-
Review Novel: Misteri Gelas Kembar - S. Mara Gd
Monday, November 28, 2016
Misteri Gelas Kembar by S. Mara Gd
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Misteri Gelas Kembar
Penulis: S. Mara Gd
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 223 halaman
Terbitan: 1985
Gozali tepekur memandangi perempuan yang terbaring di atas meja otopsi. Tujuh hari yang lalu ia masih berbicara dengannya -seorang perempuan yang tampaknya cerdik dan sehat- sekarang terbaring kaku dengan bekas cekikan di lehernya.
Kurang dari tiga minggu yang lalu, calon suami perempuan ini juga meninggal tanpa sebab-sebab yang jelas. Sekarang perempuan ini! Apakah kedua kemuitan ini hanya suatu kebetulan? -Atau ada kaitannya?
Di lemari perempuan yang mati ini ditemukan banyak perhiasan yang nilainya jauh di luar jangkauan penghasilannya sebagai penjahit. Lalu dari mana sumber uangnya? Pemerasan mungkin merupakan dugaan yang masuk akal -tetapi siapa yang diperasnya dan mengapa?
Kapten Polisi Kosasih dan Gozali harus memutar otak. Ternyata bukan hanya satu orang saja yang mempunyai rahasia hitam dalam hidupnya. Jadi, siapa yang membunuhnya?
Di kamar di mana perempuan itu ditemukan, tidak ada petunjuk apa-apa yang istimewa. Semuanya hanyalah benda-benda biasa yang tidak berarti. Barulah setelah Gozali mendengar keluhan seorang ibu rumah tangga, maka kedua gelas kembar yang ditemukan dalam kamar tersebut menjadi petunjuk yang paling berharga.
"Misteri Gelas Kembar" bercerita tentang penyelidikan Kapten Polisi Kosasih dan sahabatnya, Gozali, atas kematian seorang wanita yang pernah Gozali temui seminggu sebelumnya. Penyelidikan membawa kematian wanita ini pada satu kasus yang berbeda, kematian pacar wanita itu yang adalah adik dari salah seorang kenalan Gozali.
Review
Imo, ini novel dari seri Kosasih-Gozali yang paling terasa datar buatku. Kalau di sebelum-sebelumnya, saya masih bisa terhibur dengan latar belakang kasusnya, kali ini rasanya datar banget. Biasa aja gitu.
Posted by Biondy at 9:20:00 AM | 0 comments |
-
Review Novel: Typo - Christian Simamora
Friday, November 25, 2016
Typo by Christian Simamora
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Typo
Penulis: Christian Simamora
Penerbit: Penerbit Twigora
Halaman: 476 halaman
Terbitan: Juli 2016
Di usianya yang keempat belas tahun, Maisie Varma dijodohkan dengan Josh Mallick oleh kedua ayah mereka. Meskipun sama-sama tak suka dengan keputusan sepihak itu, Mai dan Josh memilih untuk belajar beradaptasi dengan satu sama lain ketimbang membangun nyali untuk menentangnya.
Tapi kemudian, di malam pergantian tahun, Oma Josh yang baru mendengar tentang perjodohan itu langsung protes keras. Bukan itu saja, beliau memaksa para ayah untuk membatalkan pertunangan malam itu juga. Semuanya pun kembali seperti semula—kecuali bagi Mai. Dia sungguh-sungguh tak menyangka, status tunangan Josh selama beberapa hari membuatnya jatuh cinta untuk kali pertama.
Review
Word of the day: 'Accismus' = Malu-malu tapi mau.
"Typo" bercerita tentang Maisie Varma dan Josh Mallick, sepasang muda-mudi yang dulunya pernah ditunangankan oleh orang tua mereka, tapi atas ketidaksetujuan nenek Josh, pertunangan itu batal. Bertahun-tahun setelahnya, mereka berdua kembali dekat karena harus mengerjakan proyek hotel cokelat milik orang tua mereka. Pertemuan ini membawa kembali perasaan yang sempat ada di antara mereka, tapi Maisie dan Josh percaya kalau perasaan itu bukanlah cinta. Mereka yakin kalau perasaan mereka hanyalah typo semata.
Novel ketiga dari Christian Simamora yang saya baca dan adalah novel terpanasnya. Edan, rasanya buku ini bisa dimasukkan ke genre erotika, deh. Jadi, kamu yang masih di bawah umur, tunggu beberapa tahun lagilah baru baca.
Posted by Biondy at 9:06:00 AM | Labels: Christian Simamora , Membaca , Novel , Penerbit Twigora , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Novel: The Silence of the Lambs - Thomas Harris
Wednesday, November 23, 2016
The Silence of the Lambs by Thomas Harris
My rating: 4 of 5 stars
Judul: The Silence of the Lambs
Penulis: Thomas Harris
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 473 halaman
Terbitan: Oktober 1996
Seorang diri Starling menyusuri koridor remang-remang itu. Ia tidak menoleh ke sel-sel di kedua sisi. Suara langkahnya berkesan keras baginya. Kecuali itu hanya ada suara mendengkur dari satu atau dua sel, serta tawa terkekeh-kekeh dari sel lain...
Dr. Lecter mengenakan seragam putih rumah sakit jiwa di selnya yang berwarna sama. Kecuali rambut, mata, dan mulutnya yang merah, segala sesuatu di sel itu berwarna putih. Wajahnya sudah begitu lama tidak terkena sinar matahari, sehingga seakan-akan menyatu dengan warna putih yang mengelilinginya; sepintas lalu timbul kesan wajahnya melayang di atas kerah bajunya. Lecter duduk di meja di balik jaring nilon yang menghalanginya dari terali. Ia sedang membuat sketsa pada kertas roti dengan memakai tangannya sebagai model. Sementara Starling menonton, Lecter membalikkan tangan dan, sambil meregangkan jari-jemari, menggambar sisi dalam lengannya. Dengan jari kelingking ia menggosok-gosok salah satu garis yang dibuatnya dengan arang.
Starling mendekati terali, dan Lecter menoleh.
“Selamat malam, Dr. Lecter.”
Ujung lidah Lecter yang merah muncul di antara kedua bibir yang tak kalah merahnya. Sejenak lidahnya menyentuh bibir atas, tepat di tengah, lalu menghilang kembali.
“Clarice.”
Starling mendengar suaranya yang parau, dan dalam hati ia bertanya, sudah berapa lama sejak pria itu terakhir angkat bicara. Keheningan seakan berdenyut-denyut.
Review
"The Silence of the Lambs" bercerita tentang Clarice Starling, seorang murid Academy, yang dikirim oleh Jack Crawford, Kepala Seksi Ilmu Perilaku, untuk menemui Hannibal Lecter, seorang pembunuh berantai kanibal yang dikenal akan kemampuan psikologinya. Pertemuan yang tidak berjalan mulus justru berakhir dengan penawaran dari Lecter kepada pihak FBI. Clarice pun memulai tugasnya, dengan bantuan Lecter, untuk menangkap Buffalo Bill, seorang pembunuh berantai yang paling dicari saat itu.
Posted by Biondy at 12:29:00 PM | Labels: Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Thomas Harris | 1 comments |
-
[Vlog] Unboxing Paket Pilihbuku.com + Ngobrolin NaNoWriMo 2016
Monday, November 21, 2016
Hai, waktunya vlog lagi! Kali ini mau buka paket dari Pilihbuku.com, sekaligus ngobrol sedikit tentang NaNoWriMo 2016.
Jangan lupa untuk subscribe supaya tidak ketinggalan vlog-vlog baru tentang buku ke depannya.
Posted by Biondy at 4:05:00 PM | Labels: Book Talk , Vlog | 0 comments |
-
Apple Luncurkan Buku Foto Seharga USD 299
Friday, November 18, 2016
Salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple Inc., meluncurkan produk terbaru mereka pada 16 November yang lalu. Kali ini mereka tidak memperkenalkan laptop atau tablet teranyarnya, tapi sebuah buku.
Posted by Biondy at 11:43:00 AM | Labels: Book Talk , Buku | 1 comments |
-
Review Novel: The Ruined Map - Kobo Abe
Wednesday, November 16, 2016
The Ruined Map by Kōbō Abe
My rating: 2 of 5 stars
Judul: The Ruined Map
Penulis: Kobo Abe
Penerbit: Tuttle Publishing
Halaman: 299 halaman
Terbitan: 2006
Told in the form, and with the suspense of a mystery novel, The Ruined Map is a melodrama of the mind, its thriller-like excitement allied to a profound mythic quality that has placed Kobo Abe in the forefront of the world's avant-garde novelists.
The central character is a detective - a hunter - searching for a missing person in the vast desert of the modern city. The pursuit, violent and nightmarish, leads deeper and deeper into the underworld of Tokyo, through shady commercial enterprises to back-alley nude shows, gangs of outlaws "gypsy" cab drivers, hoodlums preying on junkies and homosexuals, businessmen whose business is corruption and death.
As the hunt quickens, the professional disciplines that bind the detective to the real world paradoxically demand that he "become" the man he seeks. He has no choice but to think, act, and feel as he imagines his quarry must.
Gradually, he finds his own identity, personality, and map of his once familiar world and self blurring with that of the lost man. In this novel, Abe brilliantly dramatizes the ambiguity and flux of individual identity in the rushing, directionless, packed crowds of contemporary life.
Review
"The Ruined Map" bercerita tentang seorang detektif yang disewa untuk mencari seorang pria yang menghilang. Istri pria itu ingin tahu kenapa suaminya tiba-tiba saja lenyap. Apakah dia sudah mati, atau hanya pergi meninggalkan sang istri? Dengan berbekal foto dan kotak korek api dari salah satu rumah kopi, si detektif tanpa nama memulai pencariannya.
Sebenarnya agak kurang tepat kalau mau menyebut "The Ruined Map" ini sebagai novel detektif. Ya, memang tokoh utamanya detektif dan misinya adalah mencari orang, tapi sebenarnya bukan itu tujuan utama novel ini. Novel ini justru lebih fokus pada bagaimana si detektif justru kehilangan dirinya sendiri dalam pencariannya.
Posted by Biondy at 9:41:00 AM | Labels: Kobo Abe , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Tuttle Publishing | 0 comments |
-
Review Novela: The Metamorphosis - Franz Kafka
Monday, November 14, 2016
The Metamorphosis by Franz Kafka
My rating: 4 of 5 stars
Judul: The Metamorphosis
Penulis: Franz Kafka
Penerbit: Project Gutenberg
Halaman: 51 halaman
Terbitan: Mei 2002
As Gregor Samsa awoke one morning from uneasy dreams he found himself transformed in his bed into a gigantic insect. He was laying on his hard, as it were armor-plated, back and when he lifted his head a little he could see his domelike brown belly divided into stiff arched segments on top of which the bed quilt could hardly keep in position and was about to slide off completely. His numerous legs, which were pitifully thin compared to the rest of his bulk, waved helplessly before his eyes."
With this startling, bizarre, yet surprisingly funny first opening, Kafka begins his masterpiece, The Metamorphosis. It is the story of a young man who, transformed overnight into a giant beetle-like insect, becomes an object of disgrace to his family, an outsider in his own home, a quintessentially alienated man. A harrowing -- though absurdly comic -- meditation on human feelings of inadequacy, guilt, and isolation, The Metamorphosis has taken its place as one of the most widely read and influential works of twentieth-century fiction. As W.H. Auden wrote, "Kafka is important to us because his predicament is the predicament of modern man."
Review
One morning, when Gregor Samsa woke from troubled dreams, he found himself transformed in his bed into a horrible vermin.
"The Metamorphosis" bercerita tentang Gregor Samsa, seorang pria yang bekerja sebagai pedagang keliling, pekerjaan yang sebenarnya tidak dia sukai, demi menghidupi keluarganya. Suatu hari dia bangun dan mendapati dirinya telah berubah menjadi hewan. 'Metamorfosa' ini membawa perubahan yang besar pada kehidupannnya, serta hidup keluarganya.
Posted by Biondy at 10:51:00 AM | Labels: Franz Kafka , Membaca , Novela , Project Gutenberg , Review , Review Buku | 3 comments |
-
Hell is the Absence of God by Ted Chiang
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Hell is the Absence of God
Penulis: Ted Chiang
Halaman: -
Penerbit: -
Terbitan: 2002
In a world much like our own, the existence of Heaven and Hell are objectively proven. Indeed, the souls in Hell can be seen, and angels occasionally come to Earth, typically causing a mixture of miraculous events and capricious disasters.
Review
Instead Neil became actively resentful of God. Sarah had been the greatest blessing of his life, and God had taken her away. Now he was expected to love Him for it? For Neil, it was like having a kidnapper demand love as ransom for his wife's return. Obedience he might have managed, but sincere, heartfelt love? That was a ransom he couldn't pay.
"Hell is the Absence of God" adalah novela yang ditulis oleh Ted Chiang yang dipublikasikan pada 2001 dan memenangkan penghargaan Hugo dan Nebula di tahun 2002.
"Hell is the Absence of God" bercerita tentang sebuah dunia tempat manusia tahu bahwa surga dan neraka itu ada, sesuatu yang tidak perlu diragukan lagi. Semua orang bisa melihat para malaikat turun ke bumi, membawa dampak yang bisa mematikan, dan melihat mereka terbang ke tempat lain.
Posted by Biondy at 10:32:00 AM | Labels: Membaca , Novela , Review , Ted Chiang | 0 comments |
-
[Blogtour + Giveaway] Beat of the Second Chance - Zachira Indah
Wednesday, November 9, 2016
Beat of The Second Chance by Zachira Indah
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Beat of the Second Chance
Penulis: Zachira Indah
Penerbit: Penerbit Grasindo
Halaman: 256 halaman
Terbitan: September 2016
Galang, mantan drummer Three Notes sebuah band terkenal terpaksa berhenti dari dunia musik karena kehilangan satu kakinya dalam kecelakaan. Dunianya kini adalah pertaruhan untuk survive dalam hidup dan pekerjaan yang tidak mengizinkannya, memiliki kesempatan karena statusnya kini adalah 'orang cacat'.
Di satu sisi, Nessa dokter muda yang di ambang kesuksesan karena mewarisi rumah sakit keluarga di Melbourne mulai ragu dengan keputusannya. Pertemuannya dengan Galang membangkitkan mimpi lama tentang menjadi drummer saat dirinya masih mengidolakan laki-laki itu.
Dulu, mereka tidak percaya lagi pada mimpi.
Dulu mereka menyerah dengan keadaan.
Tapi sebuah pertemuan memercikkan harapan keduanya untuk membalikkan keadaan.
Yang mereka butuhkan hanya kesempatan.
Sebuah kesempatan kedua.
Review
Nessa enggan untuk melanjutkan kuliahnya di Melbourne. Walau dia sudah dipaksa dan diancam oleh orang tuanya, Nessa tetap saja tidak mau pindah ke sana. Pertemuan tidak sengajanya dengan Galang, mantan drummer dari salah satu band kesukaannya, Three Notes, memberi Nessa sebuah kesempatan besar. Nessa akan meminta Galang untuk menjadi gurunya dan membantunya menggapai cita-cita lamanya, menjadi seorang drumer. Hal ini ditentang oleh ayahnya yang tahu kalau putrinya punya kebiasaan bosan setelah tiga bulan menekuni sesuatu, tapi kali ini Nessa memutuskan untuk serius menekuni drum.
Sebuah kecelakaan membuat nasib Galang berbalik 180 derajat. Dari seorang drummer di band indie yang mulai naik daun, menjadi seorang pengangguran tanpa rencana hidup yang jelas. Pertemuannya dengan Nessa menawarkan kesempatan untuk memperoleh uang dan menempuh rehabilitasi dengan cuma-cuma. Meski awalnya enggan, melihat kesungguhan (dan ancaman) gadis itu, Galang setuju untuk menjadi mentor Nessa.
"Kalau begitu buat apa kamu belajar memainkan drum?"
"[...]. Aku memutuskan belajar drum karena ingin jadi sepertimu, berharap kita bakal ketemu lagi saat aku sudah cukup mahir untuk membuatmu menyadari baha kamu berhasil mengubah hidupku."
"Fantastis. Sebuah niat yang fantastis. Seorang calon dokter ingin menjadi sepertiku. Sebaiknya kamu memeriksakan matamu karena seingatku tak ada orang yang ingin berakhir sepertiku." (hal. 62)Posted by Biondy at 11:27:00 AM | Labels: Blogtour , giveaway , Grasindo , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Zachira Indah | 20 comments |
-
Review Buku: Stuff Matters - Mark Miodownik
Monday, November 7, 2016
Stuff Matters: Exploring the Marvelous Materials That Shape Our Man-Made World by Mark Miodownik
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Stuff Matters
Penulis: Mark Miodownik
Penerbit: Houghton Mifflin Harcour
Halaman: 272 halaman
Terbitan: Mei 2014
Why is glass see-through? What makes elastic stretchy? Why does a paper clip bend? Why does any material look and behave the way it does? These are the sorts of questions that Mark Miodownik is constantly asking himself. A globally-renowned materials scientist, Miodownik has spent his life exploring objects as ordinary as an envelope and as unexpected as concrete cloth, uncovering the fascinating secrets that hold together our physical world.
In Stuff Matters, Miodownik entertainingly examines the materials he encounters in a typical morning, from the steel in his razor and the graphite in his pencil to the foam in his sneakers and the concrete in a nearby skyscraper. He offers a compendium of the most astounding histories and marvelous scientific breakthroughs in the material world, including:
The imprisoned alchemist who saved himself from execution by creating the first European porcelain.
The hidden gem of the Milky Way, a planet five times the size of Earth, made entirely of diamond.
Graphene, the thinnest, strongest, stiffest material in existence—only a single atom thick—that could be used to make entire buildings sensitive to touch.
From the teacup to the jet engine, the silicon chip to the paper clip, the plastic in our appliances to the elastic in our underpants, our lives are overflowing with materials. Full of enthralling tales of the miracles of engineering that permeate our lives, Stuff Matters will make you see stuff in a whole new way.
Review
"Stuff Matters" adalah sebuah buku sains populer yang membahas tentang berbagai material di sekitar kita. Mark Miodownik membawa pembacanya mengarungi sebuah dunia yang kadang terlewatkan begitu saja dalam hidup kita.
Kalau kita melihat ke sekeliling, pasti kita bisa menemukan begitu banyak material di sekitar kita. Misalkan kertas dari buku yang sedang kamu baca, kaca yang kita pakai untuk mematut diri, atau bahkan tempat kita tinggal. Semuanya adalah material yang sering luput dari pengamatan karena begitu lazimnya keberadaan mereka.
Posted by Biondy at 8:56:00 AM | Labels: Buku , Houghton Mifflin Harcour , Mark Miodownik , Membaca , non-fiksi , Review Buku | 1 comments |
-
Pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa ke-16 Adalah...
Friday, November 4, 2016
Pada 3 November 2016, malam puncak Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) yang ke-16 telah digelar. Bertempat di Atrium Plaza Senayan Jakarta, kedua pemenang kategori prosa dan puisi untuk tahun ini telah diumumkan.
Para pemenangnya adalah:
Posted by Biondy at 10:30:00 AM | Labels: Book Talk , Buku , Kusala Sastra Khatulistiwa , Membaca , Novel , Puisi | 1 comments |
-
Review Novel: Holy Mother - Akiyoshi Rikako
Wednesday, November 2, 2016
Holy Mother by Akiyoshi Rikako
My rating: 5 of 5 stars
Judul: Holy Mother
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerbit: Penerbit Haru
Halaman: 284 halaman
Terbitan: Oktober 2016
Terjadi pembunuhan mengerikan terhadap seorang anak laki-laki di kota tempat Honami tinggal. Korban bahkan diperkosa setelah dibunuh.
Berita itu membuat Honami mengkhawatirkan keselamatan putri satu-satunya yang dia miliki. Pihak kepolisian bahkan tidak bisa dia percayai.
Apa yang akan dia lakukan untuk melindungi putri tunggalnya itu?
Review
Twistnya edan :')
Seriously, gila. Saya kaget baca twistnya Gone Girl, tapi lebih kaget lagi sama buku ini. Rasanya bakal baca ulang supaya bisa lebih menikmati lagi ceritanya.
Honami sekarang berumur 46 tahun. Kaoru yang berumur 3 tahun ini lahir saat dia berumur 43 tahun. Wanita itu sama sekali tidak mengira dia bisa memeluk Kaoru di umurnya tersebut. (hal. 6)
Setelah menikah, Honami baru sadar bahwa dia mengidap sebuah penyakit yang menyulitkannya untuk hamil. Butuh sebuah perjuangan panjang yang menyakitkan sebelum dia akhirnya bisa memiliki seorang anak.
Saat terjadi sebuah kasus pembunuhan berantai di kota tempatnya tinggal, Honami merasa ketakutan. Dia tidak ingin sesuatu terjadi pada putrinya. Dengan kekuatannya sendiri, dia bersumpah untuk melindungi anaknya itu. Apa pun yang terjadi.
Posted by Biondy at 8:11:00 AM | Labels: Akiyoshi Rikako , Membaca , Novel , Penerbit Haru , Review , Review Buku | 7 comments |