-
Review Novel: Heaven - Agnes Jessica
Friday, March 30, 2012
Heaven by Agnes Jessica
My rating: 4 of 5 stars
Heaven karya Agnes Jessica bercerita mengenai Fang, seorang gadis dari keluarga miskin yang berpikir bahwa hidupnya akan sama seperti ibunya. Miskin, lelah, menderita, dan tua sebelum waktunya. Untungnya dugaan Fang meleset setelah sebuah bis menggilas tubuhnya.
Fang yang mengalami kecelakaan terbangun di sebuah ruang kelas dalam wujud anak-anak. Dia kemudian tahu bahwa dirinya ada di surga dan bahwa ternyata dia seharusnya belum mati. Di surga Fang mempelajari tujuan sebenarnya manusia dilahirkan di bumi dan setelah bertanya jawab dengan salah satu malaikat, Fang dikembalikan secara paksa ke bumi.
Bangkitnya Fang dari kematian menggembirakan ibunya, tapi bagi Fang sendiri dia merasakan keanehan pada dirinya. Bukan saja bahwa dia merasa ada orang lain di dalam dirinya, dia juga ternyata masih dapat mengingat apa yang dia lihat dan dia dengar di surga!
Di surga sendiri keadaan ini menimbulkan kepanikan dan 2 orang malaikat, Francis dan Zuzean, dikirim untuk menemukan Fang dan menghapus ingatannya. Tiba-tiba saja Fang menjadi buronan langit nomor 1.
Fang sendiri berusaha keras untuk membawa ingatannya ini selama mungkin. Dengan bantuan Gracius, seorang pria yang mampu melihat lingkaran halo di kepala orang-orang yang pernah mati suri, Fang memperoleh seluruh ingatannya selama dia di surga.
Gracius sendiri terobsesi akan pengalaman orang-orang dengan lingkaran halo ini dan berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang orang-orang ini. Fang tidak suka akan obsesi Gracius yang dia rasakan berlebihan. Hal ini membuat Fang menjauhkan diri dari Gracius. Setelah lewat beberapa waktu, Fang mempelajari bahwa Gracius telah menghilang ke luar negeri untuk mengunjungi beberapa orang dengan pengalaman mati suri. Fang yang sadar akan perasaan Gracius yang sesungguhnya memutuskan untuk pergi mencari pria itu.
Fang pergi ke 6 negara yang berbeda. Thailand, India, Cina, Inggris, Perancis, dan Israel untuk mencari jejak Gracius. Di setiap negara itu dia bertemu dengan para pemilik lingkaran halo dan mempelajari pengalaman mereka masing-masing. Di dalam perjalanannya, dia ditemani oleh Arnold, mantan tunangannya, yang kini merupakan tubuh pinjaman Francis, malaikat yang diutus untuk menyelesaikan kasus Fang.
Di tengah perjuangannya menemukan jejak Gracius, dia mempelajari bahwa satu per satu orang-orang yang ditemuinya meninggal secara tiba-tiba. Fang sadar bahwa kematian mereka tidak wajar. Ada yang dengan sengaja melenyapkan mereka. Seseorang yang tidak ingin manusia sadar akan rahasia langit. Nyawa Fang kini juga terancam dan dia berpacu dengan waktu untuk menemukan si pembunuh yang mengincar para pemilik halo.
Agnes Jessica membawa sesuatu yang baru dalam bukunya kali ini. Setelah sukses dengan genre romans, Agnes menambahkan genre spiritual ke dalam karya 'Pelangi'nya. Kini, di karya terbarunya ini, dia menambahkan 1 genre lagi, yakni fantasi.
Dalam novel ini kita menemukan malaikat, kerub, surga, komputer kehidupan, iblis, serta kisah cinta antara manusia dan malaikat. Suatu hal baru yang belum pernah Agnes Jessica bawakan.
Alurnya cukup rumit dan ada banyak aksi yang terjadi dalam novel ini. Selain itu unsur romans di novel ini juga tidak sekental karya-karya Agnes Jessica yang sebelumnya.
Satu hal yang saya pribadi tidak setuju dengan pemaparan novel ini adalah mengenai sistem reinkarnasi. Di dalam novel ini digambarkan bahwa manusia yang sudah mati bisa kembali lahir di dunia apabila dia belum dapat memasuki surga. Satu contohnya adalah ibu Fang (yang meninggal karena sakit di awal novel) yang berreinkarnasi menjadi seorang anak kecil di akhir novel. Saya pribadi tidak percaya pada reinkarnasi dan berpendapat bahwa hidup manusia hanya sekali. Kalau mati ya sudah selesai. Tapi, oh well, ini sesuatu yang subjektif sifatnya.
Empat bintang untuk tema, alur, dan pemaparan cerita. Suatu karya yang segar dari seorang penulis berpengalaman.
View all my reviewsPosted by Biondy at 3:27:00 AM | Labels: Membaca , Novel , Review , Review Buku | 3 comments |
-
Men's Fashion 2012: I Want This Cardigan
Tuesday, March 27, 2012
Posted by Biondy at 9:29:00 PM | Labels: Fashion | 0 comments |
-
Review Novel: Earth - Agnes Jessica
Thursday, March 22, 2012
Earth by Agnes Jessica
My rating: 5 of 5 stars
Earth bercerita tentang Meyvioline alias Mey, seorang anak pendeta yang bekerja sebagai penjual roti goreng di mall. Hidupnya sederhana, tetapi hidupnya berubah total ketika dia datang di istana pualam.
Tujuan kedatangannya di istana pualam adalah untuk mengembalikan gantungan kunci milik Lintang, seorang musisi yang tergabung dalam grup musik Garlic. Tidak dia sangka, kedatangannya ke tempat itu justru mempertemukannya dengan Garnet, rapper Garlic, dalam suatu kondisi yang aneh.
Istana pualam adalah sebuah rumah megah lambang kemapanan dan kekayaan. Tapi di balik kemegahannya, tersimpan sebuah kehidupan yang kacau balau. Di istana ini jugalah Mey terjebak (dalam arti yang sesungguhnya) bersama Garnet dan kedua orang tua Garnet yang sudah pisah rumah. Pelan-pelan dia mulai mempelajari kondisi keluarga itu dan perlahan pula kehadirannya diterima oleh pasangan Thomas dan Tiffany.
Peristiwa ini pula yang memaksa Mey dan Garnet bekerja sama untuk meloloskan diri dari dalam rumah itu. Terpaksa, catat itu. Kalau tidak dalam kondisi segawat itu, Mey tidak akan mau bahu-membahu dengan Garnet si super menyebalkan.
Kehidupan Mey tidak kembali seperti sedia kala setelah berhasil lolos dari istana pualam. Gejolak demi gejolak datang silih berganti. Dari Garnet yang menyatakan perasaan cinta padanya, Liintang yang mendekatinya, permintaan terakhir sang ayah untuk membangun gereja, sampai kenyataan bahwa dia dan Garnet adalah saudara kembar saat cinta telah berkembang di antara mereka.
Bagaimana Mey akan menghadapi semua tantangan ini?
Earth adalah bukti bahwa Agnes Jessica beralih dari romance mainstream ke arah romance rohani. Ada banyak unsur rohani yang Agnes masukkan di dalamnya. Sebuah pernyataan genre pilihannya yang merupakan kelanjutan dari serial 'Pelangi' sebelumnya.
Ide ceritanya menarik. Awalnya melihat sinopsis di bagian belakang buku, saya pikir seluruh kisah akan berfokus pada Mey yang terjebak di dalam 'rumah sebuah keluarga yang tidak ia kenal'. Hal ini menimbulkan sedikit kekhawatiran bahwa cerita akan membosankan karena setting yang relatif konstan, tapi ternyata tidak. Cerita terkurung di dalam rumah hanya memakan 5 bab dari 27 bab yang ada (plus Epilog).
Tokoh-tokohnya menarik dan konflik antar tokoh serta cara penyelesaiannya juga bagus. Latar belakang tokoh yang ada menarik perhatian dan entah bagaimana hubungan antar tokohnya bisa jadi serumit ini.
Recomended book.
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:50:00 PM | Labels: Membaca , Novel , Review , Review Buku | 2 comments |
-
Payung Ungu Amela
Tuesday, March 20, 2012
"Mama akan pulang cepat hari ini kan?" tanya Amela ketika melihat ibunya bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
Ibunya mengecup pipi Amela, lalu berkata, "Akan mama usahakan sayang. Akan mama usahakan."
"Janji yah, Ma."
Ibunya mengangguk. "Ini payung ungu mama buat kamu. Kamu bilang mau payung ini kan? Kamu simpan payung ini sampai mama kembali yah."
Sebuah kecupan dan sebuah payung lipat berwarna ungu adalah 2 hal terakhir yang Amela terima sebelum ibunya pergi dan tidak pernah kembali lagi. Itu sudah 1 tahun yang lalu dan payung itu kini tersimpan rapi di dalam lemarinya. Dia hanya pernah sekali menggunakannya. Pada hari dia menerima payung itu.
Pada usianya yang baru 9 tahun, Amela tidak mengerti kenapa sang ibu tidak pernah pulang. Ayahnya tidak pernah menjawab dengan jelas pertanyaan itu. Dia hanya bergumam lalu menyuruh Amela pergi setiap kali Amela menyanyakan keberadaan ibunya.
Terakhir kali ketika Amela menyanyakan sang ibu, ayahnya menjawab, "Mamamu tidak akan pernah kembali lagi! Dia sudah pergi dengan orang lain!" Mata ayahnya tampak merah dan bau alkohol serta tembakau keluar dari mulutnya. Wajah ayahnya terlihat begitu menakutkan sehingga dia berjanji dalam hati untuk tidak lagi menyanyakan soal ibunya kepada sang ayah.
Amela yakin ibunya akan kembali. Dia merawat baik-baik payung pemberian ibunya. Dia mengambilnya dari dalam lemari, lalu menggosoknya setiap hari. Tidak pernah dia membiarkan debu menempel di payung itu. Payung ungu ini adalah tandanya. Tanda janji di antara mereka berdua untuk bertemu lagi. Tanda janji bahwa ibunya akan pulang cepat. Amela percaya itu.
Pada hari Selasa, Amela melihat ada kerumunan di dekat tempat tinggalnya. Dia turun dari ojeknya dan menyeruak di antara kerumunan. Dia melihat api menyala menari-nari melalap rumahnya. Asap hitam membumbung tinggi berputar-putar ke angkasa. Payungnya! Payungnya masih ada di dalam lemari!
Dia lari ke depan, hendak menerobos masuk ke dalam rumah, tapi segera seorang pemadam kebakaran menghentikannya.
"Jangan! Berbahaya! Ayo mundur!"
"Tapi, payungnya! Payungnya masih ada di dalam!"
"Biarkan saja payung itu! Tidak mungkin menerobos masuk ke dalam rumah sekarang."
Amela meronta-ronta dalam pelukan erat pemadam kebakaran itu. Air mata mengalir keluar dari dalam mata bulatnya. Bayangan api menyala di dalam mata Amela. Menghabisi rumah tempat tinggalnya, payung ungunya, serta harapan agar ibunya kembali.Posted by Biondy at 6:14:00 PM | 3 comments |
-
Tontowi-Lilyana Hapus 33 Tahun Dahaga Indonesia
Sunday, March 11, 2012
Berita menggembirakan datang dari pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir. Setelah penantian yang panjang selama 33 tahun, Tontowi-Lilyana akhirnya berhasil membawa pulang gelar ganda campuran All England bagi Indonesia.
Suasana All England (Sumber: Greysia Polii, @GreysPolii)
Press conference: "We won it for Indonesia - after 33 years!"(sumber: BWF, @bwfmedia) Posted by Biondy at 10:49:00 PM | Labels: All England 2012 , Berita Olahraga , Bulu Tangkis | 0 comments |
-
Typo Liputan 6
Saturday, March 10, 2012
Kaget pas liat beritanya di id.yahoo (sumbernya dari Liputan 6). Harusnya sih Osama tapi malah typo jadi Obama. Parah.Posted by Biondy at 11:58:00 PM | Labels: Epic Fail | 0 comments |
-
Delirium by Lauren Oliver
My rating: 3 of 5 stars
Delirium karya Lauren Oliver ini bercerita tentang sebuah dunia yang menyatakan bahwa 'cinta adalah sebuah dosa besar' dan 'tertawa bahagia melanggar aturan'. Dunia tempat 'orang yang jatuh cinta dianggap binatang'.
Dilema inilah yang dihadapi oleh Lena Haloway ketika dia sadar bahwa dia telah 'terjangkit' cinta Alex Sheates.
Pertemuan pertama mereka terjadi di tengah kekacauan evaluasi Lena, saat segerombolan sapi menyerbu masuk ke dalam ruang evaluasinya. Di sana, Lena melihat Alex untuk pertama kalinya dan Alex mengedipkan mata padanya. Saat itu Lena belum sadar hubungan macam apa yang akan terjalin di antara mereka.
Pertemuan kedua mereka terjadi di sebuah pesta rahasia. Dari sana mereka bertemu secara rahasia dari waktu ke waktu dan memupuk benih cinta di antara mereka hingga mekar menjadi sebuah bunga yang indah.
Dengan waktu 'penyembuhan' Lena yang semakin dekat, pasangan ini memutuskan untuk lari ke 'alam liar'. Tetapi pelarian mereka tidak semudah rencana mereka. Di saat mereka siap untuk melarikan diri, pasukan Regulator memergoki mereka dan rencana pun berantakan.
Pertama kali lihat Delirium mungkin sekitar Januari 2012. Waktu itu saya lihat covernya dan berpikir, "Wah, covernya keren," setelah itu balik baca sinopsisnya dan berpikir, "Sepertinya jalan ceritanya menjanjikan," dan buku ini pun masuk daftar "to read" saya.
Baru pada Maret inilah saya membeli buku ini (setelah keuangan kacau pada Februari T_T *curcol) ketika pergi ke toko buku. Butuh 3 hari untuk menyelesaikannya. Setelah membalik lembaran terakhir novel ini, saya merasa, "Hah? Segini doang?"
Jalan ceritanya terasa seperti Romeo dan Juliet dengan latar masa depan. Alurnya terasa datar dan karakternya tidak terlalu hidup. Satu hal yang membuat buku ini terasa datar, menurut saya, adalah faktor orang-orang di sekitar tokoh utama. Terlepas dari Hana, karakter-karakter lainnya terasa robotic. Memang sih, mereka sengaja dibuat seperti itu untuk menunjukkan hasil 'penyembuhan', tapi hal itu juga membuat atmosfirnya terasa membosankan.
Secara keseluruhan novel ini cukup baik. Idenya bagus dan eksekusi ceritanya juga bagus. Apakah saya akan membeli buku ke-2 seri Delirium ini? Hmmm.... Kalau ada uang lebih aja kali ya..
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:47:00 PM | Labels: Membaca , Novel , Review , Review Buku | 2 comments |