Rss Feed
  1. SurvivorSurvivor by Chuck Palahniuk
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Survivor
    Penulis: Chuck Palahniuk
    Penerbit: Vintage
    Halaman: 289 halaman
    Terbitan: Agustus 2000

    Some say that the apocalypse swiftly approacheth, but that simply ain't so according to Chuck Palahniuk. Oh no. It's already here, living in the head of the guy who just crossed the street in front of you, or maybe even closer than that. We saw these possibilities get played out in the author's bloodsporting-anarchist-yuppie shocker of a first novel, Fight Club. Now, in Survivor, his second and newest, the concern is more for the origin of the malaise. Starting at chapter 47 and screaming toward ground zero, Palahniuk hurls the reader back to the beginning in a breathless search for where it all went wrong. This time out, the author's protagonist is self-made, self-ruined mogul-messiah Tender Branson, the sole passenger of a jet moments away from slamming first into the Australian outback and then into oblivion. All that will be left, Branson assures us with a tone bordering on relief, is his life story, from its Amish-on-acid cult beginnings to its televangelist-huckster end. All of this courtesy of the plane's flight recorder.

    Review

    "Survivor" bercerita tentang Tender Branson, seorang penyintas dari Creedish Death Cult, sebuah kultus yang mengakhiri hidup mereka sendiri untuk mencapai 'deliverance', kepercayaan mereka untuk mencapai surga.

    Pertemuan Branson dengan Fertility Hollis membukakan sebuah dunia baru. Kemampuan Fertility untuk melihat bencana masa depan, serta popularitas yang Branson dapatkan sebagai si penyintas terakhir membawanya pada harta, ketenaran, serta jalan menuju kehancurannya sendiri.


    'Sinis' mungkin adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan buku ini. Chuck Palahniuk menghadirkan nuansa itu lewat sudut pandang Branson yang berubah dari seorang pria sederhana dengan kelebihan berat badan, menjadi seorang penceramah besar bertubuh sempurna bak model.

    According to the agent, the people out there looking for a leader, they want vibrant. They want massive. They want dynamic. Nobody wants a little skinny god. They want a thirty-inch drop between your chest and waist sizes. Bic pegs. Long legs. Cleft chin. Big calves. (hal. 136)


    Buku ini memang bicara tentang materialisme agama, tapi mungkin juga ada unsur sinisme pada media dan pemasaran, seperti yang ditunjukkan lewat buku "Book of Very Common Prayer", buku yang berisi doa-doa aneh (seperti doa untuk bebas dari macet, hingga doa ereksi tahan lama) yang diterbitkan atas nama Branson, tapi tidak pernah dia setujui.

    Walau begitu, tema utama dan pencapaian terbesar buku ini memang kisah hidup Tender Branson sendiri. Seorang pria yang dibesarkan sebagai "budak" dan memang menjadi budak hingga akhir hidupnya, bahkan pada saat dia telah bebas dari kelompok kepercayaannya.


    View all my reviews

  2. 2 comments :

    1. hmm, lumayan "menantang" sepertinya ya. unsur agama dan kepercayaannya cukup dominan...

    2. Biondy said...

      @Jeverson: iya, ceritanya memang cenderung ke arah agama dan kepercayaan :)

    Post a Comment