Rss Feed
  1. Amore: HawaAmore: Hawa by Riani Kasih
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Hawa
    Penulis: Riani Kasih
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 254 halaman
    Terbitan: Juli 2013

    Setelah membatalkan pernikahannya dengan Abhirama, Hawa dan keluarganya pindah ke pedalaman Kalimantan karena Hawa merasa malu. Di sana berbagai kenangan masa kecilnya muncul. Kenangan ketika ibunya masih hidup. Tertekan karena kegagalan rencana pernikahan serta nostalgia masa lalunya, Hawa pun mengurung dirinya di kamar dan hidup bagaikan zombie, sampai dia membuka dirinya pada Landu.

    Landu yang berprofesi sebagai polisi mampu membuat Hawa merasa hidup kembali. Bersamanya Hawa mampu menjalani hari-harinya dan merasakan cinta sekali lagi. Akankah Hawa menerima cinta Landu, ketika Abhirama menyusulnya dan memintanya kembali?

    Review

    Oke, sebelumnya saya sudah pernah baca novel dari lini Amore dan saya harus bilang, saya gak gitu suka. Dari 1 buku itu sih saya merasa kalau mungkin saya gak cocok dengan lini satu ini. Apalagi mengingat dia mengambil konsep Harlequin gaya Indonesia. Kenapa? Soalnya saya gak gitu suka Harlequin. Tapi lalu saya pikir, kalau untuk romans, saya lebih suka roman Indonesia ketimbang barat. Lebih cocok aja. Makanya saya pengin baca beberapa buku Amore lagi sebagai pembanding. Makanya saya memutuskan untuk mulai lagi dengan 3 besar lomba menulis Amore.

    Terus kenapa mulai dari juara 2? Kenapa bukan dari yang juara 1?
    Soalnya mulai baca dari yang juara 1 sudah terlalu mainstream *dikeplak

    Lalu apakah novel ini mengangkat nilai lini Amore bagi saya? Jawabannya ya, tapi tidak terlalu naik juga.

    Saya suka dengan penggunaan setting pedalaman Kalimantan yang Riani Kasih gunakan di sini. Salah satu karakteristik Harlequin, yang pernah saya baca di internet, adalah penggunaan latar tempat yang eksotik. Hal itu ada di buku ini. Saya suka penggambaran tempatnya dan saya pengin suatu hari bisa tinggal di lingkungan seperti itu.

    Saya juga cukup suka dengan bagaimana Landu dan Hawa bertemu. Memang tipikal kesan pertama tidak begitu menggoda, tapi gak pakai acara tabrakan terus berantem atau kecipratan air kubangan.

    Yang saya kurang gitu suka adalah konfliknya. Konflik antara Hawa dan Abhirama, yang selanjutnya akan saya sebut Abi, karena namanya susah banget diketik, tidak terlalu dalam. Ya, saya tahu pernikahan mereka batal. Ya, saya tahu Hawa yang ngebatalin. Ya, saya tahu Hawa ngebatalin karena Abi lebih peduli sama kerjaannya, tapi saya tetep merasa aneh dan tidak begitu bisa bersimpati sama Hawa.

    Kayaknya sih penyebabnya karena masalah mereka kurang digali. Penjelasan pertengkarannya mereka aja cuma makan 2-3 halaman.

    Terus soal Landu. Dia ini sebenarnya kerjanya apa sih? Dari mengurus kecelakaan lalu lintas, sampai ke patroli dengan speedboat, sampai bantuin orang ambil madu dari sarang lebah semuanya dilakonin. Oh, tambah lagi dia sering banget keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah.

    Cuma dia emang romantis sih, dan juga berbodi oke. Tapi apakah banyak pembaca wanita yang klepek-klepek padanya? Saya serahkan itu pada para pembaca wanita :))

    Hal lain yang saya gak suka adalah penyelesaian masalah antara Abi dan Hawa. Dude, masalah sebesar itu penyelesaiannya secetek itu? Di mana janji di blurb soal Hawa yang bingung antara Landu atau Abi? Pilihannya sudah jelas.

    Lalu soal "Bagian 2" di novel ini. Saya merasa bagian itu ada plus-minusnya sendiri. Plusnya: saya suka bagian itu karena bagian itu mempertunjukkan sisi tidak bahagia dari sebuah kisah roman. Minusnya: saya merasa tiba-tiba dilempari sebuah konflik baru yang diselesaikan dengan buru-buru. Secara keseluruhan pendapat saya agak tercampur soal bagian ini.

    Soal typo, ada beberapa yang saya catat.
    - kata 'laka' di halaman 18 dan 21. Ini sebenarnya lebih ke arah bertanya sih. 'Laka' itu suatu kata sendiri (dialek bahasa daerah?) atau typo dari kata 'luka' yah? Saya bingung.

    - kata 'pada' yang terketik ganda di hal. 44

    - typo kata 'kembari' pada hal. 52

    "Hawa" bagi saya jelas lebih bagus daripada Amore yang sebelumnya saya baca. Saya bisa melihat kenapa dia bisa sampai juara di lomba ini. Sekarang saya penasaran bagaimana juara 1 dan juara 3 lomba Amore akan menghadirkan ceritanya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 What's in A Name Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews

  2. Seperti yang sudah saya tulis di post sebelumnya, blog host buku ini sudah dihapus dan saya tidak tahu apa penyebabnya. Saya juga gak tahu gimana nasib tantangan baca satu ini, tapi saya sih bakal tetep lanjutin sampai selesai. 

    Jadi untuk bulan Juli, kata kuncinya adalah:

    • high
    • control
    • take
    • candle
    • night
    • spark
    • dreams
    • soul
    • beat
    • spy
    Buku yang saya baca untuk bulan ini adalah: Pasung Jiwa - Okky Madasari. Untuk reviewnya, bisa lihat di sini. Kata yang saya ambil adalah 'soul'.

  3. Hai semuanya. Bagaimana kabarnya di Rabu terakhir di bulan Juli ini? Sudah pada terima gaji? Sudah terima THR? Sudah siap liburan? :))

    Buat yang sudah terima THR, apa ada dana yang dikhususkan untuk beli buku? Khususnya buku yang udah masuk di daftar "Wishful Wednesday".

    Anyway, buku yang saya inginkan minggu ini adalah:

    The Ocean at the End of the Lane
    by: Neil Gaiman

    Sebenarnya sih saya pengin buku ini lebih karena kovernya yang cantik :))

    Saya pribadi belum pernah baca karyanya Neil Gaiman sih. Kapan hari ada beli "The Graveyard Book", tapi masih ketumpuk sampai hari ini. 

    Dalam waktu dekat sih terjemahannya sudah akan terbit di Indonesia, tapi kovernya gak secantik versi di atas menurutku :(

    Kover versi Indonesia

    Cuma, yah, kembali ke masalah harga sih. Saya lihat harga hardcovernya di OpenTrolley mencapai 260 ribu, sementara paperback 259 ribu. Tipis amat beda harganya =_="

    Itu buku pilihan saya minggu ini. Apa buku pilihanmu?

    Ingin tahu lebih lanjut soal Wishful Wednesday? Cek blog hostnya.

  4. Call Me by Your NameCall Me by Your Name by André Aciman
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Call Me by Your Name
    Penulis: André Aciman
    Penerbit: Picador
    Halaman: 256 halaman
    Terbitan: Januari 2008

    Pertemuan pertama Elio, seorang remaja yang tinggal di Riviera, Itali, dengan Oliver telah mampu membuatnya jatuh hati pada pria yang akan tinggal selama 6 minggu di rumahnya. Bagi Elio yang pemalu dan ragu-ragu, perasaannya pada Oliver adalah sesuatu yang sulit dimengerti. Sesuatu yang sulit untuk diwujudkan. Khususnya karena mereka sama-sama laki-laki.

    Review

    Peringatan: tidak untuk yang berjantung lemah!

    Yeah, people. This is a gay-lit. Secara keseluruhan saya gak gitu suka.

    Pertama, saya gak gitu suka dengan gaya narasinya. Penuh dengan galaunya si Elio, tokoh utama, soal perasaannya pada Oliver. Pokoknya nih anak galau to the max deh.

    Kedua, saya gak gitu suka sama Elio yang galau berat soal perasaannya pada Oliver, tapi bisa dengan santainya tidur dengan salah seorang teman wanitanya. Nilai simpati saya turun jauh waktu baca dia berhubungan intim dengan teman perempuannya, bukan pacar, 2 kali dalam cerita (walau secara implisit, kayaknya lebih banyak dari itu).

    Ketiga, sejujurnya saya merasa memanggil nama orang yang kita suka dengan nama kita sendiri itu... aneh. Jadi, dalam cerita ada bagian ketika Elio minta Oliver memanggil dirinya, Elio, dengan nama Oliver. Sementara Elio akan memanggil Oliver dengan nama Elio. Itu jadi semacam panggilan sayang kali yah (dan juga jadi judul novel ini).

    Bagian itu harusnya sih romantis, tapi buat saya jatuhnya aneh. I just don't feel it, I guess.

    Keempat, ada bagian ketika si Elio ini jerk off dengan buah persik. Setelah itu buahnya gak langsung dibuang, tapi dia taruh di atas meja lalu dia tidur. Malamnya Oliver datang ke kamar Elio dan si remaja Italia itu menceritakan apa yang dia lakukan.

    Tebak apa yang Oliver lakukan selanjutnya? Dia makan persik itu. Sudah saya bilang kan kalau review ini bukan untuk orang berjantung lemah.

