Rss Feed
  1. UpacaraUpacara by Korrie Layun Rampan
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Upacara
    Penulis: Korrie Layun Rampan
    Penerbit: Grasindo
    Halaman: 144 halaman
    Terbitan: 2014

    Terasa sekali dalam roman ini, upacara merupakan pusat kehidupan orang Dayak. Setiap individu, sejak bayi sampai tua-bahkan sampai mati pun-harus menjalani upacara.
    (Dodong Dwijapradja, "Pengantar")

    Buku ini tidak hanya menelusuri upacara-upacara, tetapi juga kehidupan sosial, psikologi, dan percintaan anak muda.
    (Jakob Sumardjo, Pengantar Novel Indonesia, 1983)


    Review

    "Upacara" bercerita tentang 'Aku' seorang laki-laki remaja (menuju dewasa) yang berasal dari Suku Dayak. Dalam kesehariannya, 'Aku', selayaknya penduduk dalam sukunya, melewati berbagai upacara yang merupakan kebudayaan dari Suku Dayak.

    Satu hal yang menarik dari novel Korrie Layun Rampan ini, selain pendeskripsian upacaranya yang detail dan hidup, adalah bagaimana penulisnya menjadikan upacara-upacara itu sendiri sebagai kegiatan sentral dari kehidupan 'Aku'. Kalau mengutip Dodong Djiwapradja, salah satu juri lomba Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta 1976, "'kehidupan biasa' seolah-olah hanya merupakan selingan dari upacara." (hal. xvi).


    Korrie Layun Rampan dengan santai menggabungkan mistisisme yang ada di lingkungan tempat 'Aku' tinggal, yang sifatnya tidak hanya berupa kepercayaan, tapi juga lewat peristiwa ajaib yang pernah 'Aku' saksikan dan alami sendiri, dengan pemikiran 'Aku' yang sifatnya progresif.

    Adat begini memang sudah mengarang. Mendarah-daging, sukar dilepas. Pembaharuan tak mudah apalagi kalau tak dibarengi peristiwa-peristiwa yang dapat mengundang simpati. (hal. 43-44)


    Yang sedikit jadi pertanyaan buat saya adalah, darimana si 'Aku' memperoleh semua pengetahuan itu? Di salah satu bagian cerita, 'Aku' menceritakan keinginannya untuk membendung sungai dan membuat sebuah kincir air yang dapat dimanfaatkan orang-orang di desanya. Bagaimana si 'Aku' tahu tentang teknik ini? Apa dari interaksinya dengan Tuan Smith, seorang antropolog/arkeolog yang meneliti di desanya? Atau dari radio yang Tuan Smith tinggalkan? Atau bahkan dari para (kemungkinan) penebang liar yang menggunduli hutan sukunya?

    Typo di versi yang saya baca banyak sekali. Sangat disayangkan mengingat ceritanya yang bagus diganggu oleh salah ketik di mana-mana.

    Secara keseluruhan, "Upacara" adalah sebuah novel yang bagus. Tidak hanya karena penulisnya berhasil menggambarkan lima upacara yang ada di Suku Dayak, tapi juga karena kepiawaiannya untuk menghidupkan suasana dari upacara-upacara itu dan kehidupan si 'Aku' sebagai seorang Suku Dayak.


    View all my reviews

  2. 2 comments :

    1. Fix, masuk daftar wishlist. Novel dari penulis kawakan :D Apalagi mengulas tentang adat

    2. Unknown said...

      penasaran dengan novel satu ini, dari covernya sih, simple . tapi entah dari isinya. mungkin lebih bagus !

    Post a Comment