My rating: 3 of 5 stars
Judul: Singapore Begins
Penulis: Agata Barbara
Penerbit: Ice Cube Publisher
Halaman: 229 halaman
Terbitan: April 2015
“Tepparapol Goptanisagorn.”
“Hah?” ujar Kanna spontan tanpa dia sadari.
“Namaku. Tepparapol Goptanisagorn,” sang cowok mengulangi, kali ini dengan sedikit lebih lambat.
Kanna mengerjap. Tep… teppa… Gopta… “Apa?”
Kanna tahu dia bukan anak kesayangan Mama-Papa, tapi dibuang ke Singapura tidak pernah ada dalam rencana hidupnya. Namun apa boleh buat, hasil tes kepribadiannya yang minus membuat keputusan orangtuanya tak dapat diganggu gugat. Dan di sinilah Kanna akan tinggal sekarang, di sebuah rumah kos bersama empat orang lainnya dari empat negara berbeda pula. Baru saja menginjakkan kaki di sana, Kanna sudah disambut oleh ibu kos superheboh. Dia juga harus berbagi kamar dengan gadis bule yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya. Oh, dan suara tangisan siapa itu dari lantai dua? Cuma setahun, sih, tapi bagaimana cara Kanna bertahan kalau menyebutkan nama salah satu housemate-nya saja sudah begitu sulit?
Review
Akhirnya saya berhasil mengejar ketertinggalan saya akan buku-buku YARN. Sempat ketinggalan sebulan, tapi berhasil kembali mengikuti karena menang GA di blognya Mbak Astrid. Hadiahnya novel ini dan All I (N)ever Wanted.
Singapore Begins ini termasuk salah satu novel yang bikin penasaran sejak lihat kover dan blurb-nya. Kayaknya seru dan lucu ceritanya. Apalagi saya suka cerita yang mempertemukan berbagai kebudayaan di dalamnya.
Untuk ceritanya, blurb novel ini sudah cukup menerangkan isinya. Jadi, kalau kamu sudah sejauh ini dan masih belum tahu novel ini tentang apa, mungkin bisa balik lagi ke atas.
Kanna sebenarnya termasuk tokoh yang agak susah nyambung ke saya. Dia diceritakan sebagai seorang gadis yang dingin dan kadang tidak peduli dengan orang lain. Ini memang salah satu poin ceritanya, tapi juga membuat saya butuh waktu lama untuk terhubung dengannya.
Untuk para tokoh pendukungnya, mereka lucu dan sangat berwarna. Masing-masing memiliki kepribadian yang cukup kuat untuk membuat mereka tampak, tapi tidak sampai menutupi Kanna.
Ceritanya cukup oke buatku. Awalnya kukira culture shock, Singapura, dan masalah Kanna "dibuang" yang akan menjadi fokus utama cerita, tapi tampaknya Singapore Begins ini lebih fokus ke masalah cyber bullying, persahabatan, dan cinta.
Secara keseluruhan, saya suka dengan ceritanya. Ceritanya tergolong lebih ringan ketimbang novel-novel YARN yang sudah kubaca. Kehidupan Kanna dan teman-teman sekosnya seru, lucu, dan juga hangat.
Orang yang sulit untuk memercayai siapa pun.... Akan memercayai sahabat-sahabatnya seumur hidup. -Kanna
Buku ini untuk tantangan baca:
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
- 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge
View all my reviews
0 comments :
Post a Comment