-
Review Novelet: The Apuila's Child - Ruwi Meita
Thursday, January 30, 2014
The Apuila's Child by Ruwi Meita
My rating: 2 of 5 stars
Judul: The Apuila's Child
Penulis: Ruwi Meita
Penerbit: de Teens
Halaman: 168 halaman
Terbitan: September 2013
The Apuila's Child bercerita tentang Kemuning, seorang gadis yang memiliki siladil, atau jari keenam. Dengan siladil-nya itu, Kemuning bisa menghasilkan kabut yang memiliki beragam kekuatan. Salah satunya adalah kekuatan yang dia gunakan untuk membunuh ayahnya.
Kemuning tinggal bersama Donahue Rubi, seorang wanita yang umurnya hampir 200 tahun dan juga merupakan anak Apuila, anak seorang malaikat jatuh. Di bawah bimbingan Donahue Rubi, Kemuning belajar cara mengendalikan kekuatannya.
Suatu hari Donahue Rubi pergi bersama Oren, salah satu anak yang mampu berkomunikasi lewat pikiran dengannya dan Kemuning, pergi mengunjungi Anuj Abimel, seorang tetua sakti yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-1000.
Di sana Oren menyaksikan Donahue Rubi mencelakai Anuj Abimel. Apakah ini adalah awal dari sebuah ramalan mengerikan? Kenapa Donahue Rubi yang selama ini dikenal begitu baik, malah mencelakakan Anuj Abimel? Kemuning dan Oren terpaksa harus pergi ke alam roh untuk menemukan jawabannya sambil berjuang melawan waktu.
Review
Yey, akhirnya. Saya baca juga juara 1-3 hasil lomba #fikfanDiva. Selamat untuk para pemenang dan terima kasih pada Diva Press yang telah menyelenggarakan lomba novelet fantasi ini.
Buku ini menjadi juara pertama lomba tersebut, dan saya bisa mengerti kenapa. Konsepnya menarik, cara penceritaannya enak, bahasanya bagus (tidak berbunga-bunga, tapi indah), serta mengangkat peristiwa meletusnya Krakatau di tahun 1800-an dan 2010 silam.
Saya suka ide tentang memperbaiki jiwa seseorang lewat pakaian yang ada di sini. Jadi, ceritanya Donahue Rubi ini punya usaha menjahit dan di sana dia bukan hanya membuat pakaian untuk seseorang, tapi juga menggunakan kekuatannya untuk membantu pemulihan jiwa orang itu lewat pakaiannya. Konsep yang menarik, yang sayangnya tidak digali lebih lanjut.
Saya juga suka dengan konsep malaikat jatuhnya yang tidak melibatkan romans antara si malaikat dengan salah satu tokoh cewek dalam cerita :v. Yah, walau ada juga sih malaikat yang membuang sayapnya, menikah dengan manusia, lalu anaknya jadi tokoh di novelet ini. Btw, tebakan saya Tuan Janzcoon di cerita ini adalah penggambaran dari Lucifer.
Sebenarnya sampai pertengahan cerita, saya masih cukup suka. Hanya saja, semakin ke belakang saya semaking bingung bacanya. Rasanya ada terlalu banyak hal yang disederhanakan. Mungkin karena faktor halaman. Yang pasti, buat saya, kesimpulan akhirnya terasa buru-buru dan tidak maksimal.
Btw, entah kenapa, pas baca adegan pertarungan terakhirnya, saya malah kepikiran adegan berkelahi dengan keluar cahaya-cahaya yang biasa ada di TV (yah, walau mereka berantemnya pakai kabut sih). Yang paling parah, pas ada adegan naga keluar, saya malah kepikiran naganya Indo**** :v.
Kesimpulan akhir? Novelet dengan ide dan penulisan yang baik. Hanya saja tidak diselesaikan secara maksimal.
View all my reviewsPosted by Biondy at 3:41:00 PM | Labels: de Teens , Membaca , Review , Review Buku |
0 comments :
Post a Comment