyata pembuka untuk salah satu novel Vandaria yang sudah terbit.

    3. Batu Filsuf
    Salah satu cerita favorit. Suka sama konsep ceritanya yang lumayan gelap sebenarnya. Suka juga sama akhir ceritanya.

    4. Musim Gugur
    Saya agak bingung waktu baca cerpen ini. Pertama, saya butuh waktu untuk paham tentang alur waktunya. Kedua, saya bingung kenapa buku seberbahaya itu bisa ada di atas meja begitu saja. Kenapa tidak disimpan di tempat yang aman? Ataukah bukunya punya kesadaran sendiri sehingga bisa berpindah tempat?

    5. Nyanyian Alam
    Cerita dengan pesan moral yang sangat in your face. Bukan berarti saya nggak suka loh ya. Saya suka dengan cerita dan kedua karakternya. Saya juga merasa seperti sedang baca dongeng majalah Bobo di cerita ini.

    6. Padang Hijau Atap Merah
    Cerita yang lucu buat saya. Lucu dalam artian baik. Saya juga merasa sedang baca dongeng majalah Bobo di sini, tapi dengan akhir cerita yang... mungkin lebih cocok untuk dongeng-dongeng klasik.

    7. Relik Agung Gallizur
    Saya suka dengan plot ceritanya. Tapi, saya merasa cerita ini buru-buru banget.

    8. Di Bawah Bulan Separuh
    Level gantung cerita: over 9000! Saya suka dengan karakter dan gaya bercerita penulis, tapi itu kenapa tidak ada kejelasan gitu ceritanya? Kenapa??? Apakah ini juga pembuka untuk salah satu novel Vandaria yang sudah ada? Jadi bingung.

    9. Beri Kami Damai
    Suka dengan tema ceritanya. Walau, jujur, seorang penyair yang tidak bisa apa-apa berada di garis terdepan... rasanya hanya jadi beban yang tidak perlu untuk para prajurit.

    10. Pentagon
    Untunglah saya sudah baca "Takdir Elir" (review di sini). Soalnya cerita ini adalah pembuka untuk novel itu. Saya langsung sadar pas baca nama Rozmerga. Terus saya bingung lagi dengan ceritanya, sampai akhirnya melihat nama Athor dan Xaliber, dua raja yang... ehem, "bermusuhan" di novel "Takdir Elir".

    Secara keseluruhan, saya merasa kalau "Kristalisasi" ini bukan buku untuk semua pihak. Orang yang belum baca satu pun novel Vandaria pasti akan mengalami banyak kebingungan di kumcer ini. Wong saya yang sudah baca (baru 3 sih) aja masih sering bingung bacanya.

    Cerita-ceritanya banyak yang terasa tidak berdiri sendiri. Kebanyakan seolah-olah merupakan awal dari sebuah cerita yang lebih panjang. Ada yang menarik dan membuat saya pengin melihat kelanjutannya, ada juga yang tidak. Ataukah memang itu efek yang diinginkan kumcer ini?


    View all my reviews

  4. Wishful Wednesday #52

    Wednesday, November 26, 2014

    Selamat hari Rabu semuanya ^^. Minggu ini saya kembali lagi dengan Wishful Wednesday, entri yang berisi buku-buku "ngarep" oleh saya :)).

    Minggu ini, buku pilihan saya adalah:

    Permainan Igo 1: Tehnik Membuat Area (link)
    Permainan Igo 2: Seni Meraih Kemenangan (link)
    Penulis: Kataoka Satoshi
    Harga: @ Rp 46.750 x 2 = Rp 93.500
    Kredit foto: Yohanes Andrew di Grup Komunitas Igo Indonesia

    Yup, buku tentang igo :)). Buku tentang igo termasuk super langka di Indonesia. Saya cuma pernah nemu 1 di Periplus, lalu kedua buku ini yang terbit Oktober lalu. Berbeda dengan catur yang punya banyak program yang kuat (lebih kuat dari profesional malah), igo belum punya program komersil sekuat itu. Jadilah buku sebagai salah satu media belajar yang penting dalam igo. Masalahnya, kebanyakan buku yang bagus adanya dalam bahasa Jepang, Cina, atau Korea. Ada juga yang bahasa Inggris, tapi harganya minta ampun >.<

    Nah, itu dia Wishful Wednesday saya kali ini. Bagaimana dengan kalian?

    Ingin tahu lebih banyak tentang Wishful Wednesday? Cek blog hostnya
    Ada GA di edisi kali ini loh :D

  5. Home, Saling Menjauh tapi Saling MerinduHome, Saling Menjauh tapi Saling Merindu by Ifa Avianty
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Home, Saling Menjauh tapi Saling Merindu
    Penulis: Ifa Avianty
    Penerbit: Diva Press
    Halaman: 388 halaman
    Terbitan: September 2013

    Sinopsis

    "Home" bercerita tentang sebuah rumah, sebuah tempat yang penuh kenangan dan cerita. Sebuah tempat yang menyimpan rahasia, cinta, serta benci. Sebuah tempat yang kini akan dijual karena penghuninya tidak lagi merasa nyaman di dalam sana.

    "Home" mengambil sudut pandang 4 orang. Opa Kurt, sang sesepuh keluarga besar; Oma Bee, sang istri yang telah melahirkan 7 orang anak; Wisnu, si anak tertua yang benci pada ayahnya; serta Truly, sang menantu, istri Wisnu.

    Perlahan pembaca diajak menyusuri alur waktu. Masa lalu, awal mula, serta rahasia sebuah keluarga.

    Review

    Sebuah buku yang sangat besar. Karakternya ada banyak sekali di buku ini. Karakter utamanya memang hanya 4 orang yang sudah saya sebutkan di atas, tapi ada juga tokoh-tokoh lain yang muncul dalam cerita. Para menantu, saudara, anak, cucu. Jumlahnya banyak dan kadang saya bingung (dan juga tidak peduli sebenarnya) siapa orang ini, apa posisi orang itu. Kurasa buku ini butuh pohon silsilah.

    Saya agak lambat untuk bisa menyukai cerita ini. Awalnya saya pikir novel ini bicara soal perasaan terasing yang dimiliki pasangan lanjut usia, tapi ternyata ruang lingkupnya jauh lebih besar. Mungkin perbedaan ekspektasi ini yang membuat saya butuh waktu lagi untuk menyesuaikan diri dan menebak arah cerita.

    Hal lain yang membuat saya lambat untuk suka adalah bahasanya. Bahasa baku, gaul, serta Inggris bercampur di sepanjang cerita. Saya juga kurang sreg dengan gaya bahasa karakternya (Truly dan para mantu) yang menggunakan kata-kata seperti: "kaleee", "jenjong", "gimenong", "lamlekooom" (walau yang ini langsung diperbaiki dalam cerita), atau "lebay" (yang ini Wisnu). Gimana, ya. Kesannya eibiji lebail getoooh. Padahal usianya sudah.... ._.

    Lalu, setelah kupikir-pikir lagi, sebenarnya hubungannya Opa Kurt dan Oma Bee ini agak... ng, creepy. Mereka itu sengaja dipertemukan, dengan maksud untuk dijodohkan, saat Kurt 24 tahun (sudah mau lulus kuliah) dan Bee 12 tahun (baru lulus SD!).

    Tambah lagi reaksi Opa Kurt ditulis begini:
    Tapi Beatrice yang kutemui adalah seorang gadis kecil periang dan... sangat cantik. [...]. Dalam sekejap, aku seperti punya adik perempuan yang merepotkanku, namun juga membuatku belajar menyayangi, menjaga, melindungi membimbing, dan berbagi. Namun, di balik itu, tanpa dia sadari, aku sudah terpenjara dalam keindahannya sejak pertama bertemu (hal. 240)

    Kepada anak 12 tahun? Apa ini? Usaha membuat "Lolita" modern?

    Mengesampingkan soal usia Opa Kurt dan Oma Bee, "Home" adalah novel yang mengingatkan saya pada keluarga besar saya sendiri. Ya ramenya, cerewetnya, cerita-ceritanya. Terasa hangat dan dekat di hati. Saya juga suka dengan twist yang penulisnya siapkan.

    Untuk penulisan, saya menemukan ada penggunaan kata tidak baku 'merubah', yang harusnya 'mengubah', di hal. 163 dan 172.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  6. Kusala Sastra Khatulistiwa 2014 (alias Khatulistiwa Literary Award 2014) telah usai. Ini dia kedua pemenang untuk tahun ini:

    Kategori Prosa

    Semua Untuk Hindia - Iksaka Banu


    Dari Goodreads:

    Tiga belas cerita pendek merentang dari masa prakedatangan Cornelis de Houtman hingga awal Indonesia merdeka. Masing-masing menggoda kita untuk berimajinasi tentang sejarah Indonesia dari sudut pandang yang khas: mantan tentara yang dibujuk membunuh suami kekasih gelapnya; perwira yang dipaksa menembak Von Imhoff; wartawan yang menyaksikan Perang Puputan; inspektur Indo yang berusaha menangkap hantu pencuri beras; administratur perkebunan tembakau Deli yang harus mengusir gundik menjelang kedatangan istri Eropanya; nyai yang begitu disayang sang suami tetapi berselingkuh.

    Iksaka Banu ‘'peniup ruh' ’ yang jitu dalam menghidupkan masa lalu. Di tangannya, kisah berlatar sejarah tersingkap apik, rinci, dan dramatik.——Kurnia Effendi, cerpenis dan sastrawan senior

    Cerita-cerita dalam kumpulan ini membawa kita kepada era kolonialisme yang jarang digali oleh penulis Indonesia modern. Dengan riset yang serius dan teliti, Iksaka Banu mengisahkan tentang cinta, keintiman, kemesraan sekaligus pengkhianatan dan kekejian di antara tokoh-tokoh pribumi dan Belanda.——Leila S. Chudori, Peraih Khatulistiwa Literary Award 2013 

    Kategori Puisi:

    Saiban - Oka Rusmini


    Selamat bagi kedua pemenang! Semoga karyanya juga dapat diterima oleh masyarakat luas. Semoga dalam waktu dekat saya bisa baca kedua buku ini :D

  7. Aku Tahu Kamu HantuAku Tahu Kamu Hantu by Eve Shi
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Aku Tahu Kamu Hantu
    Penulis: Eve Shi
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 268 halaman
    Terbitan: Juli 2013

    Sinopsis

    Ulang tahun ke -17 harusnya menjadi momen khusus bagi tiap remaja. Itulah yang Liv harapkan. Sayang, harapannya itu begitu jauh dari kenyataan. Bukannya mendapat pesta atau kado khusus dari kedua orang tuanya, dia jstru memperoleh kemampuan untuk melihat hantu. Yang mengejutkan, dia kemudian tahu bahwa ibunya juga memiliki kekuatan yang sama. Begitu pula dengan nenek, ibu dari ibunya.

    Kekuatan ini membuat Liv mampu melihat sosok wanita di toilet sekolahnya, hantu anak tetangganya yang meninggal dalam kecelakaan, serta Frans, salah seorang murid di sekolahnya.

    Kemunculan Frans menjungkirbalikkan hidup Liv. Sosok itu seolah meminta bantuan Liv, tapi Liv tidak yakin dia harus melakukan apa. Ada misteri apa di balik hilangnya Frans secara mendadak?

    Review

    Saya butuh perjuangan lebih untuk memperoleh novel ini. Harus ke toko buku yang letaknya 1,5 jam dari tempat tinggal, bo. :))

    Saya suka dengan ceritanya. Gaya bercerita penulisnya mengalir dan enak dibaca. Walau beberapa kali bertemu dengan kata yang jarang terdengar, tapi okelah. Plot lain, semisal kondisi keluarga Liv yang kurang harmonis, serta soal bullying di sekolah juga menambah warna dalam cerita ini.

    Ada beberapa misteri yang menurut saya bisa dimanfaatkan lebih jauh. Semisal, hantu cewek yang ada di WC sekolah, serta hantu perempuan yang ada di mobil suami baru ibunya Liv. Kemunculan mereka kesannya tanggung. Seperti ada suatu sub-plot yang mau menggunakan mereka, tapi akhirnya urung penulisnya pakai.

    Adegan akhir Liv yang di pohon juga terkesan aneh buat saya. Pohonnya segede apa sih? Sampai bisa ada adegan aksi macam begitu di atas pohon.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan buku ini. Ilustrasi setiap perpindahan harinya juga mantap. Salah satu faktor yang bikin deg-degan pas baca.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  8. Wishful Wednesday #51

    Wednesday, November 19, 2014

    Yuhu, selamat datang di pos ke-801 di blog ini ^^. Kali ini kita berjumpa lagi di Wishful Wednesday.

    Untuk minggu ini, buku yang ingin kutampilkan adalah:

    The Running Man
    by: Richard Bachman (a.k.a Stephen King)

    Dari Goodreads:
    The Running Man is set within a dystopian future in which the poor are seen more by the government as worrisome rodents than actual human beings. The protagonist of The Running Man, Ben Richards, is quick to realize this as he watches his daughter, Cathy, grow more sick by the day and tread closer and closer to death. Desperate for money to pay Cathy’s medical bills, Ben enlists himself in a true reality style game show where the objective is to merely stay alive.
    Novel yang keluar di tahun 1982 dan sudah pernah difilmkan. Konsepnya terdengar familiar? Permainan mematikan ala reality show yang diselenggarakan oleh pemerintah? Oho, tentu saja. *melirik The Hunger Games.

    Penasaran pengin baca novel ini. Selain karena memang suka dengan karya-karyanya Stephen King, saya juga penasaran dengan ceritanya :D.

    Itu dia Wishful Wednesday saya kali ini. Bagaimana denganmu?


  9. Chocolate and PeanutChocolate and Peanut by Ali Achmad Zainuri
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Chocolate and Peanut
    Penulis: Ali Achmad Zainuri
    Penerbit: Penerbit DAR!
    Halaman: 156 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    Deny dan Alka merupakan siswa Kelas Sastra. Semua lulusan kelas itu berprestasi dahsyat. Sebut saja Karren, jebolan kelas sastra yang akhirnya menjadi dosen di daerah Depok. Atau Nilami, penulis andal yang karyanya terkenal sampai seluruh dunia. Ada juga Iani, rektor termuda di Indonesia. Begitu mereka semua pertama kali masuk kelas, pelajaran pertama yang disampaikan gurunya adalah, Di sini, kalian bukan untuk bermain-main, tapi untuk menggebrak dunia dengan tulisan kalian.

    Meskipun begitu, Deny dan Alka sama seperti remaja kebanyakan. Masih senang bercanda dan bermain-main. Keduanya memang baru menjalin persahabatan. Namun hubungan mereka sangat unik. Setiap Deny memanggil Alka, `Chocolate!` maka Alka akan membalas dengan `Peanut.` Keasyikan mereka berpusat di sekolah: di dalam ruang kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. Setelah sekolah, Deny dan Alka saling mengunjungi rumah masing-masing, bahkan demi memenuhi sebuah tugas, mereka mesti sibuk berdua di dapur! Coba bayangkan bagaimana keriuhan mereka.

    Wah, mengapa Deny dan Alka saling menyapa dengan sebutan `Chocolate` dan `Peanut`, ya?

    Review

    Yeah, saya baca buku dari Pink Berry Club. Judge me.

    Btw, buat yang tidak tahu PBC itu apa, ini saya kutipkan dari FB-nya:
    PINK BERRY CLUB adalah seri lanjutan KECIL-KECIL PUNYA KARYA. khusus buat penulis yang sudah melewati usia 12 tahun

    Yah, bisa dibilang buku untuk pembaca usia SMP gitu kali yah. Di atasnya Kecil-Kecil Punya Karya, tapi masih di bawahnya teenlit.

    Saya punya pengakuan bahwa saya tertarik untuk baca buku ini sejak membaca ulasan oleh salah seorang teman. Di ulasan itu, dia bilang kalau buku ini ada nuansa... uhukgayunganuhuk. Dan mengingat bahwa ini diterbitkannya oleh Pink Berry Club, yang notabene untuk remaja usia awal, saya langsung memasukkan buku ini ke daftar "to-read".

    Dan setelah selesai membacanya, saya hanya bisa bilang: "Dasar (self proclaimed) fujoshi." *kabur.

    Nggak ada hal-hal yang "aneh" di buku ini kok. Biasa-biasa aja. Beneran.

    Saya agak susah mau menilai buku ini. Secara keseluruhan, isinya masih berada dalam area ekspektasi saya. Nuansa ceritanya "rame", bahasanya sederhana dan masih kurang rapi, kadang ada bahasa Inggris yang penempatannya canggung, plotnya tidak fokus, serta terlalu banyak adegan dan pengenalan karakter yang tidak penting. Tapi, sekali lagi, semuanya itu masih berada dalam area ekspektasi saya.

    Bahasanya kadang terlalu gaul, tapi kadang terlalu formal. Untuk plotnya, tidak ada satu plot besar yang merangkul seluruh cerita. Plotnya lebih bersifat: masalah A -> pemecahan -> masalah B -> pemecahan -> masalah C -> pemecahan -> dst. Pemecahannya juga terkesan instan.

    Eh, tapi bukan berarti tidak ada yang saya suka dari buku ini ya. Saya suka dengan konsep SMP-nya yang langsung dibagi berdasarkan peminatan. Ada 4 peminatan di sini. Sastra, olah raga, budaya, serta musik. Saya juga suka dengan ilustrasinya yang sangat manga-ish, yang memang terasa pas dengan nuansa ceritanya. Oh, satu lagi. Ternyata dari dulu sampai sekarang masih ada hal yang belum berubah. Anak SMP masih suka manggil temannya dengan nama bapak si teman :v.

    Secara keseluruhan, bacaan yang tidak bisa ditanggapi terlalu serius. Kalau sering baca novel untuk dewasa, jangan berharap akan menemukan tema atau gaya bercerita seperti itu di buku ini. Kalau untuk bacaan anak-anak/remaja awal, saya rasa masih cocoklah.


    View all my reviews

  10. Priceless MomentPriceless Moment by Prisca Primasari
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Priceless Moment
    Penulis: Prisca Primasari
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 304 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    Sinopsis

    Yanuar tidak pernah menyangka bahwa Esther, istrinya akan pergi begitu saja. Tanpa peringatan. Tanpa kata-kata perpisahan. Tanpa tanda apa-apa. Esther meninggal.

    Kepergian Esther menyadarkan Yanuar bahwa ada begitu banyak kekosongan dalam rumah tangganya. Waktu-waktu yang seharusnya bisa dia lewatkan dengan keluarganya, tapi justru habis karena pekerjaannya di sebuah perusahaan furnitur.

    Berusaha membayar semua kesalahannya, Yanuar belajar untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan kedua anaknya, Feru dan Hafsha. Dia harus belajar mendongeng dari Wira, adiknya, rela izin terlambat datang ke rapat untuk menjemput anaknya, hingga bermain dengan mereka.

    Walau Feru dan Hafsha dapat membantu mengobati luka kepergian Esther, namun Yanuar tetap merasakan kekosongan dalam hatinya. Hingga dia bertemu dengan Liselotte, desainer baru di tempatnya bekerja. Lis yang dingin dan sulit membaur menarik perhatian Yanuar. Tapi sadar akan kepergian istrinya yang baru saja, serta perasaan kedua anaknya, Yanuar bimbang akan hatinya sendiri.

    Review

    Novel yang cukup sibuk lalu-lalang di lini masa Goodreads saya. Membaca review yang positif dari para pembacanya membuat saya ingin mencoba buku ini juga. Untungnya saya mendapat kesempatan untuk memilih buku ini waktu menang GA September yang lalu. Akhirnya malah dapat versi bertandatangannya :)).

    Saya jujur mengakui bahwa bagian awal novel ini sedikit membosankan untuk saya. Walau penulisannya baik dan banyak bagian yang berusaha memancing emosi, tapi saya justru datar-datar saja membacanya. Untungnya hal ini tidak terus berlanjut hingga akhir.

    Ada 2 bagian narasi yang saya anggap istimewa di buku ini. Yang pertama waktu Yanuar mengingat suatu peristiwa ketika Esther membawa makanan ke kantornya, lalu mereka mengalami "momen spesial" di dalam ruangannya Yanuar (hush, bukan "spesial" seperti itu). Buat saya itu bagian yang terkuat dalam menunjukkan perasaan Yanuar pada Esther.

    Yang kedua, waktu Yanuar mengingat seperti apa kondisi awal pernikahan mereka, lalu bagaimana keuangan mereka semakin membaik, tapi jarak mereka justru meregang sebagai gantinya (hal. 210).

    Secara keseluruhan, buat saya ini adalah sebuah novel yang hangat. Suka banget melihat bagaimana Yanuar berusaha untuk menjadi ayah yang lebih baik lagi. Suka juga sama cerita selingan kehidupan adiknya, Wira. Mungkin lain kali bisa dibuat novel khusus untuk Wira ini? :D

    Tapi, untuk kisah cinta Yanuar dan Lis, saya justru kurang bisa menangkap perasaan mereka. I don't know. I just don't buy it. Walau, kisah mereka ditulis dengan baik oleh Mbak Prisca.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  11. #88 LOVE LIFE: 88 Thoughts on Love and Life#88 LOVE LIFE: 88 Thoughts on Love and Life by Diana Rikasari
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: #88 LOVE LIFE: 88 Thoughts on Love and Life
    Penulis: Diana Rikasari, Dinda Puspitasari (Illustrator)
    Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
    Halaman: 128 halaman
    Terbitan: November 2014

    This illustrated book is about the author's daily thoughts on her love and life experience. Uplifting, motivating, this book is essential to your daily #Whatsinsidemybag, so you will always feel inspired. Expect lots of good energy and beautiful illustrations inside this book.

    Review

    Sebuah buku yang berisi kalimat-kalimat motivasi. Ada juga 1 buah cerpen tentang cinta (ataukah berdasarkan kisah nyata?). Semuanya ditulis dalam bahasa Inggris.

    Suka banget sama permainan warna serta ilustrasi di buku ini. Sangat indah dan menyegarkan mata. Saya sampai senyum-senyum sendiri melihat gambarnya.

    Isinya juga bagus. Tidak semuanya terasa original. Alias, kalimat serupa sudah sering saya lihat di buku lain/post FB/Twitter, tapi tidak apa-apalah. Toh manusia mudah lupa dan tidak ada salahnya kalau diingatkan lagi.

    View all my reviews

  12.  Kanguru Si Jago Lompat (Kangaroo, The Best Jumper)Kanguru Si Jago Lompat by Setiawan G. Sasongko
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Kanguru Si Jago Lompat (Kangaroo, The Best Jumper)
    Penulis: Setiawan G. Sasongko, Yudha Benny (ilustrator)
    Penerbit: Nectar
    Halaman: 36 halaman
    Terbitan: 2014

    Lihat wajah itu! Lihat!




    Itu wajah kanguru terkeren yang pernah kulihat! All hail kangaroo!

    Dan iya, kovernya adalah alasan saya tertarik untuk membaca dan membuat review buku ini.

    Bukunya penuh warna dan berliustrasi menarik. Banyak pengetahuan tentang kanguru di dalamnya. Seperti: berbagai jenis kanguru, asal mula nama kanguru, kanguru pohon yang ternyata ada di Papua, hingga teknik inkubasi untuk bayi prematur yang terinspirasi oleh kantong kanguru.

    Buku yang sangat cocok untuk anak-anak. Dengan kover yang sangat "mengundang" untuk dibaca.


    View all my reviews

  13. Silent Hill 2: The NovelSilent Hill 2: The Novel by Sadamu Yamashita
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Silent Hill 2: The Novel
    Penulis: Sadamu Yamashita
    Penerbit: Konami Digital Entertainment
    Halaman: 303 halaman
    Terbitan: 2006

    "Silent Hill 2: The Novel" adalah novelisasi dari video game Silent Hill 2 yang dirilis pada September 2001. SH 2 bercerita tentang James Sunderland, seorang pria yang menerima surat dari Mary, istrinya yang telah meninggal 3 tahun lalu. Berpegang pada harapan bahwa istrinya masih hidup, James pergi ke Silent Hill, sebuah kota kecil yang pernah dia kunjungi bersama istrinya dulu.

