Pages

Friday, July 18, 2014

Review: Aku Ingin Jadi Peluru - Wiji Thukul

Aku Ingin Jadi PeluruAku Ingin Jadi Peluru by Wiji Thukul
My rating: 5 of 5 stars

Judul: Aku Ingin Jadi Peluru
Penulis: Wiji Thukul
Penerbit: Indonesia Tera
Halaman: 176 halaman
Terbitan: Juni 2000

Tidak sengaja bertemu buku ini di salah satu tempat saya pinjam buku. Sempat lihat buku ini beberapa kali di Goodreads. Akhirnya berjodoh juga dengan "Aku Ingin Jadi Peluru" ini.

Bahasanya mudah dipahami dan puisi-puisinya sarat akan perlawanan terhadap penindasan oleh pemerintah.

Beberapa puisinya yang saya suka:

Ucapkan Kata-Katamu

Bila kau tak sanggup lagi bertanya
kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan

jika kau tahan kata-katamu
mulutmu tak bisa mengucapkan apa maumu
terampas

kau akan diperlakukan seperti batu
dibuang dipungut
atau dicabut seperti rumput

atau menganga
diisi apa saja menerima
tak bisa ambil bagian

jika kau tak berani lagi bertanya
kita akan jadi korban keputusan-keputusan
jangan kau penjarakan ucapanmu

jika kau menghamba kepada ketakutan
kita memperpanjang barisan perbudakan

Batas Panggung
kepada para pelaku

ini daerah kekuasaan kami
jangan lewati batas itu
jangan campuri apa yang terjadi di sini
karena kalian penonton
kalian adalah orang luar
jangan rubah jalan cerita yang telah kami susun
jangan belokkan jalan cerita yang telah
kami rencanakan
karena kalian adalah penonton
kalian adalah orang luar
kalian harus diam

panggung seluas ini hanya untuk kami
apa yang terjadi di sini
jangan ditawar-tawar lagi
panggung seluas ini hanya untuk kami
jangan coba bawa pertanyaan-pertanyaan berbahaya
ke dalam permainan ini
panggung seluas ini hanya untuk kami
kalian harus bayar kami
untuk membiayai apa yang kami kerjakan di sini

biarkan kami menjalankan kekuasaan kami
tontonlah
tempatmu di situ

Rumput Ilalang

hijau hijau
tumbuh lagi
walau kaubabat berulang kali
walau kaubakar berulang kali
hijau hijau
tumbuh lagi
sudah seratus kali kaucabut
kausemburkan api kerusuhan
hijau hijau
tumbuh lagi
harapanku
menaklukkan
ketakutan
yang kauternakkan
lewat pidato
dan laras senapan

aku melihat ilalang
o siasialah
kekuasaan memasang
palang penghalang
ilalang
tetap hidup tumbuh
dan menang

walau seratus kali digaru

dan masih banyak lagi sebenarnya ^^.


View all my reviews

No comments:

Post a Comment