    Kelima, adegan yang bikin saya paling merasa "wadefaq" datang ketika mereka ada di Roma dan mandi bersama. Pas di kamar mandi, Elio bilang, "Don't flush. I want to look". Yang, bagi saya, mengimplikasikan bahwa Elio ingin melihat kotorannya Oliver.

    Tidak cukup sampai di situ, Elio kemudian duduk di toilet dan bilang ke Oliver, "I want you to see mine".

    Umm... way too kinky... Walau si Elio ini bilang bahwa dia ingin tidak ada lagi selubung di antara mereka. Dengan melakukan itu, mereka sudah saling terbuka secara utuh satu sama lain.

    Keenam, bagian mereka di Roma dan berinteraksi dalam pesta kurang menarik bagi saya. Kayaknya gak gitu penting, jadi saya banyak skimming doang sih.

    Bagian akhir ceritanya lumayan bagus sih. Cuma karena saya kurang nangkep perasaan di antara Elio dan Oliver, saya jadi gak gitu merasakan apa yang mereka rasakan. Everything just feel weird.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Books in English Reading Challenge


    View all my reviews

  5. Redfang (Vandaria Saga)Redfang by Fachrul R.U.N.
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Redfang
    Penulis: Fachrul R.U.N.
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 452 halaman
    Terbit: Desember 2012

    Delapan tahun silam, Cassius Redfang menghabisi adiknya demi menyandang gelar warisan sang ayah. Sekarang, dipandu mimpi ganjil istrinya, Cassius menemukan fakta mengejutkan, sang adik telah kembali mewujud di dunia. Dilanda kebingungan, Cassius mulai mencoba menyingkap teka-teki di balik kebangkitan adiknya. Mukjizat para Vanadis-kah? Tipuan? Ataukah.... orang itu justru berhubungan dengan hawa gelap yang menyeruak perlahan di negeri Blackmoon? Segalanya serba gelap...

    Review

    Buku ke-3 dari seri Vandaria Saga. Setelah sebelumnya menjelajahi Vandaria lewat Sang Penantang Takdir dan Takdir Elir, kali ini saya bertamu ke tanah Vandaria lewat Redfang.

    Sejauh ini, dari 3 buku Vandaria yang sudah saya baca, buku inilah yang paling menarik. Hal ini terbukti dari jumlah bintang yang saya berikan. Yang tertinggi untuk seri Vandaria sejauh ini.

    Saya suka dengan karakter-karakter yang ada. IMO, Cassius adalah salah satu tokoh paling menarik di dunia fikfan dalam negeri yang pernah saya baca. Saya suka pergulatan mentalnya, khususnya di bagian akhir cerita. Saya suka bagaimana penulisnya menggunakan tokoh "hitam" sebagai protagonis cerita dan mampu membuat saya bersimpati padanya. Saya juga suka dengan keputusan pengarang untuk "membunuh" salah satu tokoh utama dalam cerita.

    Walau soal karakter ini, saya sempat agak bingung juga sih. Saya pertama kira si Justina itu tokoh utama dari "Hailstorm" loh :))
    Maklum, saya belum baca bukunya. Jadi pas lihat nama belakangnya, saya main asal tebak saja. Terus si Irina juga saya kira tokoh utama dari "Tabir Nalar". Habis saya ingatnya tokoh utama di "Tabir Nalar" bisa baca pikiran, terus si Irina juga bisa. Saya kira ada semacam crossover tokoh :))

    Hmm... Saya bingung mau komentar apa lagi. Secara keseluruhan narasi, plot, dan karakternya ok banget. Kovernya juga keren.

    Mungkin cuma endingnya yang terasa agak, hmm... kurang greget. Khususnya di bagian bab terakhirnya yang gantung itu.

    Thanks buat Kastil Fantasi yang sudah kirim buku ini sebagai hadiah.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 What's in A Name Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge

    View all my reviews

  6. Pasung JiwaPasung Jiwa by Okky Madasari
    My rating: 5 of 5 stars

    Ketidakwarasan yang Waras

    Judul: Pasung Jiwa
    Penulis: Okky Madasari
    Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 328 halaman
    Terbitan: Mei 2013

    Apakah kehendak bebas benar-benar ada?
    Apakah manusia bebas benar-benar ada?

    Okky Madasari mengemukakan pertanyaan-pertanyaan besar dari manusia dan kemanusiaan dalam novel ini.

    Melalui dua tokoh utama, Sasana dan Jaka Wani, dihadirkan pergulatan manusia dalam mencari kebebasan dan melepaskan diri dari segala kungkungan. Mulai dari kungkungan tubuh dan pikiran, kungkungan tradisi dan keluarga, kungkungan norma dan agama, hingga dominasi ekonomi dan belenggu kekuasaan.

    Review
    Rating sebenarnya sih 4,5 bintang. Saya rasa Goodreads ini harus mulai mempertimbangkan penggunaan sistem setengah bintang pada sistem penilaiannya. Biar orang-orang yang galau karena suatu buku itu bagus banget, tapi juga gak sampai "it was amazing", bisa kasih bintang di antara 4 dan 5.

    "Pasung Jiwa" bercerita tentang Sasana, seorang anak laki-laki yang merasa dirinya selalu terkekang. Dimulai dari orang tua yang memaksanya untuk bermain piano klasik (padahal dia lebih suka dangdut), hingga preman-preman di sekolahnya yang membuatnya babak belur tapi tidak dapat dihukum karena mereka anak pejabat.

    Rasa terkekang itu terus dia bawa hingga dia dewasa dan berkuliah di Malang. Di sana dia bertemu dengan Cak Jek, seorang seniman jalanan (alias pengamen), yang menyadarkan dirinya akan Sasa, sisi feminin yang bersembunyi dalam dirinya selama ini.

    Ya, saudara-saudari. Buku ini mengangkat tema transeksual. Kalau Anda perhatikan baik-baik kover buku ini, Anda pasti akan sadar kalau wanita yang jadi model sampul memiliki jakun.

    Sasa dan Cak Jek serta Memed dan Leman, dua anak jalanan yang bergabung dengan mereka, kemudian membentuk sebuah kelompok musik dangdut dengan Sasa sebagai biduanitanya. Kehidupan mereka berjalan dengan cukup baik, sampai mereka memutuskan untuk menolong Cak Man, pemilik warung tempat Sasa dan Cak Jek bertemu, yang anaknya menghilang setelah menuntut kenaikan gaji di tempatnya bekerja.

    Sebuah usaha protes yang mendapat perlawanan membuat formasi mereka pecah. Sasa terpaksa pulang ke rumah orang tuanya, sementara Cak Jek berakhir sebagai seorang buruh pabrik di Batam, lalu akhirnya menjadi pelaut.

    Di rumah orang tuanya, Sasa berusaha untuk menjadi Sasana. Dia memasung Sasa dan berusaha untuk hidup senormal mungkin. Senormal yang lingkungannya inginkan. Sayangnya hal ini membuatnya tertekan hingga mengalami gangguan jiwa. Rumah Sakit Jiwa pun menjadi rumah baru bagi Sasana.

    Sampai sini saya mengacungkan dua jempol untuk novel ini. Kenapa? Karena saya merasa semuanya berjalan dengan sangat alami. Mulai dari Sasana yang menjadi Sasa, kenapa dia semakin merasa jauh dari orang tuanya, kenapa dia bisa gila, sampai ke apa yang dia pikirkan dalam kegilaannya itu terasa masuk akal. Yup, kegilaan yang masuk akal. Menarik.

    Saya jadi teringat sama buku The Bell Jar yang mengangkat tema sama. Ketidakwarasan yang waras. Cuma, kalau boleh jujur, menurutku buku ini lebih menarik ketimbang "The Bell Jar".

    Cerita kemudian berlanjut dengan Cak Jek, yang kini bernama Jaka Wani, yang bergabung dengan sebuah Laskar, sebuah ormas yang bersikap penuh kekerasan dengan mengatasnamakan Allah. Terdengar familiar? You bet.

    Jaka Wani yang semula merasa tertekan akan dirinya sendiri yang pengecut dan miskin mulai menemukan "jati dirinya" pada Laskar. Jaka Wani yang sempat "belajar" pada Laskar di Jakarta, dielu-elukan ketika dia pulang ke Malang. Orang-orang Laskar Malang menjadikannya pemimpin  karena dia dianggap paling "berpengalaman" karena telah berguru pada Laskar Jakarta. Jaka Wani yang semula bukan siapa-siapa, kini memiliki dukungan massa, uang, dan pengaruh politik.

    Sampai sini kembali saya acungi dua jempol. Lagi-lagi runutannya terasa masuk akal. Oke, tidak juga sih. Saya merasa bagian ini sebenarnya agak terlalu "lebay" untuk Jaka Wani, tapi setidaknya saya masih bisa terima perubahan yang terjadi pada Jaka Wani.

    Pada suatu hari Jaka Wani melakukan pembersihan acara dangdut porno. Dia menghancurkan acara itu dan menangkap si biduanita karena menganggapnya telah menistakan agama. Jaka Wani yang telah menguatkan imannya, dan berkali-kali berkata pada dirinya sendiri bahwa dia melakukan ini untuk Allah, pada akhirnya tetap goyah ketika melihat amarah pada diri si biduanita. Amarah pada diri Sasa. Apalagi Jaka Wani adalah orang yang membangkitkan Sasa pada diri Sasana. Dialah "ayah" dari Sasa.

    Tunggu, tadi si Sasa alias Sasana kan di RSJ. Kok bisa ada di dangdutan? Pada salah satu episode, ada bagian ketika Sasa dan para orang gila kabur dari RSJ dengan bantuan salah seorang dokter. Kenapa si dokter membantu pelarian itu? Bagaimana Sasa bisa tiba-tiba jadi bintang dangdut? Bisa baca sendiri deh.

    Lalu apa yang terjadi? Hng... Baca sendiri aja yah X3

    Secara keseluruhan saya puas dengan buku ini. Cuma akhir ceritanya yang agak kurang greget buat saya dan membuat bintang buku ini turun setengah.

    Membaca buku ini membuat saya ingin membaca karya Okky Madasari yang lainnya. Khususnya "Maryam" yang memenangkan Khatulistiwa Literature Award 2012.

    Buku ini untuk tantangan:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Monthly Key Words Reading Challenge


    View all my reviews


  7. Pas main-main di Goodreads, saya nemu lagi dua buku dengan kover yang mirip. Sama seperti di post sebelumnya, kali ini "korbannya" adalah buku luar dan buku terbitan Gramedia. Bukunya adalah:

    Impossible
    by: Nancy Werlin

    Buku yang mirip dengan novel ini adalah:

    Lingkaran Kesepuluh (The Tenth Circle)
    oleh: Jodi Picoult

    Kali ini yang mirip cuma gambar ceweknya sih. Sama-sama berbaju merah dan sama-sama rambutnya terbang ke depan. Anginnya sekuat itu, tapi rumputnya kok anteng ya? 




  8. Wishful Wednesday #28

    Wednesday, July 24, 2013

    Selamat hari Rabu lagi semuanya. Apa kabarnya di akhir bulan ini? Dompetnya masih terisi apa sudah seperti yang dikatakan di iklan provider HP itu? Yang jadi orang gede itu enak, tapi susah dijalaninnya :))

    Anyway, walau dikata duit sudah menipis, berharap punya buku baru tentunya masih boleh dong. Di akhir bulan yang indah ini, buku yang saya inginkan adalah:

    Train Man
    by: Hitori Nakano

    Sinopsis dari website Qanita:
    Berdasarkan statistik, cowok otaku akan menyerah saat jatuh cinta pada cewek sungguhan. Apalagi kalau cewek itu berkali-kali lipat lebih baik darinya. 
    ('A`) 
    Mereka juga putus asa. 
    ((((((((;゚Д゚))))))) 
    Namun, Pria Kereta Api tidak begitu. Saat jatuh cinta dengan gadis yang ditolongnya, dia langsung main ke sebuah forum internet untuk meminta dukungan. Untungnya, teman-temannya di dunia cyber baik-baik dan sangat bersemangat. 
    ━━━ヽ(∀゚ )人(゚∀゚)人( ゚∀)人(∀゚ )人(゚∀゚)人( ゚∀)ノ━━━ !!! 
    Mereka memberi tips-tips pada Pria Kereta Api agar dia bisa bersatu dengan gadis itu.    
                                               . 。    ∧∧ ∧∧    。
     ( :;;;;;:::)( :;;;;: )
         ./:;;;;;: | | :;;;:   
    ~(::;;;;;;:/.  |:;;;;;;: ) 
    Masalahnya, terkadang tips-tips itu agak aneh dan diusulkan para jomblo yang tidak berpengalaman. Berhasilkah Pria Kereta Api meluluhkan hati gadis cantik yang perlahan-lahan mengubah hidupnya?
    Bukan saya loh ya yang taruh semua emotikon itu. Itu dari website penerbitnya. Pengin baca buku ini, soalnya dulu pernah baca komiknya. Ceritanya sendiri soal seorang pria otaku yang menolong seorang gadis di kereta. Si gadis yang merasa berterima kasih lalu meminta alamat si pria dan kemudian mengiriminya seperangkat alat minum Hermes. Si cowok yang jatuh cinta pada si cewek merasa tidak pantas untuknya, tapi teman-temannya di internet memberinya saran dan semangat untuk mengejar cewek itu.

    Ceritanya sendiri sih katanya berdasarkan kisah nyata dan sudah dibuat versi drama, film, komik, hingga teaternya. Jadi penasaran versi novel cerita ini kayak gimana.

    Itu buku pilihan saya minggu ini. Apa buku pilihanmu?

    Ingin tahu soal WW? Cek blog hostnya.



  9. Lukisan Neraka (Kumpulan Cerita)Lukisan Neraka by Ryūnosuke Akutagawa
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Lukisan Neraka
    Penulis: Ryunosuke Akutagawa
    Penerbit: Kansha Publishing
    Halaman: 200 halaman
    Terbitan: Mei 2013

    Lukisan Neraka menceritakan tentang Yoshihide, seorang pelukis besar yang sering mengabaikan nilai-nilai moral. Karya lukisannya selalu menjadi kontroversi, sedangkan tindakan dan ucapannya membuat orang marah.

    Pada saat seorang Pangeran memintanya untuk melukis neraka, Yoshihide mengajukan satu syarat, "Mohon Tuan bersedia membakar kereta yang berisi seorang bangsawan untuk saya saksikan..."

    Review

    Buku yang secara tidak sengaja saya temukan di Togamas. Untung loh nemu buku ini. Dari kapan hari udah pengin beli, tapi entah kenapa dia terlupakan begitu saja di kepala saya.

    Jadi, buku ini sebenarnya kumpulan cerpen oleh penulis Jepang Ryunosuke Akutagawa. Lebih banyak soal ybs, bisa dibaca di halaman Wiki-nya. Yang pasti, dia penulis yang dianggap penting di Jepang, mengingat ada sebuah penghargaan literatur bergengsi yang menggunakan namanya.

    Lukisan Neraka
    Cerita yang menjadi judul buku dan sinopsisnya digunakan di kover belakang. Harus kuakui cerita ini agak creepy. Akutagawa menyodorkan suatu kegilaan dan kekelaman manusia dalam cerita ini.

    Roda Gigi
    Semacam kumpulan cerita pendek dalam sebuah cerita pendek. Maksudnya, ada beberapa cerita pendek yang merangkai seluruh cerita ini. "Roda Gigi" sendiri menceritakan tentang seorang penulis yang terkadang melihat bayangan roda gigi berputar di depan matanya. Hal itu biasanya menjadi pertanda bahwa akan ada kematian. Dalam perjalanannya ke sebuah hotel, tempat dia akan menulis, dia melihat bayangan itu dan tidak lama kemudian suami kakaknya meninggal.

    Menurut saya cerita ini semacam semi-autobiografi dari penulis. Soalnya ada banyak kesamaan atribut, seperti pekerjaan atau ibu yang gila, yang ada di sini. Apalagi cerita ini sepertinya cerita yang ditulis pada tahun yang sama dengan waktu dia bunuh diri.

    Kehidupan Seorang Bebal
    Kalau yang ini semacam kumpulan flash fiction yang membangun cerita yang lebih besar. I have to say that I like the concept here.

    Ini juga merupakan karya semi-autobiografi. Ditulis di tahun yang sama dengan kematiannya.

    Dewa Agni
    Berbeda dengan 2 cerita sebelumnya, cerita ini bersifat fiksi. Cerita yang cukup menegangkan, walau akhirnya agak, hmm... biasa.

    Gerobak Dorong
    Bercerita tentang seorang anak yang pergi bermain dan terpaksa harus menempuh jarak yang sangat jauh agar dapat kembali pulang. Peristiwa itu menggenang di otaknya dan terus dia ingat hingga dia dewasa.

    Melihat akhir cerita ini, saya merasa ini semacam curhat dari penulis. Soalnya saya merasakan nuansa yang sama di cerita ini dengan di "Roda Gigi" dan "Kehidupan Seorang Bebal". Judul asli cerita ini apa sih? Pengin tahu tahun penulisannya.

    Jeruk
    Berbeda dengan cerita-cerita lainnya yang agak gelap dan depresif, "Jeruk" menawarkan nuansa yang berbeda. Ada pengharapan dan kebahagiaan di akhir ceritanya, alih-alih rasa sedih dan putus asa.

    Secara keseluruhan, ini buku yang bagus. Terjemahannya juga enak dibaca. Semoga penerbit Kansha bakal nerbitin lagi karya-karya klasik Jepang lainnya, seperti karya Soseki, Kenzburo Oe, Osamu Dazai, Yasunari Kawabata dkk.


    View all my reviews


  10. Winnie-the-PoohWinnie-the-Pooh by A.A. Milne
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Winnie the Pooh
    Penulis: A. A. Milne
    Penerbit: Puffin
    Halaman: 161 halaman
    Terbitan: Desember 2005

    Sebuah karya anak-anak klasik dari A. A. Milne yang bercerita tentang Pooh Bear dan sahabat-sahabatnya di Hundred Acre Wood. Bagaimana kisah Pooh menemukan "North Pole"? Bagaimana sampai Pooh bisa terjepit di pintu rumah Rabbit dan bagaimana cara mengeluarkannya? Bagaimana kalau hujan deras turun dan membanjiri seisi hutan? Bagaimana juga aksi Pooh menyelamatkan Piglet dari banjir itu? Semuanya bisa ditemukan di buku ini.

    Review

    Akhirnya saya baca buku ini. Setelah puluhan tahun mengenal Winnie the Pooh, baru awal bulan Juli 2013 ini saya membaca novel aslinya.

    Saya harus bilang bahwa masa kecil saya terisi dengan banyak Winnie the Pooh. Mulai dari bangun pagi nonton kartunnya sebelum berangkat sekolah, bangun pagi-pagi buat ngejiplak stiker Winnie the Pooh yang terpasang di lemari buku buat tugas kesenian (ketahuan banget malasnya), sampai ngeliatin Pooh dkk tiap kali mainin rekorder buat persiapan dan ambil nilai kesenian (soalnya saya pasang stikernya mereka di sana).

