Rss Feed

  1. Cosplay dan Kebanggaan Mereka (Cosplay the Series, #1)Cosplay dan Kebanggaan Mereka by Bonni Rambatan
    My rating: 4 of 5 stars

    Buku yang sudah saya baca dari awal bulan, tapi baru sekarang reviewnya. Cosplay bercerita mengenai sebuah klub cosplay (costume play), sebuah klub dengan anggota yang senang berpakaian a la tokoh manga/anime.

    Klub mereka kini ada di ujung tanduk karena adanya ancaman pembubaran dari kepala sekolah mereka. Annisa, anggota terbaru klub itu, memberikan ide agar mereka membuat sebuah pertunjukan cabaret dengan kostum original. Mampukah ide ini mempertahankan klub mereka?

    Cerita yang menarik sebenarnya. Saya pribadi punya teman yang memang hobi cosplay dan sudah pernah lihat beberapa acara pertunjukan cosplay, jadi melihat novel dengan latar belakang cosplay, saya langsung tergugah untuk membelinya.

    Tokoh-tokohnya sendiri tipikal tokoh dalam manga/anime. Ada lolita, tipe Nobita, bishonen, hingga gadis pemurung yang suka pada hal-hal seram. Menariknya, selain menceritakan perjuangan mereka untuk mempertahankan klub cosplay, novel ini juga menceritakan pergulatan individu tiga orang anggotanya.

    Di sini diceritakan tentang Agnesya si gadis lolita yang menggunakan gaya berpakaian lolitanya untuk menunjukan pada orang tuanya bahwa dia adalah suatu individu yang berdiri sendiri dan tidak selalu dapat dikontrol oleh mereka (yang dalam hal ini, kontrol mereka bertentangan dengan nurani Agnesya).

    Ada juga Bagas, salah satu anggota yang bisa dibilang mirip Nobita. Kikuk, bodoh, dan merasa rendah diri. Dia sendiri masuk ke dunia cosplay, dalam hal ini tokusatsu cosplay (cosplay pahlawan a la Ksatria Baja Hitam) setelah merasa memperoleh penerimaan sosial dalam komunitas itu.

    Tokoh terakhir yang dieksplor adalah Ocha, si ceria yang suka pada segala hal yang berbau shounen ai/yaoi (alias boys love alias... perlukah saya menjelaskannya lebih lanjut?). Di saat dia harus mengerjakan bagiannya dalam rencana mempertahankan klub mereka, dia tidak sengaja tahu bahwa kakaknya adalah seorang gay.

    Ocha yang datang dari keluarga relijius (walau dia sendiri mengkategorikan dirinya sebagai tidak relijius-relijius amat), merasa shok dan takut akan reaksi orang tuanya. Reaksi Ocha ini menimbulkan kemarahan kakaknya yang mengira Ocha akan dapat menerimanya karena dia punya hobi akan segala sesuatu yang bersifat shounen ai. Sang kakak lari dari rumah dan Ocha menjadi sangat down karena hal ini.

    Masih ada beberapa rahasia yang tersimpan yang akan terkuak di buku selanjutnya. Satu hal yang pasti, saya harap seluruh anggota yang ada nantinya akan dieksplor kehidupan pribadinya masing-masing sama seperti ketiga tokoh pada buku pertama ini.

    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment