My rating: 3 of 5 stars
Judul: Two Souls
Penulis: Elvira Natali
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 224 halaman
Terbitan: April 2016
Sejak tahu dirinya adalah seorang Victer, keturunan Dewa Dionysus yang mampu membangkitkan jiwa-jiwa dari kematian, Arlesta menutup pintu hatinya dari dunia luar. Tetapi, keadaan berubah ketika dia bertemu Nick, pianis tampan bersifat dingin yang familier baginya. Dunianya yang tak berwarna seketika jungkir-balik dan dipenuhi banyak rasa.
Namun, kebahagiaan itu berhenti ketika Arlesta tahu sahabat baiknya juga menyukai Nick. Juga saat dia menemukan kenyataan kekuatannya tak dapat menyelamatkan nyawa Nick yang terancam. Akankan jiwa mereka menemukan jalan untuk bersama? Atau rahasia masa lalu justru memisahkan keduanya?
“Saya memang suka genre yang tidak biasa. Cerita fantasi ini punya makna mendalam tentang pengorbanan, persahabatan, dan kasih sayang.”
––Charon, Penulis 3600 Detik dan 7 Hari Menembus Waktu
"Bagaimana Arlesta memaknai keluarga dan persahabatan di novel ini, membuat saya ikut terbawa. Dengan bahasa yang sederhana, Elvira mampu menyajikan cerita dengan cerdas."
––Livi Zheng, Produser, Sutradara Hollywood Brush With Danger
Review
'Two Souls' bercerita tentang Arlesta, seorang Victer, sebutan bagi keturunan Dewa Dionysius yang mampu membangkitkan jiwa dari kematian, yang menjalani hari-harinya sebagai seorang gadis pada umumnya.
Setelah lulus kuliah, Arlesta membantu usaha kafe ibunya. Di kafe itu jugalah dia bertemu kembali dengan Sandra, teman masa SD-nya, yang menawarinya untuk mengajari bahasa Inggris bagi para pegawai di sekolah musik tempatnya bekerja. Di sekolah musik itu, dia bertemu dengan Nick, seorang cowok yang menimbulkan banyak kegelisahan dalam diri Arlesta. Ada perasaan familier yang cowok itu bawa ke dalam hati Arlesta.
Hmm... kita mulai dari blurb buku ini dulu kali, ya. Saya tidak tahu siapa yang membuat blurb itu, tapi saya mau tanya. Kenapa seluruh ceritanya disimpulkan di situ? Kalau kamu baca blurb buku itu, lebih kurang berarti kamu sudah akan mendapatkan jalan cerita novel ini dari awal sampai akhir.
Untuk cerita, saya cukup suka. Saya suka dengan rentetan peristiwa yang terjadi, serta usaha penulis untuk memancing rasa penasaran pembacanya tentang apa yang akan terjadi, serta hubungan antar karakternya. Kisah asmara antara Arlesta dan Nick juga terjalin dengan rapi dan menarik.
Arlesta seolah tenggelam pada arus aneh. Genggaman tangan Nick menguat. Kehangatan menyapa hatinya. Kehangatan itu... rumit. Membuatnya tidak mengerti apa yang sedang ia pikirkan, namun mengerti apa yang ia butuhkan.
Kehangatan yang membisikkan keberanian dan kekuatan, yang menyuruhnya berdiri di atas semua ketakutan yang selama ini memenjaranya. (hal. 138)
Buku ini juga punya unsur fantasi yang menjadi plot bagi cerita. Eksekusinya cukup baik buat saya. Walau saya bingung kenapa penulisnya mengambil Dionysus sebagai tokoh dewanya. Soalnya dalam mitologi Yunani, Dionysus itu dewa anggur, kegilaan, dan kesuburan kandungan. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan penyembuhan/kebangkitan. Awalnya saya pikir, bisa jadi memang begitulah kisah Victer, yang belum pernah saya dengar sebelumnya, dalam mitologi, tapi setelah saya coba cari, saya tidak bisa menemukan soal Victer. Jadi, kemungkinan 'mitologi' Victer adalah buatan penulis novel ini. Cmiiw, ya.
Kalau untuk kekuatannya Arlesta, saya rasa akan lebih kena kalau dibilang dia ini keturunan Dewa Asclepius, dewa obat-obatan yang punya kemampuan untuk menyembuhkan bahkan membangkitkan seseorang. Kalau Dionysus, rasanya kurang nyambung, gitu.
Secara keseluruhan, 'Two Souls' ini novel yang menarik untuk diikuti. Penulisannya mengalir dan enak dibaca. Ceritanya juga bagus, walau saya kurang yakin dengan mitologi yang dimasukkan. Semoga kelanjutannya akan segera terbit. Saya penasaran juga bagaimana ceritanya akan berkembang.
Ikuti GA berhadiah 1 novel 'Two Souls' di sini
View all my reviews
Cerita yang terkait dengan mitologi memang menarik untuk dibaca :)
Fantasi?? Kayaknya seru deh. Mungkin bisa dijadiin film kayak apa ya namana.. Aduh lupa judulnya.. Pokoknya anak itu juga keturunan dewa. Kalau nggak salah Poseidon.. :D :D
bicara tentang Dionysus, mitologi Yunani, aku jadi inget dengan karya-karya Rick Riordan yang genre bukunya fantasi, dan suka menyinggung tentang mitologi, salah satunya mitologi yunani. Yang kuingat dari Dionysus adalah dia seorang dewa anggur, kalau kemampuan membangkitkan jiwa dari kematian aku malah mikir lebih cocok dengan Hades, sewa kematian ketimbang Dionysus. Aku gak nyangka novel ini bakalan genre fantasi, karena kebanyakan genre-genre sebelumnya pada keluaran GPU dan young adult itu biasanya genre utamanya romance, cerita remaja yg sekolah, yg udah kerja, yg mau nikah, tapi ternyata yg ini fantasi, wah jadi penasaran. Dari kovernya juga gak kelihatan kalau ini fantasi, tapi kalau dari blurbnya pasti tau ><
Lihat blogtour buku ini berseliweran di TL twitter, love at first sigh sama buku ini karena covernya stunning bgt, sukak! Abis itu setelah baca review ini, makin penasaran sama tema fantasi yang mengangkat mitologi yunani, dewa-dewa gitu! Dan kalo kata kak Biondy ini menarik, berarti wajib dibaca hehe Apalagi Nick itu dingin gimana gitu, pasti lucu + seru. Hmm, gak sabar mau juga baca bukunya :))
Saya sudah kepengen baca tulisan ELvira Natali sejak nopelnya yang berjudul Janji Hati diangkat ke layar lebar. Penasaran aja gitu, pasti bagus banget sampe bisa difilmkan. Jadi, makanya saya tertarik membaca nopel selanjutnya dari Elvira ini.
Warna dan covernya sangat unik.
ada unsur keunikan di dalam cover dan warna2-nya *menurut saya* dan saya suka tampilan covernya. hal yg membuat saya tertarik pertama kali ikutan GA ini karna Covernya. dan berlanjut ke review yg di buat di blog ini.
Ada unsur mitologi yunaninya, dan juga ceritanya walaupun ada ttg keluarga, persahabatan dan pengorbanan tp cukup menarik krn di sajikan dlm bentuk cerita misteri-fantasi.
Belum pernah baca karyanya ELvira Natali, tapi aku menaruh perhatian lebih untuk buku ini. Semoga covernya tidak menipu kualitas isinya deh :)
Bagus kok karya nya Vira...novel pertamanya Janji Hayi jg Best Seller.
Ini kerennn....kamu harus punya:)
Sebelum novel ini ada Novel Return:) jd yg ini novel ke 3 nya Vira
Elvira menggabungkan tema romance, fantasi, dan realitas dalam satu format. Dan kabar baiknya, ia bisa mengolah semua itu dengan baik, semuanya terasa simple namun penuh banyak kejutan. Tema romance Vira angkat dalam plot hubungan Arlesta, Nick, dan sahabat Arlesta yang sama-sama suka Nick, well yah hubungan cinta segitiga gitu, tetapi lewat gaya penceritaannya yang natural dan membumi, tema romance di novel ini jadi terasa pas, manis, dan menyimpan kejutan di akhir novel ini, sangat-sangat nge-twist menurutku sih.. (^_^)
wah, ada unsur fantasinya! dari mitologi pula! ini yang bikin aku penasaran sama novel ini. aku suka kalo sebuah novel ada unsur lain yang dimasukkan. rasanya membuat novel itu terasa 'beda' dalam artian seru untuk dibaca :D
Anak keturunan dewa Yunani? Wah, sekilas mengingatkan saya pada ceritanya Percy Jackson. Hmmm seru nih! Sama sekali nggak mengira kalau Mbak Elvira yang sempat hitz berkat novel romance Janji Hati yang sampai dibuat film itu bakal buat cerita yang nyampur fantasi kayak gini. :)
Berhubung Arlesta adalah keturunan Dewa, apakah ada hal-hal yang menyangkut aturan anak dewa atau semacamnya? Kuharap cerita Arlesta di sini yang punya kelebihan kekuatan sebagai keturunan dewa tidak hanya berkutat pada urusan dunia dan Nick saja. Hehe.
Jujur saya gak terlalu paham dengan dewa-dewa yunani. Kayaknya cuma paham sedikit dari film Percy Jackson, itupun masih agak-agak.Hehe
Baru tahu juga ada dewa anggur, Dionysus, setelah baca buku tentang alkohol.
Well, dari reviewnya novel ini cukup menarik. Kenapa? karena mengisahkan kejadian yang kurang masuk akal. Membangkitkan orang mati? Yah, itu bener-bener fantasi.
Aku suka fantasi, karena seperti membangkitkan 'duniaku yang lain'.
Romance-nya cinta segitiga yah? Uh, buat pengalaman ah. :))))
Setuju sama salah satu komen diatas. Aku juga jadi keinget dengan salah satu film fantasi favoritku yaitu Percy Jackson x) sebelumnya aku enggak mengira kalau novel Two Souls ini bergenre fantasi---dilihat dari covernya--well, setelah membaca review diatas kalau cerita ini juga mengandung unsur fantasi aku dibuat tambah tertarik dengan buku ini. Terlebih cerita romantis tokohnya x)
Saya suka buku bergenre fantasi, apalagi mitologi Yunani. Keren yah imaginasi penulis yang bisa membuat karakter yang fiksi tetapi meninggalkan kesan yang mendalam, buat saya jadi tambah penasaran untuk baca buku ini. Covernya keren dan eye catching! Sukses ya buat Two Souls :D
Wah jarang nih ada penulis lokal yang mengangkat tema mitologi ke dalam tulisannya, jadi penasaran
Semenjak pertama kali buku ini dirilis oleh Gramedia dan di share di twitter, 'Two Souls' udah masuk kategori wishlist novelku. Pertama karena aku yakin ceritanya gak bakalan jauh dari misteri. Untuk tambahan mengambil dewa mitologi Yunani Kuno menambah rasa ingin tahuku. Kata kak Biondy, dewanya nggak nyambung ya? Mungkin penulis sudah punya pertimbangan sendiri atau bisa saja di lain tempat dewa tersebut memiliki kekuatan lain biasanya sih gitu. Aku nggak mau cari sih soalnya masih penasaran sama novelnya.
Kedua, review kak Biondy selalu saja malah nambahin kadar tingkat penasaranku. Suka sama review kakak, simpel dan langsung to the point.
Ketiga, semakin maraknya novel bergenre romance di dunia perbukuan Indonesia justru tema seperti ini yang patut diacungi jempol. Seperti kata kak Biondy, unik. Nah ... Keunikan ini lah yang bikin aku langsung jatuh hati sama buku ini. Dari cover aja aku udah jatuh hati. Hheeee
Makasih ya kak atas reviewnya.
Saya selalu suka dengan cerita yang berteman tentang dewa-dewa, apalagi jika ditambah dengan kenyataan bahwa dia harus membaur dengan kehidupan manusia. Dan Two Souls mempersembahkannya. Itu yang buat saya suka dengan Two Souls, selain itu, ketika membaca review ini semakin menarik buat saya. Aaaah pengen buku ini :D