Rss Feed
  1. Delirium (Delirium, #1)Delirium by Lauren Oliver
    My rating: 3 of 5 stars

    Delirium karya Lauren Oliver ini bercerita tentang sebuah dunia yang menyatakan bahwa 'cinta adalah sebuah dosa besar' dan 'tertawa bahagia melanggar aturan'. Dunia tempat 'orang yang jatuh cinta dianggap binatang'.

    Dilema inilah yang dihadapi oleh Lena Haloway ketika dia sadar bahwa dia telah 'terjangkit' cinta Alex Sheates.

    Pertemuan pertama mereka terjadi di tengah kekacauan evaluasi Lena, saat segerombolan sapi menyerbu masuk ke dalam ruang evaluasinya. Di sana, Lena melihat Alex untuk pertama kalinya dan Alex mengedipkan mata padanya. Saat itu Lena belum sadar hubungan macam apa yang akan terjalin di antara mereka.

    Pertemuan kedua mereka terjadi di sebuah pesta rahasia. Dari sana mereka bertemu secara rahasia dari waktu ke waktu dan memupuk benih cinta di antara mereka hingga mekar menjadi sebuah bunga yang indah.

    Dengan waktu 'penyembuhan' Lena yang semakin dekat, pasangan ini memutuskan untuk lari ke 'alam liar'. Tetapi pelarian mereka tidak semudah rencana mereka. Di saat mereka siap untuk melarikan diri, pasukan Regulator memergoki mereka dan rencana pun berantakan.

    Pertama kali lihat Delirium mungkin sekitar Januari 2012. Waktu itu saya lihat covernya dan berpikir, "Wah, covernya keren," setelah itu balik baca sinopsisnya dan berpikir, "Sepertinya jalan ceritanya menjanjikan," dan buku ini pun masuk daftar "to read" saya.

    Baru pada Maret inilah saya membeli buku ini (setelah keuangan kacau pada Februari T_T *curcol) ketika pergi ke toko buku. Butuh 3 hari untuk menyelesaikannya. Setelah membalik lembaran terakhir novel ini, saya merasa, "Hah? Segini doang?"

    Jalan ceritanya terasa seperti Romeo dan Juliet dengan latar masa depan. Alurnya terasa datar dan karakternya tidak terlalu hidup. Satu hal yang membuat buku ini terasa datar, menurut saya, adalah faktor orang-orang di sekitar tokoh utama. Terlepas dari Hana, karakter-karakter lainnya terasa robotic. Memang sih, mereka sengaja dibuat seperti itu untuk menunjukkan hasil 'penyembuhan', tapi hal itu juga membuat atmosfirnya terasa membosankan.

    Secara keseluruhan novel ini cukup baik. Idenya bagus dan eksekusi ceritanya juga bagus. Apakah saya akan membeli buku ke-2 seri Delirium ini? Hmmm.... Kalau ada uang lebih aja kali ya..

    View all my reviews

  2. 2 comments :

    1. Sama, saya juga agak nyesek baca akhirnya...tapi ya karena di goodreads ada Pandemonium ya udah akhirnya saya download pdf nya (karena nggak ada duit buat beli) lol
      Salam kenal, saya newbie dlm menulis cerita ber-genre fantasi =)

    2. Biondy said...

      hai Shelly. salam kenal yah :)

      Shelly ini anak Kastil Fantasi bukan yah?

    Post a Comment