Rss Feed
  1. The Handmaid's TaleThe Handmaid's Tale by Margaret Atwood
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: The Handmaid's Tale
    Penulis: Margaret Atwood
    Penerbit: Vintage
    Halaman: 324 halaman
    Terbitan: 1996

    Blurb + Sinopsis

    In this multi-award-winning, bestselling novel, Margaret Atwood has created a stunning Orwellian vision of the near future. This is the story of Offred, one of the unfortunate 'Handmaids' under the new social order who have only one purpose: to breed.

    In Gilead, where women are prohibited from holding jobs, reading, and forming friendships, Offred's persistent memories of life in the 'time before' and her will to survive are acts of rebellion. Provocative, startling, prophetic, and with Margaret Atwood's devastating irony, wit, and acute perceptive powers in full force, The Handmaid's Tale is at once a mordant satire and a dire warning.

    Review

    Entah bagaimana saya bakal menulis ulasan tentang buku ini. Ada begitu banyak hal yang bisa dibahas di sini. Rasanya jumlah karakter di Goodreads tidak akan cukup. Jadi, mungkin saya tulis pandangan secara keseluruhan tentang buku ini saja kali yah.

    Awalnya saya merasa dunia yang Offred tempati ini membingungkan. Dia tinggal di sebuah dunia tempat wanita tidak bisa memiliki pekerjaan, tidak memiliki hak, dicuci otaknya (dengan alasan agama dan humanisme) supaya dapat "diberdayakan" untuk "berkembang biak", dan hamil adalah tujuan utama seorang wanita.

    Pertanyaan terbesar saya adalah: kenapa? Offred tidak tinggal di sebuah masa yang kuno. Dunianya relatif modern. Ada telepon, televisi, hingga senapan mesin. Selain itu, di awal cerita, ada juga turis dari Jepang yang bertanya, lewat penerjemah, apakah hidup Offred bahagia? Saya betul-betul heran dengan tempat Offred tinggal.

    Tapi perlahan-lahan Offred menunjukkan pada pembaca; apa yang sebenarnya sedang terjadi. Kenapa para wanita yang dulunya hidup bebas, terampas hak-haknya. Dua alasan yang membuat saya bisa lebih menerima dan memahami dunia tempat Offred tinggal. Alasannya: karena terjadinya pemberontakan yang mengambil alih pemerintahan di Gilead, negara tempat Offred tinggal. Selain itu, tingkat polusi yang tinggi juga mengakibatkan menurunnya angka kelahiran. Bayi yang lahir biasanya mati atau cacat. Hal ini membuat para wanita hidup dalam kondisi seperti Offred. Dengan harapan bayi-bayi yang sehat dan sempurna dapat bertambah angkanya.

    Saya suka bagaimana Offred, lewat cerita dan kenangannya yang terkesan "remeh", mampu menunjukkan distopia yang dia alami.

    Saya juga suka hubungan Offred dengan Commander dan Nick, si chauffeur. Ada unsur "romantis" yang kuat (tidak sepenuhya bisa dibilang romantis juga sih) yang menambah warna cerita.

    Yang kurang saya suka itu mungkin akhirnya. Kenapa harus dibuat seperti itu. Kenapa harus gantung kayak gitu? Saya kan mau tahu nasib Offred selanjutnya T_T

    Secara keseluruhan, novel dengan cerita yang baik. Dunia yang Margaret Atwood tampilkan membuat saya penasaran, bertanya, dan berpikir. Cara berceritanya juga enak dan membuat saya membalik halaman novel ini dengan cepat karena penasaran. Hanya saja akhirnya agak kurang pas di hati, tapi tidak sepenuhnya mengecewakan. Saya hanya berharap untuk tahu lebih banyak lagi tentang Gilead.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment