My rating: 4 of 5 stars
Judul: Bonus Track
Penulis: Osamu Koshigaya
Penerbit: Penerbit Haru
Halaman: 380 halaman
Terbitan: November 2014
"Terus, kalau disimpulkan, bagaimana kehidupanmu? Bagus?"
"Kehidupanku? Apa ya... kalau diringkas mungkin menjadi, 'Album debut sebuah punk band'."
"Apa maksudnya?"
"Selesai dengan cepat."
"Begitu ya," tawa Kusano berhasil lolos pada hitungan kedua.
"Tapi, di dalam album yang cepat selesai itu ada sebuah bonus track."
"Bonus track itu sekarang?"
"Iya. Kadang bonus track itu sendiri malah lebih baik dibandingkan keseluruhan album." (hal. 332)
Kusano Tetsuya, seorang pemuda yang bekerja di sebuah restoran hamburger besar. Suatu hari, dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya, dia menemukan mayat seorang pria korban tabrak lari. Kusano berusaha menolong pria itu, tapi nyawa pria itu tidak terselamatkan.
Tanpa Kusano duga, hantu pemuda itu malah muncul di apartemennya dan memperkenalkan diri sebagai Yokoi Ryota. Dimulailah hari-hari Kusano yang penuh warna dengan pekerjaannya dan usahanya membantu Ryota menemukan si pelaku tabrak lari.
Review
Melihat kover buku ini, saya sempat mengira kalau tokoh utama novel ini adalah seorang pria dan wanita. Tapi, pas baca blurb-nya, ternyata keduanya pria. Saya sampai sempat mengira kalau ada salah tulis di blurb-nya. Entah yah, potongan rambut sama model bajunya Ryota di kover membuat saya berpikir kalau dia itu cewek :)). Kusano juga agak kurang tepat penggambarannya sih. Di ceritanya dia kan terkesan agak biasa-biasa saja dan berkaca mata. Di kover malah terkesan seperti anak-anak gaul zaman sekarang yang bergaya ala Korea .-.
Ya, tapi saya tetep suka sama kovernya kok. Penuh warna dan enak dilihat.
Suka banget sama ceritanya. Inti ceritanya sih tentang 2 orang yang mengalami perubahan dalam hidupnya. Ryota, yang awalnya mengira hidupnya biasa-biasa saja, baru sadar kalau ada banyak orang yang peduli padanya setelah dia meninggal. Lalu Kusano yang awalnya tenggelam dalam kesibukan pekerjaannya, jadi belajar tentang pentingnya membagi tugas pada bawahannya (para pekerja sambilan). Dengan begitu, Kusano jadi punya waktu untuk dirinya sendiri.
Interaksi antara Ryota dan Kusano lucu banget. Mereka dua orang (secara teknis sih, seorang dan sehantu) yang baru bertemu, dan juga beda usia hampir 5 tahun, tapi bisa langsung cocok seolah sudah bersahabat lama. Tapi interaksi mereka bukan tipe yang mengarah pada bromance atau yang bisa membuat girang para pecinta MxM.
Poin tambahan buat buku ini ada di komedinya. Paling banyak sih datang dari Ryota dengan deadpan-nya. Semisal:
Entah sejak kapan aku jadi angkuh. Lihat saja, aku adalah penumpang gratis di kelas satu shinkansen ini. Sampai-sampai perasaan ingin menguasai pun muncul.
Aku melanjutkan kegembiraan ini setelah berganti naik jalur kereta lokal selanjutnya. Ketika aku turun dan berdiri di stasiun kampung halaman, entah kenapa aku merasa sudah mendapatkan kemenangan. Padahal aku belum meraih prestasi apa pun. Aku hanya ditabrak mobil. (hal. 161)
Kalau untuk kekurangan, hm... mungkin bagian depan novel ini terasa lambat. Soalnya di bagian awal ada beberapa adegan sama yang diceritakan dari dua sudut pandang, POV Kusano dan Ryota. Tapi dari pertengahan, sudut pandang keduanya sudah menyatu, sehingga satu kejadian tidak lagi diceritakan dua kali.
Buku yang sangat saya rekomendasikan untuk pecinta J-lit, atau yang mencari novel yang mengangkat tema hidup dan persahabatan dengan campuran komedi di dalamnya.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2014 New Authors Reading Challenge
View all my reviews
Kebenaran udah lama ga baca buku penerbit haru. Sepertinya cukup menarik, beli ah :)
Ternyata bukunya lumayan ya. Aku pikir karena covernya agak kurang eye-catching dimataku jadi aku ga tertarik..
Oiya, biondy ini anggota BBI bukan?
@Ron: ayo dibeli bukunya :3
@Mbak Oky: kebetulan belum jadi anggota BBI. Rencananya dalam waktu dekat mau gabung sih. akhirnya blog ini bakal jadi blg buku secara penuh :p
Masih belum kelar baca Girls in the Dark.
:"")
Tapi ini juga bolehlah buat dimasukkin ke daftar bacaan selanjutnya.