Rss Feed
    Showing posts with label Bukune. Show all posts
    Showing posts with label Bukune. Show all posts
  1. Devil's GameDevil's Game by Cerberus Plouton
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Devil's Game
    Penulis: Cerberus Pluton
    Penerbit: Penerbit Bukune
    Halaman: 220 halaman
    Terbitan: Januari 2015

    “Sadapti adalah permainan setan; jika lima orang membentuk lingkaran, menyalakan lilin, dan bercerita seram, orang keenam akan datang.
    Orang keenam yang tak diundang. Orang keenam yang bukan manusia. Orang keenam yang mendatangkan bencana bagi lima pencerita lainnya—”

    ***
    Bagi Rane, Devina, Rhodeo, Nanda, dan Abhirama semua itu adalah omong kosong. Lima sahabat yang pintar dan logis itu menganggap Sadapti hanyalah permainan untuk menakuti anak kecil, pengisi waktu luang, atau pengusir rasa bosan.
    Namun, kini Rane tidak begitu yakin. Saat satu per satu cerita seram mereka menjelma nyata…, dan nyawa menjadi taruhannya.

    Review

    "Devil's Game" bercerita tentang Rane, Devina, Rhodeo, Nanda, dan Abhirama, lima sekawan di tempat bimbingan belajar yang terkenal karena kelebihan masing-masing. Suatu hari, karena ajakan Devina, mereka berlima memainkan Sadapti, sebuah permainan menceritakan kisah seram, lalu meniup api lilin hingga padam. Awalnya mereka berpikir kalau ini hanyalah sebuah permainan konyol, hingga salah satu dari mereka meninggal dengan cara yang sama dengan cerita horornya.

    Waktu pertama kali novel ini keluar, saya langsung memasukkannya ke daftar baca saya. Waktu itu saya tertarik dengan premisnya, juga karena saya suka dengan "Tujuh Hari di Villa Mencekam" (review di sini) karya penulis. Sayangnya, setelah membaca novel ini, saya agak kecewa.

    Berbeda dengan "Tujuh Hari di Villa Mencekam", atau karya non horor si penulis, saya merasa gaya penulisan di sini sangat canggung. Banyak pengulangan tidak perlu yang terjadi. Pendeskripsian tokoh-tokohnya juga terasa malas dan klise.

    Dari segi cerita, saya suka dengan deskripsi horornya. Bagian horornya ini punya cara bercerita yang lebih luwes dibandingkan narasi biasanya. Hanya saja, saya merasa (peringatan bocoran cerita) cara yang dipakai R terlalu memutar dan tidak pasti kena.

    Secara keseluruhan, "Devil's Game" ini punya bagian horor yang cukup baik. Porsinya pas dengan narasi yang enak. Sayangnya gaya bercerita keseluruhan dan karakter-karakternya tidak begitu bagus. Tapi, ceritanya terasa sekali punya materi film. Mungkin bisa diangkat juga ke layar lebar seperti THdVM.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge


    View all my reviews

  2. Rahasia Lantai KeempatRahasia Lantai Keempat by Rettania
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Rahasia Lantai Keempat
    Penulis: Rettania
    Penerbit: Bukuné
    Halaman: 154 halaman
    Terbitan: April 2015

    Sebuah catatan usang misterius ditemukan di perpustakaan sekolah. Di atas tulisan tangan yang dibuat tergesa-gesa itu, terbaca; RAHASIA LANTAI KEEMPAT. Nikki, Fara, Randy, dan Neil—empat sahabat penyuka misteri—jelas jadi penasaran. Bagaimana bisa, sekolah yang jelas-jelas terdiri dari tiga lantai ini memiliki lantai keempat?

    Bersama, mereka melakukan ritual rahasia dan berhasil menemukan jawabannya. Sebuah dimensi lain, di mana sesuatu yang jahat menunggu. Menghancurkan semangat, mental, dan menjebak mereka untuk selamanya berada di sana….

    Mampukah keempat sahabat itu melawan teror mengerikan yang menghalangi kembali ke dunia nyata? Atau menyerah dan ikut hilang bersama… LANTAI KEEMPAT.

    Review

    Buku yang cocok sebagai camilan. Tunggu sebentar, bukunya jangan dimakan dulu. Maksudnya, sebagai sebuah bacaan, "Rahasia Lantai Keempat" ini adalah sebuah cerita yang singkat, ringan, dan mudah dibaca, walau tidak mengenyangkan.

    Dari segi penulisan, saya lebih suka novel(et?) ini daripada "Apartemen Berhantu" (review di sini). Ceritanya juga lebih menegangkan dan sukses membuat penasaran hingga akhir.

    Sayang ceritanya pendek banget. Nget. Padahal masih ada banyak hal yang bisa ditelusuri. Apakah ada hubungan antara lantai keempat dengan sekolah? Siapa makhluk yang menghuni dunia di lantai keempat itu?  Hubungan antar karakternya juga bisa lebih dipertajam lagi. Terkesan kentang (kena tanggung) soalnya.

    Secara keseluruhan, sebagai bacaan ringan, "Rahasia Lantai Keempat" ini bolehlah dicoba. Ceritanya cukup menarik dan punya peluang untuk digali lebih jauh lagi. Mungkin bisa dibuat sekuelnya yang berusaha menggali setting-nya lebih dalam? Bisa dengan memunculkan karakter yang sama, atau tokoh yang berbeda.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  3. Swiss: Little Snow in ZürichSwiss: Little Snow in Zürich by Alvi Syahrin
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Swiss: Little Snow in Zürich
    Penulis: Alvi Syahrin
    Penerbit: Bukuné
    Halaman: 308 halaman
    Terbitan: Juli 2013

    "Swiss: Little Snow in Zürich" bercerita tentang Yasmine, seorang gadis keturunan Indonesia-Swiss. Yasmine dibawa ke Swiss oleh ayahnya setelah ibunya meninggal. Di Swiss inilah dia bertemu dengan Rakel, seorang pria yang membuatnya jatuh cinta, serta Elena dan Dylan yang menjadi sahabatnya.

    Awalnya hubungan Yasmine dengan Rakel dan kedua sahabatnya berjalan mulus. Namun, tampaknya ada sesuatu di antara ketiga orang itu yang tidak Yasmine ketahui. Sesuatu yang dapat memengaruhi hubungan mereka berempat.

    Review

    "Swiss: Little Snow in Zürich" ini membawa sebuah tema yang sebenarnya "biasa" dan mungkin sudah cukup sering dijelajahi oleh penulis lainnya. Tentang seorang gadis yang jatuh cinta pada seorang pria, lalu terseret ke dalam masa lalu kelam pria itu. You get the man, you get the dark side. Satu paket. Lalu ada juga tentang persahabatan dan teman-yang-ternyata-suka.

    Alvi membawakan sentuhan kota Zürich, serta gaya tulisan yang liris-melankolis sebagai bumbu dalam cerita ini. Saya suka dengan gaya menulisnya ini. Saya juga suka dengan prolog dan epilognya yang mengambil sudut pandang sebutir salju yang jatuh. Efek melankolis di novel ini kerasa banget, ya. Apalagi penulisnya memilih musim gugur dan dingin, palet yang membuat perasaan tambah sendu.

    Yang saya kurang suka dari novel ini adalah gaya POV-nya. Butuh sedikit usaha untuk mengikuti POV-nya karena penulisnya memakai gaya Omniscient (POV tahu segala). Selain karena bergerak dengan terlalu lincah dari satu karakter ke karakter lainnya, saya juga merasa suara para tokohnya terlalu mirip. Yasmine, Rakel, Elena, dan Dylan tidak punya kepribadian yang bisa membuat saya langsung paham ini narasinya siapa.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya sederhana, tapi gaya narasinya lumayan enak. Saya suka banget sama ilustrasi di dalamnya. Jadi pengin ke sana setelah lihat ilustrasi tempat-tempat yang seperti keluar dari buku dongeng.

    ... salju yang membekukan,
    angin yang menusuk-nusuk tulang,
    jika cinta adalah dongeng yang indah,
    mengapa harus ada rasa sakit di dalamnya? (hal. 116)


    Buku ini untuk tantangan baca:
    2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  4. Hai semuanya ^^. Sesuai janji waktu pengumuman GA yang lalu, kali ini saya mengadakan giveaway lagi. Berhubung akhir Oktober terkenal sebagai hari Halloween, maka buku yang saya berikan kali ini juga mengambil tema serupa: horor.

    Kali ini saya bukan hanya memberikan 1 buku, tapi EMPAT sekaligus! Buku yang jadi hadiah kali ini adalah:
    1. Bisikan Kotak Musik - A.H. Igama
    2. Kamera Pengisap Jiwa - Ruwi Meita
    3. Tujuh Hari di Vila Mencekam - Cerberus Plouton (aka Yoana Dianika)
    4. Apartemen Berhantu - Rettania
    Ini penampakan keempat bukunya:


    Cara ikutan GA-nya? Simak aturannya dulu ya.
    1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
    2. Silahkan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
    3. Giveaway berlangsung dari 21 Oktober 2014 - 11 November 2014.
    4. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
    5. Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
    a Rafflecopter giveaway


    Selamat mengikuti GA. Jangan curang dan semoga beruntung ^^.


  5. Apartemen BerhantuApartemen Berhantu by Rettania
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Apartemen Berhantu
    Penulis: Rettania
    Penerbit: Bukune
    Halaman: 124 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    Luna tidak suka dengan apartemen tempat tinggal barunya; jauh dari sekolah, sempit, sepi, dan... digosipkan berhantu. Awalnya, Luna tidak percaya, sampai sekelebat penampakan putih yang seram itu terus-menerus muncul di kamarnya--seperti hendak menyampaikan sesuatu.

    Rahasia apa yang tersembunyi di sana? Dan kenapa sang ibu seperti ikut menutup-nutupi? Luna harus menemukan jawabannya, sebelum semua terlambat...

    Review

    Buku ini terasa lain sendiri. Serius. Rasanya beda banget dari 3 buku serial "Takut" yang sudah kubaca.

    Kalau ketiga buku lainnya memiliki gaya bahasa yang cenderung "normal" (Indonesia standarlah), novel ini malah terasa... metropop? Indonesia-English bertebaran di mana-mana. Bahasanya juga relatif lebih "gaul".

    Selain itu, buku ini cenderung terasa datar buat saya. Mungkin karena "twist"-nya sudah terbaca sejak awal. Ok, jujur saya tidak yakin apa si penulis memang memaksudkan itu sebagai sebuah "twist" yang mengejutkan atau tidak, tapi ada terlalu banyak petunjuk untuk menebak bagian akhirnya.

    Jadi, secara keseluruhan... sejujurnya saya kurang puas sih sama novel (novelet?) ini. Tidak terasa mmenakutkan, tidak membuat saya penasaran dengan akhirnya, serta kurang ada aksi dalam cerita.


    View all my reviews

  6. Kamera Pengisap JiwaKamera Pengisap Jiwa by Ruwi Meita
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Kamera Pengisap Jiwa
    Penulis: Ruwi Meita
    Penerbit: Bukuné
    Halaman: 132 halaman
    Terbitan: 2014

    CEKREEEK!

    “Terlambat. Kamera tua itu sudah memotret kamu dan keluargamu, tidak ada satu pun yang bisa selamat.” Anak perempuan itu berbicara dengan tatapan kosong. Dia pergi dengan cepat, Anabel tidak bisa menemukannya.

    Anabel tidak ingin percaya. Namun, keanehan demi keanehan terus menghampiri. Keluarganya melakukan kegiatan yang sama terus menerus. Papa berkebun, Mama memasak, dan adiknya bermain trampolin tanpa makan, mandi, atau tidur! Dan, ah… apa sebenarnya makhluk mengerikan yang dilihatnya itu? Dia menjerat leher keluarga Anabel dan mengambil jiwa mereka….

    Review

    Buku ketiga dari serial "Takut" yang kubaca. Buku ini juga merupakan buku kedua karya penulis yang kubaca.

    Dibandingkan dengan Bisikan Kotak Musik atau Tujuh Hari di Vila Mencekam, buku ini nyaris terasa seperti buku terjemahan. Ada beberapa paragraf dan dialog yang memberikan suasana itu.

    Dari segi cerita, ceritanya lebih linear, seperti di "Bisikan Kotak Musik". Tidak ada twist yang terasa wah seperti di "Tujuh Hari di Vila Mencekam".

    Selain itu saya merasa ada aura-aura R.L. Stine di novel ini. Entah ya. Apa karena kombinasi usia karakternya yang masih sangat muda, perasaan ini-novel-terjemahan, serta interaksi kakak-adik hobi berantem seperti di beberapa novel R.L. Stine yang pernah kubaca? Yang jelas ceritanya meneriakkan "Goosebumps" ke saya.

    Secara keseluruhan, bukunya cukup baik. Buat yang mencari bacaan horor ala Goosebumps, saya merekomendasikan buku ini.


    View all my reviews

  7. Tujuh Hari di Vila MencekamTujuh Hari di Vila Mencekam by Cerberus Plouton
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Tujuh Hari di Vila Mencekam
    Penulis: Cerberus Plouton
    Penerbit: Bukune
    Halaman: 168 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    Yudha
    Hawa pegunungan yang asri dan segar ini memang baik untuk kesehatan paru-paru Yudha. Hanya saja—pada malam hari—tempat ini terasa terlalu menyeramkan baginya.

    Elisa
    Setahun yang lalu, kakak yang sangat disayanginya menghilang tanpa kabar. Satu-satunya petunjuk yang Elisa punya adalah lokasi terakhir keberadaannya; sebuah telaga misterius—tempat Elisa mencarinya sekarang.

    Dewa
    Setelah kecelakaan itu, Dewa merasa terikat pada Elisa. Ia bertanggung jawab atas bisikan-bisikan jahat... Bisikan yang ingin mencelakai mereka.

    Ketiganya bertemu di Vila Andaru. Tempat yang membawa mereka pada sebuah petaka besar.

    Review

    Buku ini saya peroleh bersama 3 buku lainnya dari penerbit. Semacam hadiah untuk blog host serial "Takut" mereka. Awalnya sih iseng aja bacanya. Tanpa ekspektasi apa-apa. Soalnya saya memang jarang merasa "wah" kalau baca novel horor lokal (yah, yang dari luar saya juga bacanya paling Stephen King sih). Untungnya buku ini berhasil melampaui harapan saya.

    IMO, penulisannya lebih bagus ketimbang Bisikan Kotak Musik. Terasa lebih rapi dan lebih mengalir. Karakter dan peristiwa yang ada juga terasa lebih matang.

    Tapi yang paling saya suka adalah kejutan di buku ini. Kejutannya berhasil menembus pertahanan saya. Bukan sebuah kejutan yang baru (sudah pernah lihat kejutan seperti ini), tapi tetap berhasil membuat terkejut. Tidak ada prasangka soal itu, tapi semuanya terasa masuk akal setelah dipikir-pikir lagi.

    Empat setengah bintang. Saya suka dengan gaya penulisan dan ceritanya. Atmosfer ceritanya dapat banget. Sayangnya penulis melakukan suatu repetisi dalam cerita. Hal itu membuat rasa 'wah' yang ada sedikit berkurang.

    Buku yang cocok untuk yang mencari bacaan ringan dan/atau horor.


    View all my reviews


  8. Judul: Bisikan Kotak Musik
    Penulis: A.H. Igama
    Penerbit: Bukuné
    Halaman: 144 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    KREEEKKK!

    Kotak musik tua itu terbuka. Berbarengan dengan boneka kecil yang keluar, terdengar sebuah lagu mengalun. Iramanya lirih, membuat siapapun yang mendengarnya bergidik. Boneka gadis kecil dengan muka sedikit rusak karena terbakar itu menggerakkan kepalanya, lalu tiba-tiba matanya memelotot ke arah Manda.

    Manda terbangun dalam keadaan jantung berdegup kencang dan keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya. Dilihatnya sekeliling kamar; pecahan kaca dari pigura foto berserakan dengan dinding kamar penuh…, darah!

    Peristiwa itu awal dari teror di hidup Manda… dan hidupnya akan berubah selamanya.

    Review

    Pertama, terima kasih untuk Bukuné yang sudah memilih saya sebagai salah satu blog host "13 Hari Bikin Takut". Saya pribadi sebenarnya cukup penakut untuk hal-hal yang berbau hantu. Masuk rumah hantu aja nggak mau, tapi malah ikutan blog tour horor ini :)).

    Satu hal yang saya suka dari novel ini adalah: adanya unsur zaman pra-kemerdekaan yang penulisnya ambil di sini. Cerita dimulai di tahun 1940 dan kemudian melompat ke tahun 2013. Awalnya saya khawatir kalau nantinya tidak akan ada hubungan di antara kedua alur waktu ini, tapi untungnya saya salah. Kedua alur waktu ini memiliki hubungan yang cukup kuat.

    Beberapa elemen di cerita ini terasa akrab. Sepasang anak kembar, rumah tua, serta kotak musik. Penulis berhasil mengolah elemen-elemen ini untuk menghadirkan suasana yang membuat penasaran. Selama membaca, saya dibuat bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

    Saya merasa ada sedikit kesalahan dalam hal usia Hannah, nenek Manda. Di cerita dikatakan bahwa Hannah meninggal pada usia 60 tahun, di tahun 2013. Tapi Hannah sudah cukup besar di tahun 1940. Andaikata Hannah berusia 10 tahun saat 1940, berarti seharusnya dia meninggal pada usia 83 tahun.

    Jadi... apa sebenarnya rahasia Ibu Hannah hingga dapat tampak 20 tahun lebih muda?

    Secara keseluruhan: "Bisikan Kotak Musik" adalah novel horor yang menarik untuk diikuti. Pengolahannya cukup baik dan mampu membuat pembaca bertanya-tanya ada rahasia apa di balik kotak musik Manda.

    Giveaway time!

    Buat kamu yang mau memperoleh 1 buah novel "Bisikan Kotak Musik", ikutan GA ini deh. Syaratnya:
    1. Buatlah sebuah foto menakutkan (seperti foto saya di bawah), lalu bagikan foto itu di Twitter kamu. Jangan lupa untuk mention @biondyalfian dan @bukune. Sertakan pula tagar #Takut pada tweet kamu.
    2. Tidak harus menyertakan salah satu novel seri "Takut" pada foto kamu.
    3. Kuis berlangsung hari ini (21 September 2014) pada pukul 19.00-21.00. Mohon melakukan mention pada waktu yang telah ditentukan. 
    4. Pemenang akan diumumkan maksimal pada 21 September 2014 pukul 23.59.
    5. Pengumuman pemenang tidak dapat diganggu gugat.



    Saya tantang Indah (http://jalandikotaku.blogspot.com/) untuk membuat foto lebih menakutkan dari ini.