-
Review Novel: Penakluk Dari Selatan - R. D. Villam
Thursday, February 28, 2013
Penakluk Dari Selatan by R.D. Villam
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Penakluk Dari Selatan
Penulis: R. D. Villam
Penerbit: Kastil Fantasi
Halaman: 200 halaman
Terbitan: 2012
Dari padang rumput luas jauh di selatan muncullah Bangsa Elniri. Tiga prajurit muda tumbuh menjadi pemimpin: Anthravai yang sulit ditebak dan tak terkalahkan, Vyndassi yang penuh pertimbangan, dan Thorsti yang kejam tak kenal ampun. Dipenuhi bara ambisi serta keyakinan pada para dewa, Anthravai menyeberangi lautan untuk menaklukkan dunia.
Jalan untuk menjadi Quazar, Pemimpin Agung yang berkuasa di seluruh benua telah terbuka. Namun seorang lelaki tua menjanjikan sesuatu yang berbeda pada orang lain melalui cairan emas pohon erentir. Menyertai Anthravai, ada pula wanita misterius yang memiliki tujuan tersembunyi. Pertarungan panjang di Dunia Estarath baru saja dimulai.
Review
Buku kedua dari dunia Estarath yang saya baca. Setelah di buku sebelumnya pengarang menceritakan tentang sebuah suku di Utara, kali ini kta pindah ke suku-suku di Selatan.
Kali ini kita berkenalan dengan Anthravai, seorang kepala suku dari Selatan yang berhasil menyatukan suku-suku di Selatan dan memulai ekspansinya ke Utara. Dalam proses penaklukan negeri-negeri di Utara, Anthravai menggunakan kekuatan dan kekerasan tanpa ampun. Prajurit dan para raja dibunuhnya dengan kejam untuk menaklukkan negeri incarannya.
Anthravai memiliki beberapa orang kandari, semacam panglima, dua di antaranya adalah Vyndassi dan Thorsti. Thorsti memiliki karakter yang sama dngan Anthravai. Sama-sama beringas dan penyuka kekuatan dalam menaklukkan lawan. Berbeda dengan kedua temannya, Vyndassi adalah seorang yang penuh pertimbangan dan sebisa mungkin tidak menumpahkan darah karena dia memegang prinsip apabila dia membunuh seseorang, mungkin saja anak orang itu kelak akan datang dan membalaskan dendam ayahnya.
Buku pertama ini relatif datar buat saya. Mungkin karena buku ini adalah pembuka sebuah trilogi dan sebuah cerita epic, jadi ceritanya lebih berupa rangkuman peristiwa dan pengenalan tokoh. Anthravai menyatukan suku-suku di Selatan, Anthravai menyiapkan serangan ke Utara, Anthravai mulai mengekspansi daerah kekuasaannya, Thorsti dan Vyndassi yang masing-masing kebagian memimpin 1 serangan dan memperlihatkan bagaimana perbedaan pola pikir memengaruhi cara penaklukan masing-masing.
Penulisan dalam cerita masih terasa mirip dengan Di Tepi Sungai Ordelahr. Klinis, tapi minim emosi. Typonya saya tidak ingat, tapi yang saya ingat masih ada penulisan tidak baku seperti "ijin" yang harusnya "izin". Bravo untuk penulis dan tim untuk penulisan yang bersih.
Untuk karakter, saya cukup suka dengan penokohan karakter-karakternya. Khususnya Anthravai dan Vyndassi. Anthravai yang penuh percaya diri nyaris pongah dengan twist di akhir dan Vyndassi yang menjadi tokoh utama yang berhasil menghidupi ekspektasi sifatnya yang pendamai. Sayang untuk Thorsti saya merasa penokohannya agak dangkal. Mungkin dia akan lebih digali di buku selanjutnya?
Sedikit tambahan untuk Vyndassi, dia beberapa kali bilang kalau dia tidak terlalu percaya pada dewa. Hanya saja di hal. 94 dia bilang kalau dia percaya bahwa Anthravai adalah pilihan dewa. Hm... Menurutku kurang konsisten dan malah bikin karakternya terasa aneh. Mungkin lebih baik kalau dia dibuat tetap waspada dan memiliki rasa curiga pada ambisi Anthravai.
Endingnya? Cliffhanger yang agak mendadak. Khususnya untuk ending Anthravai. Hmm... Mari kita lihat bagaimana kelanjutan kisah mereka.
Dua bintang untuk buku ini. Not bad, tapi terlalu datar untuk saya. Semoga buku-buku selanjutnya lebih menarik.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2013 Fantasy Reading Challenge
- 2013 TBR Pile Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:56:00 AM | Labels: 2013 TBR Pile Reading Challenge , Buku , Fantasy Reading Challenge , Membaca , Review , Review Buku |
0 comments :
Post a Comment