-
2015 Book Recap - Part 1
Thursday, December 31, 2015
Hai, semuanya. Akhirnya kita sampai juga di ujung tahun 2015 ini. Sepanjang tahun ini, di luar dugaan, saya bisa lebih aktif menulis untuk blog ini. Ada banyak buku yang saya baca tahun ini. Ada yang berkesan dan ada juga yang "berkesan". Dan... ini dia. Rekap buku saya sepanjang 2015 ini.
Posted by Biondy at 8:17:00 PM | Labels: 2015 Book Recap , Buku , Membaca | 2 comments |
-
Review Novel: Isinga: Roman Papua - Dorothea Rosa Herliany
Wednesday, December 30, 2015
Isinga: Roman Papua by Dorothea Rosa Herliany
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Isinga: Roman Papua
Penulis: Dorothea Rosa Herliany
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 218 halaman
Terbitan: Januari 2015
Selang beberapa hari, Malom datang. Ia minta Irewa pulang. Mama Kame dan Bapa Labobar tak bisa mencegah. Malom adalah suami yang sah. Orangtua Malom sudah membeli Irewa dengan sejumlah babi-babi sebagai mas kawin. Selain itu, Irewa juga seorang yonime, juru damai dua pihak yang bermusuhan. Irewa harus mau untuk kembali ke Hobone. Kembali ke kehidupan sehari-harinya yang berat. Mau atau tidak, ia harus menjalaninya. Tak ada pilihan.
Kehamilan demi kehamilan, keguguran demi keguguran tidak mengurangi niat Malom untuk terus punya anak. Malom berpikir itu sudah menjadi tugasnya sebagai laki-laki. Tugas yang diminta masyarakat. Suami harus mengawini istri agar menghasilkan anak. Perempuan adalah makhluk yang mendatangkan kesuburan. Anak laki-laki berguna untuk menuntut pengakuan akan tanah dan simbol penerus keturunan. Makin banyak anak laki-laki, makin berharga dan bermartabat. Tanah luas dan keturunan banyak. Anak laki-laki juga berguna agar prajurit mati ada yang menggantikan. Anak perempuan bernilai ekonomi. Perempuan berguna untuk mendapatkan mas kawin dan harta adat (babi).
Review
"Isinga: Roman Papua" bercerita tentang Meage, seorang anak dari Aitubu, salah satu suku di Papua, serta Irewa, seorang gadis Aitubu yang merupakan calon istri Meage. Karena suatu peristiwa, Irewa akhirnya harus berpisah dengan Meage dan menikahi pria dari suku lain sebagai lambang perdamaian antar suku.
Sesuai judulnya, "Isinga" ini memang merupakan sebuah kisah roman. Bukan dalam artian bahwa ini adalah sebuah novel percintaan, tapi lebih ke arah "karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing" (menurut KBBI).
Posted by Biondy at 8:15:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , Dorothea Rosa Herliany , Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Jika Aku Milikmu - Bernard Batubara
Tuesday, December 29, 2015
Jika Aku Milikmu by Bernard Batubara
My rating: 1 of 5 stars
Judul: Jika Aku Milikmu
Penulis: Bernard Batubara
Penerbit: Gagas Media
Halaman: 265 halaman
Terbitan: September 2015
Bisakah cinta tumbuh tanpa keragu-raguan?
*
[Sarif]
Bila suatu ketika cinta datang dan menghampirimu,
mampukah kau menerima ketidaksempurnaan yang dibawa oleh cinta?
[Nur]
Berapa lama yang dibutuhkan untuk mengubah keragu-raguan menjadi cinta?
Mungkin tidak selama waktu yang diperlukan untuk memupuk luka.
[Mei]
Di dalam setiap alunan melodi rindu, ada satu nada yang berbeda.
Seperti perasaan ganjil tentang cinta yang tidak semestinya—yang saat ini kurasa.
**
Jika suatu hari nanti, tiba waktunya kau untuk mencintai,
bisakah kau memberikan cinta kepada seseorang yang tidak sempurna?
Review
Nggak bisa suka sama buku ini. Saya sudah mencoba, oke.
Posted by Biondy at 4:13:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Bernard Batubara , GagasMedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Novel: Memori - Windry Ramadhina
Thursday, December 24, 2015
Memori by Windry Ramadhina
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Memori
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagas Media
Halaman: 312 halaman
Terbitan: Mei 2012
Cinta itu egois, sayangku. Dia tak akan mau berbagi.
Dan seringnya, cinta bisa berubah jadi sesuatu yang jahat. Menyuruhmu berdusta, berkhianat, melepas hal terbaik dalam hidupmu. Kau tidak tahu sebesar apa taruhan yang sedang kau pasang atas nama cinta. Kau tidak tahu kebahagiaan siapa saja yang sedang berada di ujung tanduk saat ini.
Kau buta dan tuli karena cinta. Kau pikir kau bisa dibuatnya bahagia selamanya. Harusnya kau ingat, tak pernah ada yang abadi di dunia—cinta juga tidak. Sebelum kau berhasil mencegah, semua yang kau miliki terlepas dari genggaman.
Kau pun terpuruk sendiri, menangisi cinta yang akhirnya memutuskan pergi.
Review
Ternyata sampai akhir saya tidak bisa peduli pada tokoh-tokohnya.
"Memori" bercerita tentang Mahoni, seorang wanita yang bekerja sebagai arsitek di Virginia. Kematian ayahnya membuat Mahoni harus kembali pulang ke Indonesia. Awalnya dia hanya akan pergi selama beberapa hari, tapi suatu hal membuatnya harus tinggal lebih lama dari itu.
Saat sedang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan ritme hidupnya yang baru, Mahoni bertemu kembali dengan Simon, teman masa kuliah yang memiliki tempat khusus di hatinya. Pria itu mengajak Mahoni untuk bergabung dengan studio arsiteknya, MOSS.
Pertemuan mereka kali ini membawa Mahoni untuk menghadapi masa lalunya sekali lagi, bukan hanya dengan Simon, tapi juga dengan adik tiri yang dia benci dan ibunya yang membuatnya jengah.
Ini buku ketiga karya Windry Rmadhina yang saya baca. Sebelumnya saya sudah baca Interlude (review) serta "Metropolis" (review), dan buat saya, kedua novel itu lebih bagus dari "Memori" ini.
Masalah terbesar saya dengan novel ini adalah: saya tidak peduli dengan karakter-karakternya. Apakah saya peduli pada Mahoni, sang architect snob yang susah kompromi, hanya mau mendesain demi idealismneya, sulit menyesuaikan diri dengan klien (tidak heran kalau bukan dia yang dipromosikan di kantor Virginia-nya), dan sepertinya punya bagasi emosi yang berat banget, tapi semacam tidak dieksplorasi dengan dalam? Tidak.
Apa saya peduli dengan Sigi, sang adik tiri yang dibenci Mahoni, baru saja kehilangan kedua orang tuanya, tidak bisa melakukan pekerjaan rumah seperti membuat teh dengan benar, sepertinya depresi pasca meninggalnya kedua orang tuanya, tapi tiba-tiba saja sudah melalui seluruh tahapan kesedihannya, serta tidak dieksplorasi dengan dalam? Tidak.
Apa saya peduli pada Mae, sang ibu ratu drama yang hobi mengasihani diri sendiri, digambarkan secara satu dimensi, dan tidak dieksplorasi dengan dalam? Tidak.
Ini masih ada Sofia dan Simon sebenarnya, tapi jawaban saya sama: tidak. Saya tidak peduli pada mereka.
Hal yang menarik dari "Memori" ini adalah seluruh pembahasannya tentang dunia arsitektur. Mulai dari berbagai jenis desain, pembahasan singkat tentang pekerjaan lapangan dunia arsitektur, sejarah arsitek, serta berbagai tokoh dan bangunan terkenal dalam dunia arsitek. Walau jujur, saya merasa terpecah mengenai hal ini.
Seluruh pembahasan yang ada sangat deskriptif dan memberi pengetahuan baru. Tapi di sisi lain, juga memakan ruang yang sebenarnya bisa dipakai untuk pengembangan karakter dan plot, atau menambahkan emosi ke dalam cerita. Juga kadang ada penjelasan yang sifatnya tidak penting-penting amat, seperti:
"Itu ganti permen mint. Merokok tidak baik untukmu."
"Ya, oke. Tapi, Ricola?" Simon mencibir.
"Makan Ricola tidak akan membuatmu jadi gay, Simon," balasku.
Biar kujelaskan secara singkat. Ricola punya pabrik di Brunstatt, Prancis. Bangunan itu didesain oleh Jacques Herzog dan, menurut rumor yang sesungguhnya tidak bisa dipertanggungjawabkan, arsitek terkenal dari Swiss itu adalah gay. (hal. 281)
Di antara tumpukan trivia di novel ini, masalah orientasi seksual seorang arsitek terkenal adalah hal paling tidak penting yang saya baca.
Untuk ceritanya, sesuai arti dua bintang di Goodreads. It was ok. Drama domestiknya tidak terlalu terasa emosinya. Perkembangan hubungan antara Mahoni dengan Sigi juga terasa datar. Setelah peristiwa di stasiun, tidak ada lagi yang menarik di antara mereka. Perkembangan antara Simon dan Mahoni juga terasa biasa saja buat saya, tapi saya cukup suka dengan adu mulut di antara mereka.
Secara keseluruhan, membaca "Memori" ini membuat saya berpikir bahwa Windry Ramadhina adalah arsitek yang kompeten, tapi sebagai novelis, hal ini baru dibuktikan lewat novelnya yang lain.
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:45:00 PM | Labels: GagasMedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Windry Ramadhina | 2 comments |
-
Review Novel: Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa - Djokolelono
Wednesday, December 23, 2015
Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa by Djokolelono
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa
Penulis: Djokolelono
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman: 189 halaman
Terbitan: Oktober 2015
Ribuan tahun dari sekarang, Terra atau Bumi yang manusia tempati telah tiada akibat perang. Penduduk Terra berpencar mencari planet yang bisa mereka tinggali. Satu janji mereka, “Jangan tempati planet yang sudah berpenduduk. Jangan lagi berperang. Sudah cukup.”
Namun, manusia memang serakah. Satu koloni manusia membuat perserikatan besar yang bermaksud menguasai antariksa. Mereka menyerang satu planet kecil bernama Poa serta menculik seorang anak jenius dan adik perempuannya dari sana.
Kini, Veta, si bocah jenius, harus menciptakan alat perang maha dahsyat. Jika menolak, Stri, adiknya, akan dibinasakan. Sambil membuat alat itu, Veta dan Stri mencari cara untuk menyelamatkan diri.
Sementara itu, saudara-saudara mereka yang lain, Vied dan Raz ikut bertualang di antariksa mencari mereka. Tak disangka, keempat anak ini pun terlibat dalam intrik perang antarbintang paling dahsyat dalam peradaban.
Review
"Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa" adalah buku ke-2 dari serial "Penjelajah Antariksa". Setelah pertempuran di Planet Poa berakhir, Vied bersama kakeknya; adik perempuannya, Raz; serta Cette, si buronan Planet Poa; mengarungi antariksa. Tujuan mereka hanya satu: menyelamatkan Veta dan Stri, kedua adik Vied, yang dibawa pergi oleh pasukan Terra yang menyerang Poa.
Kalau di buku pertamanya saya bilang bahwa tokoh-tokohnya kurang berkepribadian, di buku ini hal tersebut sudah mulai diperbaiki. Para karakternya mulai keluar dari area hitam-putihnya.
Plot ceritanya juga semakin seru dengan usaha pemberontakan dalam tubuh Terra yang sedang disiapkan. Planet tempat Vied berada juga menarik, walau belum ada penjelasan yang lebih lengkap tentang planet tersebut.
Secara keseluruhan, ceritanya tambah bikin penasaran. Jadi pengin beli buku ketiga dan keempatnya.
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:20:00 PM | Labels: Djokolelono , Kepustakaan Populer Gramedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Kumcer: Benteng Kasih - Mira W.
Wednesday, December 16, 2015
Benteng Kasih by Mira W.
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Benteng Kasih
Penulis: Mira W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 351 halaman
Terbitan: Juni 2007
Apa yang harus Anda lakukan jika suatu hari, pengasuh setia anak Anda didiagnosis menderita penyakit TBC? Padahal anak Anda siang-malam diasuh olehnya dan dia telah bekerja bahkan sebelum anak itu lahir! Tegakah Anda memecatnya dan mengembalikannya ke tempat dari mana dia datang? Masalahnya menjadi lebih rumit ketika anak yang diasuhnya tidak mau dipisahkan sama sekali....
Pada bulan Maret 1975, cerpen Mira W. yang pertama dimuat di Majalah Femina. Kumpulan cerpen ini adalah rangkuman tiga puluh cerpen terbaiknya selama tiga puluh tahun menulis.
Review
"Benteng Kasih" adalah kumpulan cerita pendek oleh Mira W., penulis roman yang karyanya telah begitu banyak dan lama berlalu-lalang di Indonesia. Di buku ini, terdapat 30 cerpen yang dikumpulkan selama 30 tahun sang penulis berkarya.
Cerita-ceritanya sangat khas Mira W. Sang penulis banyak mengangkat tema-tema dalam hidup: tentang cinta, rumah tangga, kehidupan sosial, masalah masa lalu, hingga kesempatan kedua.
Saya sempat menyebut buku ini sebagai 'kumpulan ide novel bagi penulis', karena begitulah yang saya rasakan dari banyak cerpen di buku ini. Cerita-ceritanya punya karakter, drama, serta potensi pengembangan yang luas. Hal ini membuat cerpen-cerpen yang ada memberikan banyak ruang imajinasi bagi pembaca, tapi di sisi lain, juga membuat cerita-ceritanya kadang terasa belum selesai.
Beberapa cerita yang jadi favorit saya:
1. Benteng Kasih
Tentang seorang ibu yang pusing karena anaknya tidak bisa lepas dari pengasuhnya. Padahal sang pengasuh sedang menderita TBC dan harus dijauhkan agar sang anak tidak tertular.
2. Nilai Cinta
Tentang seorang istri yang tidak bisa lagi mencintai suami dan anak tirinya setelah anak kandungnya meninggal.
3. Setetes Darah Sekuntum Cinta
Tentang seorang dokter yang mengalami dilema: haruskah dia menyelamatkan sang pencuri yang membuat istrinya keguguran? Padahal ini mungkin kesempatan sang istri untuk hamil dan dia sangat menginginkan anak kandung dari istrinya.
4. Pengakuan
Tentang seorang pengasuh yang sangat mencintai anak majikannya yang dia jaga. Kedatangan seorang perempuan yang mungkin akan menjadi istri baru majikannya membuat dirinya merasa terancam.
5. Mekar Menjelang Malam
Tentang Dokter Prapti, seorang dokter, ibu, dan nenek, yang bertemu kembali dengan pria dari masa lalunya. Saat sang pria melamarnya, Dokter Prapti justru ditentang oleh anaknya sendiri yang mempertanyakan motif pria itu.
6. Pijar-Pijar Harapan
Tentang Wiwiek, seorang perempuan yang mengorbankan hidupnya untuk menjaga dan membesarkan adiknya. Saat seorang perempuan kembali berusaha masuk dalam kehidupan sang adik, Wiwiek mereasa bahwa dia tidak punya tempat lagi di rumah yang selama ini diami.
7. Lepra
Tentang Arista, seorang istri dan ibu yang didiagnosis menderita lepra, penyakit yang tidak lagi mematikan, tapi tetap membawa perubahan dalam hidupnya.
8. Bagai Kasih yang Tersisa
Saat remaja, orang yang begitu Menuk sukai direbut oleh adiknya sendiri. Hal ini membuat Menuk menikahi pria yang dicampakkan oleh sang adik. Puluhan tahun kemudian, pria yang Menuk sukai kembali masuk dalam hidupnya, tepat saat dia merasa jenuh dengan kehidupan rumah tangganya.
Secara keseluruhan, saya suka dengan kumpulan cerpen ini. Sayang tidak ada tanggal penulisan/terbit sebelumnya dalam cerita-ceritanya, sehingga sulit bagi saya untuk menebak kapan cerita ini ditulis dan oleh siapa. Oleh Mira W. pada awal karir kepenulisannya, ataukah saat yang bersangkutan sudah lebih berpengalaman.
View all my reviewsPosted by Biondy at 12:30:00 PM | Labels: Gramedia Pustaka Utama , Kumpulan Cerpen , Mira W. , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Kumcer: Utara dan Selatan - Andry Chang, dkk
Monday, December 14, 2015
Utara dan Selatan by Andry Chang
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Utara dan Selatan
Penulis: Andry Chang, Rickman Roedavan, Alexia Chen, Ambu Dian, Dya Ragil, Ahmad Sufiatur Rahman, Shin Elqi, Anggi Mardina Suwindar
Penerbit: Kalimaya Publisher
Halaman: 264 halaman
Terbitan: Oktober 2015
Di utara maupun selatan Everna
banyak kisah dan legenda menjadi sejarah.
Di utara, seorang gadis kecil berjuang melawan
udara dingin membekukan demi hidupnya.
Di selatan, seorang dermawan merelakan harta
demi membangun kembali negerinya.
Seorang musafir datang dari utara ke selatan,
membimbing empat saudara melewati bahaya.
Seorang pemuda datang dari selatan ke utara,
mengobarkan kesejatian semangat olahraga.
Hingga terangkailah sepuluh kisah abadi
dari Terra Everna, cerminan Bumi.
Review
"Utara dan Selatan" adalah kumpulan cerita pendek dari dunia fantasi Everna. 'Everna adalah sebuah dunia fantasi paralel yang dikembangkan oleh Andry Chang. Semula bernama Terra Eternia, dunia rekaan ini dibuat secara mendetil dan semirip mungkin dengan Planet Bumi.' (hal. ix). "Utara dan Selatan" mengambil tiga zaman pada dunia Everna, yakni: zaman sihir, zaman mesin, dan zaman modern.
Buku ini merupakan buku yang saya beli dari Andry Chang. Mumpung dapat ongkir gratis karena akan dikirimkan "Hikayat Tiga Zaman".
Kalau HTZ mengangkat cerita yang gelap dan berdarah, maka "Utara dan Selatan" ini mengambil pendekatan yang lebih bersahabat. Cerita-ceritanya lebih ke arah imut dan bersih dengan tema yang cocok untuk pembaca usia muda.
Beberapa cerita yang jadi kesukaan saya:
Posted by Biondy at 1:28:00 PM | Labels: Andry Chang , Everna Saga , Kalimaya Publisher , Kumpulan Cerpen , Membaca , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Kumpulan Cerpen: Hikayat Tiga Zaman by Andry Chang, dkk
Tuesday, December 8, 2015
Hikayat Tiga Zaman by Andry Chang
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Hikayat Tiga Zaman
Penulis: Andry Chang, Ashara, Wiendi Lauwinder, Heru Zainurma, Anjar Adityatsu, Ahmad Sufiatur Rahman, Kayzerotaku, Arieska Arief , Dini Afiandri
Penerbit: Kalimaya Publisher
Halaman: 246 halaman
Terbitan: Oktober 2015
SIHIR. MESIN. MODERN.
Tiga dari serentetan zaman di Terra Everna.
Setelah peradaban terbentuk, sebelum penjelajahan antariksa.
Meski perbedaan tiga zaman ini kentara, ada beberapa kesamaan.
Terjadi banyak pergolakan yang mengancam kelangsungan dunia.
Munculnya para pahlawan dalam rentetan sejarah dan legenda.
Juga kisah-kisah sejarah yang di dunia lain hanya dongeng belaka.
Tak terhitung keajaiban yang tercipta, darah yang tertumpah.
Berapa benak yang tercerahkan, berapa hati yang berubah.
Semua demi kelangsungan kehidupan di dunia.
Melalui tiga zaman di Terra Everna.
Review
"Hikayat Tiga Zaman" adalah kumpulan cerpen dari dunia fantasi Everna. 'Everna adalah sebuah dunia fantasi paralel yang dikembangkan oleh Andry Chang. Semula bernama Terra Eternia, dunia rekaan ini dibuat secara mendetil dan semirip mungkin dengan Planet Bumi.' (hal. x). HTZ sendiri mengambil tiga zaman pada dunia Everna, yakni: zaman sihir, zaman mesin, dan zaman modern.
Buku ini merupakan hadiah dari Andry Chang, sang penjaga hikayat Terra Everna, karena cerita saya terpilih sebagai cerita terfavorit lomba bulanan di grup Kastil Fantasi. Terima kasih banyak, yah :D.
Satu kesulitan dalam menyusun sebuah antologi adalah bagaimana menjaga agar setiap cerita bisa memiliki rasa yang sama, sekaligus unik satu sama lain sehingga tidak membosankan pembacanya. Hal ini saya rasa telah dilakukan dengan baik dalam antologi 'Hikayat Tiga Zaman' ini. Ada beragam tema cerita, mulai dari romans, petualangan, aksi, hingga anak-anak, tapi semuanya punya suatu rasa yang padu. Sedikit terasa gelap dan fokus pada aksi.
Saya akan memberi komentar singkat pada beberapa cerita yang menarik untuk saya.
Posted by Biondy at 4:39:00 PM | Labels: Andry Chang , Everna Saga , Kalimaya Publisher , Kumpulan Cerpen , Membaca , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Sparkle - Eve Shi
Friday, December 4, 2015
Sparkle by Eve Shi
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Sparkle
Penulis: Eve Shi
Penerbit: Noura Books
Halaman: 276 halaman
Terbitan: November 2014
Sparkle! Grup idola baru di dunia hiburan. Cantik. Sempurna. Suara indah. Tarian memikat. Dipuja. Disayangi. Idola yang dicintai para fans. Inilah impian para personilnya.
Namun, ada harga yang harus dibayar. Semua tindakan dinilai. Semua penampilan diperhatikan. Keriangan dan teror bersatu. Diberi banyak cinta, tetapi tak boleh balik mencintai. Karena sang idola tak bisa dimiliki siapa pun.
Sampai kapan mereka bertahan?
Review
"Sparkle" bercerita tentang 'Sparkle', grup idola baru yang terdiri dari 16 orang. Novel kali ini mengambil sudut pandang dua orang anggota grup tersebut: Rosalie, gadis yang mengejar impiannya sebagai penghibur lewat grup itu, tapi sama sekali tidak mendapat dukungan dari orang tuanya. Belum lagi adanya seorang stalker yang membahayakan dirinya. Ada juga Devyn, sahabat Rosalie, yang merasa kesal karena dirinya tidak sepopuler anggota yang lain. Dia bahkan satu-satunya anggota 'Sparkle' yang belum punya fanbase.
Cerita pada novel ini bergerak pada bagaimana perjuangan 'Sparkle' dipandang sebelah mata karena dianggap 'menjiplak' grup lain yang sudah ada, serta perjuangan pribadi para anggotanya.
Pas pertama buka plastik segelnya, saya cuma berencana untuk membaca sebentar novel ini. Soalnya ada novel lain lagi yang harus dibaca untuk keperluan review. Eh, ternyata ceritanya seru banget dan jadi keterusan.
Grup 'Sparkle' ini sepertinya mengambil JKT48 sebagai basisnya. Kelihatan dari jumlah anggotanya (walau JKT kayaknya lebih banyak deh pas awal, tapi repot kali yah kalau menulis karakter lebih dari ini), aturan anti-pacaran, sampai ke teater sendiri. Di dalam cerita juga sempat dibahas tentang grup idola lain yang sudah ada lebih dulu dan lebih matang dari 'Sparkle'. Oh, iya, di kover depan juga ada endorsement dari Diasta Priswarini, mantan anggota JKT48.
Saya suka banget dengan cara penulisnya mengolah cerita dan karakter-karakternya. Ceritanya terfokus dengan baik pada Rosalie dan Devyn, kemudian ada sentuhan manis pada kepribadian beberapa anggota lain, seperti Fiona, Bianca, atau Chanti. Penulisnya juga memberi bagian pada beberapa anggota lain dengan porsi yang pas, tidak terlalu banyak sehingga tidak membuat cerita terlalu ramai.
Yang agak kurang buatku mungkin di bagian stalker-nya si Rosalie. Rasanya kurang menggigit dan kurang mencekam aja. Bagian akhir ceritanya Rosalie juga terasa so-so buatku. Lalu masih ada beberapa bagian yang masih terasa menggantung. Mungkin penulisnya memang ada rencana untuk membuat serial 'Sparkle' ini.
Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya bikin penasaran dan penggambaran grup idolanya realistis banget. Kalau memang ada kelanjutannya, saya sih maunya si Fiona dan Bianca yang dibahas.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 8:45:00 AM | Labels: 2015 Young Adult Reading Challenge , Eve Shi , Membaca , Noura Books , Novel , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2015
Thursday, December 3, 2015
Kusala Sastra Khatulistiwa (yang dulu bernama Khatulistiwa Literary Award) adalah penghargaan di bidang sastra Indonesia yang digagas oeh Richard Oh dan Takeshi Ichiki.
"Sejak awal pendirian, Kusala Sastra Khatulistiwa dirancang sebagai sebuah anugerah sastra dari komunitas sastra untuk para penulis. Oleh karena itu, berbagai format penyeleksian dan penentuan dikembangkan agar Kusala Sastra Khatulistiwa tetap bertahan sebagai sebuah anugerah yang mencerminkan kehendak kebanyakan orang dalam komunitas sastra." (dari situs http://www.kusalasastrakhatulistiwa.com/tentang/)
Yup, sudah waktunya kita menyambut 5 besar KSK 2015. Ada dua kategori pada tahun ini. Kategori Prosa dan Kategori Puisi. Tahun ini, entah kenapa, sangat sulit mendapatkan informasi tentang nominasi penghargaan ini. Untungnya ada utas di Goodreads yang membahas ini.
Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa ke 15:
Posted by Biondy at 3:32:00 PM | Labels: Buku , Khatulistiwa Literary Award , Kumpulan Cerpen , Kusala Sastra Khatulistiwa , Membaca , Novel , Puisi | 0 comments |