Pages

Tuesday, March 5, 2013

Review: Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan JuniHujan Bulan Juni by Sapardi Djoko Damono
My rating: 5 of 5 stars

Judul: Hujan Bulan Juni
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: PT Grasindo
Halaman: 120 halaman
Terbitan: September 2003

Kumpulan puisi dari Sapardi Djoko Damono. Puisi-puisi yang ada di sini adalah hasil tulisannya antara tahun 1964-1994. Sesuai judulnya, yang juga menjadi judul salah satu puisi di buku ini, tema besar buku ini memang hujan.

Review
Hasil baca bareng klub buku GRI. Really love it. Sampai baca berulang-ulang. Bukunya keren banget. Ketimbang review, saya tulis beberapa puisi yang saya suka di sini saja deh.

HUJAN BULAN JUNI

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

1989

Aku Ingin

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

1989

DALAM DIRIKU

Because the sky is blue
It makes me cry
(The Beatles)


dalam diriku mengalir sungai panjang,
darah namanya;
dalam diriku menggenang telaga penuh darah,
sukma namanya;
dalam diriku meriak gelombang sukma,
hidup namanya!
dan karena hidup itu indah,
aku menangis sepuas-puasnya.

1980

YANG FANA ADALAH WAKTU

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa
"Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu. Kita abadi.

1978

TUAN

Tuan Tuhan, bukan? Tunggu sebentar,
saya sedang keluar.

1980

PERCAKAPAN MALAM HUJAN

Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan
payung, berdiri di samping tiang listrik. Katanya
kepada lampu jalan, "Tutup matamu dan tidurlah. Biar
kujaga malam."


"Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba
suara desah; asalmu dari laut, langit, dan bumi;
kembalilah, jangan menggodaku tidur. Aku sahabat
manusia. Ia suka terang."

1973

Dan masih banyak lagi. Love this book so much :D


View all my reviews

1 comment: