Rss Feed
  1. BioShock: RaptureBioShock: Rapture by John Shirley
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Bioshock: Rapture
    Penulis: John Shirley
    Penerbit: Tor Books
    Halaman: 431 halaman
    Terbitan: Juni 2012

    It's the end of World War II. FDR's New Deal has redefined American politics. Taxes are at an all-time high. The bombing of Hiroshima and Nagasaki has brought a fear of total annihilation. The rise of secret government agencies and sanctions on business has many watching their backs. America's sense of freedom is diminishing…and many are desperate to take that freedom back.

    Among them is a great dreamer, an immigrant who pulled himself from the depths of poverty to become one of the wealthiest and admired men in the world. That man is Andrew Ryan, and he believed that great men and women deserve better. And so he set out to create the impossible, a utopia free from government, censorship, and moral restrictions on science—where what you give is what you get. He created Rapture—the shining city below the sea.

    But as we all know, this utopia suffered a great tragedy. This is the story of how it all came to be…and how it all ended.

    Review

    Bacanya dari Maret yang lalu, tapi baru direview sebulan kemudian :)).

    "BioShock: Rapture" adalah novelisasi dari game yang berjudul sama. Walau merupakan novelisasi, tapi buku ini tidak menceritakan kejadian di dalam game. Justru novel ini menjadi prekuel dari apa yang terjadi di dalam game.

    Untuk gamenya, BioShock mengambil sudut pandang seorang pria yang selamat dari kecelakaan pesawat dan secara tidak sengaja menemukan mercusuar yang menjadi pintu masuk Rapture. Sementara di buku ini, diceritakan kisah awal pembangunan Rapture, hingga hari kejatuhannya (sebelum peristiwa di game berlangsung).

    Rapture adalah kota di bawah air yang dibangun karena idealisme Andrew Ryan. Andrew Ryan ingin menciptakan sebuah utopia tanpa batasan. Dalam kata-katanya sendiri:

    A city where the artist would not fear the censor.
    Where the scientist would not be bound by petty morality.
    Where the great would not be constrained by the small.
    And with the sweat of your brow,
    Rapture can become your city as well.


    Tapi, seperti yang bisa ditebak, tanpa batasan justru menjadi kejatuhan kota itu sendiri. Khususnya setelah ditemukannya ADAM, sejenis zat yang bisa mengubah gen manusia, memberikan kekuatan pada manusia, seperti: mengendalikan api, menimbulkan listrik, teleportasi, atau telekinesis.

    Buatku, novel ini merupakan salah satu novelisasi terbaik. Bukan hanya memberikan servis tambahan bagi penggemar gamenya, tapi juga bisa menjadi awal untuk menarik orang baru ke dalam serial ini. Bukunya bisa dibaca bahkan kalau belum pernah memainkan gamenya sekali pun.

    I am Andrew Ryan and I am here to ask you a question:
    Is a man not entitled to the sweat of his brow?

    No, says the man in Washington; it belongs to the poor.
    No, says the man in the Vatican; it belongs to God.
    No, says the man in Moscow; it belongs to everyone.

    I rejected those answers. Instead, I chose something
    different. I chose the impossible. I chose...
    Rapture.


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews


  2. Childhood's EndChildhood's End by Arthur C. Clarke
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Childhood's End
    Penulis: Arthur C. Clarke
    Penerbit: Del Ray
    Halaman: 224 halaman
    Terbitan: May 1987

    Without warning, giant silver ships from deep space appear in the skies above every major city on Earth. Manned by the Overlords, in fifty years, they eliminate ignorance, disease, and poverty. Then this golden age ends--and then the age of Mankind begins....

    Review

    Spoiler alert!


    "Childhood's End" bercerita tentang kedatangan para Overlord, makhluk dari luar angkasa. Mereka datang ke bumi dengan kapal luar angkasa dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. Tujuan mereka hanya satu: memajukan manusia ke tingkat evolusi berikutnya.

    Cerita dalam novel ini dibagi ke dalam tiga bagian:
    1. era kedatangan awal para Overlord. Masa ini diwarnai dengan usaha pembangkangan manusia dari para Overlord yang berusaha membawa kesejahteraan bagi manusia.

    2. era keemasan. Masa ini terjadi sekitar 50 tahun setelah kedatangan awal. Di masa ini manusia telah menerima para Overlord sebagai pengatur hukum dan kehidupan mereka.

    3. era akhir. Masa ketika manusia mulai memasuki tahap evolusi yang berikutnya.

    Seperti biasa, novel ini mengalami "penyakit" yang serupa dengan novel fiksi ilmiah pada umumnya: kuat di ide, nyaris tidak ada plot. Jangan harap ada aksi tembak-tembakan atau adegan berkelahi di sini, karena kamu tidak akan menemukannya. Paling ada sedikit aksi spionase di bagian pertama ceritanya, tapi tidak memacu adrenalin seperti di film-film laga.

    "Childhood's End" bisa dibilang merupakan upaya penulisnya untuk menunjukkan betapa kecil sebenarnya manusia. Ada sesuatu yang jauh lebih besar di luar kita, di luar angkasa sana. Arthur C. Clarke berusaha menunjukkan ilmu pengetahuan sebagai pengganti agama. Karellen, salah satu Overlord, berkata, "They know that we represent reason and science, and however confident they may be in their beliefs, they fear that we will overthrow their gods. Not necessarily through any deliberate act, but in subtler fashion. Science can destroy religion by ignoring it as well as by disproving its tenets."

    Tapi kemudian seluruh hal ini menjadi tidak begitu pasti, karena para Overlord sendiri mengakui bahwa mereka hanyalah alat dan ada sesuatu lagi yang lebih besar yang menguasai mereka. Mereka menyebutnya sebagai 'Overmind'. Yang sebenarnya terdengar seperti agama untukku.

    Akhir ceritanya... sangat depresif. Ada juga yang bilang kalau akhirnya indah. Yah, kalau bentuk evolusi manusia selanjutnya, zombie yang bisa mengendalikan rotasi planet, bisa dibilang indah.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  3. To Kill a MockingbirdTo Kill a Mockingbird by Harper Lee
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: To Kill a Mockingbird
    Penulis: Harper Lee
    Penerbit: Penerbit Qanita
    Halaman: 568 halaman
    Terbitan: Maret 2006

    Kehidupan Scout dan Jem Finch berubah total saat ayah mereka menjadi pembela seorang pemuda kulit hitam. Saat Atticus Finch membela seseorang yang diangap sampah masyarakat, kecaman pun datang dari seluruh penjuru kota. Di tengah terpaan masalah yang menimpa keluarganya, si kecil Scout belajar bahwa kehidupan tidak melulu hitam dan putih. Bahwa prasangka seringkali membutakan manusia. Dan bahwa keadilan tidak selalu bisa ditegakkan.

    Review

    "Kau boleh menembak burung bluejay sebanyak yang kau mau, kalau bisa kena, tetapi ingat, membunuh mockingbird itu dosa." -Atticus kepada Jem, menurut Scout.


    Ada dua alasan kenapa saya baca buku ini. Satu, karena status legendarisnya. Dua, karena buku sekuelnya akan terbit Juli 2015 nanti. Lima puluh lima tahun sesudah buku pertamanya terbit.

    Gila. Padahal kukira Topeng Kaca sudah yang paling bikin bangkotan nungguin kelanjutannya.

    Bayangkan gitu ya, seorang anak yang baca buku ini saat pertama kali terbit, sekarang sudah beranak cucu. Dan para orangtuanya? Oh, beruntung kalau masih bisa membaca.

    Anyway, saya suka banget sama ceritanya dan bisa paham kenapa begitu banyak orang suka dengan novel ini. Ceritanya mengangkat tema yang berat sebenarnya: masalah rasial, ketidakadilan sosial, dan kekerasan. Tapi, ceritanya menjadi ringan dan mudah diikuti karena semuanya dilihat dari sudut pandang Scout, si gadis kecil dalam keluarga Finch.

    Scout yang tomboi, cerdas, dan peka membuat saya, sebagai pembaca, bisa melihat kasus yang ditangani Atticus dalam sudut pandang yang begitu berbeda. Andaikan novel ini dibuat dengan sudut pandang Atticus, kurasa ceritanya tidak akan semenarik ini (dan juga akan jauh lebih berat). Dan kisah keseharian dan petualangan-petualangan kecil yang dialami Scout dengan Jem dan Dill juga sangat menarik dan lucu.

    Secara keseluruhan, "To Kill a Mockingbird" adalah sebuah novel yang saya sarankan untuk dibaca setidaknya sekali. Ada begitu banyak emosi di dalam buku ini, serta perasaan melankoli bahwa hal-hal buruk terjadi pada orang baik.

    "Pertama-tama, kalau kau bisa mempelajari satu keterampilan sederhana, Scout, kau bisa bergaul lebih baik dengan berbagai jenis orang. Kau baru bisa memahami seseorang kalau kau sudah memandang suatu situasi dari sudut pandangnya, kalau kau sudah memasuki kulitnya dan berjalan-jalan di dalamnya." -Atticus kepada Scout


    Buku ini untuk tantangan baca:
    2015 Read Big Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  4. Pride and PrejudicePride and Prejudice by Jane Austen
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Pride and Prejudice
    Penulis: Jane Austen
    Penerbit: Signet Classic
    Halaman: 324 halaman
    Terbitan: Februari 1996 (terbitan pertama 1813)

    The romantic clash of two opinionated young people provides the sustaining theme of Jane Austen's 1813 masterwork Pride and Prejudice. Spirited Elizabeth Bennet is one of a family of five daughters; with no male heir; the Bennet estate must someday pass to their priggish cousin Collins. Therefore, the girls must marry well--and the arrogant bachelor Mr. Darcy is Elizabeth's elusive match. An entertaining portrait of matrimonial rites and rivalries, Pride and Prejudice is timeless in its hilarity and its honesty; readers will immediately understand why Austen herself called the book "my own darling child."

    Review

    Pride and Prejudice bercerita tentang Elizabeth Bennet, anak kedua dari lima bersaudari Bennet, yang memiliki cerdas dan berkepribadian menyenangkan. Pertemuan awalnya dengan Mr. Darcy di sebuah acara dansa membuat gadis itu tidak terlalu menyukainya, tapi betulkah Mr. Darcy seorang pria yang angkuh? Ataukah ada sesuatu yang lain pada diri pria itu?

    Salah satu novel roman legendaris. Rasanya ada banyak sekali retell atau novel yang menggunakan Pride and Prejudice sebagai referensinya. Dan saya bisa lihat bahwa pola ceritanya memang masih banyak diikuti hingga saat ini.

    Tidakkah pola ini terlihat familiar? Cewek dari kalangan ekonomi biasa bertemu cowok kaya -> ada kejadian yang membuat mereka saling tidak suka -> satu dan lain hal membuat mereka sering bertemu -> ada sesuatu yang membuat mereka bisa lebih paham satu sama lain -> jadian.

    Itulah Pride and Prejudice dan entah berapa banyak novel (dan serial TV) yang ada saat ini.

    Saya jujur kesulitan untuk membaca novel ini. Mungkin karena kurang terbiasa membaca buku klasik atau bagaimana, tapi rasanya lama banget menunggu sesuatu terjadi. Kebanyakan kejadiannya lebih berputar pada gosip, acara kunjungan, dan pembicaraan kecil. Dialog menjadi sesuatu yang sangat dominan di novel ini.

    Tapi, saya lumayan suka dengan novel klasik ini. Momen-momen antara Elizabeth dan Mr. Darcy selalu menjadi hal yang menyenangkan untuk dibaca. Bagian akhir novel ini juga menarik.

    Secara keseluruhan: Pride and Prejudice adalah sebuah novel yang wajib dibaca oleh pecinta novel klasik dan novel percintaan.


    View all my reviews


  5. Winterflame: Vandaria sagaWinterflame: Vandaria saga by Fachrul R.U.N.
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Winterflame: Vandaria Saga
    Penulis: Fachrul R.U.N.
    Penerbit: Artoncode Indonesia
    Halaman: 528 halaman
    Terbitan: November 2014

    Rhys empat tahun lalu melarikan diri sebelum ibu kota Ortheva diserang pasukan Pandora, negeri kaum penyihir bermata dwiwarna di utara. Pengkhianatan dan kehilangan hampir menghancurkannya di tengah jalan. Untunglah sebelum Rhys mati kedinginan di luar kota Porzar, takdir mempertemukannya dengan Algisarra, kemudian Sasha.

    Algisarra, gadis bisu berkatana, sanggup menjatuhkan delapan orang bersenjata seorang diri. Sayang kekaguman Rhys kepada Algisarra dibayangi oleh satu kekhawatiran: Algisarra tampak menyimpan rahasia masa lalu yang lebih kelam daripada Rhys.

    Sasha memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan informasi. Dengan cerdik dia memimpin Rhys dan Algisarra menjadi trio pencuri, demi bertahan hidup di kota Porzar yang keji. Tak terduga informasi yang didapat Sasha musim dingin ini malah menjerumuskan mereka ke petualangan berbahaya. Tahu-tahu mereka terjepit dalam konflik berdarah antara Ortheva dan Pandora, juga pencarian senjata legendaris Winterflame.

    Vandaria Saga: Winterflame adalah novel teranyar Vandaria Saga yang membuka sebuah epik di benua yang belum terjamah dalam buku-buku sebelumnya. Winterflame juga akan hadir dalam bentuk mobile game pada tahun 2015. Untuk membaca novel atau memainkan game Winterflame, kita tidak harus membaca dulu buku-buku Vandaria yang lain.

    Review

    "Winterflame" adalah novel teranyar dari dunia Vandaria. Bercerita tentang Winterflame, sebuah senjata legendaris yang mampu memberikan kekuatan luar biasa bagi pemegangnya.

    Rhys, Algisarra, dan Sasha adalah kelompok pencuri di kota Porzar. Suatu hari, berdasarkan informasi yang mereka terima, mereka melakukan usaha pencurian di tempat salah seorang pengusaha di kota itu. Bukannya emas yang mereka peroleh, mereka justru terlibat masalah yang mengakibatkan mereka dikirim ke Lembah Alarus sebagai budak.

    Di sana Rhys dan Algisarra dipaksa mengonfrontasi masa lalu mereka. Di sana jugalah, mereka mulai terlibat dalam pertempuran yang melibatkan Winterflame.

    "Winterflame" adalah novel ke-7 yang saya baca tentang dunia Vandaria, dan novel ke-3 Faachrul R.U.N. yang kubaca. Dibandingkan dengan novel-novel Vandaria sebelumnya, "Winterflame" ini lebih mampu memperlihatkan dunia Vandaria secara lebih lengkap. Ada berbagai daerah, kebudayaan, hingga agama yang ditampilkan di sini.

