Rss Feed
  1. Hai, hai. Sudah tiba lagi di ujung bulan Agustus. Bagaimana kabarnya sejauh ini? Sehat? Dompetnya bagaimana? Sehat juga? *heh

    Anyway, ini adalah edisi ke-2 dari "Read That To-Read". Untuk edisi pertamanya bisa dilihat di sini. Sayangnya saya hanya berhasil menyelesaikan 5 dari 6 buku di daftar itu. Antara lain:

    1. People Like Us - Yosephine Monica (review)
    2. We - Yevgeny Zamyatin (review)
    3. 1st to Die - James Patterson (review)
    4. Rainy's Days - Fita Chakra (review)
    5. Someone to Remember - Natalia Theodora (review)

    Untuk bulan depan, saya berencana untuk membaca 6 buku. Keenam buku itu terbagi dalam 3 kategori, masing-masing terdiri atas 2 buku.

    Something New
    Buku yang rencananya akan saya beli bulan depan.
    1. Hujan dan Cerita Kita - Stephie Anindita -> pernah 2 kali sebuku antologi sama penulisnya :)). Sekali di "Lapangan Tanah Merah", sekali di "Noel d'Amour 2"
    2. If You Could - Cynthia Febrina -> tertarik karena kover, lalu karena sebuah ulasan berimbang di Goodreads. Rencananya mau coba beli versi ebook-nya sih. ^_^
    Something Old
    Buku yang sudah lama ada di timbunan.
    1. Unwind - Neal Shusterman
    2. The Cuckoo's Calling - Robert Galbraith -> dengar-dengar buku keduanya akan segera diterjemahkan di sini. Berarti sudah saatnya baca buku ini.
    Something Borrowed
    Buku yang akan saya pinjam. Semoga tidak keduluan orang lain.
    1. High Fidelity - Nick Hornby
    2. Beloved - Toni Morrison
    Daftarnya bikin bersemangat baca :D. Semoga bulan ini bisa terpenuhi semuanya.

  2. Perkara Pertama / 1st to Die (Women's Murder Club #1)Perkara Pertama / 1st to Die by James Patterson
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Perkara Pertama / 1st to Die
    Penulis: James Patterson
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 472 halaman
    Terbitan: Oktober 2004

    Lindsay, inspektur divisi pembunuhan; Claire, pemeriksa medis; Jill, penuntut umum; dan Cindy, wartawan kriminal.

    Empat wanita bekerja sama mengungkap pembunuhan berantai di San Fransisco yang membunuhi pengantin baru secara keji.

    Dengan menggunakan bakat, keberanian, dan kecerdasan, keempatnya bertekad menyingkap siapa pembunuh yang sebenarnya... sebelum makin banyak korban berjatuhan. Tanpa mereka ketahui, sang pembunuh ternyata sudah menebar perangkap untuk menjebak mereka.

    Review

    What the f- did I just read?

    Jadi begini, pertemuan pertama saya dengan Women's Murder Club ini tergolong unik. Soalnya dulu, dulu-banget-entah-tepatnya-kapan, saya pernah main trial game Women's Murder Club ini. Gamenya sih cuma bertipe cari dan temukan, tapi saya cukup tertarik dengan plot kasus yang ditawarkan. Sejak itulah saya awas akan keberadaan seri ini. Makanya saya senang banget waktu menemukan buku ini dijual di tempat sewa buku di dekat tempat saya tinggal.

    Sayang, saya hanya bisa bilang WTH setelah membaca lembaran terakhirnya.

    Karakter mungkin menjadi poin paling kuat di sini. Saya suka pada keempat anggota Women's Murder Club ini. Lindsay digambarkan sebagai seorang inspektur polisi yang tengah berjuang melawan Negli's aplastic anemia, penyimpangan darah yang mengakibatkan tubuh berhenti memproduksi entrosit.

    Di saat yang sama, dia tengah menyelidiki kasus pembantaian pengantin. Para pengantin baru, dibunuh satu-per-satu. Tiga pasang pengantin, semuanya dibantai dengan brutal. Tidak hanya itu, semua pembunuhan itu memiliki unsur seksual di dalamnya.

    Nah, ini novel kriminal kan ya. Jadi seharusnya unsur misteri dan pemecahan pembunuhan menjadi fokus utama. Di bagian inilah saya merasa novelnya parah abis :').

    Penjelasan kasus, pelaku, serta motifnya tidak bisa saya percaya. Not believable enough for me. Si pengarang berusaha untuk menyuntikkan pemikiran, "memangnya kenapa kalau motif pelakunya hanya karena dia seorang pembunuh gila?" dan itu yang kurang bisa saya terima. Sorry banget, tapi saya mengharapkan motif yang jauh lebih matang dari itu.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  3. Selamat hari Rabu semuanya. Sisa 3 hari lagi dan bulan Agustus ini akan berakhir. Tidak terasa sudah akan masuk bulan September. Tahun ini juga berlalu dengan cepat, yah.

    Selamat datang di Wishful Wednesday edisi ke-49. Satu edisi lagi bakal jadi edisi emas nih :)). Untuk minggu ini, Kak Astrid, sang blog host WW ini, mengadakan giveaway. Cara ikutan? Bisa cek langsung di blognya.

    Untuk kali ini, buku pilihan saya ada 2:

    Petualangan Pinokio
    by: Carlo Collodi
    Bisa diperoleh di BukaBuku (Rp 34.000)

    Dari Goodreads:
    Di sebuah desa di Itali, Geppetto, seorang pengukir kayu yang sudah tua, mendapatkan potongan kayu yang tampaknya cocok dijadikan boneka tali. Tapi ketika dia mulai bekerja, terjadi keajaiban –– potongan kayu itu mulai berbicara. Setelah selesai dibentuk, si boneka tali ternyata bisa berjalan, berlari, dan makan seperti anak lelaki biasa. Oleh Geppetto, boneka tali itu dinamai Pinocchio. 
    Pinocchio nakal sekali, dan suka berbohong. Setiap kali dia berbohong, hidungnya bertambah panjang. Dia juga gampang termakan omongan manis, sehingga sering ditipu dan nyaris celaka. Ulahnya ini sangat menyusahkan ayahnya, namun setelah mengalami berbagai kemalangan, akhirnya Pinocchio belajar dari kesalahannya dan berusaha menjadi anak baik. Dan usahanya ini berbuah manis. Dia mendapat hadiah dari Peri cantik yang selama ini mengamatinya.
    Saya sudah pernah baca Pinokio sebelumnya, tapi yang bentuknya buku bergambar untuk anak-anak. Bacanya juga waktu saya masih kecil dulu, tapi yang paling membekas buat saya adalah versi kartun Disney-nya. Khususnya di adegan berubah jadi keledai ini:



    Adegan yang menakutkan untuk saya yang masih kecil waktu itu. Thanks for the mental scar, Pinocchio. 

    Pengin baca novelnya untuk membandingkannya dengan versi yang pernah saya baca dan tonton.

    Buku kedua yang saya idamkan minggu ini adalah:

    Kakak Batik
    oleh: Kak Seto
    Bisa diperoleh di BukaBuku (Rp 35.600)
    Dari Goodreads:
    Mimpiku untuk jadi dokter harus kandas setelah dua kali tidak lulus ujian masuk fakultas kedokteran. Mimpi hidup enak di Jakarta, kenyataannya harus rela kerja serabutan dan hidup menumpang orang. Mimpi tentang gadis itu, harus puas dengan bertepuk sebelah tangan.  
    Jalan impian di depanku sepertinya memang tidak lurus. Selalu ada saja tikungan. Dan, melenceng dari apa yang kita impikan mungkin tidak terlalu buruk? 
    Di tengah kesulitanku, tikungan jalan itu mulai terlihat. Sosok itu menggiringku pada apa yang kuraih hari ini. Mengenalkanku pada dunia baru. Pertemuan itu, senyum anak-anak itu mengubah jalan hidupku…
    Kenapa saya mau baca ini? Karena penulisnya Kak Seto. Dari dulu suka sama "kakak" satu ini. Apalagi Si Komo dan kawan-kawannya dulu. Btw, Si Komo masih suka nyesek gak ya kalau ada yang bilang dia penyebab macet?


    Itu dia Wishful Wednesday saya minggu ini. Bagaimana dengan kalian?

    Mau ikutan Wishful Wednesday? Cek blog hostnya.

  4. Review Novel: Rafilus - Budi Darma

    Thursday, August 21, 2014

    RafilusRafilus by Budi Darma
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Rafilus
    Penulis: Budi Darma
    Penerbit:  Jalasutra
    Halaman: 239 halaman
    Terbitan: Mei 2008

    Salah satu novel yang unik dan absurd ini adalah Rafilus, Rafilus merupakan perjalanan imajinasi Budi Darma dengan cermat, tema, penokohan, dan cara penyajian yang khas, sehingga membuat tokohnya seperti Rafilus, Tiwar, Pawestri, Jumarup, dan Munandir menjadi sangat radikal dan dan seringkali melakukan tindakan-tindakan mengejutkan, surealis, dan mengajak kita untuk menjelajahi absurditas manusia. Keunggulan Budi Darma adalah mengajak kita berkeliling ke kota Surabaya yang gelap dan temaram. Dengan teknik bercerita yang menggunakan teknik kolase dan gaya bahasa repetisi, novel ini terasa kuat menggambarkan kehidupan kelas bawah di Surabaya dan kekuatan takdir atas manusia. Rafilus adalah Rafilus.

    Review

    Saya bingung. Ini sebenarnya novel atau kumpulan biografi sih? Seperti yang sudah disebutkan di atas, novel ini memiliki beberapa tokoh, antara lain: Rafilus, Tiwar, Pawestri, Jumarup, dan Munandir. Tiwur adalah tokoh utama dalam buku ini. Lewat dialah kita diajak untuk berkenalan dengan tokoh-tokoh lainnya.

    Budi Darma memberikan banyak ruang dan waktu bagi setiap tokohnya untuk bercerita. Setiap tokoh memaparkan tentang latar belakang kehidupannya, kehidupannya saat ini, serta hubungannya dengan tokoh lain. Kebanyakan dari ceritanya berputar pada soal seks dan hamil. Kebanyakan dari kehamilan itu terjadi di luar nikah.

    Jujur saya merasa bosan banget baca novel ini. Ceritanya tidak jelas arahnya. Hanya sekumpulan karakter yang sibuk bercerita tentang dirinya sendiri, kemudian dirangkai supaya berhubungan di akhir cerita.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  5. Wishful Wednesday #48

    Wednesday, August 20, 2014

    Hola, mi amigos! Cómo estás?

    Oke, salahkan trailer Dora the Explorer the Movie yang saya lihat baru-baru ini. Trailer "palsu" sih, tapi lucu banget dan saya berharap betul-betul ada filmnya :)).

    Anyway, sudah siap untuk post WW minggu ini? Kalau begitu, vámonos. *heh.

    Setelah sebulan lebih tidak mengikuti Wishful Wednesday, minggu ini saya kembali lagi dengan buku yang saya idamkan. Buku pilihan saya kali ini adalah:

    2001: A Space Odyssey
    by: Arthur C. Clarke

    Dari Goodreads:

    The year is 2001, and cosmonauts uncover a mysterious monolith that has been buried on the Moon for at least three million years. To their astonishment, the monolith releases an equally mysterious pulse—a kind of signal—in the direction of Saturn after it is unearthed. Whether alarm or communication, the human race must know what the signal is—and who it was intended for. 

    The Discovery and its crew, assisted by the highly advanced HAL 9000 computer system, sets out to investigate. But as the crew draws closer to their rendezvous with a mysterious and ancient alien civilization, they realize that the greatest dangers they face come from within the spacecraft itself. HAL proves a dangerous traveling companion, and the crew must outwit him to survive. 

    This novel version of the famous Stanley Kubrick film 2001: A Space Odyssey was written by Clarke in conjunction with the movie’s production. It is meant to stand as a companion piece, and it offers a complementary narrative that’s loaded with compelling science fiction ideas.

    Saya sudah sering dengar judul buku ini. Awalnya saya tahu lebih dulu bahwa ada filmnya, baru kemudian tahu kalau filmnya berasal dari novel. Saya sendiri belum nonton filmnya, tapi banyak yang bilang bagus. Review buku di GR tentang buku ini juga positif. Makanya penasaran pengin baca novel dan nonton filmnya.

    Btw, sekedar trivia, ini adalah novel ke-2 Arthur C. Clarke yang saya masukkan di WW. Buku yang pertama saya pilih untuk edisi perdana Wishful Wednesday saya loh.

    Ingin tahu lebih banyak soal WW? Cek blog hostnya.

  6. Diary PrincesaDiary Princesa by Swistien Kustantyana
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Diary Princesa
    Penulis: Swistien Kustantyana
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 260 halaman
    Terbitan: Februari 2014

    "Menurutmu kenapa Aksel menyukaiku?" aku melemparkan pertanyaan cheesy kepada Sisil.

    Sisil tertawa. "Kamu ingin mendengarkan pujian terus ya hari ini? Tentu saja karena Princesa itu cantik, pintar, dan baik hati."

    Aku tertawa mendengar jawabannya. Seandainya saja Sisil tahu, aku mengharapkan jawaban lain kenapa Aksel menyukaiku. Jawaban yang tidak standar. Seperti jawaban milik Nathan.


    Princesa atau akrab dipanggil Cesa adalah cewek yang penuh percaya diri. Dia tahu kalau dia itu cantik, pintar, populer, dan banyak yang naksir. Cesa bisa saja memilih cowok mana pun untuk dijadikan pacar, enggak bakal ada yang nolak deh! Kecuali cowok yang satu itu. Cowok yang menjadi sahabat kakaknya, Jinan. cowok yang Cesa tahu menyimpan rasa hanya untuk kakaknya.

    Review


    Pertama-tama, terima kasih untuk Mbak Titien (saya panggil begitu boleh?), sang penulis yang telah memberikan novelnya untuk saya baca dan saya review. Kebetulan banget saya lagi suka baca seri Bluestroberi-nya Ice Cube ^^.

    Kedua karakter utama di novel ini, Cesa dan Jinan, memiliki karakter yang bertolak belakang. Cesa adalah si gadis "sempurna" yang tahu bahwa dirinya cantik dan cerdas, serta tidak malu-malu untuk mengakui hal itu.

    Aku ini cantik. Semua orang juga tahu aku cantik. [...]

    Tambahan lagi aku hampir selalu ranking satu di kelas. Jadi selain cantik, aku juga bisa dibilang pintar. (hal. 3)

    Berbeda dengan Cesa, Jinan, kakak Cesa, justru biasa-biasa saja.

    Penampilannya jauh berbeda dariku. Rambutnya dipotong pendek seperti rambut cowok. Kulitnya cokelat terbakar matahari, hidungnya tidak mancung, dan bibirnya biasa saja. Tak ada yang menonjol dari wajah Jinan. Jika kau cowok dan berpapasan di jalan dengannya, kau tak akan menolehkan kepalamu untuk melihatnya dua kali. (hal. 4-5)

    Walau hidup Cesa terlihat sempurna, namun dia memiliki masalah sendiri dalam hidupnya. Jatuh cinta pada cowok yang dekat dengan kakaknya, mama yang tak acuh, papa yang jarang ada di rumah, hingga kakaknya yang mudah marah, sedih, tapi mudah pula merasa bahagia.

    Saya pada dasarnya suka dengan semua karakter utama di sini. Baik Cesa maupun Jinan. Alasan sikapnya Jinan cukup mudah tertebak bagi saya. Sekitar halaman 7 atau 8 saya sudah punya dugaan. Waktu itu tebakan saya si Jinan ini mengidap bipolar atau suatu bentuk autisme ringan dan ternyata memang salah satunya. Saya suka dengan tema yang diangkat ini. Apalagi saya belum pernah (seingat saya) baca novel yang mengangkat karakter seperti itu.

    Karakter pria di sini, Nathan dan Aksel, juga sangat likeable. Dua-duanya rela berkorban dan selalu ada buat cewek yang mereka suka.

    Untuk Nathan, saya paling suka pembicaraannya dengan Cesa tentang hati dan rumah dari kaca.

    "Menurutku Jinan itu naif sekali. Aku selalu membayangkannya begini. Dia meletakkan hatinya di jalanan. Tepat di seberang pintu rumahku yang terbuat dari kaca bening. [...]. Tapi serius deh, meletakkan hatimu di jalanan itu bodoh sekali. Hatimu akan jadi rentan. [...].

    "Tapi ada yang lebih bodoh sebetulnya," katanya.

    "Siapa?" tanyaku.

    "Aku," dia tertawa, "karena aku membuat pintu transparan dari kaca bening padahal aku tahu benar ada hati yang tergeletak di seberang pintu itu. Seharusnya aku membuatnya dari kayu jati atau beton sekalian agar tak perlu melihat hati yang sering terkena polusi dan terpapar matahari itu." (hal. 170-171)

    Novelnya lebih fokus ke karakter ketimbang plot. Awalnya mungkin agak membingungkan dan terasa lambat, karena kurang paham arah ceritanya mau kemana, tapi lama-lama gaya bercerita dan karakternya enak untuk diikuti. Tanpa sadar, sudah dekat akhir buku aja :)).

    Great job untuk penulisnya. Great job juga untuk editor dan proofreader soalnya kesalahannya sedikit. Cuma satu-dua kayaknya. Kovernya juga bagus. Buku dan rainbow cake di kover juga ada di dalam ceritanya. Jadi berhubungan antara kover dengan isi ^^.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews


  7. People Like UsPeople Like Us by Yosephine Monica
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: People Like Us
    Penulis: Yosephine Monica
    Penerbit: Penerbit Haru
    Halaman: 330 halaman
    Terbitan: Juni 2014

    Akan kuceritakan sebuah kisah untukmu.
    Tentang Amy, gadis yang tak punya banyak pilihan dalam hidupnya.
    Serta Ben, pemuda yang selalu dihantui masa lalu.

    Sepanjang cerita ini, kau akan dibawa mengunjungi potongan-potongan kehidupan mereka.
    Tentang impian mereka,
    tentang cinta pertama,
    tentang persahabatan,
    tentang keluarga,
    juga tentang... kehilangan.

    Mereka akan melalui petualangan-petualangan kecil, sebelum salah satu dari mereka harus mengucapkan selamat tinggal.

    Mungkin, kau sudah tahu bagaimana cerita ini akan tamat.

    Aku tidak peduli.
    Aku hanya berharap kau membacanya sampai halaman terakhir.

    Kalau begitu, kita mulai dari mana?

    Review

    Tertarik untuk baca buku ini setelah melihatnya dalam tur blog yang diadakan Penerbit Haru. Rata-rata ulasannya mengatakan bahwa buku ini bagus, menyentuh, dan ditulis dengan sangat mengesankan. Apalagi jika mengingat ini adalah novel debut seorang penulis muda berusia 17 tahun.

    Setelah selesai membaca buku ini, saya setuju dengan ulasan-ulasan itu. Saya sangat terpukau dengan kemampuan menulis Yosephine Monica. Rapi dan mengalir. Sangat enak dibaca.

    Ceritanya mungkin sedikit tipikal, tapi tetap seru untuk diikuti. Berkisah tentang Ben, seorang anak laki-laki dengan masalah keluarga. Bukan hanya di rumah, di sekolah pun dia memiliki masalah. Dia dikenal sebagai Ben yang disukai oleh Amy si penulis. Semua desas-desus tentang dirinya dan Amy membuatnya kesal pada cewek itu. Ben merasa Amy adalah seorang penguntit yang mengganggu hidupnya.

    Amy adalah seorang gadis pemalu dan biasa-biasa saja. Dia memang dikenal lewat tulisannya, tapi selain itu, tidak banyak orang yang sadar akan eksistensinya. Amy menyukai Ben sejak lama dan berharap bisa bertemu lagi dengan cowok itu. Harapannya menjadi kenyataan saat mereka bertemu lagi di high school, tapi tampaknya Ben tidak mengingatnya dan hubungan mereka tidak terbentuk.

    Hubungan Amy dan Ben berubah saat Amy masuk ke rumah sakit. Atas permintaan salah seorang teman Amy, Ben setuju untuk mengunjungi gadis itu. Hubungan mereka kemudian berkembang setelah Ben meminta Amy menjadi mentor menulisnya.

    Ben mungkin tokoh favorit saya di novel ini. Dia karakter dengan perubahan yang paling tampak di novel ini. Suka banget sama perubahan yang dia alami dengan keluarganya. Khususnya hubungannya dengan Margaret, adiknya.

    Btw, saya tahu bahwa novel ini mengambil latar di luar negeri dan para karakternya juga orang luar, tapi sepanjang membaca novel ini, saya terus-terusan kebayang tokoh ini...



    Yeah, Benjamin Miller just screams Rangga of AADC for me.

    Ah, AADC. Penulisnya baru 5 tahun waktu filmnya pertama keluar #trivia.

    Secara keseluruhan, 3 bintang. Cerita enak untuk diikuti, penulisan rapi, tapi sayang saya tidak sampai merasa sedih bagaimana gitu waktu membaca akhir ceritanya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  8. Summer TriangleSummer Triangle by Hara Hope
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Summer Triangle
    Penulis: Hara Hope
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 175 halaman
    Terbitan: Maret 2005

    Saat kamu menatap langit di malam musim kering,
    pandanglah langit utara,
    temukan tiga bintang yang membentuk segitiga,
    lalu dengar kisahnya.

    Vega ditantang bokapnya untuk memotret bintang jatuh. Lantaran
    diiming-imingi hadiah, dia jelas nerima tantangan itu kendati
    memotret bintang jatuh merupakan hil yang mustahal. Hikmahnya,
    tantangan ini membuat tiga cewek yang beda jauh karakternya: Vega,
    Wiwi, dan Nina jadi akrab banget.

    Kejadian ini sampai ke telinga Rio, musuh abadi Vega. Sambil
    ngeledek, cowok kurus tapi cakep itu bilang tantangan memotret
    bintang jatuh cuma akal-akalan bokapnya Vega. Bokap Vega mungkin cuma
    mau nunjukin asal-muasal nama anaknya itu. Rio juga ngasih tau
    sebenarnya ada yang lebih hebat lagi di balik bintang Vega. Dia
    bilang takdir hidup Vega, Wiwi, Nina terikat pada rasi bintang yang
    disebut Summer Triangle. Menurutnya ketiga cewek itu reinkarnasi
    Summer Triangle sementara dirinya reinkarnasi Orfeus.

    Mana mungkin Vega percaya cerita Rio yang suka jailin dia? Tapi kok
    sepertinya sejarah dalam mitos Yunani itu berulang. Dalam ilmu
    Astronomi, Summer Triangle merupakan penunjuk untuk menemukan bintang
    lain. Apakah ketiga cewek itu memang bisa jadi penunjuk dan membantu
    Rio menemukan legenda Orfeus yang tersembunyi?

    Review

    Nemu buku ini secara tidak sengaja di tempat sewa buku. Dengan ini, berarti saya hanya belum baca My Friends, My Dreams untuk melengkapi bacaan juara 1-3 lomba teenlit 2005 saya :)).

    Saya suka banget sama sisipan astronomi dan mitologi yang ada di novel ini. Dua hal favorit saya. Saya juga suka bagaimana penulis menyambungkan kedua hal itu dengan plot ceritanya.

    Poin yang kurang saya suka, mungkin humor dalam narasinya. Kadang humornya bagus, tapi kadang ada timing yang terasa canggung. Seperti usaha penulis melempar humor di saat suasana seang sangat sendu. It was totally awkward.

    Secara keseluruhan: 2,5 bintang.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge


    View all my reviews

  9. Spacious LoveSpacious Love by Citra Rizcha Maya
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Spacious Love
    Penulis: Citra Rizcha Maya
    Penerbit: Ice Cube
    Halaman: 250 halaman
    Terbitan: Juni 2014

    “Kita perlu memperkenalkan diri secara resmi.” Dia mengulurkan tangannya, “Jonas Scheuchzer.”

    “Edelweiss. Hanya Edelweiss tanpa nama belakang keluarga.” Aku tak ingin mengingat nama pemberian ayahku.

    “Nama tengah?” tanyanya.

    “Kurasa tak perlu!” jawabku singkat.

    “Namamulah, alasanku tertarik padamu.”

    “Oh ya?” tanyaku tak percaya

    Banyak hal yang membuat Del menolak untuk menjadi dewasa. Pengabaian Aliyan, teror Gatra, dan kehadiran Jonas yang rela terbang separuh dunia untuk menemui Del di Lombok. Kejadian itu membuatnya kacau. Namun Del tak sendiri, dia memiliki orang-orang terbaik di hari-hari terburuknya. Mereka adalah Anye dan Leya. Del juga selalu bisa bersikap ‘tak-ada-yang-perlu-dikhawatirkan’, karena Del percaya pada kekuatan penyangkalan. Karena kamu tak akan pernah merasa sakit jika kamu tak menyadari bahwa kamu sedang terluka.

    Review

    Ini buku ke-4 dari serial Bluestroberi terbitan Ice Cube yang kubaca. Sebelumnya sudah baca We Quit Us (Review), Rainy's Days (review), dan Someone to Remember (review).

    Perbedaan yang mencolok antara Spacious Love dengan ketiga buku lainnya adalah gaya berceritanya. Gaya bercerita di ketiga buku sebelumnya lebih terasa teenlit (yang cocok karena karakternya memang di usia remaja), sedangkan di novel ini terasa sedikit lebih dewasa. Ya, mungkin masuk young adult kali ya. Sekali lagi, hal ini cocok mengingat karakternya memang lebih tua dibandingkan dengan 3 buku sebelumnya.

    Bagi saya yang mana aja gak masalah. Dua-duanya saya menikmati kok.

    Setelah membaca buku ini, saya merasa bahwa everybody is fuc*ed up in this novel. Mulai dari karakter utamanya yang tidak memiliki arah hidup yang jelas, temannya yang hobi selngkuh, sampai kedua orang tua kandungnya yang punya masalah yang tergolong berat.

    Sebenarnya ini satu poin yang saya suka. Saya lebih suka karakter dengan kekurangan, ketimbang yang serba sempurna. Cuma, mungkin, karakternya sedikit terlalu banyak kalau untuk saya. Hal ini mengakibatkan terlalu banyak plot sampingan yang saling tumpuk, seperti yang saya tulis di bawah.

    Saya cukup suka dengan jalan ceritanya hingga ke pertengahan. Penulis berhasil mengecoh dengan suatu plot yang terungkap di tengah jalan dan menjadi titik balik karakter utama.

    Masalahnya, setelah itu saya merasa ada terlalu banyak drama. Mulai dari yang penting, seperti masalah keluarganya Del, sampai yang menurut saya kurang penting dan kalau nggak ada juga nggak apa-apa, seperti masalah kedua temannya Del (mungkin pilih salah satu?) serta keberadaan Chord dan Hunter. Soalnya mumet dan capek baca semua drama yang bertumpuk di bagian belakang.

    Apalagi di bagian belakang juga muncul satu fakta tentang Del yang terasa tiba-tiba muncul. Entah kurang foreshadowing, entah saya yang kurang bisa nangkap petunjuknya. Waktu baca soal itu saya merasa dilemparkan suatu fakta baru yang datang begitu saja.

    Tapi yang paling bikin saya capek, dan yang saya duga menjadi semua penyebab rasa lelah dan malas saya membaca, datang dari editing. Terlalu banyak kesalahan penulisan di+kata tempat. Yang kebetulan saya catat adalah di halaman 19, 39, 45, 93, 160, 189, dan 241. Lalu ada kata 'di usir' di hal. 159 yang seharusnya ditulis bersambung. Itu yang saya catat. Dari segi kuantitas, ini yang paling banyak dan paling mencolok di antara 4 buku Bluestroberi yang kubaca.

    Kesimpulan: buku ini sebenarnya cukup oke. Saya (lumayan) suka dengan karakter dan plotnya. Kalau masalah editingnya tidak bikin saya kesal, buku ini akan saya beri rating lebih tinggi.

    Saya rasa tag line novel ini dengan tepat menggambarkan isinya.
    "Karena sakit tak bisa dibagi, karena bahagia tak mungkin sendiri."

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews


  10. The Raid The Raid by John G. Reinhart
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: The Raid
    Penulis: Gareth Evans
    Komikus: John G. Reinhart
    Penerbit: Curhat Anak Bangsa
    Halaman: 120 halaman
    Terbitan: April 2012

    Beli komik ini sekalian kumcer Vandaria: Kristalisasi :D

    Saya jujur belum nonton The Raid. Sekalinya nonton langsung ke The Raid 2: Berandal :)). Saya suka banget The Raid 2, walau gorenya kadang kelewatan dan salju di Jakarta yang menimbulkan tanda tanya (walau setelah itu ngerti maksudnya setelah lihat penjelasannya si sutradara waktu wawancara), makanya beli komik ini karena penasaran sama ceritanya The Raid.

    Setelah membaca? Well, saya bisa nangkep ceritanya. Dikit doang sih tapi.

    Yang bikin heran adalah: kenapa mereka menerobos masuk ke apartemen itu tanpa melakukan sesuatu ke kameranya? Jamming gitu? Atau masuk dengan gaya stealth? Bingung aja melihat sekelompok pasukan menyerbu masuk tanpa memperhitungkan keberadaan kamera pengawas.

    Gambarnya saya cukup suka. Adegan berantemnya saya yakin gak sebagus filmnya, tapi lumayanlah.

    View all my reviews


  11. Selingkuh itu IndahSelingkuh itu Indah by Agus Noor
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Selingkuh Itu Indah
    Penulis: Agus Noor
    Penerbit: Galang Press
    Halaman: 237 halaman
    Terbitan: Maret 2001

    Buku kumpulan cerpen karya Agus Noor. Buku kumpulan cerpen yang mengangkat tema, sesuai judulnya, 'selingkuh itu indah'.


    Ini kumcer kedua dari Agus Noor yang saya baca. Sebelumnya pernah baca Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia dan saya sangat terkesan dengan cerita-cerita di dalamnya.

    Sayangnya kali ini saya tidak mendapatkan perasaan yang sama.

    Kali ini saya merasa cerita-ceritanya biasa saja. Banyak twist di akhir cerita yang berhasil saya tebak setelah 1 atau 2 halaman. Cerita-ceritanya juga kurang berhasil memberi rasa 'wah' yang saya harapkan. Tapi bukan berarti cerita-ceritanya jelek loh ya. Bagus, cuma kurang mencapai harapan.

    Ada 2 cerita yang saya suka:
    1. Kau Tahu Betapa Aku Mencintaimu, Kekasihku! - cerpen yang bercerita tentang seorang pelacur yang jatuh cinta pada seorang pria, yang dikenal sebagai penjahat besar. Suatu hari pria itu menghilang dengan menyisakan sebuah belati. Belati itu menjadi pengganti pria bagi si wanita yang perlahan-lahan kehilangan kewarasannya.

    Kenapa saya suka? Pertama, saya suka passion yang ditunjukkan si wanita. Kedua, saya suka cara penulis membawa karakternya dalam kegilaan dan rasa bingung pembaca. Ketiga, saya suka akhir ceritanya.

    2. Dongeng Hitam Buat Kekasih - cerpen yang bercerita tentang seseorang yang lahir dari televisi. Tumbuh menjadi seorang pembunuh dan pemerkosa, lalu akhirnya menjadi 'pahlawan' di layar kaca.

    Kenapa saya suka? Ini cerpen yang saya cari-cari di sepanjang buku. Cerpen yang punya rasa 'wah' itu.

    Awalnya saya merasa ceritanya terlalu absurd, tapi semakin ke belakang, ceritanya semakin mudah dipahami. Saya kurang tahu apa maksud sebenarnya dari cerita ini, tapi kalau yang kutangkap, cerpen ini semacam kritik terhadap tampilan di televisi yang menjual seks dan kekerasan. Saya jadi ingat komentar di forum GR. Ada yang pernah bilang sex sells. Sex with violence sells harder. Mungkin memang benar.


    View all my reviews

  12. Wreck This JournalWreck This Journal by Keri Smith
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Wreck This Journal
    Penulis: Keri Smith
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: - (lupa dan tidak berhasil menemukan infonya)
    Terbitan: 2014

    Sudah "baca" buku ini sampai selesai. Baca yang versi terjemahannya sih. Baru ngeh kalau ini semacam buku kegiatan. Jadi di setiap halaman ada petunjuk apa yang "harus" dilakukan di halaman itu. Seperti: robek halaman itu lalu apungkan di air, lipat halaman jadi 2, atau gambar sesuatu di halaman itu.

    Saya kira ini novel loh awalnya :v.

    Kurang tertarik untuk cobain kegiatannya ya. Lebih tepatnya sih kurang rela mengeluarkan 60 ribuan untuk melakukannya...


    View all my reviews

  13. WeWe by Yevgeny Zamyatin
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: We
    Penulis: Yevgeny Zamyatin
    Penerbit: Penguin Classics
    Halaman: 256 halaman
    Terbitan: 1993

    In the One State of the great Benefactor, there are no individuals, only numbers. Life is an ongoing process of mathematical precision, a perfectly balanced equation. Primitive passions and instincts have been subdued. Even nature has been defeated, banished behind the Green Wall. But one frontier remains: outer space. Now, with the creation of the spaceship Integral/I>, that frontier -- and whatever alien species are to be found there -- will be subjugated to the beneficent yoke of reason.

    One number, D-503, chief architect of the Integral, decides to record his thoughts in the final days before the launch for the benefit of less advanced societies. But a chance meeting with the beautiful 1-330 results in an unexpected discovery that threatens everything D-503 believes about himself and the One State. The discovery -- or rediscovery -- of inner space...and that disease the ancients called the soul.

    Review
    Humility is a virtue, pride a vice; We comes fom God, I from the devil.
    "We" bercerita tentang sebuah dunia "sempurna". Sebuah dunia tempat segala sesuatunya diatur secara presisi. Dunia tempat alam liar telah ditaklukkan. Tempat setiap orang adalah roda gigi bagi One State. Di dunia inilah D-503 tinggal.

    Yevgeny Zamyatin membuat sebuah negara, One State, yang dikelilingi oleh sebuah dinding raksasa. Dinding itu menjadi batas antara alam liar yang irasional, dengan dunia mesin yang sempurna.
    Man ceased to be a wild man only when we built the Green Wall, only when, by means of that Wall, we isolated our perfect machine world from the irrational, ugly world of trees, birds, and animals.
    Diceritakan dalam gaya jurnal D-503, "We" mengambil sudut pandang D-503 yang bahagia dan bangga akan dunianya. Hingga dia bertemu seorang gadis, I-330, yang membuat dunianya jungkir balik. Bukan saja I-330 mengacaukan rutinitas yang menjadi kewajibannya, I-330 juga menarik D-503 ke dalam sebuah revolusi. Sebuah pemberontakan terhadap One State.

    Cara berceritanya enak diikuti. Tidak terasa seperti novel klasik yang kadang agak membosankan buat saya ^^. Dunia yang Zamyatin bangun terasa jelas. Banyak aspek yang bisa menjadi contoh dan pemikiran bagi penulis yang ingin membangun sebuah distopia.

    Akhir ceritanya, yah, sangat berbeda dengan novel distopia saat ini.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  14. Someone to RememberSomeone to Remember by Nathalia Theodora
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Someone to Remember
    Penulis: Nathalia Theodora
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 214 halaman
    Terbitan: Februari 2014

    "Apa kamu ini nyata? Atau cuma ada dalam pikiranku saja?"
    "Aku nyata," kata Henry.
    "Aku memang kembali untukmu." "Aku nggak ngerti," kataku.
    "Rasanya beban pikiranku terlalu banyak sampai aku nggak bisa mengerti apa pun."


    Regina terbangun dari koma dan menyadari bahwa ada sesuatu yang terasa salah dalam hidupnya. Kehilangan sebagian ingatan membuatnya bertanya-tanya tentang apa yang salah itu. Seperti bercermin di air yang keruh, Regina terus menerus mencari potongan ingatannya yang hilang itu. Tanpa bantuan siapa pun, kecuali Alex, cowok yang ditemuinya di taman tak lama setelah dia pulih dari kecelakaan yang menimpanya.

    Bersama Alex, sedikit demi sedikit ingatannya datang kembali melalui sekelebat bayangan. Dan seiring itu juga hatinya mulai terbiasa dengan perhatian dan keisengan Alex. Hingga suatu hari, ketika potongan ingatannya terkumpul semua, Regina sadar bahwa ada yang salah dengan Alex.

    Review

    Ini rekor. Saya berhasil menebak plot cerita sejak halaman pertama. :v

    Iya, plotnya kebaca banget. Memang ada usaha penulis untuk "mengecoh" pembaca, seperti nama yang berbeda atau ada kontak fisik antara Regina dengan Alex, tapi tetap kebaca. Awalnya saya berharap penulis bisa membelokkan ceritanya dan menghadirkan akhir yang beda dari perkiraan awal saya, tapi sama sekali tidak terjadi.

    Separuh plotnya mengingatkan saya sama novel 8... 9... 10... Udah Belom?!. Separuhya lagi beda tentu saja. Tambahan: mereka ini hidup di zaman apa sih? Gak ada media sosial gitu ya?

    Untuk gaya penulisan sih lumayan ya. Ringan dan mudah diikuti.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  15. Pohon-Pohon SesawiPohon-Pohon Sesawi by Y.B. Mangunwijaya
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Pohon-Pohon Sesawi
    Penulis: Y.B. Mangunwijaya
    Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
    Halaman: 133 halaman
    Terbitan: 2012

    Sebelum meninggal, Romo Mangun pernah bercerita bahwa ia sedang mengerjakan sebuah novel. Mungkin novel inilah yang dimaksud.

    Semula, naskah novel ini berupa berkas-berkas yang ditulis dengan mesin ketik, tercerai-berai, penuh coretan, sehingga tidak mudah dibaca. Setelah diketik ulang dan disunting seperlunya oleh orang-orang yang dekat dengan Romo Mangun, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) menerbitkannya sebagai buku.

    Membaca novel ini kita menangkap kesan kuat bahwa lewat karyanya ini Romo Mangun ingin merefleksikan perjalanannya sebagai imam dengan romantika dan konflik-konflik batinnya. Ditulis dengan bahasa yang segar, jenaka, dan penuh sindiran khas Romo Mangun.

    Review

    Aneh juga melihat buku ini sebagai sebuah novel. Jujur saya merasa membaca sebuah buku yang berisi pengalaman seorang pastor selama melayani. Malah terasa seperti personal-lit alih-alih novel.

    Ada banyak pengalaman lucu yang dialami tokoh utama di sini (ya, kalau memang ini novel). Mulai dari soal nama, para warga gereja yang dia umpamakan dengan pohon, seorang frater yang akhirnya melepaskan status fraternya dan menikahi seorang jemaat, sampai ke persoalan mengurus gereja dan jemaat.

    Gaya bahasanya enak diikuti. Tidak "tinggi" atau penuh dengan teori teologi. Apa adanya saja.


    View all my reviews