My rating: 5 of 5 stars
Judul: Unwind - Pemisahan Raga
Penulis: Neal Shusterman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 456 halaman
Terbitan: Agustus 2013
Connor, seorang remaja dengan masalah kontrol amarah. Orang tuanya setuju untuk memisahkan raganya karena sudah tidak tahan dengan sikapnya.
Risa, seorang gadis yatim piatu. Bertalenta di bidang musik dan seorang gadis yang penuh perhatian. Akan menjalani pemisahan raga untuk mengurangi beban biaya pemeliharaan negara.
Lev, seorang anak yang dibesarkan sebagai persembahan. Seumur hidupnya dia dipersiapkan untuk menjalani pemisahan raga. Orang tuanya meyakini ini sebagai sebuah kebajikan berdasarkan kepercayaan agama mereka.
Suatu peristiwa mempertemukan mereka bertiga. Suatu keadaan memaksa mereka untuk bersama-sama melarikan diri dari dunia. Dunia yang menginginkan setiap bagian tubuh mereka.
Taruhan mereka adalah: bertahan hidup hingga usia 18, atau menjalani pemisahan raga.
Review
Sangat sangat menikmati novel ini. Suka dengan pembahasan topiknya yang diangkat dari sudut pandang berbagai tokoh. Apalagi setiap tokoh memiliki latar belakang dan nilai berbeda yang membuat eksplorasinya lebih kaya.
Setiap tokohnya memiliki karakteristik tersendiri yang kuat. Setiap tokohnya mampu membuat saya suka, sekaligus terkadang kesal dengan mereka (atau keputusan yang mereka ambil), tapi justru itu yang membuat ceritanya menarik.
Connor yang pemberontak, Risa yang sebenarnya bukan materi anak unwind, serta Lev yang seumur hidup didoktrin untuk menjalani pemisahan raga.
Satu hal lain yang saya suka dari novel ini adalah: tidak ada insta-love. Biasanya di novel YA seperti ini, Connor dan Risa akan langsung dibuat jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi tidak di sini. Memang sih, ada hubungan asmara di antara mereka, tapi berjalan dengan pelan dan terasa nyata.
Topik pemisahan raga yang Neal Shusterman angkat di sini juga unik. Sebenarnya "pemisahan raga" bukan sesuatu yang di awang-awang. Sekarang pun sudah mungkin terjadi. Donor ginjal misalnya? Tapi kemudian topik ini didorong lebih jauh lagi. Bagaimana kalau setiap organ tubuh sudah bisa didonorkan? Bagaimana kalau para orang tua bisa mendaftarkan anaknya untuk dipisah-pisah secara suka rela?
Si penulis sendiri sebenarnya sudah mengajukan "pemecahan" dari masalah pemisahan raga ini.
Tentu saja, jika lebih banyak orang yang mendonorkan organ, pemisahan raga takkan pernah terjadi... tapi orang lebih senang menyimpan milik mereka, bahkan setelah mereka meninggal. (hal. 306)
Jadi menimbang-nimbang untuk menyumbangkan organ tubuh kalau sudah meninggal nanti. Serius.
Semoga buku keduanya juga akan diterjemahkan di sini. Ada beberapa pertanyaan di kepala saya, seperti: kenapa hanya anak di bawah umur 18 yang secara hukum bisa dipisahragakan? Bagaimana dengan para penjahat? Terdakwa hukuman mati? Sepertinya pertanyaan-pertanyaan ini ditelusuri di buku ke-2.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2014 Young Adult Reading Challenge
- 2014 New Authors Reading Challenge
View all my reviews
WAAAH BELI BUKU INI DIMANA????
@Anon: belinya pas terbit dulu. Dalam waktu dekat sepertinya akan terbit ulang, kok. Tunggu saja.