    Dari sisi penulisnya, novel ini terasa berbeda dari 2 novel sebelumnya, Hailstorm dan Redfang. Tingkat kematian di novel ini lebih rendah dan tidak segrafik di Hailstorm dan Redfang.

    Dari segi penulisan, saya rasa editingnya harus lebih ditingkatkan lagi. Ada banyak masalah seperti ini:

    "Dua temanmu itu bisa dipercaya, kan?" tanya
    Kusir tanpa menoleh kepada Sasha. "Aku percaya mereka." (hal. 14)


    Entah kenapa ada banyak enter yang janggal di buku ini. Yang paling sering sih di percakapan antara Rhys dengan Algisarra. Algisarra ini kan diceritakan sebagai seorang wanita bisu, sehingga dia berkomunikasi dengan gerakan tangan. Nah, biasanya terjadi pola: gerakan Algisarra + dialog Rhys dalam 1 paragraf. Saya sampai kadang bingung, ini maksudnya Algisarra tiba-tiba bicara atau bagaimana?

    Saya juga agak 'terbelah' soal penggunaan logat di novel ini. Misal, salah satu preman yang masuk ke tempat Rhys di awal cerita dibuat berbicara seperti ini: "Begitu mau kami, benar, Ikan Buzuk. Paling zeru habizi kamu zekarang juga. [...]" (hal. 60).

    Premannya itu mungkin lama tinggal di Jerman.

    Atau Palmira, salah satu frameless, yang berbicara seperti ini:

    Mereka berkaul hendak membuktikan kepada perwakilan Aristokrasi bahwa Winterflame bakal mereka peroleh hari itu jua. Bahkan Tuan Xarann memegang setirah emas besar sebagai penghantar sihir, supaya dia mudah melumatkan tanah keras dan batu. Tuan Xarann tentang emas boleh membuat elatus gila. Tuan Xarann tak acuh jua tentang penggunaan sihir terlalu kuat boleh mengubur kami semua di dalam sana. (hal. 339-340)


    Saya rasa Palmira ini punya darah Melayu.

    Paham sih kalau penggunaan logat seperti ini bertujuan untuk memberi warna tersendiri untuk karakternya, serta menunjukkan keragaman bahasa dan budaya di Vandaria, tapi rasanya terlalu gimmicky. Setidaknya penulis cukup konsisten soal penggunaan logat ini.

    Kemudian ada juga product placement di sini dalam bentuk kartu Arkana. Sayangnya product placement-nya ini bersifat 'angin lalu'. Mungkin akan lebih menarik kalau salah satu babaknya diperlihatkan, sambil memberikan tensi dalam permainan yang berhubungan dengan cerita.

    Untuk ceritanya, plotnya termasuk linear. Tidak terlalu banyak twist dalam cerita yang membuat terperangah. Untuk adegan pertarungan, sejauh ini novel-novel Vandaria punya adegan pertarungan yang oke punya, termasuk di novel ini.

    Ilustrasi di novel ini oke punya. Saya suka banget sama gaya ilustrasinya.

    Contoh ilustrasi.

    Secara keseluruhan, novel ini 3,5 bintang untuk saya. Tapi, saya bulatkan ke atas. Saya memuji semangat Vandaria untuk terus berkarya. Terlihat sekali kalau mereka punya kemauan untuk terus berkembang. "Winterflame" ini termasuk novel fantasi lokal yang kubilang termasuk kece dari segi cerita dan ilustrasinya, walau teknis editing harus diperbaiki lagi.

    Saya menantikan gamenya yang katanya akan hadir pada 2015, tapi perasaan saya kok bilang kalau bakal mundur. Mereka baru mau menjalankan program Kickstarter soalnya.

    View all my reviews

  6. Rust in PiecesRust in Pieces by Nel Falisha
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Rust in Pieces
    Penulis: Nel Falisha
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 224 halaman
    Terbitan: Maret 2015

    “Pantas belakangan ini pernak-pernikku hilang satu-satu. Ternyata dia pelakunya!” Sarah menunjuk-nunjuk ke arah Tiana.

    Yunita memicingkan mata dan melipat lengan di depan dada. Pom-pom merah jambu tergeletak di kakinya. “Baru kemarin ikat rambut favoritku hilang.”

    “Bukan gitu, aku cuma mau pin—”

    “Nonsense!” cetus Sarah.

    Yunita menyeringai puas. “Kamu klepto, Ti.”

    Usaha Tiana mempertahankan popularitas di SMP sia-sia setelah aksi mengutilnya dipergoki teman-teman di klub pemandu sorak. Tak hanya didepak dari klub, ia juga harus menerima julukan Miss K alias Miss Klepto hingga lulus sekolah. Namun Tiana tidak bisa berhenti mengutil. Ia frustrasi dan memutuskan untuk menghindar dari teman-teman lamanya dengan memilih SMA yang berbeda. Sayangnya, prediksi Tiana meleset. Masih ada Dinda yang di SMP dulu ikut memusuhinya setelah aib Tiana terbongkar. Ada Stefan yang terkenal kepo dan tahu ada yang tak beres dengan Tiana. Ada Sherry yang sering memperhatikan Tiana dari jauh. Ada Ardhan yang cuek tapi berani bicara frontal. Semua orang tampaknya mencurigai tindak-tanduk Tiana. Tiana pun sadar ada yang salah dengan dirinya. Namun Tiana tetap tak mampu mengendalikan jari-jarinya.

    Review

    Setelah saya perhatikan baik-baik kovernya, rasanya saya paham kenapa buku ini sampai bisa nyasar ke bagian novel horor. Warnanya gelap, gambar ceweknya agak-agak gotik (bukan Zaskia Gotik tapi), dan ada banyak gambar tangan yang memenuhi tepian kover. Ya, kovernya jadi terkesan novel horor gitu :)).

    Ya, kalau dipikir-pikir, ceritanya memang 'horor' sih. Horor untuk Tiana yang hidupnya berantakan karena keinginan mengutil yang tidak bisa dia kendalikan. Rasanya ini pertama kalinya saya baca novel yang mengangkat tema kleptomania. Kalau cerita tentang remaja mengutil karena tekanan sosial, saya sih sudah pernah baca sebelumnya. Tapi kalau sampai masuk ke penyakit kayak gini, rasanya baru di "Rust in Pieces".

    Btw, saya suka sama judulnya. Permainan kata yang bagus.

    Saya suka sama plotnya. Kayaknya penulis meriset dengan detail. Sampai ke proses terapinya pun ada di sini. Saya juga suka dengan hubungan yang Tiana bangun dengan orang-orang di sekitarnya. Saya paling suka sih sama perubahan orang tuanya Tiana, khususnya ibunya Tiana.

    Untuk hubungan antar karakternya, saya merasa beberapa agak nanggung. Seperti hubungan antara Tiana dengan Sherry dan Tiana dengan Ardhan. Khususnya dengan Sherry sih. Awalnya kupikir akan ada sesuatu yang mengejutkan di antara mereka, tapi ternyata....

    Secara keseluruhan, saya suka sama novel ini. Tema ceritanya unik, karakter-karakternya likeable, dan penyelesaiannya juga oke.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  7. MaharesaMaharesa by Maureen Theodora
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Maharesa
    Penulis: Maureen Theodora
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 232 halaman
    Terbitan: Januari 2015

    Masa kecil Giana begitu sempurna dengan kehadiran dua sahabatnya, kakak-beradik Mahar dan Mahesa. Mahar, si kakak yang pendiam dan penuh kasih sayang, sedangkan Mahesa, si adik yang ekspresif dan penuh kejutan. Mereka bertiga selalu menghabiskan hari bersama-sama. Dunia kecil mereka terasa begitu indah dan penuh keajaiban. Hingga suatu ketika, kepergian Mahesa mengubah segalanya.

    Bertahun-tahun berlalu, Giana berusaha melupakan Mahesa. Dan Mahar selalu berada di sisi Giana, mencintainya lewat persahabatan yang manis. Semua berjalan baik sampai seorang kakak senior di kampus masuk ke kehidupan Giana.

    Siapakah yang akan Giana pilih, sahabat yang selalu di sisinya, cowok baru yang membuat hidupnya berwarna, atau kenangan masa lalu yang kembali mengusik harinya?

    Review

    Kayaknya ini pertama kalinya saya baca lini terbaru dari GPU, 'Young Adult'. Untuk ceritanya, blurb novel ini sudah cukup menjelaskannya.

    Saya sebenarnya suka dengan novel ini. Gaya berceritanya sudah enak dan apa yang diceritakan juga menarik. Saya suka melihat cara penulis mengolah perasaan Giana yang suka pada 3 pria: Varo, seniornya di kampus; Sutha, teman seangkatan Giana; serta Mahar yang selalu berada di sisinya. Saya bisa mengerti apa yang Giana rasakan dan paham dengan keputusan-keputusannya. Saya juga suka dengan latar Bali yang diambil. Jadi pengin ke kampung halamannya Sutha deh.

    Cerita kemudian bergulir pada plot yang terasa okelah untukku. Tidak wah, tapi menarik. Pengolahan plotnya terasa tipikal untukku.

    Lalu akhir ceritanya tiba dan saya hanya merasa, wait, what? Saya bingung karena pilihan akhir yang Giana ambil. Dia jadian dengan tokoh yang chemistry-nya paling kurang dengannya.

    Secara keseluruhan, "Maharesa" adalah contoh yang bagus untuk lini 'Young Adult' untukku. Ceritanya lumayan menarik, gaya bercerita juga enak diikuti. Bahasa Inggrisnya lumayan bertebaran. Rasanya seolah sedang baca Metropop gitu. Sayang akhir ceritanya bikin saya tidak sreg. Rasanya tidak memuaskan.

    Hari ini,
    ketika kutilik kembali kisah hidupku
    aku tersadar akan dua hal...
    Pertama.
    Segala sesuatu ada waktunya
    [...]
    Kedua.
    Bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu itu indah pada waktu-Nya.


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge

    View all my reviews


  8. Review Novel: Angela - Hardy Zhu

    Sunday, April 12, 2015

    Angela: semoga waktu tak hapuskan ingatanku tentangmuAngela: semoga waktu tak hapuskan ingatanku tentangmu by Hardy Zhu
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Angela
    Penulis: Hardy Zhu
    Penerbit: de teens
    Halaman: 174 halaman
    Terbitan: September 2014

    Dilema. Pertemuanku dengan Sandi, cowok culun yang dulu kuhindari dan kini berubah seratus delapan puluh derajat itu, berlanjut setelah acara reunian. Aku ada ikatan pekerjaan dengannya. Di sisi lain, Azka, penulis favoritku, sedang riset di kota ini. Seharusnya, aku menemaninya. Tapi, selalu saja gagal dan diketahui oleh Sandi. Aku semakin nggak enak hati dengan Azka.

    Suatu hari, kutemukan nama cewek di thanks to buku Azka setelah ia berterima kasih kepada Tuhan. Pastilah orang yang sangat penting baginya. Pasti sosok yang begitu ia cintai di atas segalanya.

    Review

    Terima kasih untuk Wardahtuljannah yang telah memberikan novel ini sebagai hadiah giveaway. Waktu itu saya pilih buku ini dari daftar yang ada. Soalnya penulisnya sering wara-wiri di lini masa Facebook saya. Makanya penasaran sama novelnya :)).

    Untuk cerita Angela, saya rasa blurb-nya sudah cukup merangkum isinya. Jadi, tidak perlu saya tulis lagi, yah.

    Setelah menyelesaikan novel ini, saya merasa kalau Angela ini kentang banget. Kena tanggung.

    Jadi gini, di novel ini Angela diceritakan sebagai seorang mahasiswi, tapi gaya narasinya membuat saya merasa sedang baca novel dengan tokoh utama anak SMP atau SMA. Mungkin pengaruh penggunaan bahasa yang kurang baku pada narasi, kali ya. Seperti penggunaan kata 'ninggalin' (h. 42), perhatiin (h. 94), nggak (h. 105), pengen (h. 105), dll.

    Lalu karakter-karakter serta plotnya. Uh, kentang. Saya jujur tidak merasakan ada chemistry antara Angela dengan Sandi dan Azka. Makanya pas melihat romannya mereka, saya merasa biasa aja. Tidak larut dalam hubungan yang terjadi.

    Untuk twist plotnya, saya rasa cukup baik karena memberi warna yang lain untuk novel ini. Saya juga merasa kalau ide twist ini adalah bagian terkuat dari novel ini. Tapi, sekali lagi, kentang. Kalau saja ada lebih banyak build up untuk bagian itu, saya yakin efeknya akan lebih dahsyat. Sayangnya, ceritanya terkesan buru-buru untuk selesai, sehingga efek kejutannya kurang terasa.

    Secara keseluruhan, Angela adalah novel cinta yang ringan dengan gaya bahasa yang sederhana. Ceritanya tampak memiliki ide yang menarik. Sayang eksekusinya masih kurang memuaskan untukku.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  9. The Great Gatsby  The Great Gatsby by F. Scott Fitzgerald
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: The Great Gatsby
    Penulis: F. Scott Fitzgerald
    Penerbit: Penguin Books
    Halaman: 188 halaman
    Terbitan: 1969

    No one ever knew who Gatsby was

    Some said he had been a German spy, others that he was related to one of Europe's royal families. Nearly everyone took advantage of his fabulous hospitality. And it was fabulous. In his superb Long Island home he gave the most amazing parties, and not the least remarkable thing about them was that few people could recognize their host. He seemed to be a man without a background, without history; whose eyes were always searching the glitter and razzamatazz for something... someone?

    The Great Gatsby is one of the great love stories of our time. In it the author distilled the essences of glamour and illusion so powerfully that his book has haunted and tantalized generations of readers.

    Review

    "The Great Gatsby" bercerita mengenai Nick Carraway, seorang pemuda yang baru saja pindah ke West Egg karena urusan pekerjaan. Di sana, dia bertemu kembali dengan sepupunya, Daisy (second cousin once removed), dan suami Daisy, Tom Buchanan.

    Pada suatu hari, Nick menerima undangan ke salah satu pesta tetangganya, Jay Gatsby. Nick yang sudah mendengar mengenai pesta-pesta Gatsby serta kemisteriusan pria tersebut, menggunakan kesempatan itu untuk mencari tahu tentang Gatsby. Pertemuan mereka di pesta membawa Nick menjadi sahabat Gatsby, serta membawa pria itu pada berbagai pesta, gosip, serta kematian.

    Rasanya judul "The Great Gatsby" sudah tidak asing lagi di telinga. Bukan hanya karena filmnya baru saja dibuat ulang pada 2013 lalu (dan dibintangi oleh Leonardo DiCaprio), tapi karena buku ini sering disebut sebagai salah satu novel terbaik Amerika.

    Saya cukup paham bahwa buku ini bicara tentang Jazz Age/Roaring Twenties, gaya hidup sia-sia, serta peringatan akan American Dream. Semua itu cukup tertuang dengan baik di novel ini. Tapi, di sisi lain, novel ini juga terasa... biasa saja untukku.

    Mungkin karena saya merasa tidak banyak yang terjadi di novel ini. Cuma ada pesta, bergosip, perselingkuhan, lalu bum, akhir cerita. Gatsby juga butuh waktu yang terlalu lama untuk muncul di dalam cerita. Build up tentang kemisteriusan Gatsby memang penting, tapi rasanya terlalu makan halaman.

    Selain karena ceritanya, juga karena dialog-dialognya tidak terasa 'wah'. Karakter-karakternya juga tidak se-wow harapan awalku. Untungnya ada akhir ceritanya yang tragis.

    So, yeah. Secara keseluruhan "The Great Gatsby" tidak memenuhi harapanku. Sebuah kisah (yang terasa bersifat) satire  yang mendefinisikan suatu era, tapi dengan plot yang datar, dialog yang biasa saja (relatif parah untuk Daisy), serta karakter yang tidak begitu memukau.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  10. PerfectionPerfection by Farrahnanda
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Perfection
    Penulis: Farrahnanda
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 238 halaman
    Terbitan: Maret 2015

    “Dik, tolong lempar bolanya ke sini,” pinta salah seorang kakak kelas sambil menyeka keringat yang mengucur dari kening.

    Setengah malas aku menuruti permintaannya, berdiri untuk
    mengambil bola basket. Sampai kemudian, salah seorang dari mereka
    menyeletuk, “Bola bisa ambil bola, toh?”

    Dalam waktu singkat, orang-orang yang ada di sekitar lapangan
    basket tertawa. Semua mata memandang ke arahku. Akhirnya aku jadi
    pusat perhatian, tapi bukan seperti ini yang kuinginkan.

    Hampir seumur hidupnya, Nina berada di bawah bayang-bayang Nila, saudari kembarnya. Wajah mereka identik, tapi Nila yang memiliki tubuh sempurna selalu mencuri perhatian, sementara Nina yang badannya lebih berisi hanya kebagian ejekan. Tapi Nina tidak pernah menjadikan berat badan sebagai masalah utama dalam hidupnya, sampai ia diajak berkenalan oleh Panji, kakak kelas yang menjadi tambatan hati. Tidak mau menyia-nyiakan kejadian langka ini, Nina bertekad untuk menjadi sosok ideal untuk Panji. Dan perjalanan Nina menuju kesempurnaan pun dimulai.

    Review

    Perfection adalah "gelombang 2" dari serial YARN. Novelnya sudah terbit dari Maret 2015 yang lalu, tapi baru sempat saya baca sebulan setelahnya :)).

    Ceritanya sudah cukup tertuang pada blurb-nya kurasa. Ada yang bilang kalau ceritanya terasa klise. Cewek "biasa saja" yang jatuh cinta pada kakak kelas yang jago basket. Klise banget, kan? Yah, nggak juga sih sebenarnya. Soalnya si kakak kelasnya bukan diceritakan sebagai bintang basket, tapi seorang cowok yang sangat gemar sejarah.

    Untuk segi karakter, saya punya plus minus. Plusnya adalah: saya suka dengan kedua karakter utamanya: Nina dan Panji. Nina diceritakan sebagai gadis yang rada-rada pahit karena terus-terusan dikatai gendut oleh orang-orang di sekitarnya (bahkan oleh keluarganya sendiri), tapi masih mampu bersikap baik terhadap mereka (sembari nge-judge orang itu di dalam pikirannya). Sementara Panji, dia seorang penggila sejarah yang mau berjuang untuk mencapai cita-citanya. Paling suka dengan interaksinya dengan Nina.

    Nah, segi minusnya adalah: saya merasa ada banyak karakter yang agak tersia-siakan. Banyak tokoh di sekitar Nina dan Panji yang mendapat sorotan, tapi kemudian kurang berkembang. Semisal Wedari dan Raka, temannya Panji, atau Vera (eh, bener si Vera kan yah?), cewek bitchy yang suka sama Raka dan suka mengganggu Nina. Juga Nila, saudari kembarnya Nina. Di awal cerita saya mendapat kesan kalau Nila ini juga suka mengganggu Nina, tapi di tengah cerita dia tiba-tiba jadi kesannya baik dan suportif banget sama Nina.

    Untuk ceritanya, saya suka banget sama paruh kedua novel ini. Usaha Nina menuju "kesempurnaan" terasa sangat nyata. Downward spiral yang dia alami juga sangat nyata dan terjadi dengan sangat halus :'). Riset tentang diet dan metodenya juga kelihatannya sangat teliti. Ada banyak referensi cara diet di sini. Diet yang biasa ada di majalah gitu lah, bukan diet macam OCD.

    Secara keseluruhan, Perfection adalah novel yang mengangkat tema yang familiar, tapi kemudian memberi twist-nya sendiri. Ceritanya terasa nyata dalam memberikan gambaran tentang seseorang yang berjuang karena masalah imej tubuhnya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  11. Basha Market adalah acara yang diadakan pada tanggal 10-12 April 2015. "Pasar kaget" ini bertempat di Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Convention Hall (lantai 6).

    Poster Basha Market

    Rencana awalnya sih, saya mau datang ke acaranya di sore hari, tapi kebetulan Jumat siang (tanggal 10), saya ada waktu dan bisa main ke acara itu. Tebak, stan mana yang bikin saya pengin ke Basha Market ini?


    Saya datang sekitar pukul 12.15 dan tempatnya sudah rame banget. Untuk masuk sempat harus antri dulu untuk mengisi biodata yang ditukar dengan stiker masuk. Tidak ada biaya masuk kok untuk acara ini.

    Pintu masuk

    Keramaian pengunjung Basha Market

    Di dalamnya, Basha Market mengambil tema 'luar angkasa'. Latarnya banyak yang dibuat menyerupai rasi bintang, kapal luar angkasa, serta astronot.

    Lalu ada apa saja di acara ini? Banyak. Ada yang jual baju, aksesoris, peternakan jamur, potong rambut, jualan makan, dan... buku. Tepatnya sih hanya ada satu stan yang jualan buku. Stan dari Penerbit Haru.

    Jual pakaian. Kebanyakan untuk wanita.

    Ada pameran lukisan

    Jual minuman

    Pujasera

    Dan tentunya, stan tujuan

    Untuk stan Haru, mereka menjual banyak buku diskon. Harga mulai Rp 10 ribu untuk Penerbit Haru dan diskon sekitar 20% untuk Penerbit Spring. Selain itu, ada juga pernak-pernik dari Emerald Green Label. Jualan utama mereka sih buku dan merchandise serial 'Blood Type'.

    Saya sendiri akhirnya beli 2 novel: "Then I Hate You So" - Andry Setiawan dan "Girls In the Dark" - Akiyoshi Rikako. Saya juga beli 1 pembungkus buku dari kain karya Emerald Green. Total belanja: Rp 70 ribu. 

    Hasil obralan kali ini.

    Begitulah pengalaman ke Basha Market kali ini. Acaranya cukup seru, sayang saya tidak bisa lama-lama di sana. Jadinya gak sempat cobain makanannya deh. Semoga acara kayak gini bakal ada lagi :D (dan semoga ada diskonan bukunya juga.)

    Salam perpisahan dari si astronot

    Basha Market @ Tunjungan Plaza Surabaya


  12. To All the Boys I've Loved BeforeTo All the Boys I've Loved Before by Jenny Han
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: To All the Boys I've Loved Before
    Penulis: Jenny Han
    Penerbit: Penerbit Spring
    Halaman: 382 halaman
    Terbitan: April 2015

    Lara Jean menyimpan surat-surat cintanya di sebuah kotak topi pemberian ibunya.

    Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.
    Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah oleh siapa.

    Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya—termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.

    Review

    "To All the Boys I've Loved Before" bercerita tentang Lara Jean Song, seorang gadis keturunan Amerika-Korea. Sebagai seorang gadis yang tergolong "rumahan" dan agak tertutup, Lara tidak pernah menyatakan perasaannya pada cowok-cowok yang dia sukai. Sebagai gantinya, dia menulis sebuah surat cinta pada mereka, lalu menyimpannya di dalam sebuah kotak.

    Surat-surat cintaku itu bukan seperti surat cinta pada umumnya. Semua kutulis di saat aku tidak ingin mencintai mereka lagi. Semua kutulis sebagai salam perpisahan. Karena setelah menulisnya, aku tidak lagi dikuasai rasa cinta yang menghabiskan segalanya. -Lara Jean (hal. 5)


    Kehidupan Lara yang awalnya tenang dan biasa saja mulai berubah saat Margot, kakaknya, pergi kuliah di Skotlandia. Belum hilang rasa kagoknya karena kini dialah anak tertua di rumah, Lara mendapati bahwa surat-surat cintanya telah terkirim, dan kini para cowok yang menerima surat itu datang untuk mengonfrontasi Lara soal surat itu.

    Sukaaaa banget sama buku ini. Buku ini rasanya komplit banget. Ada masalah cintanya, ada masalah keluarganya, hingga masalah pertemanan juga ada. Membaca kisah Lara Jean membuat saya tertawa, merasa hangat, serta tersenyum sendiri saat mengikuti kisah cintanya.

    Saya suka banget dengan keluarganya Lara, yang hanya terdiri dari seorang ayah dan ketiga putrinya. Mereka akrab, tapi sangat terasa dinamikanya. Buat yang punya saudara, pasti bisa paham deh dengan pergulatan yang Lara alami di sepanjang cerita. Bukan hanya soal Lara yang diam-diam suka sama pacar kakaknya, tapi juga soal Lara yang tiba-tiba kelimpahan semua tanggung jawab Margot selama ini.

    Dan soal percintaannya, duh, si Lara ini sukses bikin senyum-senyum sendiri. Hubungannya Lara dengan salah satu cowok di buku ini sangat berkesan buat saya. Manis, tapi juga penuh ketidakpastian dan rasa ragu-ragu. Rasanya sangat nyata buat saya mengingat keduanya masih remaja dan pastinya belum yakin juga dengan masa depannya sendiri.

    Secara keseluruhan, saya merekomendasikan novel "To All the Boys I've Loved Before" untuk pembaca yang suka kisah cinta remaja yang manis, tapi juga terasa nyata. Atau kamu lebih suka kisah dengan unsur keluarga yang kental? Baca buku ini, deh.



    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge

    View all my reviews

    Giveaway! Kali ini dari Penerbit Spring akan memberikan 2 novel "To All the Boys I've Loved Before". Cara ikut GA? Simak aturan ini dulu, lalu isi Rafflecopter di bawah.
    1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
    2. Buku hadiah akan dikirimkan oleh Penerbit Spring
    3. Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
    4. Giveaway berlangsung dari 10 April 2015 - 24 April 2015.
    5. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
    6. Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
    7. Harap sertakan akun twitter saat konfirmasi pemenang.
    8. Jika ada pemenang ganda dengan host yang berbeda, host berhak untuk mengundi ulang jika merasa perlu.
    9. Jika tidak ada undian ulang, pemenang HANYA akan mendapatkan 1 buku  meskipun mereka menang beberapa kali.

    a Rafflecopter giveaway

    Jangan lupa untuk ikutan kuis finale dari rangkaian blog tour ini. Caranya? Kunjungi seluruh blog penyelenggara tour kali ini, lalu kumpulkan kepingan puzzle di setiap blognya.


    Jadwal blog tour:

    03 April Orinthia Lee 

    06 April Ken Astri D. 

    08 April Ria Destriana 

    10 April Biondy Alfian  - you're here



    16 April Ariansyah 




    23 April Fikriah Azhari 

    25 April Cut Lilis Rusnata 


    28 April Dinar Arisandy 

    30 April Dyah Muawiyah

    2 Mei Ivana 

    3 Mei Irnalasari 

    5 Mei Farah Fahma





  13. Hai semuanya. Jumpa lagi di Wishful Wednesday ^^. Yeah, saya tahu. Postingan kali ini keluarnya di hari Kamis, tapi berhubungan sang empunya kondangan sedang mengadakan GA dan memperbolehkan posting antara tanggal 8-12 April 2015, maka saya membuat post ini.

    Untuk minggu ini, WW saya adalah:

    All I (N)ever Wanted
    oleh: Maida Ivana
    BukaBuku Rp 38.400

    Dari Goodreads:

    “Di ruang Kepala Sekolah,” mata besar Sandy berbinar-binar. Dia memberi jeda untuk membuat efek dramatis. “Ada anak baru yang lagi ngamuk!”

    “Hah?” Aku menarik Sandy mendekat ke arahku. Ini gosip kelas atas!

    “Iya, beneran. Waktu aku lewat ruang Kepala Sekolah, suaranya kedengeran jelas! Dan tahu, nggak, sih? Kata bapak di ruang administrasi, anak baru itu pindahan dari SMA Saint Francis!”

    Sebentar. Anak baru pindahan dari Saint Francis yang berani berteriak-teriak pada orang yang lebih tua? Sepertinya, di dunia ini hanya ada satu jenis orang yang seperti itu....

    Tidak naik kelas, tinggal di asrama yang seperti penjara, terlibat cinta segitiga, dan harus bersaing dengan sahabatnya di lomba tari. Trix pikir hidupnya tidak bisa lebih rumit lagi dari ini. Namun kedatangan Jo, sepupunya, membuat hidup Trix jadi lebih kacau berpuluh kali lipat. Trix pontang-panting membantu orangtua Jo untuk mengawasi cewek itu agar tidak membuat masalah dan berbaikan dengan ibu tirinya. Yang Trix inginkan hanyalah menjalani masa SMA dengan tenang dan membuat hidupnya lebih berharga. Tapi ketika Trix mulai mengambil langkah, keinginan sederhananya malah berubah menjadi mimpi buruk yang membuatnya kehilangan banyak hal.

    Singapore Begins
    oleh: Agata Barbara
    BukaBuku Rp 38.400

    “Tepparapol Goptanisagorn.”

    “Hah?” ujar Kanna spontan tanpa dia sadari.

    “Namaku. Tepparapol Goptanisagorn,” sang cowok mengulangi, kali ini dengan sedikit lebih lambat.

    Kanna mengerjap. Tep… teppa… Gopta… “Apa?”

    Kanna tahu dia bukan anak kesayangan Mama-Papa, tapi dibuang ke Singapura tidak pernah ada dalam rencana hidupnya. Namun apa boleh buat, hasil tes kepribadiannya yang minus membuat keputusan orangtuanya tak dapat diganggu gugat. Dan di sinilah Kanna akan tinggal sekarang, di sebuah rumah kos bersama empat orang lainnya dari empat negara berbeda pula. Baru saja menginjakkan kaki di sana, Kanna sudah disambut oleh ibu kos superheboh. Dia juga harus berbagi kamar dengan gadis bule yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya. Oh, dan suara tangisan siapa itu dari lantai dua? Cuma setahun, sih, tapi bagaimana cara Kanna bertahan kalau menyebutkan nama salah satu housemate-nya saja sudah begitu sulit?



    Yup, keduanya adalah bagian dari seri Young Adult Realistic Novel terbitan Ice Cube Publisher. Kalau ada yang belum tahu, YARN ini adalah hasil lomba penerbitnya di 2014 lalu. Karya yang dicari adalah yang mengangkat tema remaja dengan berbagai permasalahan hidupnya. Sejauh ini sudah ada 7 buku yang terbit (termasuk 2 ini) dan beberapa contoh permasalahan yang ada adalah: mengurung diri di rumah, menjual diri untuk menghidupi keluarga, suka menyakiti diri sendiri, kleptomania, serta masalah gambaran tubuh. Yeah... YARN menghadirkan remaja-remaja seperti itu.

    Pengin baca buku ini, soalnya sejauh ini emang suka sama cerita-cerita yang ada... dan juga karena saya bagian dari penulis di serial ini. Jadi pengin tahu karya-karya yang lainnya kayak gimana :)).

    Itu dia WW saya untuk minggu ini. Bagaimana denganmu?

    Ingin tahu lebih banyak soal WW? Cek blog hostnya

  14. Get LostGet Lost by Dini Novita Sari
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Get Lost
    Penulis: Dini Novita Sari
    Penerbit: Bhuana Sastra
    Halaman: 198 halaman
    Terbitan: November 2013

    Lana Sagitaria senang melakukan perjalanan sebagai selingan untuk mengatasi kejenuhannya menghadapi rutinitas sebagai karyawati. Alasan klasik, tetapi begitulah yang dia percaya selama ini. Hingga suatu ketika, dia memutuskan untuk berjalan mengikuti kata hatinya, tanpa itinerary, membiarkan dirinya hanyut dalam arus perjalanan. Siapa sangka, perjalanan ini justru membawanya pada jawaban penting atas pertanyaan yang selama ini terpendam jauh di lubuk hatinya. Jelajah kakinya ke beberapa kota dan negara, juga pertemuannya dengan orang-orang asing, membuatnya berkaca pada kenangan berbagai peristiwa penting dalam hidupnya, termasuk hilangnya seseorang yang sangat berarti bagi dirinya. Akankah kenangan itu tetap tinggal, ataukah sudah saatnya untuk dilepaskan?

    Review

    Seperti yang sudah diceritakan di blurb-nya, "Get Lost" ini bercerita tentang Lana, seorang karyawati yang hobinya jalan-jalan. Di novel ini Lana berkunjung ke empat tempat untuk menghilangkan kejenuhannya bekerja di kantor: Bali, Singapura, Korea Selatan, hingga akhirnya ke Gunung Bromo. Lana bertekad untuk 'get lost' dalam setiap perjalanannya. Alias pergi tanpa rencana perjalanan terlebih dahulu.

    Membaca buku ini, saya merasa sedang membaca pelit, alias personal literature. Itu loh, buku yang isinya pengalaman pribadi penulisnya. Mungkin karena dibilang kalau penulisnya juga pekerja kantoran dan suka jalan-jalan kali, ya.

    Untuk novel dengan tema 'get lost', saya merasa perjalanannya Lana ini termasuk mulus-mulus saja. Tidak ada terlalu banyak kesulitan yang dia alami dalam tiap perjalanannya. Mungkin masalah paling berat yang dia alami cuma waktu dia hampir gagal melewati imigrasi Singapura. Yah, mungkin karena saya selalu keingat sama bukunya Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan-nya Agustinus Wibowo waktu baca novel ini. Perjalanan di sana berat-berat dan penuh perjuangan banget kayaknya. *ya iyalah, negara yang dikunjungi kan beda jauh bingits.

    Tapi, maksudnya gini: waktu saya baca "Titik Nol", saya bisa merasakan keseruan sebagai seorang backpacker. Susah senangnya masuk ke sebuah negara asing, bertemu orang-orang baru yang kadang bertolak belakang dengan kita, melihat kebudayaan serta kehidupan di negara itu, hingga mengalami berbagai jenis kesulitan, seperti: sakit, rindu rumah, hingga kejutan budaya. Poin-poin itu yang saya rasa hilang dari buku ini.

    Untuk masalah percintaan yang dihadapi Lana, saya merasa kisah ini tidak begitu terintegrasi dengan perjalanannya. Bahkan di jeda antara satu perjalanan dengan perjalanan lainnya, kisah percintaan Lana hanya sepintas lalu.

    Untungnya gaya bahasanya yang ringan membuat novel ini enak dibaca. Selain itu, perjalanan Lana lumayan seru untuk diikuti, walau beberapa elemen yang kusebutkan di atas kurang begitu terasa.

    Selamat kepada Mbak Dini untuk novel perdananya ini. Dinantikan karya-karya yang berikutnya :D

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  15. FallingFalling by Rina Suryakusuma
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Falling
    Penulis: Rina Suryakusuma
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 320 halaman
    Terbitan: Maret 2015

    Carly merasa hidupnya berjalan normal. Ia punya orangtua yang menyayanginya, calon tunangan yang tampan dan perhatian, serta sahabat-sahabat yang peduli padanya. Namun, Carly selalu merasa hidupnya belum utuh, ada kehampaan dalam hatinya. Sampai satu titik ia bertemu Maggie, dan ia tahu hidupnya takkan pernah sama lagi.

    Maggie memiliki karier sukses dan tahu bahwa dia tidak seperti
    perempuan kebanyakan. Dan, Maggie tidak pernah ragu dengan apa yang dia inginkan dalam hidup.
    Sampai ia bertemu dengan Carly dan menjalin hubungan kerja. Hubungan yang berlanjut pada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang dalam, dan mengubah pandangan serta perasaan mereka selamanya.

    Hingga akhirnya Carly pun menyadari bahwa dia perlu jatuh cinta pada orang yang salah untuk menemukan dirinya yang sesungguhnya...

    Review

    Buku ke-2 dari Mbak Rina Suryakusuma yang kubaca. Sebelumnya sudah baca Perfect Mess (review di sini) dan saya lumayan suka dengan buku itu. Makanya pas keluar buku baru dan Mbak Rina, dan setelah baca blurb-nya, saya langsung memutuskan untuk membeli buku ini.

    Dari blurb-nya, rasanya sudah cukup jelas bahwa buku ini mengangkat tema L dari LGBTQ. "Falling" bercerita tentang Carly, seorang karyawan Organizational Development Program di sebuah perusahaan property developer. Setelah masa pelatihan selesai, Carly ditempatkan di divisi leasing yang terkenal karena manajernya yang perfeksionis dan galak. Nama manajer itu Maggie.

    Carly awalnya merasa tidak cocok dengan Maggie, tapi setelah berbagai peristiwa yang membuat Maggie tampak lebih manusiawi di matanya, Carly mulai merasakan ada perubahan pada dirinya. Sebuah rasa baru tumbuh dalam dirinya terhadap manajernya itu. Padahal dia sudah punya seorang pacar, Seth, dan sebentar lagi mereka akan bertunangan.

    Saya suka dengan berbagai konflik, yang kebetulan semuanya bersifat interpersonal, yang diangkat penulisnya di sini. "Faling" bukan hanya soal perasaan Carly pada Maggie, tapi juga hubungannya dengan Seth, serta hubungan Carly dengan ayahnya. Saya paling suka resolusi konflik antara Carly dengan ayahnya.

    Untuk kisah Carly dan Seth, saya bisa paham kenapa ada yang bilang kalau Carly ini egois. Dia memang terkesan "segala sesuatunya tentang aku", tapi kurasa kalau berada di posisi Carly dan berada di sebuah persimpangan besar, mungkin rasa mementingkan diri ada baiknya juga. Karena, nantinya kan dia juga yang akan menjalani kehidupan itu.

    Bagian yang saya rasa agak kurang itu tentang Maggie dan Laura. Masih ada tanda tanya besar soal hubungan mereka. Saya rada penasaran sih dengan kisah mereka. Apakah akan ada novel lain yang menceritakan hubungan mereka?

    Untuk typo, ada beberapa. Kebanyakan pemenggalan kata yang salah tempat, alias ada tanda '-' di antara kata yang bukan di tepi margin. Typo yang agak parah ada di halaman 247. Di situ tertulis "you are not walk into love". Anehnya, kalimat ini dipakai di pembatas bukunya, dan di sana sudah benar tertulis "you don't walk into love".

    Secara cerita, buat saya 4 bintang, tapi saya memutuskan untuk memberi 1 bintang tambahan karena endingnya. Sebelum ini, saya pernah baca 2 novel Indonesia yang mengangkat tema serupa: Dicintai Jo dan Relung-relung Gelap Hati Sisi. Kebetulan kedua novel ini mengambil akhir cerita yang lebih "tradisional". Karena itu, saat membaca akhir cerita "Falling" saya merasakan sesuatu yang segar dan saya suka dengan keputusan penulisnya ini.

    "Coming out bukanlah sesuatu yang mudah, Carly. Risikonya begitu besar. Kamu akan dijauhi. Kamu akan dicibir oeh lingkunganmu, Bahkan mungkin, keluargamu tidak akan mengakuimu sebagai anak lagi." -Maggie (hal. 234)


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  16. My Brother My HeroMy Brother My Hero by Istu
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: My Brother, My Hero
    Penulis: Istu
    Penerbit: Penerbit DAR!
    Halaman: 168 halaman
    Terbitan: Oktober 2011

    Rindu seorang adik yang manja dan sangat bergantung kepada kakaknya. Untungnya, Rindu memiliki abang yang sangat sayang padanya. Bang Juna, begitu panggilan kakaknya. Seorang abang yang sempurna di mata Rindu. Setiap Rindu punya masalah, abangnya selalu mampu menyelesaikan semua masalah.

    Setiap Rindu butuh pertolongan, abangnya selalu siap sedia.
    Sayangnya, ketika band yang digawangi Bang Juna mulai terkenal, dia mulai tidak peduli pada Rindu. Rindu merasa abangnya berubah dan dia pun menjadi membencinya. Rindu merasa Bang Juna telah mengingkari perjanjian yang telah mereka sepakiti.

    Rindu mengubah sikapnya. Dia tidak lagi bergantung pada kakakknya yang cuma seorang. Rindu lebih sering bersama tiga sahabatnya: Irfan, Fani, dan Nanda. Lagi-lagi Rindu meresa kehilangan, ketika Irfan harus pergi dan tidak dapat lagi menjadi tumpuan hidupnya. Kepada siapakah Rindu bergantung? Apakah Rindu benar-benar berubah dan tidak membutuhkan siapapupun?

    Review

    Saya rasa Pink Berry Club ini semacam guilty pleasure baru buat saya. Definisi buku guilty pleasure buatku adalah: buku yang sukses bikin ketawa, bahkan saat adegannya sedih atau marah. Bukan karena adegannya ditulis dengan buruk, tapi karena ada sesuatu yang mendorong saya untuk ketawa aja.

    Ini buku PBC kedua yang kubaca dan kuakui kalau "My Brother, My Hero" ini jauh lebih rapi dan terfokus ketimbang buku yang sebelumnya kubaca. Cara berceritanya juga lebih matang, tapi ya... jangan dibandingkan dengan gaya narasinya Dee-lah ya.

    Ada sesuatu di kedua buku PBC yang kubaca yang... kalau dibaca oleh orang-orang yang pikirannya tidak lagi suci, bisa menyebabkan kondisi "melenceng" yang tidak disengaja. Seperti saya dengan buku ini misalnya. Atau beberapa orang dengan buku PBC satunya yang sampai bisa dibilang ada BL-nya. Sepanjang saya baca novel ini, saya cuma merasa, "Gila, si Rindu ini berkelahi sama kakaknya macam berantem sama pacar aja."

    Jadi gini, cerita di buku ini adalah (buat yang malas baca blurb-nya): Rindu ini adalah seorang murid SMP kelas IX. Dia punya abang, namanya Juna, umurnya 20 tahun. Pokoknya si Juna ini sempurna banget di matanya Rindu. Ganteng, baik, jago musik, serta rajin menabung lagi rajin sembahyang. Pokoknya Rindu ini manja abis sama kakaknya, apalagi mereka hanya tinggal berdua karena orang tuanya bekerja di luar negeri.

    Nah, saya merasa Rindu ini semacam "suka" pada kakaknya... tapi lebih dari rasa suka antar saudara. Misal waktu dia berantem setelah diam-diaman sama kakaknya:

    "Beri abang satu alasan yang tepat. Mengapa Abang harus pergi jauh darimu, Dek?" tanya Bang Juna.

    "Baik. Aku akan beri Abang satu alasan. Tapi sebelumnya, aku mau tanya sama Abang."

    "Pertanyaan apa pun pasti Abang jawab."

    "Apa yang Abang lakukan, jika satu-satunya orang yang bisa menghentikan tangis Abang adalah orang yang membuat Abang menangis?

    [...]

    "Abang pasti akan membenci dia, menjauh darinya, dan pergi dari kehidupannya."

    "Baik. Aku akan melakukan hal itu."

    "Maksud kamu apa, sih? Abang enggak ngerti."

    [...]

    "Abang sadar enggak, sih? Pertanyaan yang aku ajukan ke Abang itu adalah kenyataan yang aku hadapi sekarang ini. Orang yang bisa menghentikan tangisku adalah Bang Juna. Tapi, Bang Juna juga orang yang membuatku menangis." (hal. 121-123)


    Doge strikes again.

    Mungkin perkelahian itu dimaksudkan murni antar saudara, tapi saya terus-terusan merasa ini kayak orang pacaran berantem. Drama amat.

    Anyway, secara keseluruhan, "My Brother, My Hero" ini punya gaya bercerita yang sudah bagus. Ada bagian yang sulit kumengerti, seperti temannya Rindu yang pindah ke luar negeri, padahal mereka sudah tahun terakhir dan mau UN. Kenapa gak diselesaiin aja dulu, ya? Baru habis itu ikutan pindah. Untuk dialog, mungkin khas anak sesuia Rindu yah, walau buat saya kadang kesannya kemana-mana. Buat yang ingin memuaskan dahaga memiliki seorang kakak cowok yang baik dan selalu melindungi, bisa coba baca buku yang ternyata sudah dicetak ulang ini(!).

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews