Pages

Monday, May 18, 2015

Review Novel: Sebelas - Dya Ragil

SebelasSebelas by Dya Ragil
My rating: 4 of 5 stars

Judul: Sebelas
Penulis: Dya Ragil
Penerbit: Ice Cube Publisher
Halaman: 277 halaman
Terbitan: Mei 2015

“Boleh berapa pertanyaan?”

“Satu.”

Aku mencibir. “Pelit.”

“Pelit gimana? Aturan main kita kan dari dulu begitu.”

Aku bersedekap dan menatapnya lekat. “Simpel kok, kenapa Mas Bara berhenti main bola?”

Kembali ke Jogja, Rania tak habis pikir mengapa Mas Bara berhenti main bola. Penasaran dengan keputusan Mas Bara, Rania tergerak untuk mengorek informasi dari teman-teman terdekat Mas Bara. Penyelidikan Rania ternyata berujung pada perkenalannya dengan dua senior yang paling berpengaruh di ekskul sepakbola: Mas Danang yang berlagak sebagai pelatih dan Mas Bayu, kapten tim ekskul yang begitu membenci Rania dan Mas Bara. Ternyata mencari tahu alasan Mas Bara berhenti main memang tidak semudah membalikkan telapak tangan—sama dengan tidak mudahnya menjadi pesepak bola perempuan.

Review

"Kamu tahu kalau sepak bola itu hidupku! Sejauh apa pun aku lari, aku akan selalu kembali ke sana!" Tsubasa Oozora Bara (hal. 166)


Tidak, bukan Tsubasa Oozora yang bilang kutipan di atas. Kalau Tsubasa mah bilangnya semacam, "Bola adalah sahabatku!" atau yang seperti itu.

"Sebelas" memang mengangkat tema sepak bola. Tentang Rania, seorang gadis yang memiliki mimpi menjadi pesepak bola profesional, tapi mengalami kesulitan karena jenis kelaminnya. Juga tentang Bara, kakak Rania, yang selama ini begitu menyukai sepak bola, tapi tiba-tiba mundur begitu saja dan menjauhi sepak bola.

Saya kebetulan bukan orang yang menggemari sepak bola dan pengetahuan saya nyaris nol besar soal olah raga ini. Tontonan sepak bola saya paling kartun waktu kecil, seperti: Kapten Tsubasa, Whistle (yang sempat disebutkan di novel ini), dan kartun sepak bola dengan tim yang terdiri dari seorang anak laki-laki, seorang gadis, serta beberapa ekor dinosaurus. Saya lupa judulnya apa. Tapi, hal ini tidak menghalangi saya untuk menikmati novel ini. Hal-hal yang berhubungan dengan sepak bolanya digarap dengan baik dan tidak begitu teknis, sehingga saya bisa mengikuti dengan baik.

Sampai pertengahan cerita, saya merasa ceritanya agak terlalu berputar-putar. Misteri kenapa Bara berhenti main bola terlalu diulur-ulur dan sebenarnya tidak begitu greget. Untungnya ceritanya tertolong oleh suatu twist di bagian akhir yang berhasil membuat saya terkejut. Nilai plus lainnya saya berikan karena "Sebelas" juga membahas tentang Galanita, semacam liga sepak bola wanita di Indonesia, yang baru saya ketahui keberadaannya.

Secara keseluruhan, saya suka dengan "Sebelas". Unsur sepak bolanya cukup kental, tapi tidak membingungkan untuk orang awam seperti saya, serta memberikan gambaran bahwa sepak bola itu bukan hanya terjadi di lapangan, tapi juga apa yang terjadi di belakang layar. Tema tentang sepak bola dan wanita dikelola dengan cukup baik, walau saya rasa bisa digali lebih lagi, andaikan porsi misteri Bara sedikit dikurangi.

Buku ini saya rekomendasikan untuk yang mencari bacaan dengan tema olah raga ( khususnya sepak bola) serta perjuangan mencapai cita-cita.

Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
- 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


View all my reviews

1 comment: