-
Review Novel: Earth - Agnes Jessica
Thursday, March 22, 2012
Earth by Agnes Jessica
My rating: 5 of 5 stars
Earth bercerita tentang Meyvioline alias Mey, seorang anak pendeta yang bekerja sebagai penjual roti goreng di mall. Hidupnya sederhana, tetapi hidupnya berubah total ketika dia datang di istana pualam.
Tujuan kedatangannya di istana pualam adalah untuk mengembalikan gantungan kunci milik Lintang, seorang musisi yang tergabung dalam grup musik Garlic. Tidak dia sangka, kedatangannya ke tempat itu justru mempertemukannya dengan Garnet, rapper Garlic, dalam suatu kondisi yang aneh.
Istana pualam adalah sebuah rumah megah lambang kemapanan dan kekayaan. Tapi di balik kemegahannya, tersimpan sebuah kehidupan yang kacau balau. Di istana ini jugalah Mey terjebak (dalam arti yang sesungguhnya) bersama Garnet dan kedua orang tua Garnet yang sudah pisah rumah. Pelan-pelan dia mulai mempelajari kondisi keluarga itu dan perlahan pula kehadirannya diterima oleh pasangan Thomas dan Tiffany.
Peristiwa ini pula yang memaksa Mey dan Garnet bekerja sama untuk meloloskan diri dari dalam rumah itu. Terpaksa, catat itu. Kalau tidak dalam kondisi segawat itu, Mey tidak akan mau bahu-membahu dengan Garnet si super menyebalkan.
Kehidupan Mey tidak kembali seperti sedia kala setelah berhasil lolos dari istana pualam. Gejolak demi gejolak datang silih berganti. Dari Garnet yang menyatakan perasaan cinta padanya, Liintang yang mendekatinya, permintaan terakhir sang ayah untuk membangun gereja, sampai kenyataan bahwa dia dan Garnet adalah saudara kembar saat cinta telah berkembang di antara mereka.
Bagaimana Mey akan menghadapi semua tantangan ini?
Earth adalah bukti bahwa Agnes Jessica beralih dari romance mainstream ke arah romance rohani. Ada banyak unsur rohani yang Agnes masukkan di dalamnya. Sebuah pernyataan genre pilihannya yang merupakan kelanjutan dari serial 'Pelangi' sebelumnya.
Ide ceritanya menarik. Awalnya melihat sinopsis di bagian belakang buku, saya pikir seluruh kisah akan berfokus pada Mey yang terjebak di dalam 'rumah sebuah keluarga yang tidak ia kenal'. Hal ini menimbulkan sedikit kekhawatiran bahwa cerita akan membosankan karena setting yang relatif konstan, tapi ternyata tidak. Cerita terkurung di dalam rumah hanya memakan 5 bab dari 27 bab yang ada (plus Epilog).
Tokoh-tokohnya menarik dan konflik antar tokoh serta cara penyelesaiannya juga bagus. Latar belakang tokoh yang ada menarik perhatian dan entah bagaimana hubungan antar tokohnya bisa jadi serumit ini.
Recomended book.
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:50:00 PM | Labels: Membaca , Novel , Review , Review Buku |
Ya aku sangat suka novel ini
Arghhhh novel terbaik yang pernah aku baca