    Hanya saja Winnie the Pooh yang saya ketahui selama ini hanyalah versi Disney-nya. Saya belum pernah berkenalan dengan versi asli mereka, hingga hari ini. Ternyata memang ada beberapa perbedaan antara versi Disney dan versi buku asli, seperti: Pooh yang tidak memakai baju merah di versi asli, atau Rabbit yang tidak hobi marah-marah dan tidak punya kebun wortel seperti yang digambarkan versi Disney-nya.

    Secara keseluruhan, saya rasa buku ini lucu. Banget. Contohnya waktu Pooh bertamu ke rumah Rabbit dan akhirnya terjepit waktu mau keluar gara-gara dia menggendut akibat kebanyakan makan. Cara mengeluarkan Pooh? Pooh disuruh diet selama seminggu sampai akhirnya dia cukup kurus untuk keluar dari lubang itu. Selama seminggu itu, Christopher Robin duduk membaca untuk Pooh, sementara Rabbit memakai kaki Pooh untuk menggantung cucian :))

    Atau misalnya waktu Pooh mendapat hadiah berupa kotak pensil dan beberapa batang pensil dari Christopher Robin. Di pensil itu ada tulisan B, BB, dan HB. Pooh mengira itu artinya Bear, Helping Bear, dan Brave Bear. Soalnya dia baru saja menyelamatkan Piglet dari banjir. Padahal itu kan maksudnya untuk menunjukkan tingkat kekerasan dan kehitaman grafit pensil-pensil tersebut.

    Terlepas dari fakta bahwa buku ini adalah literatur anak-anak, ada satu hal yang membuat kening saya berkerut waktu membaca. Hal itu terjadi ketika Pooh menggunakan payung yang terbalik sebagai perahu untuk menolong Piglet. Otak saya langsung berkata, "Itu gak tenggelam apa?" pas diceritakan kalau Pooh dan Christopher Robin menaiki payung itu.

    Buku yang bagus, lucu, dan memiliki ilustrasi-ilustrasi yang menarik dan manis. Buku yang cocok untuk diberikan ke anak-anak, atau kalau anaknya gak bisa bahasa Inggris, bisa juga dibaca bersama sambil orang tua bertindak sebagai penerjemah.

    A very recommended book

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Serapium Reading Challenge

    View all my reviews


  11. Buku Ajar Koas Racun 2Buku Ajar Koas Racun 2 by Andreas Kurniawan
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Buku Ajar Koas Racun 2
    Penulis: Andreas Kurniawan, Sandy SS, Michael Caesario
    Penerbit: mediakita
    Halaman: 204 halaman
    Terbitan 2013

    Akhirnya nemu buku ini di Toko Gunung Agung kemarin. Saya cari-cari di Togamas ama Gramedia kok gak nemu-nemu yah selama ini :s

    Anyway, bukunya sih tidak selucu buku pertama, tapi isinya lebih informatif sih. Saya baru tahu kalau ternyata peringkat kesehatan suatu negara itu dinilai dari jumlah keselamatan ibu dan anak saat melahirkan, sampai ke fakta bahwa ternyata ada alat yang bisa dipakai buat ngeringin benda elektronik yang direndam dalam alkohol (kerendam air bisa gak yah?).

    Bagian paling lucu sih yang di bab 1. Saya salah banget baca bagian itu pas di KFC. Ngakak sampai diliatin mas-mas yang kerja di sana :))

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Nerdy Non-Fiction Reading Challenge


    View all my reviews


  12. So, I just checked out a blog which hosts 2 reading challenges that I'm doing this year. The blog was bookmarktoblog.blogspot.com. To my surprise, the blog was already deleted for unknown reason. This got me confused.

    I really like The Keywords Reading Challenge, where the participants were asked to read book(s) with keyword(s) in the title. Since the blog was deleted, so did the page which contained the keywords. Luckily a google search brought me to papajm25.blogspot.com and the keywords. So here I post the words I got from that blog. It is more as a reminder for myself though.


    Another reading challenge that the blog hosted was the "Nerdy Non-Fiction Reading Challenge". This also contained categories of books participants might chose. Haven't google this one, so I don't know if anyone copied the categories to their blog, but I think I'll just make my own topic if I can't find one.

    I wish I know why the blog was deleted and whether the blog will return with different address in the future or not. Anyway, I'm determined to finish the reading challenges. I need to pick up my Nerdy Non-Fiction pace then. :)) 


  13. Battle Royale: The Last StandBattle Royale: The Last Stand by Stella Furuya
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Battle Royale: The Last Stand
    Penulis: Stella Furuya
    Penerbit: Zettu
    Halaman: 228 halaman
    Terbit: 2013

    Dunia memang penuh keserakahan. Keserakahan muncul karena manusia. Keserakahan membuat dunia menjadi tidak seimbang. Untuk itulah, permainan ini diadakan. Battle Royale adalah sebuah permainan bertahan hidup. Membunuh atau dibunuh, hanya itulah pilihannya.

    Kau tidak bisa lari lagi jika telah masuk ke dalam permainan ini. Hanya ada satu orang yang sanggup bertahan hingga akhir dan menjadi pemenangnya.

    Benarkah sepertiga kekuasaannya akan jatuh kepada Sang Pemenang? Ataukah...

    Review

    Hmm... Satu bintang di sini bukan dalam artian didn't like it, tapi lebih karena saya merasa penulis novel ini harus belajar lagi teknik-teknik dasar menulis.

    Saya sempat update status di sini pas mulai membaca. Saya tulis, "kalimat pertamanya sudah meletakkan patokan tersendiri bagi buku ini."

    Kenapa saya tulis begitu? Karena kalimat pertamanya seperti ini:

    Seorang pria muda bernama Ogawa Ryuto yang berusia sembilan belas tahun dengan rambut hitam pendeknya sedang duduk sambil memandang nanar tubuh seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun yang terbaring lemah dan tidak sadarkan diri di atas tempat tidurnya.


    Coba baca kalimat itu dalam satu napas. Satu kalimat sepanjang itu tanpa tanda koma. Napasnya susah, Bu. IMHO, menurut saya kalimat itu saja sudah membunyikan alarm di kepala saya.

    Masalah-masalah teknis lain di buku ini meliputi: ketidak jelasan latar cerita, karakterisasi yang lemah, cerita tidak memiliki fokus, dan terlalu banyak nama.

    Kita mulai dari karakter. Dari awal cerita kita sudah berkenalan dengan Ogawa Ryuto. Hal ini membuat saya langsung menganggap bahwa si Ryuto ini adalah tokoh utama, atau minimal tokoh sentral dalam cerita. Secara dia dikenalin paling dulu gitu loh. Kenyataannya? Dia tokoh paling gajebo di buku ini.

    Bagaimana tidak? Awalnya saya pikir dia akan jadi salah satu tokoh yang terjun ke dalam Battle Royale, ternyata enggak. Tahu dia ngapain? Ngegantiin Joker, salah seorang kaki tangan Yamamoto Ryosuke si penyelenggara lomba, sebagai pengawas permainan. Dia disuruh menyamar jadi Joker karena si Joker ini ingin masuk ke casttle Battle Royale.

    Iya, Battle Royale itu nama casttle, dan saya gak salah tulis. Castle di sini memang menggunakan 't' ganda. Pantesan di kover depan tulisannya 'Japanesse Story'. Sengaja digandakan toh hurufnya.

    Lanjut. Saya merasa ada terlalu banyak nama di novel ini. Sudah ada Ryuto, Joker, dan Yamamoto Ryosuke. Tambah lagi Lie, Thunder, Judas, Mizu, Taisuke, Satoshi, Kai, Akari, Aki, Ruka, Shun, Kyun, Noe, Ken, Hiroshi, dan... Uchida Yuki.

    Sumber: Generasia

    Uchida Yuki, apa yang kamu lakukan di sini?

    Bukan Uchida Yuki yang itu kali. Uchida Yuki di Battle Royale ini kan cowok.

    Sudah namanya banyak, sebagian besar dari nama itu hanya muncul di satu atau dua halaman terus mati. Lah, untuk apa diperkenalkan ke pembaca kalau kayak gitu? :|

    Nama banyak sih mungkin gak masalah, asalkan karakterisasi kuat. Masalahnya di sini karakternya tidak terlalu digambarkan fisik maupun sifatnya. Ada beberapa yang menonjol buat saya, semisal Mizu yang dideskripsikan memiliki tatoo kanji air di lehernya, atau Akari yang berpenampilan lolita dan haus darah. Itu pun saya masih suka bingung antara Akari dengan Ruka. Sama-sama cewek haus darah sih. Yang lainnya? Saya malah gak ingat ada deskripsi fisiknya atau tidak.

    Saya curiga sih karena dulunya buku ini self-publish dan menggunakan artis sebagai visualisasinya makanya minim deskripsi. Sudah ada visunya gitu. *dan visunya cowok semua. Saya membayangkan kalau seluruh tokoh di cerita ini cowok... Itu, memberi perspektif yang baru akan novel ini bagi saya.

    Masalah kedua, setelah karakter, adalah latar cerita. Yang paling vital buat saya: pertanyaan kenapa Battle Royale dilaksanakan. Saya aja sampai sekarang masih gak ngeh loh untuk apa permainan ini dijalankan. Serius.

    Kalau kayak di Hunger Games kan jelas alasannya kenapa sampai permainannya dilaksanakan (terlepas dari apakah alasan itu masuk akal bagi semua orang atau tidak). Di sini? Saya bingung. Cuma buat bagi-bagi harta kayaknya :s

    Kalau saya melewatkan alasannya di buku ini, tolong beri tahu saya.

