Rss Feed
  1. Review: The Lovely Bones

    Wednesday, February 24, 2010

    The Lovely Bones adalah novel karangan Alice Sebold dan diadaptasikan ke layar lebar pada tahun 2009. The Lovely Bones menceritakan tentang seorang gadis remaja, Susie Salmon. Susie, layaknya gadis remaja lainnya, bermain, bercanda, hang out, dan juga jatuh cinta. Cintanya berada pada seorang anak laki-laki tampan sekaligus seniornya di sekolah, Ray Singh.


    Cover novel The Lovely Bones

    Malang datang suatu hari pada Susie, ketika tetangganya George Harvey menjebaknya untuk masuk ke ruang bawah tanah ciptaannya, kemudian memperkosa dan membunuh Susie.



    Poster film The Lovely Bones

    Kalau kamu berpikir bahwa kisah selanjutnya adalah balas dendam Susie sebagai arwah gentayangan terhadap tetangganya itu, maka kamu salah besar. Sebab walaupun Susie memang memiliki dendam terhadap George, dalam novel ini Susie hanya bertindak sebagai pengamat akan apa yang terjadi di dunia yang telah dia tinggalkan. Karena dendamnya ini jugalah, Susie belum dapat meninggalkan dunia antara bumi dan surga.

    Sementara itu, ayah Susie, Jack Salmon, menjadi sangat terobsesi dengan kasus hilangnya Susie. Jack menjadi seorang yang obsesif dan mengurung dirinya di dalam rumah. Hal ini mengakibatkan istrinya menjadi kesal dan pergi meninggalkannya.


    Susie Salmon (Saoirse Ronan) dan neneknya, Lynn (Susan Sarandon) ketika mengamati Ray dari sebuah toko buku.

    Suatu hari, Jack yang merasa curiga terhadap George, mengikutinya di ladang jagung dengan tongkat baseball di tangannya. Sialnya, dia menyerang orang yang salah, seorang gadis yang tengah berpacaran di ladang itu. Pacarnya yang marah menyerang Jack habis-habisan, sehingga Jack harus dirawat di rumah sakit.

    Investigasi Jack dilanjutkan oleh adik Susie, Lindsey. Lindsey berhasil masuk ke rumah George dan berhasil memperoleh buku catatan yang berisi gambar ruang bawah tanah dan ada rambut Susie di dalam buku itu. George yang pulang rumah lebih awal menemui Lindsey di dalam rumahnya dan berusaha menangkapnya. Beruntung bagi Lindsey, dia berhasil lolos dan kembali ke rumahnya.

    Susie yang bertemu dengan korban-korban George lainnya, menolak untuk pindah ke surga, sebab dia masih punya satu hal di dunia ini. Dia masuk ke tubuh Ruth, salah seorang temannya, dan bertemu dengan Ray. Mereka berduapun berciuman untuk memenuhi keinginan terakhir Susie.

    Cerita berakhir dengan kematian George yang terbunuh dengan sebuah icicle (tetesan air yang membeku).

    Pemeran utama dalam film ini diperankan oleh Saoirse Ronan, seorang artis cantik muda berbakat yang juga berperan sebagai Lina Mayfleet dalam City of Ember.


    Saoirse Ronan (15 tahun), aktris muda berbakat

    Gue pribadi sih belum baca novelnya (belum ketemu soalnya), tapi kalau dilihat dari filmnya, kelebihan film ini terletak pada pemilihan bahasanya yang sangat bagus, serta didukung oleh akting Saoirse yang luar biasa.

    Satu hal yang terasa kurang dari film ini (buat gue pribadi) adalah konsep surganya. Dimana dalam film ini, surga digambarkan sebagai tempat yang tidak ada Tuhan dan penghakiman. Tidak begitu heran sih, mengingat penulisnya sendiri juga mengaku bahwa dia tidak religius.

    Overall gue kasih 8/10.

  2. 0 comments :

    Post a Comment