Rss Feed
  1. Shatter Me (Shatter Me, #1)Shatter Me by Tahereh Mafi
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Shatter Me
    Penulis: Tahereh Mafi
    Penerbit: Mizan Fantasi
    Halaman: 445 halaman
    Terbitan: Oktober 2012

    Negara melihat betapa menguntungkan betapa berbahayanya aku, dan mereka pun memutuskan untuk menyekapku di sebuah penjara menjauhkanku dari manusia normal. Mereka ingin menjadikanku senjata pemusnah menciptakan kedamaian yang sempurna di dunia ini.

    Datanglah Adam. Tampan, memikat, memesona, baik hati. Di matanya, aku cantik aku tidak berbahaya. Lalu, kami pun bersekongkol berdiskusi. Adam akan membantuku keluar dari kurungan pengasingan ini, dan kami akan hidup bahagia nun jauh di sana. Itu janjinya.

    Tapi, apakah dia bisa menepatinya? Tidakkah dia sadar bahwa suatu saat nanti aku bisa saja mengubah dan menghancurkannya menjadi serpihan abu?


    Review
     
    "Shatter Me"bercerita tentang Juliette yang seharusnya bisa ditulis Juliet saja, toh 'te'-nya tidak dibaca, seorang gadis dengan kemampuan khusus yang membuatnya dijauhi semua orang karena dia adalah monster. Dia mampu membakar/menyetrum/mengambil kekuatan hidup seseorang sejujurnya sampai akhir saya masih bingung yang mana hanya dengan menyentuh atau disentuh orang lain.

    264 hari dia habiskan di dalam sebuah sel karena dianggap berbahaya, hingga seorang pria datang dan menjadi teman selnya, seorang pria yang akan membawa Juliette pada sebuah masalah baru.

    Kalau kamu merasa gaya penulisan di atas sedikit aneh, itu karena saya meniru gaya penulisannya Tahereh Mafi di novel ini. Iya, formatnya memang seperti buku catatan dengan coretan, angka, dan tanda seperti '/'.


    Penulisannya ini sebenarnya cukup unik, tapi pemakaiannya terlalu berlebihan dan kadang membuat jengkel. Apalagi kalau sudah menyangkut Adam, cowok remaja tipikal YA yang ganteng, berotot, berbahaya, bertato (wajib karena ini YA), dan tentunya adalah pasangan romantis Juliette.

    Ada yang bilang kalau interaksinya Juliette dan Adam ini terlalu banyak libido, tapi yah, mengingat si Juliette sudah 264 hari tidak bersentuhan dengan manusia, mungkin saja dia jablay memang merindukan interaksi dengan manusia lainnya.

    Yang paling gengges buat saya itu justru interaksinya Juliette dengan Warner, tokoh antagonis yang ingin menggunakan kekuatan Juliette untuk... sebenarnya belum jelas untuk apa sih. Punya lebih banyak kekuatan? Iya, mungkin itu.

    Juliette ini selalu bilang kalau dia benci pada Warner, atau Warner itu monster (yang pemakaiannya terlalu sering sampai efeknya tidak terasa lagi di belakang-belakang), tapi kemudian dia mendeskripsikan Warner seperti ini:

    Bulu matanya bagaikan helaian benang emas terpintal yang menyala. Aku hampir ingin menyentuhnya. (hal. 130)


    Tolong jangan bilang kalau ini akan jadi kisah cinta segitiga antara Juliette, Adam, dan Warner.

    Kekuatannya Juliette juga masih membingungkan buatku. Di awal kesannya dia bisa membakar seseorang hanya karena berada pada jarak tertentu dari orang itu (karena orang tuanya selalu mengukur jarak dengannya, dan kelihatannya ini punya pengertian yang harfiah dengan penggaris dan segala macam), tapi kemudian berkembang jadi membakar dengan sentuhan. Eh, tapi supaya ceritanya lebih mudah berjalan, kekuatannya tidak aktif dong kalau dia menyentuh/disentuh orang lain asalkan tidak bersentuhan kulit langsung (ada sarung tangan/pakaian). Lalu supaya lebih badass, Juliette juga punya kekuatan super yang mampu menembus beton. Kasih dah.

    Cerita kemudian ditutup dengan pembicaraan tentang fakta mengenai Tatanan Baru (yang membuat saya berpikir konsepnya ini dari Iluminati), serta pertemuan dengan sekelompok x-men orang yang juga punya kekuatan super dan dipimpin oleh Prof. Xavier. Oke, namanya Castle, tapi saya yakin dia itu sebenarnya Prof. Xavier.

    Ceritanya lebih berat ke percintaan daripada fantasi atau bangunan dunianya. Walau agak membosankan, saya sebenarnya masih pengin baca buku selanjutnya. Mau lihat perkembangannya seperti apa.

    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment