Rss Feed
  1. Review Novel: Limit - Triani Retno

    Tuesday, December 30, 2014

    LimitLimit by Triani Retno
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Limit
    Penulis: Triani Retno
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 196 halaman
    Terbitan: Februari 2014

    Keala adalah murid pindahan di salah satu SMA top di kota Bandung. Keala yakin kalau kehidupan sekolahnya kali ini tak kan jauh berbeda ketika di Banjarmasin. Ternyata dia salah. Salah besar malah. Di sekolahnya sekarang kehidupan Keala berubah 180 derajat. Dia tak lagi menjadi idola sekolah, nilai-nilai ulangannya hancur, dan kepercayaan dirinya mulai luntur.

    Tapi itu tidak berlangsung lama, karena Keala bertemu dengan Eizel, kakak kelas cakep yang selalu membantunya di masa-masa suram itu. Kebaikan Eizel membuat Keala jatuh hati. Dia merasa hidupnya yang dulu telah kembali. Nilai-nilainya mulai membaik dan ada Eizel yang selalu ada setiap dia butuh. Tapi, ada satu hal yang luput dari pengamatan Keala. Dan itu adalah tentang Eizel... Eizel Agusta.

    Review

    Buku ke-9 dari seri Bluestroberi yang kubaca. Kelihatannya ini juga novel yang paling tipis di serial ini.

    Pertama, saya harus bilang kalau saya bingung sama ilustrasi di dalamnya. Itu kenapa ada gambar jam dengan angka 10 pada posisi angka 12 yah? Ngerti sih kalau mau dibuat jarumnya bertumpuk saat mencapai bab akhir, tapi kan... terlihat aneh.

    Contohnya seperti di atas.


    Kedua, saya suka dengan ceritanya. Pergulatan tokoh utama terasa nyata buat saya, soalnya saya juga pernah kagok waktu pindah dari Ambon ke Ujung Pandang dulu (sekarang namanya Makassar). Apalagi hari pertama pindah saya langsung kena ulangan bahasa daerah. Ya meneketehe :)). Beradaptasi dengan lingkungan baru memang susah-susah gampang. Untung dulu nilai saya gak sampai sejeblok Keala sih :D.

    Untuk twist ceritanya agak mirip dengan salah satu novel Bluestroberi lain yang sudah kubaca. Sayangnya lagi, saya sempat kena spoiler pas baca ulasan buku ini. Jadi kejutannya sama sekali tidak terasa buat saya :\.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya ringan dan memiliki persoalan yang bisa saya dalami karena pernah mengalami sendiri. Sayang ceritanya terlalu pendek, akibatnya tidak ada banyak ruang bagi tokoh utama untuk berinteraksi lebih dengan teman-temannya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge

    View all my reviews

  2. Since You've Been GoneSince You've Been Gone by Morgan Matson
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Since You've Been Gone
    Penulis: Morgan Matson
    Penerbit: Simon & Schuster Children's
    Halaman: 449 halaman
    Terbitan: Juli 2014

    Emily selalu dikenal sebagai "gadis sahabat Sloane", sesuatu yang telah melekat pada dirinya dan dia sama sekali tidak keberatan akan hal itu. Selama dua tahun persahabatan mereka, Sloane memang sering bepergian dan meninggalkan berbagai daftar tantangan untuk Emily kerjakan.

    Tapi kali ini berbeda.

    Sloane meninggalkan sebuah daftar yang berisi 13 tantangan besar bagi Emily. Tugas-tugas yang jauh lebih berat dari yang pernah Sloane tinggalkan selama ini. Bukan hanya itu, kali ini Emily tidak tahu kemana Sloane pergi, atau bagaimana dia dapat menghubungi sahabatnya itu.

    Review

    1. Kiss a stranger
    2. Go skinny-dipping.
    3. Steal something.
    4. Break something.
    5. Penelope.
    6. Ride a dern horse, ya cowpoke.
    7. 55 S. Ave. Ask for Mona.
    8. The backless dress. And somewhere to wear it.
    9. Dance until dawn.
    10. Share some secrets in the dark.
    11. Hug a Jamie.
    12. Apple picking at night.
    13. Sleep under the stars.



    Kelly, is that you?

    Baca buku ini karena iseng aja. Kebetulan butuh bacaan karena ikut perjalanan jauh. Saking jauhnya buku setebal 449 halaman dan berbahasa Inggris ini bisa selesai dalam 1 hari.

    Saya suka sama novelnya. Novel yang termasuk "bersih" untuk bacaan YA, dalam artian gak ada adegan seksnya. Tema ceritanya mengingatkan sama P.S. I Love You-nya Cecelia Ahern. Sama-sama tentang seseorang yang menerima daftar untuk dikerjakan dari seseorang yang pergi dari hidup mereka.

    Secara konflik, novel ini sebenarnya lumayan datar. Tidak ada letupan yang betul-betul besar atau tema yang "berat" di dalamnya. Hal ini membuat ceritanya terasa agak membosankan di beberapa tempat, walau tidak sampai pengin men-DNF-kan buku ini, sih.

    Karakter-karakternya termasuk likeable. Chemisry antara Emily dengan Sloane, yang diceritakan lewat alur balik, dan dengan Frank, si tokoh utama pria, juga dapat banget dan dapat saya percaya.

    Secara keseluruhan, buku tentang persahabatan dan kehidupan remaja yang enak untuk diikuti. Konflik tidak terlalu berat dan cerita dieksekusi dengan baik.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  3. Éclair: Pagi Terakhir di RusiaÉclair: Pagi Terakhir di Rusia by Prisca Primasari
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Éclair: Pagi Terakhir di Rusia
    Penulis: Prisca Primasari
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 236 halaman
    Terbitan: Maret 2011

    Ekaterina, Sergei, Stepanych, Kay, dan Lhiver; 5 orang sahabat yang hidupnya berubah karena sebuah peristiwa. Hubungan yang telah lama renggang berusaha disambungkan kembali saat Ekaterina dan Sergei memutuskan untuk menikah.

    Dibutuhkan perjalanan ke Amerika, Indonesia, dan kembali ke Rusia untuk mengumpulkan setiap pecahan yang ada. Namun sanggupkah Ekaterina dan Sergei menggabungkan setiap pecahan yang ada?

    Review

    Eh, jujur saya tidak menyangka akan memberikan 1 bintang saat mulai membaca novel ini. Eclair adalah novel kedua karya penulis yang saya baca. Sebelumnya saya sudah baca Priceless Moment (review di sini) dan saya memberi 4 bintang untuk buku itu, makanya saya tidak punya prasangka apa-apa waktu membaca lembaran pertama buku ini.

    Pembuka ceritanya jujur lumayan menarik. Awalnya saya mengira novel ini akan mengusung kisah misteri ala detektif. Ya, mungkin bukan novel detektif seperti Agatha Christie, mungkin ala Linda Howard gitulah. Ternyata saya salah. Misteri pembunuhan yang Kay "lakukan" ternyata selesai dengan cepat.

    Ceritanya kemudian bergulir dalam drama panjang yang bikin saya bosan. Rahasia kejadian "dua tahun lalu" yang menghancurkan persahabatan Ekaterina, Sergei, Stepanych, Kay, dan Lhiver juga terlalu cepat dibeberkan. Setelah alasannya diketahui, ceritanya kembali muter-muter sampai saya sempat merasa, "Ini novel mau dibawa kemana sih sebenarnya? Perasaan sudah bisa diselesaikan dari tadi."

    Bagian akhirnya sempat membuat saya kembali perhatian pada novel ini. Ada bagian masa lalu Ekaterina yang memperjelas keseluruhan permasalahan di novel ini. Sayangnya, saya sudah terlanjut gak mood untuk baca buku ini, jadi ketika semuanya selesai, saya hanya bisa merasa, "Akhirnya."

    Bagian postif dari buku ini? Jelas pengetahuan soal Rusia serta berbagai selipan sastra di dalamnya. Juga untuk nama universitas almamater saya yang sempat menjadi latar tempat di sini :p.


    View all my reviews

  4. Review Novel: Shock! - Kim Yoora

    Wednesday, December 24, 2014

    Shock : Bukankah Awal dari Cinta Itu Dimulai dengan Penasaran?Shock : Bukankah Awal dari Cinta Itu Dimulai dengan Penasaran? by Kim Yoora
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Shock!
    Penulis: Kim Yoora
    Penerbit: Laksana
    Halaman: 286 halaman
    Terbitan: Agustus 2012

    Setiap kali Hong Jeung Eun melakukan kesalahan, Kim Jun Su sengaja ingin melampiaskan segenap kegelisahan hatinya. Parahnya, ia seperti menemukan kepuasan tersendiri bila sudah melampiaskan hal itu. Namun, setelah puas melampiaskan segenap kekesalan, kegelisahan, atau bahkan kemarahan hatinya, ia justru menyesali sikapnya. Tiba-tiba saja, ia merasa ada sesuatu yang lembut menyentuh hatinya. Ada sesuatu yang tengah diingkarinya, dilawannya. Apalagi kalau bukan cinta!

    Review

    Nemu buku ini di raknya adik saya pas pulang kampung. Menurut pengakuannya sih dibeli karena dia lagi suka-sukanya sama drama Korea waktu itu. Dan menurutnya lagi, novel ini membosankan.

    Saya sependapat.

    Karakter dan alur ceritanya terlalu generik. Mirip dengan K-drama pada umumnya yang pernah kulihat. Mungkin bedanya di sini dua-duanya kaya kali yah. Biasanya yang kaya kan si cowok. Ceweknya datang dari kalangan biasa. Tapi untuk plotnya, yah gitu deh. Sepasang cowok-cewek yang kerjanya berantem terus, tapi akhirnya jadian.

    Narasinya juga agak repetitif. Misalnya penokohan Jun Su yang selalu dibilang kasar, sombong, dan suka memandang rendah orang lain. Informasi ini diberitahukan kepada pembaca berulang kali. Sekali aja sudah cukup keleus. Sisanya ditunjukkan.

    Penggunaan bahasa dibuat seformal mungkin, sehingga buku ini terlihat seperti terjemahan (tapi berhubung gak ada penerjemah, maka saya asumsikan ini buatan orang Indo juga). Sayangnya ada selip di beberapa tempat. Semisal ada adegan temannya Jeung Eun yang bicara dengan gaya Indonesia yang kelewat gaul.

    Ya, secara keseluruhan saya kurang menikmatinya. Cerita dan tokohnya juga kurang berkesan buat saya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  5. Dark MemoriesDark Memories by Stephie Anindita
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Dark Memories
    Penulis: Stephie Anindita
    Penerbit: Noura Books
    Halaman: 280 halaman
    Terbitan: November 2014

    Siang itu, aku dihubungi seseorang.

    “Ella, di mana sekarang?” Nadanya sangat mendesak. “Elo bisa balik ke sekolah sekarang?”

    “Ada apa sih?” tanyaku. Ada firasat tidak enak menjalar ke seluruh tubuhku.

    “Ada murid kelas D yang mencoba bunuh diri. Loncat dari lantai tiga.”

    Aku terbelalak. “Hah?! Kok bisa?!”

    “Infonya masih simpang siur. Mendingan elo ke sekolah sekarang, deh.”

    “Memang apa hubungannya sama gue?”

    “Yang mencoba bunuh diri itu Anet, La ….”

    “…”

    “Dan dia menyebut nama elo di surat peninggalan dia. Sekarang penyidik dari kepolisian mau ketemu elo.”

    “…”

    Sekejap saja, pikiranku kembali memanggil kenangan-kenangan itu.
    Saat semua kekacauan ini bermula.

    Review

    Pertama, saya mengucapkan selamat dulu untuk Kak Stephie Anindita atas terbitnya novel ini. Novel kedua setelah Hujan dan Cerita Kita (review di sini)

    Kedua, ternyata bukan saya saja yang kecele sama blurb dan kovernya :)).

    Awalnya saya mengira novel ini masuk ke kategori thriller/suspense dengan misteri terbesar ada pada kematian si murid yang lompat dari lantai tiga. Ternyata tidak. Novel ini lebih berat ke arah drama remaja dengan topik utama yang tampaknya jadi trend belakangan ini: penggencetan alias bullying.

    Saya suka dengan cara penulisnya menampilkan kepingan-kepingan puzzle yang ada dan membiarkan pembaca sendiri yang merangkai semua kepingan itu. Siapa si murid yang mencoba bunuh diri, apa hubungannya dengan Ella, bagaimana kondisi keluarga Ella, kondisi sekolahnya, dll.

    Novel ini banyak menggunakan alur mundur untuk menampilkan kepingan peristiwa. Flashback-nya ini mungkin sedikit terlalu banyak, atau kurang terintegrasi baik dengan cerita, sehingga agak mengganggu alur maju yang ada. Rasanya lama banget untuk bisa maju dari satu peristiwa ke peristiwa lain. Untungnya peristiwa yang ditampilkan cukup menarik minat saya.

    Untuk typo, saya nemu beberapa, seperti:
    - Aku rasa, itu sudah melihat lebih dari cukup. (hal. 30)-> harusnya 'aku sudah(?)'
    - Sabut kepala kering (hal. 84) -> kayaknya 'sabut kelapa' deh.
    - seperitnya (hal. 129) -> 'sepertinya'
    Aku percaya setiap manusia memiliki monster dalam diri mereka. Sepanjang hidup manusia harus berperang melawan monster itu. Terkadang monster itu kalah, terkadang monster itu menang. Kadang kalau tekanan batin yang dialami seorang manusia sudah melampaui batas pertahanan dirinya, manusia bisa memilih untuk menyerah dan berjabat tangan dengan monster itu. Bekerja sama dengan monster itu agar keduanya bisa bertahan hidup. (hal. 18)

    Btw, buat yang pengin baca cerita dengan latar tempat yang sama, SMA Galileo, bisa coba baca Noel d'Amour. Di sana ada cerpen dari penulis yang menggunakan sekolah yang sama.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge


    View all my reviews

  6. Ben-Hur: A Tale of the ChristBen-Hur: A Tale of the Christ by Lew Wallace
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Ben-Hur: A Tale of the Christ
    Penulis: Lew Wallace
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 668 halaman
    Terbitan: Oktober 2014

    Yuda Ben-Hur hidup pada awal abad ke-1. Dia pedagang muda kaya-raya di Yerusalem. Ketika seorang gubernur baru datang ke kota itu, sahabat masa kecil Ben-Hur, Messala, ikut datang sebagai komandan legiun Romawi. Mulanya mereka senang karena bertemu kembali setelah sekian lama, namun kemudian timbul perselisihan akibat perbedaan pandangan politik. Ketika sedang menyaksikan parade penyambutan bagi Gubernur, sebuah genting jatuh dari rumah Ben-Hur dan melukai sang Gubernur. Messala tahu hal ini tidak disengaja, tapi dia memerintahkan Ben-Hur ditangkap, harta kekayaannya disita, dan ibu serta adik perempuannya dipenjara.

    Ben-Hur, yang menjalani hukuman sebagai budak di perahu, bertahan hidup, dan bersumpah untuk kembali dan membalas dendam kepada orang yang dulu pernah menjadi sahabatnya ini.

    Review

    Messala, you bitch.

    Karena masalah perbedaan politik, dia memanfaatkan sebuah kecelakaan yang disebabkan Yuda Ben-Hur, (mantan) temannya, untuk merebut harta keluarga Yuda, memisahkannya dari ibu serta adik perempuannya, serta mengasingkan Yuda sebagai budak dayung.

    Ada satu kalimat yang sering Messala ucapkan dan membuat saya bingung. Kalimat itu adalah: "Eros sudah mati. Mars berkuasa!" Yang setelah saya cek (pakai Google) ternyata bisa diartikan sebagai: "Love is nothing; war is everything."
    Pemilihan katanya sangat menarik.

    Yuda di sini digambarkan sebagai seorang pria yang tabah, tapi penuh dendam. Dia menjalani hukumannya dengan sabar. Bahkan dia kuat menjadi budak dayung selama 3 tahun, padahal rata-rata budak dayung hanya kuat hidup selama setahun. Rahasianya mungkin terletak pada amarahnya pada Messala.
    Untuk menguatkan dan membulatkan tekadnya, ia membiasakan diri mengulang terus kata-kata: Siapa yang mengajukan kita kepada para penuntut? Ketika aku memohon bantuannya-bukan untuk diriku-siapa yang mengejekku dan pergi sambil tertawa? Akhir impiannya selalu sama. Pada hari aku berjumpa dengannya, tolonglah aku, ya Allah bangsaku!-tolonglah aku membalas dendam dengan cara khusus! (hal. 261)

    Tapi, tentunya Yuda tidak menghabiskan sepanjang buku ini sebagai budak. Dia akhirnya pelan-pelan mulai mendapatkan cara untuk membalaskan dendamnya.

    Apakah akan berhasil? Lalu bagaimana dengan nasib ibu dan adik perempuannya yang juga dihukum karena dianggap bersalah? Baca sendiri ya :p

    Saran saya dalam membaca buku ini: sabar. Butuh 100 halaman lebih untuk masuk ke alur ceritanya Yuda. Sebelumnya, buku ini bercerita tentang ketiga orang majus dan kelahiran Yesus. Tentunya kedua hal ini, nantinya, akan berkaitan dengan kehidupan Yuda.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  7. Wishful Wenesday #53

    Wednesday, December 17, 2014

    Selamat hari Rabu semuanya! Bagaimana Rabu-nya minggu ini? Masih semangat beraktivitas atau sudah pengin libur aja bawaannya? :))

    Untuk Wishful Wednesday kali ini, saya memilih buku ini:

    Wintergirls
    by: Laurie Halse Anderson

    Dari Goodreads:

    “Dead girl walking”, the boys say in the halls.
    “Tell us your secret”, the girls whisper, one toilet to another.
    I am that girl.
    I am the space between my thighs, daylight shining through.
    I am the bones they want, wired on a porcelain frame.

    Lia and Cassie are best friends, wintergirls frozen in matchstick bodies, competitors in a deadly contest to see who can be the skinniest. But what comes after size zero and size double-zero? When Cassie succumbs to the demons within, Lia feels she is being haunted by her friend’s restless spirit.

    In her most emotionally wrenching, lyrically written book since the multiple-award-winning Speak, Laurie Halse Anderson explores Lia’s descent into the powerful vortex of anorexia, and her painful path toward recovery.

    Pengin baca karena temanya yang terlihat menarik. Tambah lagi, responnya di Goodreads positif.

    Btw, kapan hari saya sempat bikin gambar kutipan dari buku ini (yang kutipannya saya nemu di GR)


    Nah, itu dia WW saya kali ini. Bagaimana dengn kalian?

    Ingin tahu lebih banyak tentang WW? Cek blog hostnya.

  8. Steal Like an ArtistSteal Like an Artist by Austin Kleon
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Steal Like An Artist
    Penulis: Austin Kleon
    Penerbit: Noura Books
    Halaman: 160 halaman
    Terbitan: Maret 2013

    Siapa bilang mencuri itu buruk? Mencuri adalah keharusan! Tak Percaya?

    Orang-orang hebat sudah membuktikannya. Bintang basket Kobe Bryant mengaku bahwa semua gerakannya di lapangan dia curi dari para idolanya. Untuk menciptakan komputer Mac, Steve Jobs mencuri ide dari Xerox. Beatles awalnya adalah band yang menyanyikan lagu-lagu penyanyi lain.

    Tak ada yang orisinal. Semua kreasi berasal dari sesuatu yang pernah ada. Dan kreativitas tidak pernah lahir begitu saja, butuh proses juga perlu diasah. Mencuri ide adalah awal menumbuhkannya.

    Kreatif adalah melihat dari sudut pandang berbeda. Kreatif adalah mampu menyiasati keterbatasan. Kreatif adalah menemukan solusi terbaik dari permasalahan. Buku ini mengembangkan kreativitasmu, siapa pun kamu, dalam bidang apa pun kamu berkarya.

    Review

    Akhirnya kesampaian baca buku ini. Sudah penasaran dengan isinya sejak lihat bukunya di Goodreads Choice Award 2012.

    Isinya bermacam-macam, tapi semuanya dengan satu inti yang sama: kreativitas. Mulai dari soal "mencuri" dari para pekerja seni lainnya, mencari dan mendapatkan ide, hingga kondisi yang dapat membantu memicu proses kreatif.

    Mengutip T.S. Elliot yang kata-katanya diletakkan di awal buku ini:
    Penyair baru meniru, penyair berpengalaman mencuri, penyair buruk merusak yang mereka ambil, penyair bagus menjadikannya lebih baik, atau setidaknya berbeda. Penyair hebat memoles perolehannya dengan keunikan, jauh berbeda dari sumber inspirasinya.

    Walau isinya memang dominan dalam hal dunia menulis, buku ini saya rasa relevan bagi semua orang yang pekerjaannya berhubungan dengan kreativitas.


    View all my reviews

  9. Bonus TrackBonus Track by Osamu Koshigaya
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Bonus Track
    Penulis: Osamu Koshigaya
    Penerbit: Penerbit Haru
    Halaman: 380 halaman
    Terbitan: November 2014

    "Terus, kalau disimpulkan, bagaimana kehidupanmu? Bagus?"

    "Kehidupanku? Apa ya... kalau diringkas mungkin menjadi, 'Album debut sebuah punk band'."

    "Apa maksudnya?"

    "Selesai dengan cepat."

    "Begitu ya," tawa Kusano berhasil lolos pada hitungan kedua.

    "Tapi, di dalam album yang cepat selesai itu ada sebuah bonus track."

    "Bonus track itu sekarang?"

    "Iya. Kadang bonus track itu sendiri malah lebih baik dibandingkan keseluruhan album." (hal. 332)

    Kusano Tetsuya, seorang pemuda yang bekerja di sebuah restoran hamburger besar. Suatu hari, dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya, dia menemukan mayat seorang pria korban tabrak lari. Kusano berusaha menolong pria itu, tapi nyawa pria itu tidak terselamatkan.

    Tanpa Kusano duga, hantu pemuda itu malah muncul di apartemennya dan memperkenalkan diri sebagai Yokoi Ryota. Dimulailah hari-hari Kusano yang penuh warna dengan pekerjaannya dan usahanya membantu Ryota menemukan si pelaku tabrak lari.

    Review

    Melihat kover buku ini, saya sempat mengira kalau tokoh utama novel ini adalah seorang pria dan wanita. Tapi, pas baca blurb-nya, ternyata keduanya pria. Saya sampai sempat mengira kalau ada salah tulis di blurb-nya. Entah yah, potongan rambut sama model bajunya Ryota di kover membuat saya berpikir kalau dia itu cewek :)). Kusano juga agak kurang tepat penggambarannya sih. Di ceritanya dia kan terkesan agak biasa-biasa saja dan berkaca mata. Di kover malah terkesan seperti anak-anak gaul zaman sekarang yang bergaya ala Korea .-.

    Ya, tapi saya tetep suka sama kovernya kok. Penuh warna dan enak dilihat.

    Suka banget sama ceritanya. Inti ceritanya sih tentang 2 orang yang mengalami perubahan dalam hidupnya. Ryota, yang awalnya mengira hidupnya biasa-biasa saja, baru sadar kalau ada banyak orang yang peduli padanya setelah dia meninggal. Lalu Kusano yang awalnya tenggelam dalam kesibukan pekerjaannya, jadi belajar tentang pentingnya membagi tugas pada bawahannya (para pekerja sambilan). Dengan begitu, Kusano jadi punya waktu untuk dirinya sendiri.

    Interaksi antara Ryota dan Kusano lucu banget. Mereka dua orang (secara teknis sih, seorang dan sehantu) yang baru bertemu, dan juga beda usia hampir 5 tahun, tapi bisa langsung cocok seolah sudah bersahabat lama. Tapi interaksi mereka bukan tipe yang mengarah pada bromance atau yang bisa membuat girang para pecinta MxM.

    Poin tambahan buat buku ini ada di komedinya. Paling banyak sih datang dari Ryota dengan deadpan-nya. Semisal:
    Entah sejak kapan aku jadi angkuh. Lihat saja, aku adalah penumpang gratis di kelas satu shinkansen ini. Sampai-sampai perasaan ingin menguasai pun muncul.

    Aku melanjutkan kegembiraan ini setelah berganti naik jalur kereta lokal selanjutnya. Ketika aku turun dan berdiri di stasiun kampung halaman, entah kenapa aku merasa sudah mendapatkan kemenangan. Padahal aku belum meraih prestasi apa pun. Aku hanya ditabrak mobil. (hal. 161)

    Kalau untuk kekurangan, hm... mungkin bagian depan novel ini terasa lambat. Soalnya di bagian awal ada beberapa adegan sama yang diceritakan dari dua sudut pandang, POV Kusano dan Ryota. Tapi dari pertengahan, sudut pandang keduanya sudah menyatu, sehingga satu kejadian tidak lagi diceritakan dua kali.

    Buku yang sangat saya rekomendasikan untuk pecinta J-lit, atau yang mencari novel yang mengangkat tema hidup dan persahabatan dengan campuran komedi di dalamnya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  10. The GoldfinchThe Goldfinch by Donna Tartt
    My rating: 3 of 5 stars

    Title: The Goldfinch
    Author: Donna Tart
    Publisher: Little, Brown and Company
    Num. of pages: 962 pages
    Published date: June 2014

    Theo Decker, a thirteen-year-old New Yorker, miraculously survives an accident that kills his mother. Abandoned by his father, Theo is taken in by the family of a wealthy friend. Bewildered by his strange new home on Park Avenue, disturbed by schoolmates who don't know how to talk to him, and tormented above all by his unbearable longing for his mother, he clings to one thing that reminds him of her: a small, mysteriously captivating painting that ultimately draws Theo into the underworld of art.

    As an adult, Theo moves silkily between the drawing rooms of the rich and the dusty labyrinth of an antiques store where he works. He is alienated and in love-and at the center of a narrowing, ever more dangerous circle.

    Review

    You can look at a picture for a week and never think of it again. You can also look at a picture for a second and think of it all your life (pg. 881)

    Holy guacamole! I finished this monstrous book! I started to read this on July, but then I put it down and picked it up again on November. I think it took a total of 2 weeks or so for me to finish this book.

    The blurb made me think of a criminal book, like John Connolly's or James Patterson's. And if you are looking for that kind of book, I'd say this is not the book you are looking for.

    Most of the book deals with the life of Theo. And not the kind of life where he was chased all around the country, while he tried to hide "his" painting. But, you know, daily life. Like move to a new place, go to school, get high with his friend, Boris.

    It was kinda boring, but interesting at the same time. I could really understand Theo and felt his anguish from losing his mother and the conflicted feeling about "The Goldfinch".

    I also like his relationship with Boris, but the second part of their plot... I felt it was silly. So, basically for 10 years, Theo didn;t realize that his painting was switched to another one. For 10 frickin' years!

    Overall, this book was a 4 stars for me. Until the later plot of Theo with Boris. However, I like the conclusion of this book. Everything felt right for me in the end. I also appreciate the (lot of )shout out Donna Tart gave to Indonesia. Wonder if she had ever come to Indonesia.


    Image Source: Wikipedia

    This book is for the following RC:

    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  11. Archi & Meidy, Serial Misteri Ilmu Pengetahuan #1: AirArchi & Meidy, Serial Misteri Ilmu Pengetahuan #1: Air by Wendy Chandra
    My rating: 5 of 5 stars

    Satu-satunya buku Archi & Meidy yang pernah kubaca :') Baca sekarang pun masih menambah pengetahuan :)). Misalnya: soal gula yang larut dan bakteri serta kuman dalam air mentah itu ternyata berdasarkan suatu sifat yang sama.

    Btw, ada yang tahu jawaban pertanyaan ini?

    Tempatkan es batu hingga melebihi mulut cangkir. Tuangkan air hangat hingga penuh sampai mulut cangkir. Tunggu beberapa saat hingga es mencair. Ternyata air tidak tumpah. Mengapa?

    Saya punya tebakan sih, tapi gak tahu jawaban pastinya apa. Gak ada kunci jawaban sih :)).

    Ah, pengin baca nomor 2-4. Ada yang punya bukunya? Pinjem dong :').


    View all my reviews


  12. Hailstorm (Vandaria Saga)Hailstorm by Fachrul R.U.N.
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Hailstorm
    Penulis: Fachrul R.U.N.
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 436 halaman
    Terbitan: Juni 2012

    Ambisi.... Kekuasaan.... Kekuatan....

    Ketiganya berpusar bagai badai, terpusat pada satu keluarga: Hailstorm. Bahkan sosok digdaya, Raja Deimos Amurdad, menerjang ke dalam pusaran badai lewat tawarannya yang terlalu menggiurkan untuk ditolak: Kekuatan penakluk segala! Mereka yang menginginkan anugerah itu harus mengatasi tantangan maha dahsyat di tempat maha berbahaya: Reigner, alam kematian.

    Semua berlomba mendapatkan kekuatan itu. Jika berhasil, mereka akan mempunyai senjata untuk menumbangkan Sang Raja Tunggal. Jika gagal, kematian menjadi hal yang tak terelakkan. Segala cara untuk mengumpulkan pasukan hebat ditempuh Hailstorm. Bahkan cara kotor. Menyandera keluarga kesatria veteran Lavinia, yang sesungguhnya ia tak ingin kembali mengangkat pedang.

    Mungkinkah Lavinia berhasil menyelamatkan keluarganya? Atau... malah menjadi tumbal ambisi keluarga Hailstorm? Ini adalah kisah tentang Sang Badai dan Penunggangnya.

    Review

    Buku ke-2 karya penulis yang saya baca. Sebelumnya sudah baca Redfang duluan, baru baca ini :)).

    Mengenai buku ini... EVERYBODY WENT TO HELL IN THIS BOOK! LITERALLY! Nyesek abis bacanya.

    Oke, bukunya penuh aksi dari awal sampai akhir. Darah, orang mati, dan organ tubuh di mana-mana. Kasih tepuk tangan dulu untuk buku ini karena mengedepankan hal-hal itu.



    Biasanya kan fantasi di Indonesia (sejauh yang sudah kubaca) lebih banyak di romansanya. Bukan berarti gak suka romansa, tapi "kelainan" buku ini jadi semacam variasi yang segar buat saya.

    Walau penuh aksi, buku ini tidak lupa memasukkan unsur perasaan di dalamnya. Setiap karakter yang jadi sorotan di buku ini memiliki kepribadian dan latar belakangnya sendiri-sendiri. Suatu hal yang membuat mereka hidup. Karakter yang paling berkesan? Lavinia dan Merryweather tentunya. Iridio juga lumayan berkesan buat saya sebagai seorang brondong(?) yang doyan ibu-ibu. *dikeplak

    Kekurangan buku ini? Er... apa ya? Terkesan kurang rapi dan sedikit repetitif buat saya kalau dibandingkan "Redfang". Misal soal penggambaran latar tempat yang kesannya berulang-ulang (walau masuk akal dan bisa diterima). Harapannya sih ada lebih banyak variasi kekejian di sana *heh. Lalu ada adegan seperti latih tanding antara Lavinia dan Iridio yang terasa janggal buat saya. Timing-nya terasa aneh. Secara mereka baru melawan sekian banyak deimos sebelumnya. Bukannya istirahat dan menyimpan tenaga untuk lawan yang menanti, mereka malah buang-buang energi. Walau, saya ngerti sih tujuannya untuk membuat bonding time antara kedua orang itu.

    Secara keseluruhan, "Hailstorm" adalah buku yang penuh aksi dari depan hingga belakang, dengan sisipan romansa yang minimal tapi cukup menyentuh hati . Karakter-karakternya menarik dan saya menantikan lebih banyak lagi petualangan antara Justina, Lavinia, dan Amy. Siapa itu Justina dan Amy? Baca bukunya dong. :3

    View all my reviews

  13. Permainan Igo 1: Tehnik Membuat AreaPermainan Igo 1: Tehnik Membuat Area by Jun'ichi Ishikura
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Permainan Igo 1: Tehnik Membuat Area
    Penulis: Jun'ichi Ishikura (Manga Ilustrator), Satoshi Kataoka (Supervisor)
    Penerbit: Elex Media Komputindo
    Halaman: 381 halaman
    Terbitan: Oktober 2014

    Komik tentang permainan igo. Bercerita tentang 3 orang anak: Go, Shiro, dan Kiriko, yang masuk ke dalam dunia igo untuk menolong seorang putri yang ditawan oleh penyihir jahat. Bersama Ksatria Hitam, ketiga anak itu maju untuk melawan sang Penyihir Putih.

    Dalam perjalanannya, mereka mempelajari tentang cara bermain igo, serta berhadapan dengan berbagai makhluk yang berusaha menghalangi mereka.

    Review

    Yeah, pada dasarnya buku ini menggabungkan fiksi dan non-fiksi.

    Saya berterima kasih pada Elex Media yang sudah menerbitkan buku tentang igo di Indonesia. Jarang banget saudara-saudara. Mungkin ini buku ke-2 tentang igo yang terbit di sini setelah Hikaru no Go.

    Untuk ceritanya sendiri, standar sih kalau untuk saya. Tidak jelek, tapi tidak ada sesuatu yang wah juga kalau hanya mau dilihat dari unsur plot komiknya. Yang paling bikin ngakak di komik ini adalah si 'jin ikan' yang jadi salah satu lawannya keempat tokoh utama.

    Untuk materi igonya, cocok untuk orang yang baru mulai belajar. Mulai dari cara meletakkan batu, menangkap, aturan Ko, sampai ke menghitung wilayah.

    Ada juga sedikit cerita tentang Kataoka Satoshi, supervisor buku ini sekaligus mantan pemegang gelar Tengen. Bahkan ada catatan pertandingan dari salah satu babak yang Kataoka Satoshi anggap berkesan.

    Kalau ada yang tanya igo itu apa, jawabannya mungkin cocok dengan apa yang disampaikan buku ini. Igo itu permainan yang tidak terlalu mementingkan soal batu yang mati/ditangkap. Igo itu soal wilayah. Tidak masalah mengorbankan sedikit batu untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Kenapa jadi kayak prinsip dagang begini? :))

    Pengin lanjut baca buku keduanya ^^.

    p.s: kalau ada yang mau tanya-tanya soal igo atau igo di Indonesia, bisa cek di Komunitas Igo Indonesia.


    View all my reviews

  14. How to Train Your Dragon: Bagaimana Cara Melatih Nagamu (How to Train Your Dragon, #1)How to Train Your Dragon: Bagaimana Cara Melatih Nagamu by Cressida Cowell
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: How to Train Your Dragon
    Penulis: Cressida Cowell
    Penerbit: Mizan Fantasi
    Halaman: 254 halaman
    Terbitan: Maret 2010

    Apa sih bayangan kamu tentang orang Viking? Nih, ada beberapa jawaban: mereka adalah pelaut ulung, kuat, pemberani, tapi juga berangasan. Nyaris nggak ada orang Viking yang kurus, lemah, dan canggung. Nyaris...

    Kamu belum ketemu Hiccup Horrendous Haddock III, sih... Hiccup adalah anak Viking yang paling enggak-Viking-banget, kurus kering, lemah, dan nggak terampil berkelahi. Pokoknya bertolak belakang dengan 99,9 persen orang Viking lainnya, deh!

    Padahal Hiccup adalah anak Kepala Suku Hooligan Berbulu, yang wajib ikut Program Inisiasi Naga dan harus mencari naga pendamping. Tapi, yang dia dapat hanyalah Toothless alias naga ompong. Bisakah Hiccup lulus inisiasi dan jadi penerus ayahnya? Terus, bagaimana nanti kalau Naga Monster Lautus Maximus mencoba menelan seluruh sukunya?

    Waktunya bagi Hiccup belajar jadi Pahlawan, meski harus jatuh bangun dan mengalami kekonyolan demi kekonyolan.

    Review

    Saya termasuk golongan yang nonton filmnya dulu baru baca bukunya. Juga termasuk golongan orang yang kaget karena ceritanya beda banget antara kedua media tersebut. Kalau di film cocok untuk semua usia, bukunya terasa lebih untuk anak-anak.

    Inti cerita antara film dan bukunya sama. Tentang seorang anak laki-laki yang merasa tidak cocok sebagai anggota bangsa Viking. Juga tentang pandangan bangsa Viking yang menganggap naga sebagai hewan yang perlu diteriaki untuk ditaklukkan (kalau di filmnya, mereka dianggap sebagai ancaman. Kalau gak salah ingat :v).

    Itu doang yang mirip. Sisanya beda banget. Bahkan ukuran tubuh Toothless aja beda.

    Buat saya, masing-masing versi memiliki kekuatannya sendiri. Kalau film lebih kaya akan aksi, bukunya lebih sarat akan komedi. Mulai dari nama-nama yang aneh, buku yang bikin ngakak, hingga umpatan yang kreatif.

    Secara keseluruhan, 3 bintang untuk Hiccup dan Toothless.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  15. Can you guys belive that it's almost the end of 2014? Time flies!

    Sedikit rekap untuk hasil bacaan RTTR bulan November:

    1. Haunted - Chuck Palahniuk (DNF. Drop di tengah jalan)
    2. Priceless Moment - Prisca Primasari (review)
    Untuk bulan ini, buku-buku yang saya masukkan di RTR adalah:
    1. An Astronaut's Guide to Life on Earth - Chris Hadfield
    2. Vandaria: Winterflame - Fachrul R.U.N.
    3. Bilangnya Begini, Maksudnya Begitu - Sapardi Djoko Damono
    4. Ben-Hur: A Tale of the Christ - Lew Wallace
    5. The Goldfinch - Donna Tart
    Sebenarnya lumayan ambisius sih. Bukunya kebanyakan tebal-tebal dan sebenarnya saya berencana juga untuk menyelesaikan NaNoWriMo yang pasti tidak selesai bulan ini :)).Tapi, gak apa-apalah. Dicoba saja :D. 

  16. Review Kumcer: Kristalisasi by Various

    Thursday, November 27, 2014

    Kristalisasi (Vandaria Saga)Kristalisasi by Alexia DeeChen
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Kristalisasi
    Penulis:  Alexia DeeChen, Melody Violine, Aryo Pratomo, Harbowoputra, Andry Chang, Rynaldo C. Hadi, Iris Aegis, Ami Raditya , Hans J. Gumulia, Pratama Wirya Atmaja
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 282 halaman
    Terbitan: April 2012

    Semesta Vandaria memendam beragam kisah menawan. Bisikan Sang Angin menuntun Evander Evrard dalam duelnya sebagai komandan Isfaris. Vaeran tidak segan-segan menghukum manusia-manusia penyebab Padamnya Bintang-Bintang Vaeran sendiri, hingga seorang pejalan cakrawala memutuskan untuk campur tangan. Sebulan sekali, Hamon menyaksikan anak manusia dijadikan bahan baku Batu Filsuf di Kastel Deimos. Suatu pagi pada Musim Gugur, murid Akademi Sihir Holstok bernama Lena terbangun dan mendapati seekor naga bening dalam kamarnya.

    Dengan Nyanyian Alam, Fyanei berusaha menyelamatkan desanya dari longsor. Gael Grifon berguru kepada seorang frameless tua yang sinis demi menjadi manusia penyihir di Padang Hijau Atap Merah. Tiga buah Relik Agung Gallizur dicari untuk menghadapi jenderal Deimos keji dan salah satunya telah dipegang Athalos, pemuda misterius yang hilang ingatan. Di Bawah Bulan Separuh kota perdagangan Zarkand, seorang pencuri bertekad mengambil kembali kristal miliknya. Beri Kami Damai adalah tugas terakhir Arvena, seorang penyair yang sering membohongi rakyat dengan syair kepahlawanan. Pentagon menghadirkan masa lalu lima tokoh yang akan memegang kunci nasib Benua Elir.

    Tiga zaman, tiga benua, sepuluh kisah yang mengkristal dalam satu semesta Vandaria...

    Review

    Beli buku ini dari Mbak Melody, salah seorang kontributor di kumcer ini, dengan diskon yang lumayan. Buku ini adalah buku ke-4 dalam dunia Vandaria yang saya baca. Untunglah saya sudah pernah baca novel Vandaria sebelumnya, karena ternyata butuh sedikit pengetahuan soal dunianya ketika membaca buku ini.

    Review singkat masing-masing cerita:

    1. Bisikan Sang Angin
    Suka dengan gaya bercritanya. Suka juga sama Evander, prajurit yang sangar di medan perang, tapi penyayang keluarga. Motivasi Haleine untuk membantu Evander, selain terasa klise, juga kurang kuat untuk saya.

    2. Padamnya Bintang-Bintang Vaeran
    Cerita yang menarik, tapi akhirnya menyisakan terlalu banyak pertanyaan. Lalu bagian terakhir yang muncul benda-benda "aneh" itu juga terasa janggal buat saya. Setelah baca beberapa review yang lain, baru deh saya ngerti kalau cerita ini ternyata pembuka untuk salah satu novel Vandaria yang sudah terbit.

    3. Batu Filsuf
    Salah satu cerita favorit. Suka sama konsep ceritanya yang lumayan gelap sebenarnya. Suka juga sama akhir ceritanya.

    4. Musim Gugur
    Saya agak bingung waktu baca cerpen ini. Pertama, saya butuh waktu untuk paham tentang alur waktunya. Kedua, saya bingung kenapa buku seberbahaya itu bisa ada di atas meja begitu saja. Kenapa tidak disimpan di tempat yang aman? Ataukah bukunya punya kesadaran sendiri sehingga bisa berpindah tempat?

    5. Nyanyian Alam
    Cerita dengan pesan moral yang sangat in your face. Bukan berarti saya nggak suka loh ya. Saya suka dengan cerita dan kedua karakternya. Saya juga merasa seperti sedang baca dongeng majalah Bobo di cerita ini.

    6. Padang Hijau Atap Merah
    Cerita yang lucu buat saya. Lucu dalam artian baik. Saya juga merasa sedang baca dongeng majalah Bobo di sini, tapi dengan akhir cerita yang... mungkin lebih cocok untuk dongeng-dongeng klasik.

    7. Relik Agung Gallizur
    Saya suka dengan plot ceritanya. Tapi, saya merasa cerita ini buru-buru banget.

    8. Di Bawah Bulan Separuh
    Level gantung cerita: over 9000! Saya suka dengan karakter dan gaya bercerita penulis, tapi itu kenapa tidak ada kejelasan gitu ceritanya? Kenapa??? Apakah ini juga pembuka untuk salah satu novel Vandaria yang sudah ada? Jadi bingung.

    9. Beri Kami Damai
    Suka dengan tema ceritanya. Walau, jujur, seorang penyair yang tidak bisa apa-apa berada di garis terdepan... rasanya hanya jadi beban yang tidak perlu untuk para prajurit.

    10. Pentagon
    Untunglah saya sudah baca "Takdir Elir" (review di sini). Soalnya cerita ini adalah pembuka untuk novel itu. Saya langsung sadar pas baca nama Rozmerga. Terus saya bingung lagi dengan ceritanya, sampai akhirnya melihat nama Athor dan Xaliber, dua raja yang... ehem, "bermusuhan" di novel "Takdir Elir".

    Secara keseluruhan, saya merasa kalau "Kristalisasi" ini bukan buku untuk semua pihak. Orang yang belum baca satu pun novel Vandaria pasti akan mengalami banyak kebingungan di kumcer ini. Wong saya yang sudah baca (baru 3 sih) aja masih sering bingung bacanya.

    Cerita-ceritanya banyak yang terasa tidak berdiri sendiri. Kebanyakan seolah-olah merupakan awal dari sebuah cerita yang lebih panjang. Ada yang menarik dan membuat saya pengin melihat kelanjutannya, ada juga yang tidak. Ataukah memang itu efek yang diinginkan kumcer ini?


    View all my reviews

  17. Wishful Wednesday #52

    Wednesday, November 26, 2014

    Selamat hari Rabu semuanya ^^. Minggu ini saya kembali lagi dengan Wishful Wednesday, entri yang berisi buku-buku "ngarep" oleh saya :)).

    Minggu ini, buku pilihan saya adalah:

    Permainan Igo 1: Tehnik Membuat Area (link)
    Permainan Igo 2: Seni Meraih Kemenangan (link)
    Penulis: Kataoka Satoshi
    Harga: @ Rp 46.750 x 2 = Rp 93.500
    Kredit foto: Yohanes Andrew di Grup Komunitas Igo Indonesia

    Yup, buku tentang igo :)). Buku tentang igo termasuk super langka di Indonesia. Saya cuma pernah nemu 1 di Periplus, lalu kedua buku ini yang terbit Oktober lalu. Berbeda dengan catur yang punya banyak program yang kuat (lebih kuat dari profesional malah), igo belum punya program komersil sekuat itu. Jadilah buku sebagai salah satu media belajar yang penting dalam igo. Masalahnya, kebanyakan buku yang bagus adanya dalam bahasa Jepang, Cina, atau Korea. Ada juga yang bahasa Inggris, tapi harganya minta ampun >.<

    Nah, itu dia Wishful Wednesday saya kali ini. Bagaimana dengan kalian?

    Ingin tahu lebih banyak tentang Wishful Wednesday? Cek blog hostnya
    Ada GA di edisi kali ini loh :D

  18. Home, Saling Menjauh tapi Saling MerinduHome, Saling Menjauh tapi Saling Merindu by Ifa Avianty
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Home, Saling Menjauh tapi Saling Merindu
    Penulis: Ifa Avianty
    Penerbit: Diva Press
    Halaman: 388 halaman
    Terbitan: September 2013

    Sinopsis

    "Home" bercerita tentang sebuah rumah, sebuah tempat yang penuh kenangan dan cerita. Sebuah tempat yang menyimpan rahasia, cinta, serta benci. Sebuah tempat yang kini akan dijual karena penghuninya tidak lagi merasa nyaman di dalam sana.

    "Home" mengambil sudut pandang 4 orang. Opa Kurt, sang sesepuh keluarga besar; Oma Bee, sang istri yang telah melahirkan 7 orang anak; Wisnu, si anak tertua yang benci pada ayahnya; serta Truly, sang menantu, istri Wisnu.

    Perlahan pembaca diajak menyusuri alur waktu. Masa lalu, awal mula, serta rahasia sebuah keluarga.

    Review

    Sebuah buku yang sangat besar. Karakternya ada banyak sekali di buku ini. Karakter utamanya memang hanya 4 orang yang sudah saya sebutkan di atas, tapi ada juga tokoh-tokoh lain yang muncul dalam cerita. Para menantu, saudara, anak, cucu. Jumlahnya banyak dan kadang saya bingung (dan juga tidak peduli sebenarnya) siapa orang ini, apa posisi orang itu. Kurasa buku ini butuh pohon silsilah.

    Saya agak lambat untuk bisa menyukai cerita ini. Awalnya saya pikir novel ini bicara soal perasaan terasing yang dimiliki pasangan lanjut usia, tapi ternyata ruang lingkupnya jauh lebih besar. Mungkin perbedaan ekspektasi ini yang membuat saya butuh waktu lagi untuk menyesuaikan diri dan menebak arah cerita.

    Hal lain yang membuat saya lambat untuk suka adalah bahasanya. Bahasa baku, gaul, serta Inggris bercampur di sepanjang cerita. Saya juga kurang sreg dengan gaya bahasa karakternya (Truly dan para mantu) yang menggunakan kata-kata seperti: "kaleee", "jenjong", "gimenong", "lamlekooom" (walau yang ini langsung diperbaiki dalam cerita), atau "lebay" (yang ini Wisnu). Gimana, ya. Kesannya eibiji lebail getoooh. Padahal usianya sudah.... ._.

    Lalu, setelah kupikir-pikir lagi, sebenarnya hubungannya Opa Kurt dan Oma Bee ini agak... ng, creepy. Mereka itu sengaja dipertemukan, dengan maksud untuk dijodohkan, saat Kurt 24 tahun (sudah mau lulus kuliah) dan Bee 12 tahun (baru lulus SD!).

    Tambah lagi reaksi Opa Kurt ditulis begini:
    Tapi Beatrice yang kutemui adalah seorang gadis kecil periang dan... sangat cantik. [...]. Dalam sekejap, aku seperti punya adik perempuan yang merepotkanku, namun juga membuatku belajar menyayangi, menjaga, melindungi membimbing, dan berbagi. Namun, di balik itu, tanpa dia sadari, aku sudah terpenjara dalam keindahannya sejak pertama bertemu (hal. 240)

    Kepada anak 12 tahun? Apa ini? Usaha membuat "Lolita" modern?

    Mengesampingkan soal usia Opa Kurt dan Oma Bee, "Home" adalah novel yang mengingatkan saya pada keluarga besar saya sendiri. Ya ramenya, cerewetnya, cerita-ceritanya. Terasa hangat dan dekat di hati. Saya juga suka dengan twist yang penulisnya siapkan.

    Untuk penulisan, saya menemukan ada penggunaan kata tidak baku 'merubah', yang harusnya 'mengubah', di hal. 163 dan 172.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  19. Kusala Sastra Khatulistiwa 2014 (alias Khatulistiwa Literary Award 2014) telah usai. Ini dia kedua pemenang untuk tahun ini:

    Kategori Prosa

    Semua Untuk Hindia - Iksaka Banu


    Dari Goodreads:

    Tiga belas cerita pendek merentang dari masa prakedatangan Cornelis de Houtman hingga awal Indonesia merdeka. Masing-masing menggoda kita untuk berimajinasi tentang sejarah Indonesia dari sudut pandang yang khas: mantan tentara yang dibujuk membunuh suami kekasih gelapnya; perwira yang dipaksa menembak Von Imhoff; wartawan yang menyaksikan Perang Puputan; inspektur Indo yang berusaha menangkap hantu pencuri beras; administratur perkebunan tembakau Deli yang harus mengusir gundik menjelang kedatangan istri Eropanya; nyai yang begitu disayang sang suami tetapi berselingkuh.

    Iksaka Banu ‘'peniup ruh' ’ yang jitu dalam menghidupkan masa lalu. Di tangannya, kisah berlatar sejarah tersingkap apik, rinci, dan dramatik.——Kurnia Effendi, cerpenis dan sastrawan senior

    Cerita-cerita dalam kumpulan ini membawa kita kepada era kolonialisme yang jarang digali oleh penulis Indonesia modern. Dengan riset yang serius dan teliti, Iksaka Banu mengisahkan tentang cinta, keintiman, kemesraan sekaligus pengkhianatan dan kekejian di antara tokoh-tokoh pribumi dan Belanda.——Leila S. Chudori, Peraih Khatulistiwa Literary Award 2013 

    Kategori Puisi:

    Saiban - Oka Rusmini


    Selamat bagi kedua pemenang! Semoga karyanya juga dapat diterima oleh masyarakat luas. Semoga dalam waktu dekat saya bisa baca kedua buku ini :D

  20. Aku Tahu Kamu HantuAku Tahu Kamu Hantu by Eve Shi
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Aku Tahu Kamu Hantu
    Penulis: Eve Shi
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 268 halaman
    Terbitan: Juli 2013

    Sinopsis

    Ulang tahun ke -17 harusnya menjadi momen khusus bagi tiap remaja. Itulah yang Liv harapkan. Sayang, harapannya itu begitu jauh dari kenyataan. Bukannya mendapat pesta atau kado khusus dari kedua orang tuanya, dia jstru memperoleh kemampuan untuk melihat hantu. Yang mengejutkan, dia kemudian tahu bahwa ibunya juga memiliki kekuatan yang sama. Begitu pula dengan nenek, ibu dari ibunya.

    Kekuatan ini membuat Liv mampu melihat sosok wanita di toilet sekolahnya, hantu anak tetangganya yang meninggal dalam kecelakaan, serta Frans, salah seorang murid di sekolahnya.

    Kemunculan Frans menjungkirbalikkan hidup Liv. Sosok itu seolah meminta bantuan Liv, tapi Liv tidak yakin dia harus melakukan apa. Ada misteri apa di balik hilangnya Frans secara mendadak?

    Review

    Saya butuh perjuangan lebih untuk memperoleh novel ini. Harus ke toko buku yang letaknya 1,5 jam dari tempat tinggal, bo. :))

    Saya suka dengan ceritanya. Gaya bercerita penulisnya mengalir dan enak dibaca. Walau beberapa kali bertemu dengan kata yang jarang terdengar, tapi okelah. Plot lain, semisal kondisi keluarga Liv yang kurang harmonis, serta soal bullying di sekolah juga menambah warna dalam cerita ini.

    Ada beberapa misteri yang menurut saya bisa dimanfaatkan lebih jauh. Semisal, hantu cewek yang ada di WC sekolah, serta hantu perempuan yang ada di mobil suami baru ibunya Liv. Kemunculan mereka kesannya tanggung. Seperti ada suatu sub-plot yang mau menggunakan mereka, tapi akhirnya urung penulisnya pakai.

    Adegan akhir Liv yang di pohon juga terkesan aneh buat saya. Pohonnya segede apa sih? Sampai bisa ada adegan aksi macam begitu di atas pohon.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan buku ini. Ilustrasi setiap perpindahan harinya juga mantap. Salah satu faktor yang bikin deg-degan pas baca.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  21. Wishful Wednesday #51

    Wednesday, November 19, 2014

    Yuhu, selamat datang di pos ke-801 di blog ini ^^. Kali ini kita berjumpa lagi di Wishful Wednesday.

    Untuk minggu ini, buku yang ingin kutampilkan adalah:

    The Running Man
    by: Richard Bachman (a.k.a Stephen King)

    Dari Goodreads:
    The Running Man is set within a dystopian future in which the poor are seen more by the government as worrisome rodents than actual human beings. The protagonist of The Running Man, Ben Richards, is quick to realize this as he watches his daughter, Cathy, grow more sick by the day and tread closer and closer to death. Desperate for money to pay Cathy’s medical bills, Ben enlists himself in a true reality style game show where the objective is to merely stay alive.
    Novel yang keluar di tahun 1982 dan sudah pernah difilmkan. Konsepnya terdengar familiar? Permainan mematikan ala reality show yang diselenggarakan oleh pemerintah? Oho, tentu saja. *melirik The Hunger Games.

    Penasaran pengin baca novel ini. Selain karena memang suka dengan karya-karyanya Stephen King, saya juga penasaran dengan ceritanya :D.

    Itu dia Wishful Wednesday saya kali ini. Bagaimana denganmu?


  22. Chocolate and PeanutChocolate and Peanut by Ali Achmad Zainuri
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Chocolate and Peanut
    Penulis: Ali Achmad Zainuri
    Penerbit: Penerbit DAR!
    Halaman: 156 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    Deny dan Alka merupakan siswa Kelas Sastra. Semua lulusan kelas itu berprestasi dahsyat. Sebut saja Karren, jebolan kelas sastra yang akhirnya menjadi dosen di daerah Depok. Atau Nilami, penulis andal yang karyanya terkenal sampai seluruh dunia. Ada juga Iani, rektor termuda di Indonesia. Begitu mereka semua pertama kali masuk kelas, pelajaran pertama yang disampaikan gurunya adalah, Di sini, kalian bukan untuk bermain-main, tapi untuk menggebrak dunia dengan tulisan kalian.

    Meskipun begitu, Deny dan Alka sama seperti remaja kebanyakan. Masih senang bercanda dan bermain-main. Keduanya memang baru menjalin persahabatan. Namun hubungan mereka sangat unik. Setiap Deny memanggil Alka, `Chocolate!` maka Alka akan membalas dengan `Peanut.` Keasyikan mereka berpusat di sekolah: di dalam ruang kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. Setelah sekolah, Deny dan Alka saling mengunjungi rumah masing-masing, bahkan demi memenuhi sebuah tugas, mereka mesti sibuk berdua di dapur! Coba bayangkan bagaimana keriuhan mereka.

    Wah, mengapa Deny dan Alka saling menyapa dengan sebutan `Chocolate` dan `Peanut`, ya?

    Review

    Yeah, saya baca buku dari Pink Berry Club. Judge me.

    Btw, buat yang tidak tahu PBC itu apa, ini saya kutipkan dari FB-nya:
    PINK BERRY CLUB adalah seri lanjutan KECIL-KECIL PUNYA KARYA. khusus buat penulis yang sudah melewati usia 12 tahun

    Yah, bisa dibilang buku untuk pembaca usia SMP gitu kali yah. Di atasnya Kecil-Kecil Punya Karya, tapi masih di bawahnya teenlit.

    Saya punya pengakuan bahwa saya tertarik untuk baca buku ini sejak membaca ulasan oleh salah seorang teman. Di ulasan itu, dia bilang kalau buku ini ada nuansa... uhukgayunganuhuk. Dan mengingat bahwa ini diterbitkannya oleh Pink Berry Club, yang notabene untuk remaja usia awal, saya langsung memasukkan buku ini ke daftar "to-read".

    Dan setelah selesai membacanya, saya hanya bisa bilang: "Dasar (self proclaimed) fujoshi." *kabur.

    Nggak ada hal-hal yang "aneh" di buku ini kok. Biasa-biasa aja. Beneran.

    Saya agak susah mau menilai buku ini. Secara keseluruhan, isinya masih berada dalam area ekspektasi saya. Nuansa ceritanya "rame", bahasanya sederhana dan masih kurang rapi, kadang ada bahasa Inggris yang penempatannya canggung, plotnya tidak fokus, serta terlalu banyak adegan dan pengenalan karakter yang tidak penting. Tapi, sekali lagi, semuanya itu masih berada dalam area ekspektasi saya.

    Bahasanya kadang terlalu gaul, tapi kadang terlalu formal. Untuk plotnya, tidak ada satu plot besar yang merangkul seluruh cerita. Plotnya lebih bersifat: masalah A -> pemecahan -> masalah B -> pemecahan -> masalah C -> pemecahan -> dst. Pemecahannya juga terkesan instan.

    Eh, tapi bukan berarti tidak ada yang saya suka dari buku ini ya. Saya suka dengan konsep SMP-nya yang langsung dibagi berdasarkan peminatan. Ada 4 peminatan di sini. Sastra, olah raga, budaya, serta musik. Saya juga suka dengan ilustrasinya yang sangat manga-ish, yang memang terasa pas dengan nuansa ceritanya. Oh, satu lagi. Ternyata dari dulu sampai sekarang masih ada hal yang belum berubah. Anak SMP masih suka manggil temannya dengan nama bapak si teman :v.

    Secara keseluruhan, bacaan yang tidak bisa ditanggapi terlalu serius. Kalau sering baca novel untuk dewasa, jangan berharap akan menemukan tema atau gaya bercerita seperti itu di buku ini. Kalau untuk bacaan anak-anak/remaja awal, saya rasa masih cocoklah.


    View all my reviews

  23. Priceless MomentPriceless Moment by Prisca Primasari
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Priceless Moment
    Penulis: Prisca Primasari
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 304 halaman
    Terbitan: Agustus 2014

    Sinopsis

    Yanuar tidak pernah menyangka bahwa Esther, istrinya akan pergi begitu saja. Tanpa peringatan. Tanpa kata-kata perpisahan. Tanpa tanda apa-apa. Esther meninggal.

    Kepergian Esther menyadarkan Yanuar bahwa ada begitu banyak kekosongan dalam rumah tangganya. Waktu-waktu yang seharusnya bisa dia lewatkan dengan keluarganya, tapi justru habis karena pekerjaannya di sebuah perusahaan furnitur.

    Berusaha membayar semua kesalahannya, Yanuar belajar untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan kedua anaknya, Feru dan Hafsha. Dia harus belajar mendongeng dari Wira, adiknya, rela izin terlambat datang ke rapat untuk menjemput anaknya, hingga bermain dengan mereka.

    Walau Feru dan Hafsha dapat membantu mengobati luka kepergian Esther, namun Yanuar tetap merasakan kekosongan dalam hatinya. Hingga dia bertemu dengan Liselotte, desainer baru di tempatnya bekerja. Lis yang dingin dan sulit membaur menarik perhatian Yanuar. Tapi sadar akan kepergian istrinya yang baru saja, serta perasaan kedua anaknya, Yanuar bimbang akan hatinya sendiri.

    Review

    Novel yang cukup sibuk lalu-lalang di lini masa Goodreads saya. Membaca review yang positif dari para pembacanya membuat saya ingin mencoba buku ini juga. Untungnya saya mendapat kesempatan untuk memilih buku ini waktu menang GA September yang lalu. Akhirnya malah dapat versi bertandatangannya :)).

    Saya jujur mengakui bahwa bagian awal novel ini sedikit membosankan untuk saya. Walau penulisannya baik dan banyak bagian yang berusaha memancing emosi, tapi saya justru datar-datar saja membacanya. Untungnya hal ini tidak terus berlanjut hingga akhir.

    Ada 2 bagian narasi yang saya anggap istimewa di buku ini. Yang pertama waktu Yanuar mengingat suatu peristiwa ketika Esther membawa makanan ke kantornya, lalu mereka mengalami "momen spesial" di dalam ruangannya Yanuar (hush, bukan "spesial" seperti itu). Buat saya itu bagian yang terkuat dalam menunjukkan perasaan Yanuar pada Esther.

    Yang kedua, waktu Yanuar mengingat seperti apa kondisi awal pernikahan mereka, lalu bagaimana keuangan mereka semakin membaik, tapi jarak mereka justru meregang sebagai gantinya (hal. 210).

    Secara keseluruhan, buat saya ini adalah sebuah novel yang hangat. Suka banget melihat bagaimana Yanuar berusaha untuk menjadi ayah yang lebih baik lagi. Suka juga sama cerita selingan kehidupan adiknya, Wira. Mungkin lain kali bisa dibuat novel khusus untuk Wira ini? :D

    Tapi, untuk kisah cinta Yanuar dan Lis, saya justru kurang bisa menangkap perasaan mereka. I don't know. I just don't buy it. Walau, kisah mereka ditulis dengan baik oleh Mbak Prisca.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  24. #88 LOVE LIFE: 88 Thoughts on Love and Life#88 LOVE LIFE: 88 Thoughts on Love and Life by Diana Rikasari
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: #88 LOVE LIFE: 88 Thoughts on Love and Life
    Penulis: Diana Rikasari, Dinda Puspitasari (Illustrator)
    Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
    Halaman: 128 halaman
    Terbitan: November 2014

    This illustrated book is about the author's daily thoughts on her love and life experience. Uplifting, motivating, this book is essential to your daily #Whatsinsidemybag, so you will always feel inspired. Expect lots of good energy and beautiful illustrations inside this book.

    Review

    Sebuah buku yang berisi kalimat-kalimat motivasi. Ada juga 1 buah cerpen tentang cinta (ataukah berdasarkan kisah nyata?). Semuanya ditulis dalam bahasa Inggris.

    Suka banget sama permainan warna serta ilustrasi di buku ini. Sangat indah dan menyegarkan mata. Saya sampai senyum-senyum sendiri melihat gambarnya.

    Isinya juga bagus. Tidak semuanya terasa original. Alias, kalimat serupa sudah sering saya lihat di buku lain/post FB/Twitter, tapi tidak apa-apalah. Toh manusia mudah lupa dan tidak ada salahnya kalau diingatkan lagi.

    View all my reviews

  25.  Kanguru Si Jago Lompat (Kangaroo, The Best Jumper)Kanguru Si Jago Lompat by Setiawan G. Sasongko
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Kanguru Si Jago Lompat (Kangaroo, The Best Jumper)
    Penulis: Setiawan G. Sasongko, Yudha Benny (ilustrator)
    Penerbit: Nectar
    Halaman: 36 halaman
    Terbitan: 2014

    Lihat wajah itu! Lihat!




    Itu wajah kanguru terkeren yang pernah kulihat! All hail kangaroo!

    Dan iya, kovernya adalah alasan saya tertarik untuk membaca dan membuat review buku ini.

    Bukunya penuh warna dan berliustrasi menarik. Banyak pengetahuan tentang kanguru di dalamnya. Seperti: berbagai jenis kanguru, asal mula nama kanguru, kanguru pohon yang ternyata ada di Papua, hingga teknik inkubasi untuk bayi prematur yang terinspirasi oleh kantong kanguru.

    Buku yang sangat cocok untuk anak-anak. Dengan kover yang sangat "mengundang" untuk dibaca.


    View all my reviews

  26. Silent Hill 2: The NovelSilent Hill 2: The Novel by Sadamu Yamashita
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Silent Hill 2: The Novel
    Penulis: Sadamu Yamashita
    Penerbit: Konami Digital Entertainment
    Halaman: 303 halaman
    Terbitan: 2006

    "Silent Hill 2: The Novel" adalah novelisasi dari video game Silent Hill 2 yang dirilis pada September 2001. SH 2 bercerita tentang James Sunderland, seorang pria yang menerima surat dari Mary, istrinya yang telah meninggal 3 tahun lalu. Berpegang pada harapan bahwa istrinya masih hidup, James pergi ke Silent Hill, sebuah kota kecil yang pernah dia kunjungi bersama istrinya dulu.

    Tapi kota kecil itu tidak lagi sama. Saat James sampai di sana, tempat itu telah menjadi sebuah kota mati yang diselimuti kabut. Dalam pencariannya, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang juga kenal akan Mary, seorang wanita yang sangat mirip dengan Mary, seorang pemuda yang tidak stabil, dan seorang wanita muda yang mirip dengan istrinya, tapi memiliki gaya berpakaian dan bicara yang bertolak belakang dengan Mary.

    Serta monster. Monster-monster yang siap menghabisi James kapan saja.

    Review

    First of all, and I think I should write this in English, I read the fans-translation version of this book. Thanks to Emily "Lady Ducky" Fitch for the beautiful translation. It was so good, it felt like professional work. I'm forever grateful for your effort. If one day the book is translated into English or Indonesian, I will buy the copy.

    Suka banget sama ceritanya. Tampaknya penulisnya cukup setia mengikuti alur di gamenya, walau kelihatannya ada beberapa tambahan yang dimasukkan supaya ceritanya bisa lebih nyambung dengan baik.

    Di bagian awal, jujur "game"-nya terasa banget. Seperti waktu James menemukan senjata, atau waktu dia memutuskan untuk menggeser jam besar dan menemukan lubang.

    Untungnya hal itu perlahan-lahan hilang. Di 2 bab terakhir khususnya, nuansa "game" itu sudah tidak terlalu terasa.

    Adegan pertarungannya James tidak terlalu banyak di sini. Ya, bagaimanapun juga, novel tidak punya ruang seperti di game untuk bertarung dengan sekian banyak monster sih. Lagipula bagian terkuat dari SH 2 ini memang bukan soal pertarungannya, tapi atmosfer serta plotnya.

    In my restless dreams,
    I see that town.

    Silent Hill.



    View all my reviews

  27. Jakarta Love StoryJakarta Love Story by Rudy Efendy
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Jakarta Love Story
    Penulis: Rudy Efendy
    Penerbit: Diva Press
    Halaman: 480 halaman
    Terbitan: Agustus 2013

    Sinopsis

    Ketika pertama kali bertemu dengan Fabio di Lapangan Banteng, Rifai tidak pernah membayangkan hubungannya dengan pemuda itu akan berlanjut. Ia masih doyan wanita. Masih terangsang dan tergiur melihat perempuan molek. Suatu hari ia pasti akan menikah.

    Tapi bukankah cinta tidak pernah bisa memilih? Sama halnya tidak bisa memilih dengan siapa hati akan tertambat. Rifai baru terhenyak tatkala hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lain. Dan hatinya mendadak terasa kosong ketika Fabio tiba-tiba menghilang tanpa jejak....

    Sampai ketika secara tidak sengaja Audric Dominique Benoit mempertemukan mereka kembali...

    Adakah cinta terlarang ini cukup kokoh menghadapi kesulitan demi kesulitan yang datang menerjang silih berganti? Atau malah meluluhlantakkan cinta dan hidup mereka....

    Review

    Kesan pertama saya untuk novel ini adalah: Pretty Woman versi gay. Seorang penjaja cinta bertemu dengan seorang pria kaya, lalu akhirnya si pria kaya itu menawarkan hubungan yang lebih dari ONS, lalu menghujani si penjaja cinta dengan harta benda. Cuma bedanya, si Fabio bukan seorang "profesional" seperti di Pretty Woman.

    Ceritanya dieksekusi dengan cukup baik. Bergerak dengan lancar, walau ada bagian yang terasa repetitif dan membosankan. Seperti bagian Rifai yang bolak-balik tidur dengan pria maupun wanita lain, lalu Fabio marah-marah tapi pasrah menerima.

    Adegan intimnya banyak banget :\. Ya, tidak dijelaskan secara mendetail seperti di beberapa novel romance luar negeri yang pernah kubaca, tapi tetap bikin kaget. Soalnya adegannya banyak serta cukup... terbuka.

    Secara keseluruhan. emosinya dapat buat saya. Walau akhir ceritanya mengingatkan pada akhir sebuah film bertema serupa yang terkenal. Yang diperankan Heath Ledger dan Jake Gyllenhaal.

    Dan... seperti biasa. Cetakannya Diva Press masih tetep yah banyak kekurangannya. Banyak huruf yang tidak tercetak baik, ada halaman yang hasil cetakannya miring, serta ada halaman dengan warna kekuningan. Beberapa hal yang membuat saya agak enggan membeli buku dari penerbit ini.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  28. Orange vol. 1Orange vol. 1 by Ichigo Takano
    My rating: 5 of 5 stars

    Apa jadinya kalau suatu hari kamu menerima surat dari dirimu sendiri, dirimu 10 tahun yang akan datang, dan di sana tertulis bahwa kamu, dalam 10 tahun itu, selalu hidup dalam penyesalan?

    Bagaimana kalau dalam surat itu tertulis rincian hal-hal yang akan terjadi? Bagaimana kalau di sana tertulis juga hal-hal yang kamu, 10 tahun yang akan datang, minta pada kamu yang sekarang untuk melakukannya?

    Itulah yang terjadi pada Naho, tokoh utama komik ini. Hal-hal itulah yang coba ditelusuri oleh "Orange".

    Yeah, pada dasarnya ini memang shoujo manga. Berkisar tentang kehidupan sekolah dan cinta seorang gadis SMA, tapi nuansa yang diberikan sangat berkesan untuk saya.

    Kilasan-kilasan masa depan yang ada juga menambah rasa penasaran. Apakah itu sesuatu yang sudah terjadi, sedang terjadi, atau mungkin akan terjadi?

    Saya juga suka bagaimana pengarangnya memasukkan perasaan tokoh utama yang, walau sudah tahu harus melakukan apa, tapi tetap memiliki konflik internal untuk melakukannya. Suka juga pada penjelajahan kemungkinan masa depan yang berubah, serta masa depan yang tidak diketahui Naho 10 tahun mendatang.

    Membaca komik ini jadi ingat kutipan dari H. Jackson Brown Jr., seorang penulis non fiksi terkemuka.
    Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.

    Penasaran banget sama kelanjutan komik ini. Ingin tahu masa depan seperti apa yang Naho capai.


    View all my reviews

  29. Martina McBride and Typo

    Thursday, November 13, 2014

    Just a random post. Kebetulan saya suka dengan Martina McBride, penyanyi country, yang telah menjual lebih dari 14 juta kopi album.

    Barusan melihat status Facebooknya dan ada pemberitahuan dari Martina tentang typo di buku masakannya.



    Kover bukunya.

    Yeah, typo memang sesuatu yang sulit dihindari. Kadang sudah dibaca berulang kali, tapi tetap saja ada yang kelewatan. Eh, tapi ini bukan alasan suatu buku boleh banyak typo-nya loh ya. *melirik ke buku yang typo-nya kelewatan.

  30. Surabaya Book Festival adalah festival buku yang diadakan atas kerja sama IKAPI Jatim dan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur (atau setidaknya itu dugaan saya karena logo keduanya tertera di poster).


    Dan sebagai seorang pembaca garis keras, saya tentunya tidak ketinggalan acara ini :v.

    Saya datang di hari pertama, tanggal 11, dan sempat ragu apakah acaranya sudah dimulai atau belum. SEPI BANGET TEMPATNYA, SAUDARA-SAUDARA. Di depan gedung hanya ada beberapa mobil dan tidak terlihat adanya keramaian pengunjung. Hanya ada seorang satpam di sana yang menunjukkan tempat parkir ke saya.

    Masuk ke dalam, ada 4 pintu masuk. Pintu A1 dan A2 akan membawa pengunjung ke area jualan. Pintu B1 dan B2 membawa pengunjung ke panggung tempat acara, seperti Pildacil dan musik, diadakan. 


    Buat yang pergi ke Kompas Gramedia Fair 2014 bulan April yang lalu (yang LPM bagian duanya belum saya tulis sampai hari ini *sembunyi), mungkin akan kecewa karena kemeriahan serupa tidak ditemukan di sini. 

    Bagi para pecinta buku fiksi, kalian juga mungkin akan kecewa. Sebab hanya ada 2 penerbit fiksi yang mengikuti acara ini. Divapress dan Mizan.


    Stand Mizan

    Stand Divapress

    Ada juga sih 1 stand lain yang menjual novel-novel Dastan seharga 10 ribu, tapi bukan stand penerbit rasanya.

    Novel historical-romance banting harga.

    Pameran kali ini didominasi buku non fiksi, khususnya buku Islami, serta pakaian. Ya. Pakaian. Ada juga stand penjual madu, wisata Sulawesi Utara, hingga salah satu kampus di Surabaya. Ini pameran buku kan yah? *lihat poster.

    Stand "Dinas Pariwisata Kebudayaan Sulawesi Utara"

    Stand "Stikom"

    Ada juga stand IKAPI dan perpustakaan kota.

    Stand "IKAPI DKI"

    Stand "Perpustakaan Kota"

    Pada akhirnya, saya membawa pulang 2 buah novel dari tempat Divapress. "Jakarta Love Story" - Rudy Efendy, serta "Home" - Iva Afianti. Totalnya 50 ribu rupiah. Ya... masih pengin ambil buku lain sih, tapi kondisi keuangan saya tidak memungkinkan :v.

    Tangkapan kali ini.

    Acara jalan-jalan ke festival buku kali ini ditutup dengan segelas minuman cokelat :D.

    Minuman cokelat-biskuit

    Buat kamu yang di Surabaya, jangan lupa mengunjungi acara ini. Tempatnya di JX International di Jl. A. Yani. Waktu: dari tanggal 11-16 November 2014. Kelihatannya masih ada buku yang mau dipamerkan loh. Siapa tahu kamu bertemu dengan buku yang sudah lama kamu cari :D.

    Kanan atas: kloter baru?