Pages

Friday, July 21, 2017

Review Novel: Some Kind of Wonderful - Winna Efendi

Some Kind of WonderfulSome Kind of Wonderful by Winna Efendi
My rating: 4 of 5 stars

Judul: Some Kind of Wonderful
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 360 halaman
Terbitan: Januari 2017

Liam Kendrick dan Rory Handitama memahami arti kehilangan. Liam pergi ke Sydney dengan dalih menggapai impian sebagai koki, walau alasan sebenarnya untuk menghindari cinta pertama yang bertepuk sebelah tangan. Di lain pihak, Rory sedang berusaha menata kehidupannya setelah suatu insiden membuatnya kehilangan orang-orang yang disayanginya, dan melepaskan impiannya sendiri sebagai pemusik.

Keduanya paham arti berduka, meski belum mengerti caranya. Kesedihan dan kesepian mendekatkan Liam dan Rory, sampai akhirnya ada rasa lain yang menyusup. Saat perasaan sudah tak terelakkan, Liam dan Rory terjebak keraguan, dan rasa lama masih terlalu kuat untuk dilupakan. Dapatkah dua orang yang pernah mencintai orang lain dengan segenap hati menyisakan ruang bagi satu sama lain?


Review

Some Kind of Wonderful bercerita tentang Rory, seorang wanita yang kehilangan suami dan anaknya dalam sebuah aksi pembunuhan acak di jalan, serta Liam, seorang koki selebritas yang kini perasaannya kacau balau karena adiknya akan menikah dengan wanita yang dia cintai. Pertemuan di kafe tempat Rory bekerja membawa keduanya untuk mengenal satu sama lain.

Seperti yang saya tulis di artikel "7 Buku Keren Januari 2017", ini adalah buku pertamanya Winna Efendi bersama Gramedia Pustaka Utama, setelah 13 buku sebelumnya selalu diterbitkan oleh penerbit lain. Saya tidak melihat ada perbedaan di antara bukunya Mbak Winna yang ini dengan novel-novel sebelumnya. Masih tentang dua orang yang saling menguatkan satu sama lain.


Ceritanya sendiri tetap terasa hangat dan menyentuh, khas Mbak Winna. Kisah tentang kehilangan, merelakan, dan cinta menghiasi novel ini. Saya suka dengan interaksi para tokohnya di sini. Kedekatan dan pergulatan setiap tokohnya tersampaikan dengan baik.

Kekurangan novel ini ada di alurnya yang sedikit lambat. Pembaca memang rasanya diajak berputar-putar dulu untuk melihat kilas balik para tokohnya, sebelum mereka bisa maju ke masa depan.

Secara keseluruhan, kalau kamu suka dengan kisah cinta antara dua orang yang pernah mengalami kehilangan hebat dalam hidupnya, maka ini adalah novel buatmu.

Peter Pan pernah bilang, to die would be an awfully big adventure. Tapi menurutku, to live is an even bigger adventure. In fact, it's the biggest adventure there is. (hal. 319)

Let's meet on social media:
Instagram | Twitter | Youtube


View all my reviews

1 comment: