A Life

Sebenarnya saya tidak sengaja tahu tentang AriReda lewat artikel "AriReda: "Di Indonesia Notabene Musik Nggak Bisa Bikin Hidup"" oleh "Rolling Stone Indonesia". Dari artikel itu, saya jadi teringat pada musikalisasi puisi "Hujan Bulan Juni" dan "Aku Ingin" Sapardi Djoko Damono yang saya dengar beberapa tahun yang lalu. Setelah mengecek beberapa video AriReda di Youtube, saya langsung merasa klop dan memesan album mereka lewat demajors.com, perusahaan rekaman yang menaungi album "AriReda: Menyanyikan Puisi".

Hasilnya? Saya puas banget.

Menyanyikan Puisi

"AriReda: Menyanyikan Puisi", sesuai judulnya, adalah album musikalisasi puisi dari duo AriReda yang digawangi oleh Reda Gaudiamo, sang vokalis satu; serta Ari Malibu, gitaris dan vokalis dua.


Album ini terdiri atas sembilan lagu. Semuanya berasal dari puisi yang ditulis oleh para penyair Indonesia. Ada nama penyair yang memang akrab bagi saya (Sapardi Djoko Damono dan Goenawan Mohamad), ada juga yang puisinya saya kenal sejak bangku sekolah ("Gadis Peminta-minta"), dan ada juga yang baru pertama kali saya tahu namanya (Mozasa dan Abdul Hadi WM).


Sederhana

Untuk saya, "Menyanyikan Puisi" adalah sebuah album yang sederhana. Hanya ada harmonisasi vokal antara Ari dan Reda, serta denting gitar yang mengiringi keduanya. Itu saja. Tidak ada suara drum, keyboard, atau alat musik lainnya. Hal ini membuat "Menyanyikan Puisi" cocok untuk didengarkan sebagai rileksasi, serta variasi dari musik-musik populer sekarang yang kadang rasanya (terlalu) ramai.



Sayangnya...

Sayangnya, di album ini ada beberapa lagu/puisi akrab, seperti "Aku Ingin" dan "Hujan Bulan Juni" yang tidak masuk di album. Mungkin karena sudah ditampilkan di album pertama mereka, "Becoming Dew", yang rilis pada 2007. Masalahnya adalah: saya tidak tahu di mana bisa mendapatkan album itu. Di iTunes tidak ada. Di situs demajors juga tidak. Mungkin saya harus coba mencarinya di lapak musik sekon.

1. Di Restoran (Sapardi Djoko Damono)
2. Gadis Peminta-minta (Toto Sudarto Bachtiar)
3. Dingin Tak Tercatat (Goenawan Mohamad)
4. Kupu-kupu (Mozasa)
5. Lanskap (Sapardi Djoko Damono)
6. Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi (Goenawan Mohamad)
7. Bunga-bunga di Halaman (Sapardi Djoko Damono)
8. Engkau Menunggu Kemarau (Abdul Hadi WM)
9. Tuhan, Kita Begitu Dekat (Abdul Hadi WM)