Rss Feed
  1. Ini... sudah akhir bulan, ya? Berarti sudah waktunya menyusun rencana membabat daftar to-read bulanan, ya? *tarik napas *embuskan.

    Sedikit rekap dari RTTR sepanjang Juni ini. Rencana awalnynya adalah: membaca empat buku. Realisasi: hanya satu yang dibaca.

    1. Bitter Winner - Mita Miranti (review)
    Ya, begitulah. Rasanya ini rekor terendah selama saya menjalankan RTTR ini.

    Nah, untuk bulan Juli, saya akan mencoba membabat 10 buku. Daftarnya:
    1. The Sound of the Mountain  Yasunari Kawabata
    2. 1984 - George Orwell
    3. Love, Curse & Hocus Pocus - Karla M. Nashar
    4. The Old Capital - Yasunari Kawabata
    5. Across the Ocean - Ria Destriana
    6. Sweet Karma - Ayudewi
    7. Above the Stars - D. Wijaya
    8. Ocean Breeze - Cepi R. Dini
    9. Amaranth, Love, Lies, Bleeding - Maria Ch Michaela
    10. The Ocean at the End of the Lane - Neil Gaiman -> lanjutan dari RTTR yang lalu
    Yup, total 10 buku. Sebenarnya sudah mulai curi start untuk novelnya Neil Gaiman, sih, dan sejauh ini suka dengan ceritanya.










  2. Violetta, Yang Melupakan KenanganVioletta, Yang Melupakan Kenangan by Rosgadini
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Violetta, Yang Melupakan Kenangan
    Penulis: Rosgadini
    Penerbit: PING!!!
    Halaman: 224 halaman
    Terbitan: 2014

    "Bia! Bia juga jangan lupa, ya, kalo Bia besar nanti, harus punya toko es krim sendiri. Jadi, Vio bisa makan semua es krimnya. Janji?"

    Bia. Laki-laki yang tak suka makan es krim ini mendirikan First Scoop, demi memenuhi janji masa kecilnya pada sang cinta pertama, Vio.

    Bia yang tak bisa lepas dari sosok cinta pertamanya seakan menemukan sosok Vio dalam diri Etta.

    Namun Etta tak mau hidup dalam bayang-bayang Vio.

    Pilihan. Di dalam hidup setiap manusia pasti akan dihadapkan pada pilihan, termasuk untuk terus mencintai atau justru melupakannya...

    Review

    I don't know, girl. Guess I just didn't feel it.

    Ini novel kedua penulisnya yang kubaca, tapi yang pertama sih dengan nama pena Rosgadini ini. Kenapa Mbak Ria pakai nama pena lain ya?

    Ceritanya tentang Bia, seorang pria yang membuka toko es krim untuk menepati janjinya pada Vio, cinta petamanya yang telah meninggal. Untuk mewujudkan impiannya itu, Bia minta bantuan pada sepupunya, Addin, orang yang pernah merebut pacar Bia. Addin, yang merasa bersalah karena kelakuannya dulu, setuju untuk membantu Bia.

    Addin kemudian mengajak Etta, sahabatnya, untuk bekerja di toko es krim Bia. Melihat Etta, Bia teringat pada Vio dan mulai mendekati gadis itu. Pada saat itulah Maira, mantan pacar Bia, muncul dan melamar kerja di toko Bia.

    Jatuh cinta itu seperti es krim ajaib yang akan memberi kamu rasa berbeda di setiap jilatannya. Kadang kamu akan mendapatkan rasa yang manis. Itu akan terjadi jika orang yang kamu cintai itu menerima cintamu. Bisa juga kamu akan merasakan rasa yang pahit. Itu akan terjadi kalau cintamu ditolak, atau orang yang kamu cintai sudah mencintai orang lain. (hal. 116)

    Iya, kisah cintanya rumit banget, deh. Satu orang suka seseorang, tapi orang itu justru suka sama orang lainnya. Mumet, deh.

    Jujur saya kurang dapat sama emosinya. Rasanya ceritanya banyak berputar-putar dan tidak ada tensi dalam alurnya. Saya juga kurang dapat perasaan di akhir ceritanya. Paham, sih, mau ke mana, tapi penjelasannya itu yang saya kurang bisa terima seluruhnya.

    Untuk ceritanya sendiri, saya cukup suka. Manisnya dapat, tapi dramanya kurang. Saya jujur lebih suka kalau (peringatan spoiler endingVio memang sudah meninggal dan masalahnya ada pada Etta yang dibayang-bayangi Vio.

    Secara keseluruhan, Violetta adalah kisah masa lalu, cinta yang rumit, dan kesempatan kedua yang diolah dengan manis. Sayangnya saya kurang dapat emosi dan tensi dalam ceritanya. Dua bintang saja. Maaf, ya, belum bisa bilang "I like it" untuk novel ini soalnya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  3. My First Video Interview

    Friday, June 26, 2015

    Yup, sesuai judulnya. Ini pertama kalinya saya melakukan video interview. Thanks to Maggie, booktuber yang sudah mau memasukkan saya dalam seri "Meet the Author"-nya. Penulis pertama yang dia wawancara loh *jemawa.

    Kesan-kesan setelah melakukan interview ini? Tegang, tapi juga seru. Di interview kali ini, kami bicara soal "Remedy", YARN, serta berbagai hal yang berhubungan dengan buku dan dunia kepenulisan.

    Videonya bisa lihat di sini. Silakan tonton dan berikan jempol ke atas jika suka :)). Enjoy.


  4. Maya; and the darkness surroundingMaya; and the darkness surrounding by Arikho Ginshu
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Maya; and the darkness surrounding
    Penulis: Arikho Ginshu
    Penerbit: PING!!!
    Halaman: 295 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    Aku Tondi. Tondi Hamonangan Situmorang. Seorang atlet paralayang.
    Pertemuan dengan seorang gadis bernama Binar Saga membawaku pada persahabatan dengan Damar dan Rimba. Kami berempat sering berpetualang menjelajah alam bersama. Termasuk ke Gunung Kerinci.
    Namun, di sana sesuatu terjadi pada Binar Saga, gadis kesayangan kami. Memaksa kami menjelajah lebih dalam Hutan Seblat di Sumatra. Membuatku melakukan perjalanan melintasi waktu hingga bertemu dengan kembar Amorza dan Arzoda ke tempat yang tak pernah kuduga sebelumnya, Kuil Kukulkan di Chichen Itza.
    Kejadian itu juga mengubah banyak hal di antara kami. Mempertaruhkan bukan hanya nyawa, namun juga persahabatan dan cinta.

    “Cinta mungkin tidak akan pernah mati, namun cinta bisa saja berubah.”

    Review

    Hmm... untungnya saya tidak punya ekspektasi yang terlalu tinggi waktu mulai membaca buku ini. Jadi gini, saya sebenarnya semangat banget waktu Diva Press mengumumkan proyek Astral Projection mereka. Astral Projection mengisahkan orang-orang yang mengalami pelepasan jiwa dan berkelana ke masa berbagai bangsa kuno, seperti bangsa Maya di buku ini. Saya pengin banget baca novel hasil lombanya. Hanya saja, setelah membaca beberapa ulasan buku-buku Astral Projection yang sudah terbit, saya langsung merasa kalau cerita-ceritanya bukan tipe yang saya suka.

    "Maya" bercerita tentang Tondi, seorang pemuda yang harus berkelana menembus ruang waktu untuk menemukan Binar Saga, salah seorang temannya yang mendadak kehilangan kesadaran saat pendakian. Saat jiwanya berkelana itulah, Tondi bertemu dengan Amorza dan Arzoda, sepasang gadis yang disucikan oleh bangsa Maya, yang membantunya untuk menyelamatkan Binar Saga.

    Saya kurang puas dengan eksplorasi bangsa Mayanya. Seiprit banget dan hanya membahas tentang pengorbanan manusia dalam kepercayaan bangsa Maya. Malah lebih banyak latar belakangnya si Tondi yang dibahas. Terus itu bagian nenek buyutnya si Tondi maksudnya apaan, ya? Kenapa ada bagian seperti film laga begitu? Harapanku sih, latar Mayanya yang lebih banyak dibahas.

    Untuk penulisannya, penulis suka sekali memakai pola kata kerja + subjek. Jadinya ada banyak kalimat seperti: duduk aku bla bla bla, atau berdiri aku bla bla bla. Seluruh narasinya jadi terkesan puitis. Untuk dialog, saya sering merasa gaya percakapan mereka sangat... tua. Mungkin dibuat senada dengan narasinya.

    Akhir ceritanya juga kurang memuaskan untukku. Masih ada banyak bagian yang menggantung.

    Secara keseluruhan, 2 bintang untuk novel ini. Gaya berceritanya cukup enak, tapi sesekali masih terjadi pengulangan informasi yang tidak perlu menurutku. Penjelajahan seting Maya dan akhir ceritanya kurang memuaskan untukku.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  5. Wishful Wednesday #59

    Wednesday, June 24, 2015

    Selamat hari Rabu semuanya. Bagaimana puasanya untuk sema yang melaksanakan? Masih lancar kah?

    Sudah cukup lama juga sejak terakhir saya ikut meme Wishful Wednesday ini. Terakhir ikutan di bulan April yang lalu. Sudah 2 bulan lebih.

    Untuk WW kali ini, buku pilihan saya adalah:

    Ocean Breeze
    oleh: Cepi R. Dini

    “Jadi nama panjangmu….”

    “Ocean Alamanda.”

    “Walker.”

    Ocean menggeleng. “Hanya Ocean Alamanda.”

    “Akan menjadi Walker. Segera.” Brian berjanji.

    Seumur hidup, Ocean hanya tinggal berdua dengan ibunya di Anchorage, Alaska, tanpa satu orang pun kerabat. Dan ketika ibunya meninggal dunia, Ocean sudah pasrah kalau harus tinggal di panti asuhan. Namun pengacaranya justru membawa kabar mengejutkan bahwa Ocean akan pindah ke Miami untuk tinggal dengan ayah kandungnya, Brian Walker. Meskipun Brian orang yang baik hati dan penyayang, sulit bagi Ocean untuk menerima dan mengakui pria asing itu sebagai ayahnya. Apalagi Brian ternyata sudah berkeluarga dan istrinya tidak menunjukkan tanda-tanda kesediaan menerima Ocean. Mau tidak mau, Ocean harus beradaptasi dengan keluarga, teman-teman, dan lingkungan barunya. Jauh dari kampung halamannya yang nyaman. Jauh dari pusara sang ibu.

    Above the Stars
    oleh: D. Wijaya

    “Kau tidak takut jatuh?” tanya Mia.

    Danny menggeleng.

    “Aku takut jatuh,” aku Mia dengan polos. “Kalau kau takut apa?”

    Danny tidak langsung menjawab. Ia juga tidak menolakkan kaki ke tanah lagi untuk menambah kecepatan ayunan. Senyuman di wajahnya perlahan-lahan memudar. “Aku takut tidak bisa melihat selamanya.”

    Menurut Danny Jameson, hidupnya tidak pernah mudah. Ia punya orangtua yang protektif, mesin tik Braille yang tidak dimiliki teman-temannya, dan semacam magnet yang menarik John Schueller untuk terus mengganggunya. Namun, yang paling buruk adalah ia punya sepasang mata biru yang tidak bisa melihat. Ketika Danny berpikir Mia Berry akan menjadi satu-satunya teman yang ia punya, Will Anderson datang dan mengubah hidupnya. Will memperlihatkan kepadanya dunia yang ingin ia lihat. Will juga membuat Danny mempertanyakan sesuatu tentang dirinya. Tapi, sebelum Danny sempat menemukan jawabannya, Will menghilang. 



    Seharusnya dua novel ini menjadi penutup serial Young Adult Realistic Novel dari Ice Cube Publisher. Seharusnya. Tapi, ternyata keluarga YARN akan kedatangan 2 novel tambahan yang merupakan hasil babak wildcard dari pihak penerbit, alias naskah-naskah pilihan yang awalnya tersisih, mendapatkan kesempatan untuk diperbaiki dan dinilai sekali lagi. Ini kenapa sudah macam reality show saja?

    Anyway, sebagai salah satu penulis dalam serial YARN, saya tentunya menantikan karya dari para penulis YARN lainnya. Termasuk Above the Stars dan Ocean Breeze ini tentunya.

    Itu dia buku pilihan saya kali ini. Bagaimana denganmu?

    Ingin tahu lebih banyak soal WW? Cek blog hostnya.

  6. I Need You; I Just Can't Show YouI Need You; I Just Can't Show You by Yoana Dianika
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: I Need You; I Just Can't Show You
    Penulis: Yoana Dianika
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 328 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    Ini kisah tentang harapan, yang seumpama layang-layang.
    Jika kau tarik terlalu kuat, ia akan putus.
    Jika kau biarkan terlalu longgar, ia akan lepas.


    [Amalia]
    Aku menyukaimu, apakah isyaratnya tak pernah terbaca?
    Kau tak perlu menjadi pembaca pikiran untuk itu.
    Terlalu nyata segala rasa yang ada untukmu.

    Kau memintaku tak beranjak pergi, tetapi mengapa kau tak ikut duduk di sini?
    Aku telah tahu segala hal tentangmu—kecuali tentang perasaanmu.

    [Ivan]
    Bersamamu, tak pernah kurasakan sepi.
    Tanpamu, ada sesuatu yang hilang.
    Namun, saat kau isyaratkan cinta, mengapa tak kutemukan sesuatu yang menyala?

    [Sev]
    Benarkah harapan juga bisa kedaluwarsa?
    Habis masanya ketika waktu memberimu jarak; kepada cinta yang tak pernah kau ungkap.


    Harapan,
    sesuatu yang membuatmu mampu bertahan dalam keadaan tersulit sekalipun.
    Beri ia isyarat—agar ia tak lagi tersesat.

    Review

    Buku ke-2 dari seri "Love Cycle" Gagas Media. Setelah tema cinta pertama diangkat di I Love You; I Just Can't Tell You (review di sini), kali ini tema PDKT-lah yang diangkat.

    Ceritanya tentang Amalia, seorang gadis SMA yang tinggal di Ponorogo. Suatu hari, sekolahnya kedatangan murid pindahan. Murid itu bernama Ivan, seorang cowok keturunan Ukraina yang juga teman masa kecil Amalia. Sekaligus cowok yang Amalia suka selama ini.

    Pertemuan kembali itu membangkitkan rasa lama dalam diri Amalia, tapi Ivan justru tertarik pada Izz, sahabat Amalia. Lalu kenapa Ivan justru memberikan perhatian lebih pada Amalia? Apakah gadis itu mempunyai kesempatan dengan Ivan?

    Aduh, si Ivan ini. Bener-bener raja PHP. Mungkin sebenarnya ini kondisi klasik orang yang lagi PDKT kali, ya. Ketika dekat dengan seorang cowok/cewek, terus si dia memberikan perhatian lebih, tapi dia kok justru dekat dengan orang lain? Si dia itu sebenarnya suka nggak sih? Nah, kurang lebih itulah kondisi si Amal.

    Ceritanya bagus kalau untukku. Saya suka dengan latar kota Ponorogo yang diambil. Suka juga dengan selipan budaya reognya. Tapi, saya juga merasa kalau ceritanya terbagi dua. Bagian pertama bercerita tentang kehidupan sekolah Amal, Ivan, dan teman-teman mereka. Bagian kedua bercerita tentang Amal yang mengikuti audisi sebagai gitaris dan backing vocal untuk band favoritnya, The Dusk.

    Kedua bagian itu sayangnya kurang menyatu dengan baik. Rasanya seperti membaca dua novel berbeda yang ada dalam satu buku. Cerita audisinya Amal sebenarnya cukup menarik, tapi saya lebih kepengin melihat eksplorasi hubungan antara Amal dengan Ivan, serta Izz, sahabat Amal yang terlihat baik, tapi... what a bitch. Dia lebih bitchy dari Erika, teman sekolah mereka, malah menurutku.

    Secara keseluruhan, cerita I Need You; I Just Can't Show You ini bagus. Saya yakin banyak yang bisa terhubung dengan ceritanya. Baca novel ini, saya jadi ingat kondisi yang pernah dialami beberapa teman saya dulu. Pasti yang pernah di-PHP-in bisa paham perasaannya Amal deh. Sayangnya, masih ada bagian-bagian yang rasanya menggantung. Saya kok merasa kalau penulisnya ada rencana untuk menulis sekuel tentang para anggota The Dusk, ya?

    Tiga setengah bintang, pembulatan ke atas.

    Terkadang, cinta memang tidak mudah untuk diraih. Tapi, untuk cinta yang tidak mudah diraih itulah manusia rela berkorban. (hal. 147)


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  7. The Killing Moon (Dreamblood, #1)The Killing Moon by N.K. Jemisin
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: The Killing Moon
    Penulis: N. K. Jemisin
    Penerbit: Hachette Book Group
    Halaman: 418 halaman
    Terbitan: Mei 2012

    In the ancient city-state of Gujaareh, peace is the only law. Upon its rooftops and amongst the shadows of its cobbled streets wait the Gatherers - the keepers of this peace. Priests of the dream-goddess, their duty is to harvest the magic of the sleeping mind and use it to heal, soothe - and kill those judged corrupt.

    Review

    "The Killing Moon" bercerita tentang Ehiru, seorang "gatherer" yang bertugas untuk mengumpulkan jiwa orang-orang yang sakit parah (dan memang akan meninggal), serta orang-orang yang terbukti melakukan tindak kejahatan yang hukumannya setara dengan kematian. Pada salah satu misinya, Ehiru mengalami kegagalan dan tidak dapat menyelesaikan "gathering"-nya secara sempurna. Dari sinilah Ehiru mulai mempertanyakan posisi dan fungsi para "gatherer".

    Pertemuan Ehiru dengan Sunandi, seorang perwakilan dari negara tetangga, membawa Ehiru dalam sebuah perjalanan baru. Bersama dengan Nijiri, muridnya, mereka memulai pencarian makna sebenarnya dari "gathering" yang selama ini mereka lakukan.

    Saya suka dengan angin segar yang buku ini berikan. Kebanyakan novel fantasi kan suka mengambil Eropa abad pertengahan sebagai dasar latar tempat, tapi "The Killing Moon" ini justru mengambil Mesir kuno sebagai basisnya.

    Selain latar, saya juga suka dengan sistem sihir di buku ini. Kekuatan sihir yang ada di sini berasal dari mimpi, dan digunakan untuk memulihkan orang atau meredakan rasa sakit. Rahasia tentang sihir ini juga memberi kejutan tersendiri.

    Novel ini sendiri cukup lambat buatku. Latar tempat dan budaya yang digali cukup memakan waktu, sehingga untuk orang yang lebih suka novel fantasi dengan banyak aksi, bagian ini mungkin akan terasa membosankan. Selain itu, di novel ini juga memang tidak ada terlalu banyak adegan yang memacu adrenalinnya.

    Secara keseluruhan, "The Killing Moon" ini 3,5 bintang buatku. Sistem sihir dan latarnya mengingatkan bahwa fantasi itu bukan cuma Eropa abad pertengahan. Ada banyak ruang yang bisa digali lagi dan lebih diperluas. Ceritanya kurang banyak aksi, sehingga ceritanya kadang terasa lambat.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  8. I Love You; I Just Can't Tell YouI Love You; I Just Can't Tell You by Alvi Syahrin
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: I Love You; I Just Can't Tell You
    Penulis: Alvi Syahrin
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 323 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    Ini kisah cinta pertama.

    Cinta yang polos dan meragu,
    menjebakmu dalam momen katakan-tidak-katakan-tidak,
    membuatmu bertanya, “Apakah rasa ini akan sepadan dengan hasilnya?”


    [Daisy]
    Aku telah jatuh cinta. Untuk kali pertama.
    Cinta yang membuat harapku terbang ke angkasa.
    Namun...
    Akankah dia menyadari hadirku kala aku sendiri ingin bersembunyi, dari tubuh remaja tujuh belas tahun yang tak tumbuh sebagaimana remaja lainnya?

    [Alan]
    Tidak semua laki-laki sama, yakinku.
    Tetapi... Mengapa...
    Semakin aku mencoba, semakin jalan terasa berselisih?

    [Ve]
    Aku sudah tahu betapa cinta hanya bisa menyisakan luka.
    Luka dan rahasia.
    Rahasia yang bahkan kepada sang penulis kusampaikan,
    “Tolong jangan beri tahu Alan dan Daisy. Juga pembacamu.”


    Ini kisah cinta pertama...
    yang membuat hati kecilmu selalu bertanya,
    “Apakah cerita ini bisa membawa bahagia?”

    Review

    Ini buku kedua penulisnya yang kubaca. Kalau mau dibandingkan dengan Swiss: Little Snow in Zürich (review di sini), buku ini sudah jauh lebih bagus teknis penulisannya. Kalau di Swiss penulisannya terasa kurang fokus, di sini sudah lebih rapi dan terarah, serta lebih greget.

    Ini buku yang sangat berkesan buat saya. Saya mendapatkan buku ini (plus seluruh buku dari serial "Love Cycle" dan sebuah ransel) lewat acara "Love Cycle Online Festival" yang diadakan oleh Gagas Media. Di sana saya masuk ke Tim Cinta Pertama yang dikepalasukui oleh Alvi, dan kebetulan tim kami menang. Tapi, bukan kemenangan itu sendiri yang penting buat saya. Yang terpenting adalah, lewat acara itu saya bertemu dengan teman-teman baru, bisa kopdar, chatting-chatting gila, dan juga mengalami drama medsos pertama saya. Bertahun-tahun saya pakai medsos, mulai dari zaman Friendster, baru sekarang saya kena dramanya.

    Ceritanya tentang Daisy, seorang gadis SMA dengan masalah kelainan hormon yang membuatnya telat puber, yang jatuh cinta pada Alan, seorang anak kuliah semester akhir yang sedang mengerjakan skripsinya. Alan sendiri sebenarnya memiliki gadis yang dia suka. Nama gadis itu Ve. Tapi, tidak peduli sekeras apa Alan berusaha, Ve tetap menolaknya.

    Stop staring at him.
    Stop hoping too much.
    Fight for your first love harder. (hal. 1)

    Cerita cinta pertama Daisy ini benar-benar manis. Saya bisa paham perasaan sedih serta keraguan Daisy akan tubuhnya sendiri, tapi keinginan Daisy untuk memperjuangkan cinta pertamanya membuat dia menghadapi perasaan itu. Kisahnya sendiri sangat manis secara keseluruhan. Ilustrasi-ilustrasi di dalamnya juga mendukung perasaan manis itu. Salut buat ilustratornya. Saya juga suka banget dengan akhir ceritanya.

    Secara keseluruhan, ini buku tentang cinta pertama yang manis, tapi juga penuh perjuangan. Berdarah-darah banget deh perjuangannya (secara figuratif dan literal). Empat setengah bintang, pembulatan ke atas, untuk novel ini. Good job untuk penulisnya. Jadi penasaran pengin baca novel-novel selanjutnya dari seri "Love Cycle" ini.

    Cinta yang sesungguhnya tidak perlu menggebu-gebu. Cinta yang sesungguhnya itu menenangkan. (hal. 121)


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  9. Panggil Saya Mr. Cavendish (Two Dukes of Wyndham, #2)Panggil Saya Mr. Cavendish by Julia Quinn
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Panggil Saya Mr. Cavendish (Mr. Cavendish, I Presume)
    Penulis: Julia Quinn
    Halaman: 392 halaman
    Terbitan: Mei 2009
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

    Amelia Willoughby ditunangkan dengan Duke of Wyndham Ketujuh sejak baru berusia enam bulan. Selama hampir 21 tahun ia menunggu. Dan menunggu. Dan menunggu... Thomas Cavendish, sang duke yang oh-begitu-angkuh itu, untuk akhirnya menikahinya. Tetapi, Amelia merasa pria itu sama sekali tidak pernah memikirkannya....

    Memang benar. Thomas tidak pernah memikirkan Amelia. Ia suka memiliki tunangan—sangat ampuh untuk menjauhkannya dari para pemburu suami—dan memang berniat menikahi Amelia... saat waktunya tepat. Kemudian, dunia Thomas diguncang kemunculan sepupu yang sudah lama menghilang, yang mungkin Duke of Wyndham sebenarnya. Dan kalau Thomas bukan duke, ia tidak lagi bertunangan dengan Amelia. Itu lelucon paling kejam di atas segalanya, karena Thomas melakukan kesalahan dengan jatuh cinta... pada tunangannya sendiri!

    Review

    Akhirnya, saya bisa memberikan lebih dari 1 bintang untuk novel historical romance. Finally. Walau salah urutan baca, sih. Yah, saya ambilnya secara acak di tempat sewa buku, sih.

    Jadi, novel "Mr. Cavendish, I Presume" ini ternyata sekuel dari The Lost Duke of Wyndham, yang bercerita tentang Jack, pemuda biasa yang ternyata pemegang gelar Duke of Wyndham yang sebenarnya. Nah, "Mr. Cavendish, I Presume" ini menceritakan kisah tersebut dari sudut pandang Thomas Cavendish, si duke yang gelarnya diambil alih oleh Jack.

    Btw, nama Cavendish ini malah bikin saya kepikiran jenis pisang yang biasa dijual di supermarket.

    Saya suka dengan ceritanya. Awalnya agak kurang sreg, soalnya rada ngebosenin. Hubungannya Thomas dengan Amelia juga terkesan datar. Nah, ceritanya mulai menarik setelah Thomas mulai terancam posisinya sebagai duke. Di situ Thomas mulai memperlihatkan sisinya yang bisa bikin saya terhubung dengan dia. Rasa takut dan bingungnya karena gelar, harta, bahkan tunangannya akan dicabut darinya, membuat saya bisa lebih masuk ke dalam karakternya. Hubungannya dengan Amelia juga jadi lebih menarik untuk diikuti dari sini.

    Bicara soal karakter, ini dowagernya ngeselin banget, ya. Bikin pengin ngejambak. *heh

    Nah, yang saya kurang suka adalah: ada beberapa adegan yang terpotong karena sepertinya sudah muncul di buku sebelumnya. Jadi, seolah ada suatu kejadian yang penting bagi cerita, tapi pembaca tidak diberi tahu bagaimana jalannya peristiwa itu. Tapi, secara keseluruhan, buku ini cukup bisa berdiri sendiri. Biar belum baca buku sebelumnya, buku yang ini masih tetap dapat dinikmati.

    Secara keseluruhan, saya cukup suka dengan novel ini. Awal ceritanya agak membuat bosan, tapi mendekati akhir, saya semakin suka dengan cerita dan karakternya, khususnya Thomas dan Amelia yang dapat mencintai satu sama lain dalam masa yang sulit.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  10. Bitter Winner (Seven Deadly Sins)Bitter Winner by Mita Miranti
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Bitter Winner
    Penulis: Mita Miranti
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 250 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    Berhubung blurb buku ini kurang menjelaskan isi ceritanya, jadi saya buat ringkasan cerita dulu.

    Bitter Winner bercerita tentang Audrina, seorang gadis yang berasal dari rumah tangga yang berantakan. Ayahnya menceraikan ibunya dan pergi membawa Audrina, memisahkan gadis itu dari ibu dan adik kandungnya. Audrina yang sudah remaja terpaksa tinggal di sebuah rumah yang dingin, dengan ayah yang sibuk dan ibu tiri yang kejam.

    Saat menjadi juri lomba scrap book di tempat kerja sambilannya, Audrina menemukan seorang peserta yang memasukkan foto dirinya, ibu, dan adiknya saat mereka masih sekeluarga. Dengan harapan bahwa si pengirim itu adalah adiknya, Audrina memutuskan untuk pergi ke Makassar untuk bertemu dengan adik dan ibunya.

    Review

    Ini novel pertama penulisnya yang kubaca. Sebelumnya sih pernah baca noveletnya di Parahyangan 147 (review di sini).

    Pertama, saya harus bilang kalau seri Seven Sins ini lama amat ya keluarnya. Soalnya pengumuman pemenangnya kan sudah dari akhir 2013, tapi sampai sekarang baru lima novel yang terbit. Panjang sekali proses pengerjaannya.

    Saya suka dengan ceritanya. Penulisnya membangun cerita dengan pace yang pas. Alurnya membangun untuk klimaks di akhir. Saya juga suka dengan latar di Makassar. Selesai baca novel ini, besoknya saya langsung pergi makan coto Makassar dan es pisang ijo :)).

    Yang saya kurang suka adalah kebohongan-kebohongan Audrina yang tidak memiliki akibat apa-apa. Awalnya kupikir semua kebohongan Audrina akan memiliki imbas padanya, tapi ternyata tidak berbalik dan membuatnya kena getah sama sekali.

    Awalnya saya sempat bingung, buku ini mengangkat Sin yang mana sih? 'Wrath' atau 'Lust'? Tapi, setelah dicek di situsnya Gagas, ternyata Bitter Winner ini mengangkat tema 'Lust'. Iya, nafsu yang diangkat di sini bukan yang bersifat seksual, tapi hasrat berlebih untuk mendapatkan sesuatu.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya solid dan enak untuk diikuti. Sayangnya si tokoh utama seperti kurang terkena imbas dari kesalahan yang dia buat.

    Giveaway time!

    Akan ada satu orang pemenang yang akan mendapatkan novel Bitter Winner ini. Sebenarnya ini GA yang tidak direncanakan sih. Kebetulan aja punya dua eksemplar novel Bitter Winner karena dikirimin satu sama penulisnya, padahal sudah beli dan sedang baca novel ini :)). Karena itulah, saya akan memberikan satu novel yang berlebih itu pada satu orang yang beruntung.



    Simak aturan mengikuti GA-nya dulu, ya.


    1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
    2. Buku hadiah yang diberikan tidak ditandatangani oleh penulis.
    3. Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
    4. Giveaway berlangsung dari 14 Juni 2015 - 24 Juni 2015.
    5. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
    6. Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.

    a Rafflecopter giveaway


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  11. Istana Di Atas PasirIstana Di Atas Pasir by Bey Tobing
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Istana di Atas Pasir
    Penulis: Bey Tobing
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 192 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    Mahar seratus juta telah meruntuhkan fondasi cinta Ivan dan Amara yang telah mereka coba bangun selama tiga tahun terakhir. Mereka berpisah, meninggalkan semua kenangan manis dan menutupnya menjadi lembaran masa lalu.

    Amara mengikuti keinginan sang ibu untuk menikahi Adrik, lelaki sempurna berjabatan tinggi yang bergelimang harta. Semua berjalan sesuai yang diimpikan sang ibu, pada awalnya. Hingga Amara mulai menyadari betapa rapuh rumah tangganya.

    Bertahun-tahun lewat, Amara tak sengaja bertemu kembali dengan Ivan. Semua telah berubah, kecuali rasa yang masih mewarnai hati keduanya.

    Namun, apakah rasa itu cukup untuk membuat cinta menemukan jalannya?

    Atau mereka harus mempertahankan istana mereka masing-masing, yang dibangun di atas pasir?

    Review

    Novel yang sangat singkat. Tidak sampai 200 halaman + ukuran huruf yang cukup besar + banyak halaman untuk ornamen = novel yang pendek.

    Dari segi cerita, saya merasa sedang membaca kerangka tulisan. Seolah-olah ini salah satu draf yang masih dalam tahap pengerjaan dan rencananya akan lebih diperluas lagi. Ceritanya terlalu melompat-lompat dan tidak memiliki kedalaman emosi.

    Dari segi penulisan, saya suka dengan diksinya. Banyak kalimat yang indah di sini. Cuma tanpa cerita yang kuat, rasanya sayang aja.

    Secara keseluruhan, saya belum bisa bilang kalau saya suka novel ini, sih. Kena tanggung soalnya. Penulisnya punya diksi yang bagus, tapi ceritanya kurang tergali.

    "Istana di atas pasir," Amara melanjutkan. "Kamu tahu apa artinya? Atau, kamu membayangkan apa?"

    "Rapuh?" Ivan menebak.

    Amara mengangguk.

    "Nggak bisa diperbaiki lagi?"

    "Ada hal-hal yang nggak bisa dipaksakan dalam hidup ini. Aku nggak ingin hidup dalam sandiwara." (hal. 127)

    2015 New Authors Reading Challenge
    2015 Lucky No. 15 Reading Challenge

    View all my reviews

  12. Proyek MautProyek Maut by Eddie Sindunata
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Proyek Maut
    Penulis: Eddie Sindunata
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 344 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    Seorang konglomerat Indonesia tewas dibunuh di
    tengah kepadatan lalu lintas Jakarta. Komisaris
    Hardi mendapat tugas untuk mengusut kasus
    pembunuhan yang menghebohkan ini, yang ternyata
    disusul oleh jatuhnya korban-korban berikutnya.

    Penyelidikan Hardi menunjukkan bahwa para
    korban itu terkait sebuah proyek raksasa yang
    masih dirahasiakan. Proyek itu melibatkan banyak
    orang penting dan berkuasa di negeri ini. Kini
    Hardi harus berpacu dengan waktu untuk memecahkan
    misteri proyek raksasa tersebut sekaligus menangkap
    sang pembunuh demi mencegah jatuhnya korban-korban
    berikutnya, termasuk dirinya sendiri.

    Pada saat yang bersamaan, Hardi juga harus
    berjuang menyelamatkan putri tunggalnya dari
    aksi seorang psikopat yang telah melakukan
    serangkaian pembunuhan berantai.

    Review

    Saya mengapresiasi karena penulisnya mengambil genre thriller, genre yang kebetulan jarang saya lihat dihasilkan oleh penulis Indonesia. Cerita yang dihasilkan cukup solid dengan misteri dua kasus, pembunuhan berantai pada para pengusaha nasional dan pembunuhan pedofil, yang kemudian bisa saling beririsan dalam cerita.

    Hanya saja, saya jujur belum puas dengan novel ini secara keseluruhan. Karakter utamanya, Komisaris Polisi Hardi Setiawan, belum memiliki sesuatu yang membuatnya unik. Saya masih merasa dia tokoh hasil cetakan karakter polisi di cerita thriller. Mungkin yang beda cuma karena keluarganya termasuk harmonis, ya. Biasanya tokoh polisi/detektif kayak gini sudah bercerai soalnya.

    Untuk kasusnya, saya kurang puas. Dalang utamanya cukup tertebak buatku walau motifnya saya tidak bisa duga sih. Saya kurang puas juga dengan penyelesaian kasusnya, karena si pelaku yang membocorkan semuanya kepada Hardi dalam sebuah kondisi tokoh-jahat-monolog-dan-membocorkan-semua-kejahatannya.

    Untuk teknik penulisan, kenapa ada bahasa SMS dalam dialog? Contohnya di halaman 24 dan 66.

    Secara keseluruhan, dua setengah bintang. Saya lumayan suka dengan pemaparan kasusnya. Hanya saja tokoh utamanya kurang memorable dan saya kurang sreg dengan akhir kasusnya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge

    View all my reviews

  13. Rahasia Lantai KeempatRahasia Lantai Keempat by Rettania
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Rahasia Lantai Keempat
    Penulis: Rettania
    Penerbit: Bukuné
    Halaman: 154 halaman
    Terbitan: April 2015

    Sebuah catatan usang misterius ditemukan di perpustakaan sekolah. Di atas tulisan tangan yang dibuat tergesa-gesa itu, terbaca; RAHASIA LANTAI KEEMPAT. Nikki, Fara, Randy, dan Neil—empat sahabat penyuka misteri—jelas jadi penasaran. Bagaimana bisa, sekolah yang jelas-jelas terdiri dari tiga lantai ini memiliki lantai keempat?

    Bersama, mereka melakukan ritual rahasia dan berhasil menemukan jawabannya. Sebuah dimensi lain, di mana sesuatu yang jahat menunggu. Menghancurkan semangat, mental, dan menjebak mereka untuk selamanya berada di sana….

    Mampukah keempat sahabat itu melawan teror mengerikan yang menghalangi kembali ke dunia nyata? Atau menyerah dan ikut hilang bersama… LANTAI KEEMPAT.

    Review

    Buku yang cocok sebagai camilan. Tunggu sebentar, bukunya jangan dimakan dulu. Maksudnya, sebagai sebuah bacaan, "Rahasia Lantai Keempat" ini adalah sebuah cerita yang singkat, ringan, dan mudah dibaca, walau tidak mengenyangkan.

    Dari segi penulisan, saya lebih suka novel(et?) ini daripada "Apartemen Berhantu" (review di sini). Ceritanya juga lebih menegangkan dan sukses membuat penasaran hingga akhir.

    Sayang ceritanya pendek banget. Nget. Padahal masih ada banyak hal yang bisa ditelusuri. Apakah ada hubungan antara lantai keempat dengan sekolah? Siapa makhluk yang menghuni dunia di lantai keempat itu?  Hubungan antar karakternya juga bisa lebih dipertajam lagi. Terkesan kentang (kena tanggung) soalnya.

    Secara keseluruhan, sebagai bacaan ringan, "Rahasia Lantai Keempat" ini bolehlah dicoba. Ceritanya cukup menarik dan punya peluang untuk digali lebih jauh lagi. Mungkin bisa dibuat sekuelnya yang berusaha menggali setting-nya lebih dalam? Bisa dengan memunculkan karakter yang sama, atau tokoh yang berbeda.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  14. Sabtu Bersama BapakSabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Sabtu Bersama Bapak
    Penulis: Adhitya Mulya
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 278 halaman
    Terbitan: Juni 2014

    "Sabtu Bersama Bapak" bercerita tentang dua orang saudara, Satya dan Cakra. Satya yang ganteng telah menikah dan memiliki 3 orang anak, sementara Cakra, yang berwajah biasa-biasa saja (nggak jelek, kok. Cuma, yah, biasa aja.), masih berjuang untuk memperoleh pasangan hidup.

    Walau ayah mereka berdua telah lama meninggal, tapi beliau meninggalkan video-video yang berisi pelajaran hidup pada kedua anaknya. Apakah video-video itu memang dapat membantu Satya dan Cakra untuk hidup dengan lebih baik?

    Review

    Ini novel kedua penulis yang kubaca. Sebelumnya pernah baca "Gege Mengejar Cinta", dan saya rasa gaya penulisan di sini lebih enak daripada yang di GMC. Untuk humornya, dua-duanya masih sama-sama sukses bikin ngakak.

    Untuk ceritanya, saya lebih suka sama plotnya Cakra. Perjuangannya lebih terasa. Gila-gilaan sama anak-anak di kantornya juga terasa. Work hard, play hard lah, ya.

    Kalau untuk Satya... eh, jujur drama domestiknya saya kurang dapat. Masalah awal antara Satya dan istrinya juga kayak kurang greget gitu. Semacam tidak ada tensi dalam pengolahannya. Penyelesaiannya juga tidak terlalu memperlihatkan pergulatannya si Satya.

    Saya cukup suka dengan video-video yang ditinggalkan si Bapak. Pesan moralnya dapat banget. Walau, saya bisa paham kalau ada yang bilang terlalu preachy. Soalnya saya juga mendapat kesan itu sih pas baca bagian video-videonya ini, dan juga sedikit di bagian belakang pas Cakra cerita ke si anu tentang cerita dari ayahnya.

    Btw, ini banyak yang bilang novelnya sedih, tapi kenapa saya bacanya ketawa-ketawa dari depan sampai belakang ya?

    Secara keseluruhan, Panduan Menjadi Bapak yang Baik dan Benar "Sabtu Bersama Bapak" ini novel yang lucu dengan pesan moral yang kuat dan jelas. Jelas banget malah. Saya rekomendasikan untuk dibaca para lelaki yang berniat menjadi bapak (maupun yang tidak), dan para wanita yang tengah mencari calon bapak bagi anak-anaknya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  15. Girls in the DarkGirls in the Dark by Akiyoshi Rikako
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Girls in the Dark
    Penulis: Akiyoshi Rikako
    Penerbit: Penerbit Haru
    Halaman: 284 halaman
    Terbitan: Mei 2014

    Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?

    Gadis itu mati.

    Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
    Di tangannya ada setangkai bunga lily.

    Pembunuhan? Bunuh diri?
    Tidak ada yang tahu.
    Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.

    Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....

    Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?

    Review

    Sudah lama banget saya pengin baca novel ini. Sejak cetakan awalnya terbit, saya sudah ngebet pengin baca. Sampai kapan hari sempat dibalas tweetnya oleh si penulis yang menyemangati buat baca bukunya :)).



    Tapi, begitulah, akhirnya saya baru bisa baca bukunya sekarang.

    Ceritanya sendiri mengambil sudut pandang 7 orang yang bergiliran menceritakan cerita pendeknya. Lima orang anggota klub sastra yang bercerita tentang hubungan mereka dengan Shiraishi Itsumi, si ketua klub sastra yang mati karena jatuh, serta dugaan mereka tentang siapa yang membunuh Itsumi. Lalu ada 2 sudut pandang lain yang menceritakan tentang kenyataan kematian Itsumi.

    Untuk setting tempatnya, sekolah putri ala manga/anime-nya terasa sekali. Sebuah tempat yang indah dengan seorang senior yang serba bisa dan populer, gadis-gadis yang manis, serta shoujo ai. Yup, yang terakhir tidak boleh ketinggalan.

    Saya suka dengan cerita-ceritanya. Paling suka dengan bagian penyelesaian kasusnya. Ada beberapa twist di dalam cerita ini yang sukses bikin bengong.

    Secara keseluruhan, "Girls in the Dark" adalah sebuah novel misteri yang menarik. Penyelesaiannya keren dan sukses membuat bergidik.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge

    View all my reviews

  16. Di Bawah Langit yang SamaDi Bawah Langit yang Sama by Helga Rif
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Di Bawah Langit yang Sama
    Penulis: Helga Rif
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 276 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    "Di Bawah Langit yang Sama" bercerita tentang Indira, seorang gadis Bali yang bekerja di Singapura. Di sana, dia memiliki pekerjaan yang bagus, karir yang menjanjikan, serta seorang pria tampan yang adalah atasan dan pacarnya.

    Karena niang-neneknya- meninggal, Indira harus pulang. Di Bali, bukan saja dia direpotkan oleh persiapan upacara ngaben neneknya, dia juga harus menghadapi tekanan keluarganya yang memintanya untuk menikahi seorang pria Bali demi meneruskan nama keluarganya.

    Di tengah tekanan yang begitu keras, mampukah Indira tetap berpegang teguh pada cinta sejatinya? Ataukah dia akan tunduk pada adat yang mengikatnya?

    Review

    "Di Bawah Langit yang Sama" adalah buku pertama dari serial "Indonesiana" Gagas Media, serial yang mengangkat kebudayaan-kebudayaan lokal. Katanya sih ini semacam lanjutan dari STPC. Mungkin semacam spiritual brother/sister-nya. Dan, jujur saya puas dengan kebudayaan Bali yang diangkat di sini.

    Unsur budayanya terasa sekali. Upacara ngaben yang ditunjukkan termasuk detail. Saya jadi tahu kalau persiapannya itu rempong banget. Kalau keluarga Indira yang berkasta Kesatria saja sudah repot seperti itu, bagaimana yang kastanya Brahmana, ya? Sama repotnya? Ataukah lebih repot lagi? Atau justru lebih sederhana?

    Persoalan adatnya juga terasa. Indira terasa sekali berada pada posisi terjepit sebagai seorang wanita muda yang ingin bebas, dengan posisinya sebagai orang yang diminta untuk meneruskan nama keluarga, yang berarti dia harus menikahi seorang pria yang akan masuk ke dalam keluarganya. Apalagi adiknya tidak bisa diharapkan dalam hal ini, karena adiknya akan menikah dengan pria yang berasal dari kasta lebih tinggi. Indira juga ragu bahwa Max, pacarnya di Singapura yang punya status sosial dan ekonomi yang bagus, akan mau mengikuti adat keluarganya.

    Aku hanyalah seorang wanita yang harus memegang peran sebagai seorang penerus keturunan keluargaku. Aku mencintaimu, tetapi aku juga mencintai keluargaku. (hal. 200)


    Tapi, kalau boleh jujur, ketimbang konflik adat budaya, sebenarnya seluruh konflik di buku ini rasanya timbul karena kurangnya komunikasi. Serius. Coba dari awal Indira mau membicarakan masalah ini dengan Max. Seluruh persoalan di buku ini tidak akan ada. 

    Untuk teknis penulisannya, ini buku kedua penulisnya yang kubaca, dan saya rasa kemampuan penulisnya sudah semakin baik. Gaya menulisnya lebih lancar dan enak diikuti kalau dibandingkan dengan novel penulis yang sebelumnya kubaca. Typo masih ada di beberapa tempat.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan buku ini. Unsur budayanya yang kental memberi saya pengetahuan baru soal adat umat Hindu di Bali. Rasanya saya bakal mengikuti seri "Indonesiana" ini deh. Semoga buku-buku lainnya juga memberi gambaran budaya yang detail seperti ini.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  17. Then I Hate You SoThen I Hate You So by Andry Setiawan
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Then I Hate You So
    Penulis: Andry Setiawan
    Penerbit: Penerbit Haru
    Halaman: 320 halaman
    Terbitan: Maret 2012

    "Suatu malam aku menyadari bahwa aku tidak bisa hidup tanpamu.
    Saat aku menyadari hal itu, kau tiba-tiba menghilang"

    Semua berawal dari bencana tsunami yang mengguncang Jepang.

    Itoyama Luca, mengira dia sudah memiliki segalanya. Kepintaran, karir yang sukses, dan bahkan tampang yang keren. Tapi semuanya seolah tidak berarti setelah bencana itu. Kekacauan di Jepang membuat sebuah perasaan yang sempat menghilang muncul kembali. Dan takdir menuntunnya menyelesaikan perasaan anehnya itu.

    Han Naran, model cantik yang wajahnya menghiasi papan iklan Korea itu berhasil menyembunyikan isi hatinya selama tujuh tahun. Bencana alam di Jepang membuat perasaannya itu bangkit kembali dan malah semakin menggebu.

    Review

    "Then I Hate You So" bercerita tentang Itoyama Luca, seorang programer dengan karir yang cemerlang, otak yang encer, dan tampang yang bisa membuat para wanita tergila-gila. Peristiwa tsunami yang menghantam Jepang Timur membuatnya mengambil keputusan untuk menerima proyek di Korea Selatan.

    Han Naran, salah satu model yang sedang naik daun di Korea. Pertemuan kembali dengan Luca membangkitkan kenangan yang pahit. Dia berniat untuk membalaskan sakit hatinya pada laki-laki itu.

    Salah satu novel yang saya beli di acara Basha Market Surabaya. Premis ceritanya yang melibatkan tsunami dan bocornya reaktor nuklir di Jepang pada tahun 2011 lumayan memberi warna tersendiri. Sayangnya bagian itu tidak terlalu dibahas, ya. Jadinya cuma pengantar cerita saja.

    Ceritanya sendiri cukup manis. Chemistry antara kedua tokoh utamanya lumayan kena. Untuk plotnya... lumayan tertebak sih, ya, tapi diolah dengan baik, kok. Typo-nya masih cukup banyak di sini.

    Secara keseluruhan, "Then I Hate You So" mengangkat tema benci tapi cinta yang sudah banyak diangkat. Pengolahannya oke, walau buatku belum ada yang terasa wah.

    Untuk yang mencari kisah cinta yang ringan, atau yang suka drama Korea/Jepang, "Then I Hate You So" ini novel yang patut dicoba.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  18. SummitSummit by Peringga Ancala
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Summit
    Penulis: Peringga Ancala
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 193 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    “Gue mau mendaki Rinjani. Seperti yang lo tahu, gue udah tertipu habis-habisan. Jadi, gue butuh pemandu dan—”

    “Mendaki? Kau tidak salah? Mendaki sampai puncak Mahabiru?”

    “Dengar, ya, gue ini punya misi penting. Lo nggak perlu tahu alasannya, yang pasti gue harus mendaki Rinjani. Terserah lo mau bilang apa!”

    “Dan misimu itu lebih penting dari nyawamu?”


    Bagi Lika si gadis suku Sasak asli, Rinjani adalah taman bermainnya sejak kecil. Berjam-jam mendaki jalur terjal menuju Danau Segara Anak, ia sudah ahli. Puncak Mahabiru pun sudah berkali-kali ia sambangi. Dan ia tak main-main saat mengatakan kalau mimpinya adalah menjadi trekking guide perempuan berlisensi. Sayangnya, Lika harus puas menjadi pemandu wisata keliling desa karena para pendaki lebih percaya trekking guide laki-laki. Kesempatan langka untuknya datang lewat Idan, pemuda kota yang sama sekali tak punya pengalaman mendaki tapi ngotot ingin menyentuh puncak Rinjani. Keduanya saling membutuhkan, namun keduanya sama-sama meragukan kemampuan masing-masing. Akankah pendakian ini berhasil, jika dari awal saja keduanya selalu berselisih?

    Review

    “Dengar, ya, gue ini punya misi penting. Lo nggak perlu tahu alasannya, yang pasti gue harus mendaki Rinjani. Terserah lo mau bilang apa!”

    “Dan misimu itu lebih penting dari nyawamu?” (hal. 48)


    "Summit" bercerita tentang Idan, seorang pemuda yang sedang galau karena baru saja diputusin pacarnya. Untuk membuktikan diri pada sang mantan bahwa dia adalah seorang cowok yang tangguh, Idan memutuskan untuk melakukan pendakian. Pilihannya jatuh pada Gunung Rinjani di Lombok.

    Di Lombok, Idan bertemu dengan Lika, seorang gadis Sasak berdarah biru yang bercita-cita menjadi seorang guide pendakian berlisensi. Lika sejak awal tidak suka pada Idan yang jelas-jelas anak kota dan buta soal mendaki. Tapi, Idan adalah kesempatan pertama bagi Lika untuk membuktikan dirinya sebagai seorang guide. Akhirnya, dengan dorongan ayahnya, Lika memandu Idan menuju puncak Rinjani.

    Suka banget sama ceritanya. Banyak pengetahuan baru yang didapat soal mendaki dari buku ini. Keindahan alamnya juga berhasil dilukiskan dengan baik. Bikin penasaran pengin lihat langsung. Tapi, melihat perjuangannya Idan yang jatuh-bangun dalam mendaki, mungkin saya harus pikir-pikir lagi :)).

    Apalagi butuh 3-5 hari untuk lama total pendakiannya (PP).

    Yang kurang kusuka dari buku ini adalah hubungan roman antara Idan dan Lika. Gimana, ya. Chemistry-nya mereka tidak terasa terasa mengarah ke sana soalnya. Lebih ke arah partner gitu.

    Secara keseluruhan, novel ini seru banget. Buat yang penasaran bagaimana suka-duka mendaki Rinjani, bisa coba baca novel ini.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge

    View all my reviews

  19. Selamat bulan Juni semuanya. Tidak terasa tahun ini sudah berjalan setengahnya, ya. Ada banyak juga perubahan yang terjadi dalam setengah tahun ini. Ada beberapa orang teman saya yang sudah menikah, dan ada juga yang akan segera menikah. Gosh, saya akhirnya masuk ke masa-masa ini.

    Anyway, saya rekap dulu RTTR yang lalu. Bulan Mei saya merencanakan untuk membaca 5 buku dan semuanya berhasil saya baca.


    1. A Girl Who Loves A Ghost - Alexia Chen (review)
    2. All I (N)ever Wanted - Maida Ivana (review)
    3. Singapore Begins - Agata Barbara (review)
    4. Sebelas - Dya Ragil (review)
    5. Muara Rasa - Devania Annesya (review)
    Untuk bulan Juni, saya memilih tema reading blue, atau membaca novel dengan kover yang memiliki warna dominan biru, salah satu warna kesukaan saya. Iya, ini pertama kali saya ambil tema berdasarkan kover. Biasanya kan lebih ke arah genrenya. Sekali-sekali ganti tema tidak apa-apalah ya. Biar ada variasi.

    Buku yang rencananya akan saya baca:

    1. The Ocean at the End of the Lane - Neil Gaiman
    2. Pirates and Emperors, Old and New - Noam Chomsky
    3. On Mystic Lake - Kristin Hannah
    4. Bitter Winner - Mita Miranti