    Masalah ketiga, fokus cerita. Cerita ini mau fokus ke mana? Permainannya? Gore-nya? Kisah balas dendam Mizu? Joker dan ketiga temannya yang mencari seorang penyusup? Shounen ai antara Aki dan Taisuke? Fokusnya tidak jelas.

    Mau dibilang fokus ke permainan, permainannya tidak selesai. Cuma sampai babak penyisihan 3 hari pertama, terus sisanya kabur. Mau dibilang gore juga, cuma gore di awal. Ke belakangnya gak ada lagi. Kadar shounen ai di sini juga cuma beberapa paragraf, yang bahkan tidak bisa saya hitung sebagai kisah MxM. Pokoknya bingung banget deh.

    Sebenarnya di bagian depan novel ini masih cukup "menghibur" loh. Dengan gorenya. Dengan adegan pertarungannya. Dengan adegan-adegan yang bikin saya senyum-senyum sendiri (dalam artian baik, pun yang kurang baik). Sayangnya hal-hal ini tidak bisa dipertahankan hingga akhir. Di tengah jalan penceritaannya terasa datar dan membosankan.

    Btw, coba tebak siapa yang akhirnya memenangkan hadiah yang ditawarkan? Ogawa Ryuto. Padahal dia gak ikut permainan loh. Dibilang sih uang hadiahnya diberikan ke dia karena dalam surat wasiat Yamamoto Ryosuke mencantumkan namanya dan 2 orang lainnya sebagai penerima warisan. Hanya saja kedua orang lainnya tidak bisa menerima hadiah karena yang satu meninggal dan yang satunya lagi gila. Kenapa dia tiba-tiba ada di surat wasiat? Sudahlah, jangan dibahas lagi. Sudah saya bilang kan tadi kalau dia ini gajebo.

    Secara keseluruhan, buku ini memang masih kurang bagus sih. Kalau penulisnya memang mau serius di dunia menulis profesional, saya bilang sih lebih baik tekniknya diperbaiki lagi.

    "Ih, siapa lo? Emang lo bisa nulis kayak dia? Nerbitin buku kayak dia?" tanya sebuah suara tiba-tiba.

    Tidak. Saya akui, saya memang tidak bisa menulis seperti dia.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews


  14. Jalan Tak Ada UjungJalan Tak Ada Ujung by Mochtar Lubis
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Jalan Tak Ada Ujung
    Penulis: Mochtar Lubis
    Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
    Halaman: 167 halaman
    Terbitan: 1992

    "Jalan Tak Ada Ujung" bercerita tentang Guru Isa, seorang guru sekolah yang juga merupakan "pemimpin" kelompok pemuda yang menginginkan kemerdekaan Indonesia.

    Guru Isa yang cinta damai sebenarnya takut untuk menerima jabatannya di kelompok itu, tetapi dia takut bisa-bisa dikira pengkhianat bangsa kalau dia menolak. Salah-salah nyawana melayang karena itu. Maka, dengan berat hati, dimulailah petualangan Guru Isa. Baik dalam perjuangan kemerdekaan, juga dalam perjuangan kehidupan rumah tangganya.

    Review

    Lama amat ya baru saya review buku ini. Padahal sudah selesai baca dari April :))

    Seara keseluruhan saya suka buku ini. Saya suka dengan karakter Guru Isa yang kompleks. Di satu sisi seorang plegmatis, tapi terpaksa turun ke arena yang "brutal" yang sama sekali bertolak belakang dengannya. Di satu sisi merasa bersalah karena mencuri buku-buku tulis milik sekolah untuk dijual, tapi di sisi lain juga serba salah kalau tidak mencuri. Tidak mencuri berarti tidak akan ada cukup uang untuk makan keluarganya. Di satu sisi ingin memenuhi "tugas"-nya sebagai seorang suami, tapi apa daya yang di "bawah" tak mampu. Guru Isa memang tokoh yang menarik untuk diikuti.

    Saya juga suka dengan ide Mochtar Lubis menggunakan impotensi untuk menggambarkan perubahan karakter Guru Isa di sini.

    Satu yang kurang saya suka adalah penggunaan frasa 'jalan tak ada ujung' yang diulang-ulang di sepanjang buku. Buat saya itu membuat makna frasa itu berkurang dan terasa repetitif.



    View all my reviews


  15. Wishful Wednesday #27

    Wednesday, July 17, 2013

    Sudah hari Rabu lagi! Bagaimana puasa teman-teman yang menjalankan? Sudah ada bolongnya apa belum? :p

    Anyway, puasa gak puasa, para pecinta buku pastinya sama-sama ngidam. Ngidam buku baru. Saya juga begitu dan buku yang saya inginkan minggu ini adalah:

    Cuckoo's Calling
    by: Roberth Galbraith (alias J. K. Rowling)

    Sinopsis dari Goodreads:
    A brilliant debut mystery in a classic vein: Detective Cormoran Strike investigates a supermodel's suicide.After losing his leg to a land mine in Afghanistan, Cormoran Strike is barely scraping by as a private investigator. Strike is down to one client, and creditors are calling. He has also just broken up with his longtime girlfriend and is living in his office. 
    Then John Bristow walks through his door with an amazing story: His sister, thelegendary supermodel Lula Landry, known to her friends as the Cuckoo, famously fell to her death a few months earlier. The police ruled it a suicide, but John refuses to believe that. The case plunges Strike into the world of multimillionaire beauties, rock-star boyfriends, and desperate designers, and it introduces him to every variety of pleasure, enticement, seduction, and delusion known to man. 
    You may think you know detectives, but you've never met one quite like Strike. You may think you know about the wealthy and famous, but you've never seen them under an investigation like this.

    Akui saja. Kamu pasti kaget kan waktu tahu Rowling adalah penulis buku ini? Saya juga kaget pas pertama kali tahu. Apalagi genrenya kali ini kriminal. Plus buku ini juga mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak. Menarik yah.

    P.s: Saya yakin banyak yang masukin buku ini di WW-nya minggu ini :))

    Itu buku saya untuk WW minggu ini. Apa buku pilihanmu?

    Mau tahu lebih banak soal Wishful Wednesday? Cek blog hostnya.




  16. Astronomy for EntertainmentAstronomy for Entertainment by Yakov Perelman
    My rating: 3 of 5 stars

    Title: Astronomy for Entertainment
    Author: Y. Perelman
    Publisher: Foreign Language Publishing House
    Pages: 194 pages
    Published: 1958

    The book is interesting. There are numerous things that I learned or made me go "Oohh..." while reading. For example: the fact that the straight line is not the shortest way to get from Japan to Panama Canal. Instead, the curvy line between the 2 points is the shortest. I wonder if  Madeleine L'Engle had read this book when she said that "A straight line is not the shortest distance between two points" when she wrote it in A Wrinkle in Time.

    However, this book is not that "easy" to read due to some math and physic explanations. Yes, they include numbers and formulas, which I usually skip, since I don't really understand *grin.

    Neverthless, the book is interesting and fun to read.

    This book is for the following reading challenge:
    - 2013 Nerdy Non-Fiction Reading Challenge


    View all my reviews


  17. TerpesonaTerpesona by aL Dhimas & Sylvia L'Namira
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Terpesona
    Penulis: aL Dhimas & Sylvia L'Namira
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 268 halaman
    Terbitan: November 2012

    Selayaknya buku Gagas Duet lainnya, di buku ini juga terdapat 2 buah cerita dari 2 penulis berbeda. Kedua cerita ini tidak memiliki benang merah plot. Jadi bisa dibilang buku ini terdiri atas 2 buah novelet.

    The Promise
    Cerita karya aL Dhimas yang bercerita tentang Regan, seorang mantan pramugara yang pindah ke Medan untuk memulai bisnis toko bukunya. Kepindahan Regan bukan semata karena ingin membuka usahanya sendiri, tapi juga sebagai bentuk usahanya untuk melupakan Bian, mantan kekasihnya.

    Chimera
    Cerita karya Sylvia L'Namira yang bercerita tentang Ganesh, seorang pelukis jalanan yang kerap kali memimpikan seorang gadis. Ganesh terkejut ketika seorang pemuda memintanya untuk melukis calon tunangannya. Foto yang pria itu berikan sangat mirip dengan gadis bunga tidurnya.

    Review

    Buku kayak gini nih yang membuat saya merasa Goodreads harusnya menerapkan sistem setengah bintang di penilaiannya. Soalnya buku ini emang gak jelek sampai 1 bintang, tapi mau kasih 2 bintang juga, yah, it wasn't ok.

    The Promise
    Saya lebih suka cerita ini ketimbang cerita kedua. Saya suka dengan nuansa Medan yang ada. Saya suka pada logat Medan yang dipakai di sini. Itu memberi warna tersendiri dalam ceritanya.

    Ceritanya sendiri sudah bisa saya tebak sejak si Regan ketemu sama Bagas. Kerasa banget kalau jalur ceritanya ke arah sana. Makanya pas akhir ceritanya terkuak, saya sama sekali gak kaget.

    Yang saya kurang suka mungkin tokoh Hiro. Saya rasa dia terlalu dewasa untuk ukuran anak 7 tahun. Kalau saya mau bandingkan dia dengan tokoh David, tokoh anak kecil yang juga dibuat berwatak dewasa, di novel Pintu Harmonika, saya rasa Hiro ini terlalu dewasa. Kalau David saya masih bisa tangkap greget anak-anaknya. Kalau Hiro ini tidak terlalu bisa saya tangkap.

    Secara keseluruhan, menurutku cerita ini rapi, tapi agak kurang sisi emosionalnya. Bahkan di bagian Bagas menyatakan perasaannya ke Regan pun saya tidak merasa emosi apa-apa.

    Chimera
    Cerita ini menderita sindrom kurang emosi. Sama seperti di cerita pertama.

    Meurutku perpisahannya Ganesh dan Indi agak aneh. Cuma dijelaskan dengan Ganesh sudah berusaha cari Indi, tapi mereka kehilangan kontak. Tapi... mereka kan sudah tukaran alamat e-mail. Masa bisa sampai hilang kontak gitu sih selama bertahun-tahun? Menurutku bagian ini terasa aneh banget.

    Selain itu saya merasa "lawan"-nya Ganesh terlalu ringan di sini. Saya harapnya sih si Richard ini orang yang lebih baik, biar si Indi lebih merasa terbelah dua. Antara Ganesh atau Richard.

    Menurutku ceritanya terlalu buru-buru. Saya rasa cerita ini akan lebih cocok kalau formatnya lebih panjang. Satu novel penuh mungkin? Sehingga penulis ada lebih banyak ruang untuk menggali tokoh dan plotnya. Kalau yang cerita pertama sih, saya rasa sudah cocok untuk novelet.

    Overall

    Ceritanya lumayan menurut saya. It was ok kalau istilahnya Goodreads. Satu yang saya kurang suka adalah format kovernya. Bagian yang gambar dasinya itu bisa dibuka dan harus saya lipat lalu letakkan di halaman terakhir baru bisa saya baca novelnya. Soalnya dia membungkus dari belakang ke depan dan ini agak mengganggu. Rasanya kurang nyaman gitu pegang bukunya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews


  18. Hai semuanya. Untuk giveaway kali ini, ada yang beda loh. Bulan ini ada post tamu dari Orinthia Lee tentang novel debutnya, "Why Always Me?". Di sini Orinthia akan menceritakan soal bagaimana dia memulai debutnya sebagai pemenang lomba menulis de TEENS, hal apa yang menginspirasinya, hingga bagaimana langit-langit kamarnya hampir menggagalkan usahanya. Jangan lupa untuk mengisi form Rafflecopter di akhir post untuk memperoleh kesempatan memenangkan 1 buah novel "Why Always Me?" bertanda tangan secara gratis.




    Post tamu oleh Orinthia Lee


    Halo semua!

    Akhirnya, novel pertamaku terbit tanggal 20 Mei 2013 yang lalu! 

    Novel ini adalah proyek novel perdana dari Penerbit de TEENS, imprint terbaru dari DIVA Press yang memang khusus untuk remaja. Proyek tersebut diadakan pada bulan Oktober 2012 silam dengan nama yang sama dengan judul novel ini. Waktu itu aku sendiri sama sekali nggak menyangka bahwa aku yang akhirnya mendapatkan kesempatan emas untuk menulis proyek novel ini. Padahal aku baru tahu soal proyek ini di hari terakhir pengiriman pengajuan diri untuk menjadi penulisnya. Bisa dibilang aku hanya modal nekat karena sebelumnya aku belum pernah benar-benar menyelesaikan naskah novel apa pun sampai tuntas. Hanya berbekal doa dan janji sama diri sendiri untuk komitmen kalau sampai terpilih beneran.

    Ketika Kak Rina Lubis membalas surel dan memberikan tema besar untuk proyek novel ini pada semua pendaftar, aku langsung merasa bahwa inilah kesempatan buat aku unjuk gigi. Aku pun mulai memikirkan plot apa yang menarik dan cocok untuk tema tersebut. Pada akhirnya, ide yang muncul untuk tokoh utama novel ini berasal dari adik perempuanku sendiri. Hehehe... nggak jauh-jauh, ya. Adikku ini kalau bicara mulutnya pedas dan aku cukup sering jadi korban mulut pedasnya yang tajam kayak pedang. Dan aku sangat terganggu dengan kebiasaannya itu dan sering menasehati dia supaya berpikir dulu sebelum bicara sesuatu, apalagi saat sedang emosi. Untungnya sekarang dia sudah berubah. Aku kemudian berpikir, pasti ada cukup banyak remaja yang mirip dengan adikku. Jadi aku pun membayangkan bagaimana, sih seorang dengan mulut pedas bisa berubah? Dari sinilah tokoh Bianca lahir.

    Proses penulisan novel ini susah-susah gampang. Dipicu oleh semangat karena akhirnya aku punya kesempatan untuk meraih impian jadi penulis yang bukunya diterbitkan penerbit mayor, aku terus menulis meski kadang-kadang aku merasa mentok karena belum terbiasa menulis satu novel utuh. Belum lagi kondisi badanku yang nggak stabil, ditambah musibah yang menimpa laptopku tercinta sampai akhirnya aku harus membeli laptop seken sebagai gantinya. Waktu menulis novel ini, Jakarta sedang sering-seringnya hujan. Dan hujannya pun lama serta deras banget. Waktu itu langit-langit kamarku yang memang beberapa kali sudah sering bocor tiap hujan tiba-tiba jebol dan air yang terbendung di sana tumpah langsung menyiram laptopku... juga sekitar lima belas buku novel yang ada di rak (T__T). Untunglah... semua data-dataku yang di hard disk (terutama naskah novel ini) masih bisa diselamatkan sehingga aku nggak perlu menulis ulang lagi dari awal. Puji Tuhan, novel ini pun bisa selesai ditulis tepat pada waktu deadline-nya.

    Salah satu hal yang menyulitkan dalam menulis teenlit adalah aku yang sudah bukan remaja lagi. Seperti apa keseharian anak SMA sekarang aku sama sekali nggak punya bayangan! Tapi berkat bantuan teman-temanku yang masih duduk di bangku sekolah, akhirnya aku bisa menyusun adegan-adegan yang cocok. Salah satunya adalah demam K-Pop. Tadinya aku ingin memakai grup boyband yang sudah ada, tapi karena khawatir nantinya bermasalah dengan perizinan, aku memutuskan untuk membuat grup boyband fiktif bernama O2. Dan ketika merancang grup ini, aku malah jadi keterusan dan berencana untuk menulis novel khusus untuk O2 nantinya. Hehehe... maklum, penulis juga salah satu K-popers.

    Novel ini tidak sempurna, aku tahu itu. Tapi novel ini aku tulis dengan sepenuh hati, dengan keinginan untuk berbagi cerita dan berbagi pengalaman. Semoga semua yang membaca novel pertamaku ini bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar hiburan. FYI, novel keduaku yang berjudul I’mpossible rencananya akan terbit tahun ini juga. Kalau kamu suka belanja online, atau ingin coba-coba berjualan online, atau sekedar ingin tahu seperti apa sepak terjang anak SMA yang berjualan online maka kamu harus baca novel ini!


                                                                                                                XOXO,

                                                                                                                Orinthia Lee






    Peraturan giveaway kali ini adalah:

    1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia
    2. Silahkan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini
    3. Giveaway berlangsung dari 14 Juli 2013 - 11 Agustus 2013
    4. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat
    5. Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.

    a Rafflecopter giveaway

  19. Opera Orang KayaOpera Orang Kaya by Ita Sembiring
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Opera Orang Kaya
    Penulis: Ita Sembiring
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 272 halaman
    Terbitan: 2009

    Kisah ini bermula di London, saat Gre Kinayan memandu 27 anak yang ikut summer course di negara Robin Hood itu. Sebelas tahun kemudian, di Negeri Kincir Angin, Gre bertemu dengan salah seorang peserta, Aninda Lana. Aninda yang superheboh membawa Gre kembali ke dunia sebelas tahun lalu, saat cerita-cerita bercecer di antara panasnya Oxford di musim panas, indahnya Paris, dan sendunya musim dingin di Holand.

    Sebelas tahun lalu, bersama anak-anak kaya itu, Gre memulai sebuah opera. Opera yang ternyata belum terselesaikan, bahkan oleh Gre sendiri. Kini, setelah mereka bertemu kembali, mampukah Gre membuka rahasia yang selama ini telah dia rekat rapat-rapat?

    Review

    Sebenarnya saya sudah punya feeling gak enak waktu menyentuh buku ini. Judul dan kovernya bikin gak nahan. Cuma waktu itu, di festival buku, saya pikir-pikir masa sudah jauh-jauh ke sana beli cuma 1 buku doang? Akhirnya saya beli juga novel ini dan 1 novel lainnya.

    Ternyata dugaan saya benar. Buku ini mengecewakan.

    Pertama, tidak ada konflik. Sama sekali. Sampai pertengahan saya bahkan masih bingung ini buku sebenarnya mau cerita soal apaan. Cerita awalnya sendiri soal pertemuan kembali antara Gre dengan Aninda Lana, salah seorang anak yang pernah dia pandu saat student exchange 11 tahun yang lalu. Kemudian dari sana dia bertemu kembali, walau hanya secara virtual, dengan sebagian besar anak-anak yang dia pandu dulu. Mulailah mereka bernostalgia dan saling bertukar kabar.

    Ya, itu memang plot besar novel ini. Nostalgia. Konfliknya? Gak ada.

    Kedua, multiple POV di sini gak membantu. Saya merasa POV-nya di sini malah ganggu dan bukannya menambah pemahaman saya akan keseluruhan cerita. Sebentar POV-nya Gre. Nanti pindah ke Lana. Terus berganti lagi ke anak-anak yang ikutan pertukaran pelajaran. Mana mereka cuma pada ngegosip dan cerita hal-hal yang gak penting lagi. Haish.

    Ketiga, ending. Saya merasa akhir cerita ini aneh. Masuk akal? Masuk akal sih, karena memang sudah ada petunjuk soal itu sebelumnya, tapi aneh. Soalnya tanpa ba bi bu si Gre tiba-tiba aja ke Oxford buat nyari cinta lamanya yang terpendam. Udah gitu di sisa 2-3 halaman terakhir pula. Ternyata inilah "konflik" di buku ini. Soal cinta terpendamnya Gre. Telat banget munculnya.

    Kempat, tidak ada karakter menarik. Semuanya setipe. Anak orang kaya yang pada mengekspor diri dan akhirnya nikah atau kumpul kebo dengan produk lokal/impor di negeri orang. Ok, mungkin kecuali Gre yang masih jomblo dan beberapa orang yang cuma disebut kalau masih tinggal di Indonesia.

    Secara keseluruhan, baik dari segi cerita maupun karakter sama sekali tidak menarik bagi saya. Makanya saya kasih 1 bintang sesuai deskripsi Goodreads. Didn't like it

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews


  20. Jadi, pas saya main-main di Goodreads, saya melihat ada satu Giveaway buku dari luar. Yang bikin saya berhenti lama banget mandangin buku itu adalah kovernya. Ini buku yang saya maksud:

    We'll Meet Again: Irish Deathbed Visions-Who You Meet When You Die
    by: Colm Keane

    yang sangat mengingatkan saya akan kover buku ini:

    If I Stay (terbitan Gramedia)
    oleh: Gayle Forman

    Memang ada beberapa perbedaan, seperti warna puthinya atau batang pohon besar di latar pada novel "If I Stay" yang tidak ada di kover "We'll Meet Again", tapi sisanya mirip kan? Bentuk kursinya aja sama.

    Saya jadi bingung. Ini apakah kedua belah pihak memakai foto gratisan atau bagaimana? Atau mungkin membeli foto yang sama? Saya jadi bingung.

  21. Dongeng SemusimDongeng Semusim by Sefryana Khairil
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Dongeng Semusim
    Penulis: Sefryana Khairil
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 257 halaman
    Terbit: September 2009

    Ketika menawarkan pernikahan pada Sarah, Nabil yakin sekali dia dapat membangun sebuah mimpi yang indah. Ketika menerima Nabil, Sarah yakin dia akan bahagia, walau ada konsekuensi yang harus dia bayar.

    Sayangnya kehidupan pernikahan tidak semudah itu. Ketika tahu bahwa istrinya hamil, Nabil sama sekali tidak merasa bahagia. Sebaliknya dia merasa tersiksa karena bayangan "kebebasannya" yang akan hilang.

    Sarah yang merasa kehilangan suaminya berusaha mati-matian untuk mengembalikan hubungan mereka. Sanggupkah Sarah dan Nabil memperoleh kembali hubungan mereka?

    Review

    Saya cukup kaget dengan nuansa Islami yang kental di novel ini. Kenapa kaget? Soalnya sejauh ini saya belum pernah nemu terbitan Gagas yang kental nuansa islaminya. Apalagi kali ini temanya digabung dengan tema metropop. Menarik.

    Bagian awal cerita sudah dibuka dengan konflik yang menarik. Ceritanya soal Sarah yang sedang mempersiapkan pernikahannya. Salah satu keputusan besar Sarah saat menikahi Nabil adalah pindah agama. Hal ini membuat ayahya marah dan memutuskan untuk tidak datang ke pernikahan putrinya.

    Saya suka dengan konflik yang penulisnya angkat ini, sayangnya bagian ini tidak digali lebih dalam. Soalnya selain si ayah, anggota keluarga lain kelihatannya tidak terlalu keberatan. Ya sih, saudaranya Sarah juga tidak terlalu merestui pernikahan Sarah, tapi sang ayah tetap merupakan "oposisi" utama di sini.

    Apakah kemudian ada pertikaian antara Sarah dan sang ayah? Tidak. Sama sekali. Kenyataannya si ayah bahkan tidak muncul dalam cerita. Koreksi, muncul, tapi saat sudah meninggal. Jadi saya tidak menghitungnya sebagai muncul. Setelah sang ayah meninggal, berakhirlah konflik pindah agama Sarah. Mengecewakan.

    Saya bisa cukup mengerti dengan tokoh Nabil. Seperti keinginannya untuk tidak mau buru-buru punya anak, tapi malah baru beberapa bulan menikah, istrinya sudah hamil. Saya bisa cukup paham dengan perasaan Nabil.

    Konflik utama antara Nabil dan Sarah juga menarik untuk saya. Hanya saja kadang saya tidak mengerti akan kedua karakter ini. Kadang saya merasa mereka ditampilkan secara... buru-buru?

    Maksudnya gini, di satu adegan Nabil marah-marah, tapi kemudian di adegan selanjutnya dia manggil Sarah 'sayang'. Atau Sarah yang merasa menyesal karena tidak sempat membahagiakan ayah, tapi setelah itu rasa penyesalannya seperti menguap begitu saja. Tidak digali lebih dalam. Kecepatan emosi karakternya ini kadang membuat saya merasa gak nyambung dengan mereka.

    Akhir cerita? Yah, sudah kelihatan lah ya. Ada beberapa variasi kemungkinan, tapi tebakan happy end saya benar. Gak jelek kok dan merupakan akhir yang cukup memuaskan.

    Secara keseluruhan, saya rasa tema yang diangkat Sefryana Khairil menarik di sini, hanya saja saya merasa pace ceritanya terlalu buru-buru. Ada banyak hal, seperti pertikaian antara Sarah dan ayahnya atau rasa bersalah Sarah yang bisa digali lebih dalam.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews


  22. Selamat hari Rabu! Selamat hari ngarep para bookaholic se-Indonesia. Selamat memulai puasa juga bagi teman-teman yang merayakan.

    Untuk Wishful Wednesday hari ini, buku yang saya inginkan adalah:

    A Bear Called Paddington (Paddington Bear)
    by: Michael Bond

    Sinopsis dari Goodreads:
    Mr. and Mrs. Brown first met Paddington, a most endearing bear from Darkest Peruon a railway platform in London. A sign hanging around his neck said, "Please look after this bear. Thank you" So that is just what they did. 
    From the very first night when he attempted his first bath and ended up nearly flooding the house, Paddington was seldom far from imminent disaster. Jonathan and Judy were delighted with this havoc and even Mr. and Mrs. Brown had to admit that life seemed to be more filled with adventure when there was a bear in the house.
    Saya baru tahu kalau Paddington Bear itu awalnya dari novel. Serius. Selama ini saya pikir dia itu tokoh dari serial TV.

    Setelah selesai baca Winnie the Pooh awal bulan ini, saya jadi pengin baca satu lagi novel anak-anak dengan tokoh beruang. Cuma setelah ngecek di OpenTrolley, kover bukunya gak kayak gini :| harganya mahal pula. Yah, semoga bisa nemu buku ini suatu hari nanti.

    Itu buku pilihan saya untuk WW minggu ini. Apa pilihanmu?

    Untuk tahu lebih banak soal meme ini, cek blog hostnya.




  23. Pintu HarmonikaPintu Harmonika by Clara Ng
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Pintu Harmonika
    Penulis: Clara Ng & Icha Rahmanti
    Penerbit: Plot Point
    Halaman: 307 halaman
    Terbit: Maret 2013

    "Pintu Harmonika" adalah sebuah novel yang terdiri dari 3 novelet. Ada kisah tentang Rizal, seorang seleb dunia maya. Ada Juni, seorang anak gadis dengan tampang judes. Juga ada David, seorang anak kecil yang cerdas.

    Bertiga mereka memiliki Surga, sebuah tanah kosong tempat mereka biasa berkumpul. Saat Surga berada dalam bahaya, mampukah mereka menyelamatkan tempat itu?

    Review

    Akhirnya baca buku ini. Sudah cukup lama tertarik karena banyak yang bilang novelnya bagus. Salah seorang kenalan saya di FB juga bilang buku ini bagus dan "mendorong" saya untuk membacanya.

    Awalnya saya pikir ini satu novel penuh, ternyata merupakan gabungan dari 3 novelet yang masih bersambung satu sama lain. Pembagian ceritanya:

    Otot - Kisah Rizal

    Jujur, ini cerita yang paling tidak saya sukai di antara tiga cerita yang ada. Cara berceritanya kadang bikin saya malas baca dan di kepala saya terus-terusan berdendang irama 1 bintang. Iya, 1 bintang itu ada iramanya. Untung cara bercerita dua kisah lainnya tidak seperti ini.

    Di sisi positif, tema yang diangkat menarik. Tentang seorang seleb dunia maya yang ngakunya #anti #pencitraan, padahal dia sendiri #pencitraan. Parahnya #pencitraan dia sampai terbawa ke dunia nyata.


      Bully

    - Kisah Juni

    Saya kaget pas baca ceritanya Juni. Soalnya di bagian cerita Rizal, saya tidak begitu sadar tanda-tanda (kalau memang ada) bahwa Juni ini seorang bully di sekolahnya.

    Gaya bercerita di bagian ini masih mirip dengan bagian pertama, cuma sudah tidak pakai #hashtag dan *tsaah atau semacamnya dan itu sangat menolong mood membaca saya.

    Saya suka dengan plot cerita di sini, walau IMHO, akhir ceritanya terasa disederhanakan, atau minimal dipercepat.

    Malaikat - Kisah David

    Cerita yang merangkum kedua cerita sebelumnya. Bagian depan cerita ini agak seram sebenarnya, tapi kemudian dibuat jelas apa yang terjadi sebenarnya.

    David sendiri berkali-kali di-mention di kisah Rizal dan Juni, tapi kayaknya tidak pernah melakukan kontak langsung dengan mereka. Well, alasannya diberitahukan di sini.

    Saya suka dengan gaya penceritaan di sini. Berbeda dengan 2 cerita sebelumnya yang memakai gaya remaja (atau teenlit), si David malah menyebut dirinya dengan 'saya'. Hal ini memberi kesan dewasa, tapi gaya narasinya tetap masih terasa kekanakan. Hal ini membuat kesan lucu. Seperti seorang anak kecil yang berusaha jadi orang dewasa (in a good/cute way).

    Tiga bintang untuk novel ini. Filmnya udah gak ada di bioskop yah? Padahal penasaran pengin lihat cerita di filmnya kayak bagaimana :D

    View all my reviews


  24. Why Always Me?Why Always Me? by Orinthia Lee
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Why Always Me?
    Penulis: Orinthia Lee
    Penerbit: de Teens
    Halaman: 220 halaman
    Terbit: Mei 2013

    "Why Always Me?" bercerita tentang Bianca, seorang gadis SMA yang terkenal bermulut tajam. Bianca tidak segan untuk mengatakan hal-hal yang menyakitkan karena menurutnya dia bertujuan baik lewat kata-kata pedasnya. Tidak sedikit yang menjadi korban mulut gadis ini, termasuk sahabatnya sendiri, Anne.

    Anne, satu-satunya orang yang betah berteman dengan Bianca, kesal bukan main dengan sahabatnya itu. Hanya gara-gara sebuah gantungan kunci dia harus menerima "serangan" mulut Bianca. Anne memutuskan untuk menjauhi Bianca, walau sebenarnya dia ingin sekali berbaikan dengannya.

    Sanggupkah kedua gadis ini kembali berbaikan? Lalu bagaimana hubungan Bianca dengan Travis, si cakep kakak Anne?

    Review

    Bacaan ringan di akhir pekan. Lumayan, bisa selesai dalam 1 hari. Ceritanya sederhana dan gak terlalu ribet. Makanya bisa cepat selesai.

    Secara tema sih mungkin tidak terlalu spesial. Soalnya tema BFF bertengkar, terus mau baikan tapi gengsi, have read it before lah ya.

    Walau temanya sederhana, gaya penceritaannya Orinthia Lee sudah cukup baik di sini. Gayanya mengalir, enak dibaca, dan khas remaja.

    Kalau ada yang mau saya keluhkan dari cara menulisnya, maka hal itu datang dari divisi deskripsi. Saya gak gitu suka dengan deskripsi Travis, yang notabene tokoh pria utama dalam cerita, digambarkan hanya dengan "mirip Park Taesung dari grup O2", walau ditambahkan kalau dia lebih ganteng dari Taesung sih.

    Pertanyaan saya: Park Taesung itu yang kayak gimana? Jujur aja kalau pengarang pakai deskripsi "Si A mirip artis anu" atau "si B mirip penyanyi itu", buat saya itu terkesan malas. Tambah lagi belum tentu semua orang tahu artis yang dimaksud. Kan jadi harus googling dulu.

    Hal ini diperparah kalau ternyata artis yang disebutkan adalah fiktif. Soalnya ternyata Park Taesung dan grup O2 itu hanya ada dalam novel itu. Amboi! Malah si Bryan, pacar Anne yang cuma tokoh sampingan, deskripsinya lebih lengkap loh.

    Eh? Atau sebenarnya kemudian ada penjelasan lebih lanjut soal wujud si Travis ini yah? Mana yah? *bolak-balik novel.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan gaya penulisannya Orinthia. Untuk ceritanya, hmm... mungkin agak terlalu "biasa" buat saya. Akhirnya juga berhasil saya tebak. Mungkin pas pemakaman Anne sebaiknya diputarin lagunya O2 aja kali yah? Bukan cuma sekedar euloginya Bianca. Eh tapi, akhir kayak gitu udah dipakai J. K. Rowling di "The Casual Vacancy" yah. *dikeplak

    Debut yang cukup baik kalau saya bilang. Semoga buku keduanya bisa lebih menarik. Terbit bulan ini lh katanya :D

    Tambahan: saya agak bingung dengan buku-buku terbitannya Diva Press (de Teens "anaknya" Diva kan yah?). Kenapa sih terbitannya sering bermasalah? Kali ini sering ada cetakan yang kurang bagus. Kayak tintanya menipis, jadi hurufnya agak hilang. Masalah mesin cetak atau gimana yah? Ini juga terjadi di "Fleur" sama "Lapis Lazuli". Terjadi juga di orang lain apa cuma saya doang? Kalau cuma saya, wah, saya hanya bisa bertanya, why always me?

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews


  25. The Fellowship of the Ring (The Lord of the Rings, #1) The Fellowship of the Ring (The Lord of the Rings, #1) by J.R.R. Tolkien
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: The Fellowship of the Ring (Lord of the Ring, #1)
    Penulis: J. R. R. Tolkien
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 501 halaman
    Terbit: 2002

    Di sebuah desa yang tenang di Shire, seorang hobbit muda bernama Frodo Baggins mendapat warisan cincin bertuah yang menyimpan kekuatan dahsyat. Agar cincin utama itu tidak jatuh ke tangan Sauron yang jahat, Frodo mesti mengadakan perjalanan panjang dan penuh bahaya ke gunung api di Mordor, untuk memusnahkan cincin tersebut. Bersama kedelapan sahabatnya, ia berangkat. Dipimpin oleh Gandalf sang penyihir, kesembilan pembawa cincin itu memulai perjalanan. Tapi Sauron dan para anak buahnya tidak tinggal diam.

    Review
    Akhirnya saya baca juga novel pertama dari trilogi Lord of the Ring ini. Salah satu buku fantasi paling dikenal, tapi yang belum saya baca. Padahal ngakunya pecinta novel fantasi.

    Buku pertama ini ternyata merupakan gabungan dari dua "buku". Saya kurang tahu apa dulunya, saat pertama terbit, memang diterbitkan sebagai dua buku atau bagaimana. Buku pertama di sini menceritakan kehidupan Frodo di Shire. Saat dia pertama kali memperoleh cincin itu dari Bilbo, hingga pada awal perjalanannya ditemani 3 orang temannya: Sam, Merry, dan Pippin. Di bagian ini juga ada semacam "rekap" dari novel "The Hobit".

    Jujur buat saya bagian pertama ini terasa membosankan. Saya ngantuk banget pas baca. Apalagi di bagian rekap "The Hobbit"-nya. Walau saya belum baca novelnya, tapi ringkasannya bikin ngantuk. Keseluruhan perjalanan awalnya Frodo juga kurang begitu menarik.

    Untungnya masuk di bagian dua ceritanya jadi lebih menarik. Terbukti saya hanya butuh 1,5 hari untuk menyelesaikan bagian kedua, padahal saya butuh 4 hari lebih untuk menyelesaikan bagian pertama (walau yah, ada unsur sibuknya juga sih).

    Sampai akhir, ceritanya menarik. Saya suka dengan Gandalf. Dia bukan tipikal penyihir tua yang bijak. Terbukti dari sikapnya yang kadang bisa sarkastis (seperti waktu dia bilang akan memakai kepala Pippin untuk membuka gerbang).

    Saya yakin buku kedua akan lebih menarik dari buku pertama ini. Pasti konfliknya akan lebih tajam di sana sih. Apa di sana sudah akan ada Gollum yah? (iya, saya belum nonton filmnya juga).

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Read Big Reading Challenge
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Fantasy Reading Challenge
    - 2013 Finsihing the Series Reading Challenge


    View all my reviews


  26. Wishful Wednesday #25

    Wednesday, July 3, 2013

    Hi all. Berjumpa lagi di acara Wishful Wednesday :D

    Minggu ini buku yang saya inginkan adalah:

    Battle Royale - The Last Stand
    by: Stella Furuya

    Bukan, itu bukan Battle Royale-nya Koushun Takami. Sama sekali bukan.

    Berawal dari postingan salah seekor kucing di Goodreads, bertemulah saya dengan buku ini. Baru baca judulnya aja saya sudah pasang bad poker face. Pas baca sinopsisnya:
    Dunia memang penuh keserakahan. Keserakahan muncul karena manusia. Keserakahan membuat dunia menjadi tidak seimbang. Untuk itulah, permainan ini diadakan. Battle Royale adalah sebuah permainan bertahan hidup. Membunuh atau dibunuh, hanya itulah pilihannya. 
    Kau tidak bisa lari lagi jika telah masuk ke dalam permainan ini. Hanya ada satu orang yang sanggup bertahan hingga akhir dan menjadi pemenangnya. Sang pemenang berhak mendapatkan sepertiga kekuasaan dari seorang penguasa negara, Yamamoto Ryosuke... Mizu, salah satu peserta yang terpakasa ikut dalam permainan itu hanya untuk bertemu dengan adiknya yang bernama Takuya, karena menurut informasi yang didapatkannya dari Joker bahwa adiknya masih hidup dan juga menjadi salah satu peserta dalam permainan itu. Namun, di balik permainan itu, ternyata Yamamoto memasukkan ketiga kaki tangannya, yaitu Thunder, Lie dan Judas ke dalam permainan tersebut. Sebenarnya, rencana apa yang sedang dijalankan olehnya? 
    Benarkah sepertiga kekuasaannya akan jatuh kepada Sang Pemenang? Ataukah...
    Reaksi:

    Iya, saya harus mengaku bahwa saya ingin membacanya dengan ekspektasi di bawah nol. I know, I'm being meanie here.

    Itu buku pilihan saya minggu ini. Apa buku pilihanmu?

    Pengin tahu lebih banyak soal WW? Cek blog hostnya.