    Tapi kota kecil itu tidak lagi sama. Saat James sampai di sana, tempat itu telah menjadi sebuah kota mati yang diselimuti kabut. Dalam pencariannya, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang juga kenal akan Mary, seorang wanita yang sangat mirip dengan Mary, seorang pemuda yang tidak stabil, dan seorang wanita muda yang mirip dengan istrinya, tapi memiliki gaya berpakaian dan bicara yang bertolak belakang dengan Mary.

    Serta monster. Monster-monster yang siap menghabisi James kapan saja.

    Review

    First of all, and I think I should write this in English, I read the fans-translation version of this book. Thanks to Emily "Lady Ducky" Fitch for the beautiful translation. It was so good, it felt like professional work. I'm forever grateful for your effort. If one day the book is translated into English or Indonesian, I will buy the copy.

    Suka banget sama ceritanya. Tampaknya penulisnya cukup setia mengikuti alur di gamenya, walau kelihatannya ada beberapa tambahan yang dimasukkan supaya ceritanya bisa lebih nyambung dengan baik.

    Di bagian awal, jujur "game"-nya terasa banget. Seperti waktu James menemukan senjata, atau waktu dia memutuskan untuk menggeser jam besar dan menemukan lubang.

    Untungnya hal itu perlahan-lahan hilang. Di 2 bab terakhir khususnya, nuansa "game" itu sudah tidak terlalu terasa.

    Adegan pertarungannya James tidak terlalu banyak di sini. Ya, bagaimanapun juga, novel tidak punya ruang seperti di game untuk bertarung dengan sekian banyak monster sih. Lagipula bagian terkuat dari SH 2 ini memang bukan soal pertarungannya, tapi atmosfer serta plotnya.

    In my restless dreams,
    I see that town.

    Silent Hill.



    View all my reviews

  14. Jakarta Love StoryJakarta Love Story by Rudy Efendy
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Jakarta Love Story
    Penulis: Rudy Efendy
    Penerbit: Diva Press
    Halaman: 480 halaman
    Terbitan: Agustus 2013

    Sinopsis

    Ketika pertama kali bertemu dengan Fabio di Lapangan Banteng, Rifai tidak pernah membayangkan hubungannya dengan pemuda itu akan berlanjut. Ia masih doyan wanita. Masih terangsang dan tergiur melihat perempuan molek. Suatu hari ia pasti akan menikah.

    Tapi bukankah cinta tidak pernah bisa memilih? Sama halnya tidak bisa memilih dengan siapa hati akan tertambat. Rifai baru terhenyak tatkala hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lain. Dan hatinya mendadak terasa kosong ketika Fabio tiba-tiba menghilang tanpa jejak....

    Sampai ketika secara tidak sengaja Audric Dominique Benoit mempertemukan mereka kembali...

    Adakah cinta terlarang ini cukup kokoh menghadapi kesulitan demi kesulitan yang datang menerjang silih berganti? Atau malah meluluhlantakkan cinta dan hidup mereka....

    Review

    Kesan pertama saya untuk novel ini adalah: Pretty Woman versi gay. Seorang penjaja cinta bertemu dengan seorang pria kaya, lalu akhirnya si pria kaya itu menawarkan hubungan yang lebih dari ONS, lalu menghujani si penjaja cinta dengan harta benda. Cuma bedanya, si Fabio bukan seorang "profesional" seperti di Pretty Woman.

    Ceritanya dieksekusi dengan cukup baik. Bergerak dengan lancar, walau ada bagian yang terasa repetitif dan membosankan. Seperti bagian Rifai yang bolak-balik tidur dengan pria maupun wanita lain, lalu Fabio marah-marah tapi pasrah menerima.

    Adegan intimnya banyak banget :\. Ya, tidak dijelaskan secara mendetail seperti di beberapa novel romance luar negeri yang pernah kubaca, tapi tetap bikin kaget. Soalnya adegannya banyak serta cukup... terbuka.

    Secara keseluruhan. emosinya dapat buat saya. Walau akhir ceritanya mengingatkan pada akhir sebuah film bertema serupa yang terkenal. Yang diperankan Heath Ledger dan Jake Gyllenhaal.

    Dan... seperti biasa. Cetakannya Diva Press masih tetep yah banyak kekurangannya. Banyak huruf yang tidak tercetak baik, ada halaman yang hasil cetakannya miring, serta ada halaman dengan warna kekuningan. Beberapa hal yang membuat saya agak enggan membeli buku dari penerbit ini.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  15. Orange vol. 1Orange vol. 1 by Ichigo Takano
    My rating: 5 of 5 stars

    Apa jadinya kalau suatu hari kamu menerima surat dari dirimu sendiri, dirimu 10 tahun yang akan datang, dan di sana tertulis bahwa kamu, dalam 10 tahun itu, selalu hidup dalam penyesalan?

    Bagaimana kalau dalam surat itu tertulis rincian hal-hal yang akan terjadi? Bagaimana kalau di sana tertulis juga hal-hal yang kamu, 10 tahun yang akan datang, minta pada kamu yang sekarang untuk melakukannya?

    Itulah yang terjadi pada Naho, tokoh utama komik ini. Hal-hal itulah yang coba ditelusuri oleh "Orange".

    Yeah, pada dasarnya ini memang shoujo manga. Berkisar tentang kehidupan sekolah dan cinta seorang gadis SMA, tapi nuansa yang diberikan sangat berkesan untuk saya.

    Kilasan-kilasan masa depan yang ada juga menambah rasa penasaran. Apakah itu sesuatu yang sudah terjadi, sedang terjadi, atau mungkin akan terjadi?

    Saya juga suka bagaimana pengarangnya memasukkan perasaan tokoh utama yang, walau sudah tahu harus melakukan apa, tapi tetap memiliki konflik internal untuk melakukannya. Suka juga pada penjelajahan kemungkinan masa depan yang berubah, serta masa depan yang tidak diketahui Naho 10 tahun mendatang.

    Membaca komik ini jadi ingat kutipan dari H. Jackson Brown Jr., seorang penulis non fiksi terkemuka.
    Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.

    Penasaran banget sama kelanjutan komik ini. Ingin tahu masa depan seperti apa yang Naho capai.


    View all my reviews

  16. Martina McBride and Typo

    Thursday, November 13, 2014

    Just a random post. Kebetulan saya suka dengan Martina McBride, penyanyi country, yang telah menjual lebih dari 14 juta kopi album.

    Barusan melihat status Facebooknya dan ada pemberitahuan dari Martina tentang typo di buku masakannya.



    Kover bukunya.

    Yeah, typo memang sesuatu yang sulit dihindari. Kadang sudah dibaca berulang kali, tapi tetap saja ada yang kelewatan. Eh, tapi ini bukan alasan suatu buku boleh banyak typo-nya loh ya. *melirik ke buku yang typo-nya kelewatan.

  17. Surabaya Book Festival adalah festival buku yang diadakan atas kerja sama IKAPI Jatim dan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur (atau setidaknya itu dugaan saya karena logo keduanya tertera di poster).


    Dan sebagai seorang pembaca garis keras, saya tentunya tidak ketinggalan acara ini :v.

    Saya datang di hari pertama, tanggal 11, dan sempat ragu apakah acaranya sudah dimulai atau belum. SEPI BANGET TEMPATNYA, SAUDARA-SAUDARA. Di depan gedung hanya ada beberapa mobil dan tidak terlihat adanya keramaian pengunjung. Hanya ada seorang satpam di sana yang menunjukkan tempat parkir ke saya.

    Masuk ke dalam, ada 4 pintu masuk. Pintu A1 dan A2 akan membawa pengunjung ke area jualan. Pintu B1 dan B2 membawa pengunjung ke panggung tempat acara, seperti Pildacil dan musik, diadakan. 


    Buat yang pergi ke Kompas Gramedia Fair 2014 bulan April yang lalu (yang LPM bagian duanya belum saya tulis sampai hari ini *sembunyi), mungkin akan kecewa karena kemeriahan serupa tidak ditemukan di sini. 

    Bagi para pecinta buku fiksi, kalian juga mungkin akan kecewa. Sebab hanya ada 2 penerbit fiksi yang mengikuti acara ini. Divapress dan Mizan.


    Stand Mizan

    Stand Divapress

    Ada juga sih 1 stand lain yang menjual novel-novel Dastan seharga 10 ribu, tapi bukan stand penerbit rasanya.

    Novel historical-romance banting harga.

    Pameran kali ini didominasi buku non fiksi, khususnya buku Islami, serta pakaian. Ya. Pakaian. Ada juga stand penjual madu, wisata Sulawesi Utara, hingga salah satu kampus di Surabaya. Ini pameran buku kan yah? *lihat poster.

    Stand "Dinas Pariwisata Kebudayaan Sulawesi Utara"

    Stand "Stikom"

    Ada juga stand IKAPI dan perpustakaan kota.

    Stand "IKAPI DKI"

    Stand "Perpustakaan Kota"

    Pada akhirnya, saya membawa pulang 2 buah novel dari tempat Divapress. "Jakarta Love Story" - Rudy Efendy, serta "Home" - Iva Afianti. Totalnya 50 ribu rupiah. Ya... masih pengin ambil buku lain sih, tapi kondisi keuangan saya tidak memungkinkan :v.

    Tangkapan kali ini.

    Acara jalan-jalan ke festival buku kali ini ditutup dengan segelas minuman cokelat :D.

    Minuman cokelat-biskuit

    Buat kamu yang di Surabaya, jangan lupa mengunjungi acara ini. Tempatnya di JX International di Jl. A. Yani. Waktu: dari tanggal 11-16 November 2014. Kelihatannya masih ada buku yang mau dipamerkan loh. Siapa tahu kamu bertemu dengan buku yang sudah lama kamu cari :D.

    Kanan atas: kloter baru?

  18. Review Novel: Spora - Ahmad Alkadri

    Monday, November 10, 2014

    SporaSpora by Ahmad Alkadri
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Spora
    Penulis: Ahmad Alkadri
    Penerbit: Moka Media
    Halaman: 238 halaman
    Terbitan: Oktober 2014

    Blurb

    Di suatu pagi, Alif menemukan sesosok mayat tergeletak di lapangan sekolahnya. Kepalanya pecah berkeping-keping. Sejak itulah, mimpi buruk Alif dimulai. Satu per satu orang di sekitar Alif jatuh menjadi korban, mati dalam kondisi mengenaskan tanpa diketahui penyebabnya. Polisi mulai melakukan penyelidikan dan mencurigai keterlibatan Alif. Bersamaan dengan itu, masa lalu Alif yang kelam datang untuk menghantuinya kembali.

    Monster itu telah bangkit.

    Dan ia takkan berhenti membunuh hingga manusia terakhir mati.

    Review

    Saya sudah cukup lama menantikan novel ini. Yah, sejak penulisnya minta pembaca untuk vote satu dari 3 bakal kover buku ini. Waktu itu saya memilih kover yang ini karena memang sangat catchy. Untungnya banyak orang lain yang sependapat, karena akhirnya model inilah yang dicetak.

    Saking nunggunya, saya sampai memutuskan untuk beli buku ini di Gramedia, ketimbang nunggu dia muncul di toko buku yang menawarkan diskon, tempat saya biasa beli buku :v.

    Awalnya saya mengira ini novel tentang zombie outbreak. Soalnya di grup "Kastil Fantasi", di utas "Spora" ini, penulisnya memberi tautan tentang sejenis jamur yang bisa membuat semut menjadi zombie. Tapi, ternyata saya salah. Ini bukan novel tentang zombie, saudara-saudara.

    Novel ini relatif lamban buat saya. Butuh 3/4 buku hingga saya bisa betul-betul merasa horor, serta terpacu adrenalinnya. Dari awal hingga ke poin itu lebih banyak bicara soal keseharian Alif, serta penemuan korban-korban awal.

    Karakternya tidak ada yang betul-betul saya suka. Karakter utamanya, Alif, tampak dibuat agak berjarak dengan pembaca. Soal masa lalu Alif ini juga kurang digali. Hingga akhir novel, hubungan Alif dan ayahnya kurang tergali. Cuma sepintas-sepintas doang.

    Mungkin cuma Rina yang agak dekat di hati yah. Dan saya masih tidak terima dengan apa yang dia alami.

    Secara keseluruhan, novel ini kurang memenuhi harapan awal saya, yah. Penulisannya baik dan alurnya juga cukup rapi. Saya suka pake banget sama kover dan ilustrasi di dalamnya.

    Hanya saja ceritanya kurang "ketat" untuk sebuah novel horor yang ditulis kurang dari 240 halaman. Tapi secara keseluruhan, novel Spora ini memberi warna tersendiri untuk bacaan horor di Indonesia. Well, setidaknya untuk novel horor Indonesia yang sudah saya baca.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  19. InseparableInseparable by Laili Muttamimah
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Inseparable
    Penulis: Laili Muttamimah
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 291 halaman
    Terbitan: Januari 2014

    Blurb

    “Nggak! Bukan begitu!” elakku. “Menurutku aneh aja kalau ada cowok yang suka baca dongeng.” “Maksudmu Tristan and Isolde?” tanyanya, Aku mengangguk cepat, “Kenapa kamu baca itu?” Sudut bibir Tristan terangkat semakin lebar, “Kalau kamu mau tahu, baca aja sendiri.”

    Calya percaya bahwa dirinya mencintai pacarnya, Gav. Hingga suatu hari dia bertemu dengan Tristan, teman sekelas yang tak pernah terpikir olehnya. Di bawah siraman matahari, Calya melihat Tristan tidur di salah satu meja perpustakaan. Tetapi yang menarik perhatiannya adalah sebuah buku dongeng yang terbuka di dekat Tristan. Tristan and Isolde. Sejak itu Tristan mulai merasuk ke pikiran Calya sampai-sampai mampu menggoyahkan cintanya pada Gav.

    Walaupun perasaan bertaut, mereka tahu bahwa kisah ini harus berakhir seperti cerita di buku dongeng itu.

    Review

    "Inseparable" mengangkat kisah cinta segitiga. Well, lebih ke arah bentuk 'Y' sih sebenarnya, karena ini soal seorang cewek yang suka pada 2 cowok.

    Calya, seorang flyer di tim cheerleader-nya, memiliki Gav, cowok keren anggota tim bisbol, sebagai pacarnya. Dia selalu mengira kalau mereka akan selalu bersama. Tapi semuanya berubah saat negara... maksudnya, saat Calya bertemu dengan Tristan, si cowok pendiam yang suka membaca dongeng.

    Calya yang semula nyaris tidak sadar akan eksistensi Tristan, mulai memperhatikan cowok itu. Beberapa peristiwa mendekatkan mereka, membuat Calya sadar bahwa perasaannya kini bukan hanya untuk Gav seorang.

    Hmm... saya suka dengan cara penulisnya mengolah konflik yang ada. Transisi perasaannya Calya, dari yang semula hanya berfokus pada Gav, lalu pelan-pelan pindah pada Tristan, tergambar dengan baik. Perasaan setiap karakternya juga diolah dengan tepat.

    Satu lagi yang saya suka adalah: hingga akhir, kedua karakter cowok dibuat berimbang. Ada baik dan buruknya masing-masing. Hal ini membuat kebingungan Calya menjadi nyata buat saya. Penulis juga tidak mengambil jalan pintas dengan membuat salah satu karakternya jadi jelek banget, supaya Calya (dan pembaca) bisa memihak pada cowok lainnya.

    Secara keseluruhan, kisah remaja dengan tema dan pengolahan yang menarik. Akhir ceritanya cukup tertebak sebenarnya, tapi tetap terasa pahit-manis buat saya. Tiga setengah bintang. Pembulatan ke atas.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  20. Read That To-Read 4: Little Breaks

    Monday, November 3, 2014

    Halo, awal bulan baru berarti saatnya posting tentang rencana bacaan bulan ini. Sedikit recap, bulan lalu saya memasukkan 5 buku di daftar bacaan.

    1. The Miraculous Journey of Edward Tulane - Kate DiCamillo (review)
    2. Monte Carlo: Skenario - Arumi E.
    3. Toraja: Saat Cinta Menemukan Jalan Pulang - Endang Ssn (review)
    4. Menemukan-Mu - There You'll Find Me - Jenny B. Jones (review)
    5. Nada Tanpa Kata - Mira W. (review)
    Awalnya sih memang 5, tapi kemudian saya mencoret buku nomor 2 dari daftar. Setelah membaca beberapa ulasan di Goodreads, saya jadi kurang tertarik untuk membaca buku itu.

    Untuk bulan ini, saya hanya akan memasukkan 2 buku di daftar ini:
    1. Haunted - Chuck Palahniuk
    2. Priceless Moment - Prisca Primasari
    Kenapa hanya 2? Soalnya bulan ini saya coba ikutan NaNoWriMo, alias National Novel Writing Month :D. Rasanya saya tidak akan bisa membaca terlalu banyak, makanya saya hanya memasukkan 2 buku di daftar ini.

    Itu dia rencana membaca saya untuk bulan ini. Bagaimana denganmu? Buku apa yang akan dibaca? Ada yang ikutan NaNoWriMo juga? Drop a comment. :D

  21. The TBR Tag

    Saturday, November 1, 2014

    Sudah beberapa kali saya melihat postingan ini, tapi barulah sekarang hati saya tergerak untuk mengikutinya *halah. Well, here we go:

    1. How do you keep track of your TBR pile?
    Pakai Goodreads. Semuanya masuk ke rak to-read saya.

    2. Is your TBR mostly print or ebook?
    Kebanyakan print. Saya memang termasuk jarang baca ebook.

    3. How do you determine which book from your TBR to read next?
    Biasanya tergantung mood yah. Belakangan saya buat Read That to-Read yang sifatnya bulanan. Saya mengambil tema tertentu, lalu memilih buku yang sesuai tema bulan itu.

    4. A book that's been on your TBR list longest.
    Dulu "The Miraculous Journey of Edward Tulane" - Kate DiCamillo, tapi buku ini akhirnya saya baca bulan lalu (review di sini). Kalau sekarang sih, novel "The Sound of Mountain" - Yasunari Kawabata. Sudah dimasukkan di to-read sejak Maret 2012.



    5. A book that you recently added to your TBR pile?
    "Bonus Track" - Osamu Koshigaya. Baru-baru ini lihat promonya oleh Penerbit Haru dan langsung tertarik untuk baca.


    6. A book on your TBR strictly because of its beautiful cover?
    Umm... rasanya gak ada yah. Kebetulan saya tipe yang pengin baca suatu buku karena isinya :)). Biar kovernya cantik, tapi kalau kurang tertarik sama isinya, ya tidak saya masukkan di daftar bacaan.

    7. A book on your TBR that you NEVER plan on actually reading
    Tidak ada. Kalau setelah lama tidak terbaca dan ternyata saya kehilangan minat, ya saya hapus dari rak di Goodreads.

    8. An unpublished book on your TBR that you're excited for
    "Winterflame" - Fachrul R.U.N. Lanjutan serial Vandaria Saga. Kabarnya akan terbit tahun ini. Entah November ini, atau Desember depan.

    9. A book on your TBR that everyone recommends to you
    Mungkin "The Ocean at the end of the Lane" - Neil Gaiman kali yah. 

    10. A book on your TBR that basically everyone has read except you?
    Hmm... "Pride and Prejudice" - Jane Austen? :)). Buku klasik yang merupakan salah satu mahakarya genre romance, tapi belum baca aja sampai sekarang.



    11. A book on your TBR that you're dying to read?
    "The Left Hand of the Darkness" - Ursula K. Le Guin. Novel fiksi ilmiah yang mengangkat tema gender dengan menampilkan sebuah masyarakat alien yang mampu memilih dan mengubah jenis kelaminnya sendiri.

    12. The number of books on your Godreads TBR shelf?
    Saat ini terisi 94 buku. Susah banget mengurangi angkanya :'). TBR menggunakan prinsip "mati satu tumbuh seribu" soalnya :)).

    Sekian TBR tag dari saya :D. Kalau ada yang tertarik untuk ikutan juga, jangan lupa meletakkan tautannya di komentar. Biar saya bisa baca jawaban kamu :D.


  22. Crush or CrashCrush or Crash by Iruka Danishwara
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Crush or Crash
    Penulis: Iruka Danishwara
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 259 halaman
    Terbitan: Juni 2014

    Blurb + Sinopsis

    “Kamu mau apa dari aku?”
    “Harusnya aku yang tanya itu ke kamu.”
    “Aku mau Dega.”
    “Kamu siapa? Bisa-bisanya bicara begitu.”
    “Aku? Orang yang mencintai Dega.”

    Leta begitu bahagia, langkah demi langkahnya terlihat begitu mudah. Lulus kuliah, diterima bekerja di posisi yang ia inginkan, dan memiliki Dega sebagai kekasihnya. Sayangnya, terlalu banyak perbedaan antara keduanya yang harus dimaklumi atas nama “saling melengkapi”. Ujian sebenarnya hadir lewat orang ketiga yang kerap mengganggu hubungan mereka, hingga di satu titik Leta dan Dega harus memilih: terjebak dengan seseorang dari masa lalu atau mencoba merangkai masa depan di antara lubang perbedaan yang kian menganga.

    Review

    Membaca novel ini, saya merasa sedang nonton sinetron Catatan Hati Seorang Istri. Oke, jujur saya tidak mengikuti serial itu, tapi pernah menemani Oma nonton beberapa kali dan lumayan "tangkap" akan inti ceritanya. Inti cerita keduanya sama. Dua orang yang menjalin hubungan serius, ada orang ketiga yang berusaha merebut si cowok, serta cowok yang tidak tegas hingga akhirnya berselingkuh.

    Ini buku ke-7 dari serial Bluestroberi yang kubaca dan merupakan novel pertama tanpa karakter yang kusuka. Semua karakternya menjengkelkan dan kadang membuat saya harus menarik napas panjang untuk meredakan emosi.

    Mulai dari yang paling menyebalkan: Oliv. The bitch queen of the novel. Sama sekali tidak tahu berterima kasih, tahu bahwa dia sakit dan mampu menggunakan penyakitnya untuk memanipulasi orang lain. Sumpah. Kepengin ngejambak kayaknya kalau ketemu di dunia nyata. Saya juga kurang bisa paham dengan obsesi berlebihnya pada Dega. Mungkin seharusnya penulis memasukkan beberapa kilasan masa lalu Oliv-Dega yang berharga bagi Oliv. Dan saya tidak menerima pembelaan bahwa cinta tidak butuh alasan. Mungkin memang iya, tapi sebagai pembaca, saya butuh alasan itu.

    Posisi runner-up ditempati oleh Dega, pacar Leta. Dega, stop all your bullshits. Capek dan kesal ngeliat cowok ini memainkan pangeran-penyelamat-putri dan berusaha mencari-cari alasan supaya dirinya tetap terlihat bersih.

    Rara, sahabat Leta, juga mengesalkan. Bahkan setelah menerima perlakuan seperti itu dari Oliv, dia masih mau membantu cewek itu mendekati Dega? Girl, get yourself together. Tambahan: itu juga berarti dia menusuk Leta, secara tidak langsung, dari belakang.

    Akhirnya, saya juga kurang suka Leta. Saya sebenarnya setuju dengan Dega bahwa Leta ini kekanak-kanakan. Bukti terkuat sih karena dia sampai melalaikan pekerjaan karena masalah pribadinya. Saya juga bosan melihat dia menangis di sepanjang novel. Rasanya penulis terlalu cepat meledakkan emosi Leta. Akibatnya saat Leta melakukan hal yang sama lagi (bahkan berkali-kali melakukannya), saya sudah tidak merasa simpati. Merasa jengah malahan.

    Dua bintang untuk novel ini. Penulisannya cukup baik dan saya suka dengan akhir yang penulisnya pilih. Mungkin memang itu yang terbaik. Btw, saya masih penasaran dengan Aira, adiknya Dega. I think she is f**ked up. Pengin deh kalau ada semacam spin-off buat dia.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews