Rss Feed
  1. Panah Kematian (Estarath: Seri Quazar dan Ksatria, #3)Panah Kematian by R.D. Villam
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Panah Kematian (Estarath: Seri Quazar dan Ksatria #3)
    Penulis: R. D. Villam
    Penerbit: Kastil Fantasi
    Halaman: 295 halaman
    Terbit: November 2012

    Bangsa Elniri telah berkuasa di hampir seluruh dunia Estarath, dan Anthravai mengangkat dirinya sebagai Quazar, Sang Pemimpin Agung.

    Para ksatria Gunung Hohn tidak tinggal diam. Mereka menyusun rencana untuk membunuhnya. Berhasilkah mereka? Pengorbanan apa yang harus dibuat Fabien untuk mewujudkan keinginan para ksatria?

    Sang Penyihir justru punya rencana lain. Pertarungan memasuki babak baru ketika kaum penyihir akhirnya menunjukkan wajah, dan sesama saudara harus saling membunuh. Keturunan dewa juga bersiap kembali ke utara, dengan membawa dendam baru.

    Review

    Mengandung spoiler! Berhubung ini buku pamungkas serial ini, lebih baik jangan baca review ini kalau gak mau terkena spoiler.

    Yey, akhirnya saya selesai juga baca serial Estarath: Seri Quazar dan Ksatria. Lumayan cepat juga. Saya selesai baca buku 1 pada 27 Februari. Selesai buku 3 pada 23 Maret. Tidak sampai sebulan.

    Buku ke-3 dan terakhir dari serial ini menurutku penutup yang baik untuk seri Estarath yang ini. Saya masih suka pada Fabien. Dia masih menunjukkan kualitas sebagai tokoh utama yang likeable. Saya juga suka melihat perjalanannya dari seorang pemuda desa biasa hingga menjadi ksatria dan seorang pemain penting dalam sejarah dunia Estarath.

    Hanya saya merasa cara Fabien membunuh Anthravai terlalu mudah. Panah kematian yang dia peroleh dan cara dia membunuh Anthravai, semuanya terasa terlalu dipermudah. Sebenarnya saya berharap bakal ada pertarungan yang lebih epik atau bagaimana. Rasanya seluruh rangkaian peristiwanya terlalu sederhana.

    Lanjut ke tokoh berikutnya. Saya juga masih suka dengan Vyndassi. Masih tetap cerdas dan penuh perhitungan. Cuma si Vyndassi ini umurnya berapa sih? Rentang waktu peristiwa dari buku 1 (10 PE) sampai dia jadi quazar yang baru (5 NE) kan 15 tahun. Kalau di awal buku 1 dia 16, di akhir buku 3 dia 31. Terus ceritanya dia melihat masa depan dengan mengrobankan setengah usianya sebanyak 2 kali. Kalau dia bisa hidup sampai 32, berarti usia seharusnya adalah 32x2x2=128 tahun. Apakah orang-orang Elniri memang berumur panjang yah? Hmm...

    Thorsti di sini jadi lebih tergali. Beda dengan di buku 1 atau 2, saya bisa merasakan kalau tokohnya lebih dalam dan bukan hanya sekedar "penggembira" cerita. Sayang perannya hanya sebatas di sini saja. Setidaknya dia sudah lebih tereksplor.

    Kali ini ada beberapa typo yang sempat tertangkap mata saya. Antara lain:
    - kata 'meratus' di hal. 35
    - kata 'langkap' di hal. 190 (harusnya 'langkah')
    - kata 'untuk' yang terketik 2 kali di hal. 231
    - kata 'dengan' yang terketik 2 kali di hal. 232

    Selain itu juga ada tambahan tidak adanya gambar di awal bab pada hal. 176.

    Secara keseluruhan saya cukup suka dengan ceritanya. Saya juga suka akhir alur cerita untuk si quazar, bawahannya, dan para ksatria. Cuma saya merasa akhir ceritanya itu sangat memaksa orang untuk membeli seri selanjutnya. Soalnya masih tersimpan rahasia pada si wanita yang datang di Utara dan anak yang dia kandung. Tapi, saya tetap menunggu kelanjutan serialnya kok :D

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Fantasy Reading Challenge

    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment