Rss Feed
  1. The Silence of the Lambs (Domba-domba Telah Membisu)The Silence of the Lambs by Thomas Harris
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: The Silence of the Lambs
    Penulis: Thomas Harris
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 473 halaman
    Terbitan: Oktober 1996

    Seorang diri Starling menyusuri koridor remang-remang itu. Ia tidak menoleh ke sel-sel di kedua sisi. Suara langkahnya berkesan keras baginya. Kecuali itu hanya ada suara mendengkur dari satu atau dua sel, serta tawa terkekeh-kekeh dari sel lain...

    Dr. Lecter mengenakan seragam putih rumah sakit jiwa di selnya yang berwarna sama. Kecuali rambut, mata, dan mulutnya yang merah, segala sesuatu di sel itu berwarna putih. Wajahnya sudah begitu lama tidak terkena sinar matahari, sehingga seakan-akan menyatu dengan warna putih yang mengelilinginya; sepintas lalu timbul kesan wajahnya melayang di atas kerah bajunya. Lecter duduk di meja di balik jaring nilon yang menghalanginya dari terali. Ia sedang membuat sketsa pada kertas roti dengan memakai tangannya sebagai model. Sementara Starling menonton, Lecter membalikkan tangan dan, sambil meregangkan jari-jemari, menggambar sisi dalam lengannya. Dengan jari kelingking ia menggosok-gosok salah satu garis yang dibuatnya dengan arang.

    Starling mendekati terali, dan Lecter menoleh.


    “Selamat malam, Dr. Lecter.”


    Ujung lidah Lecter yang merah muncul di antara kedua bibir yang tak kalah merahnya. Sejenak lidahnya menyentuh bibir atas, tepat di tengah, lalu menghilang kembali.


    “Clarice.”


    Starling mendengar suaranya yang parau, dan dalam hati ia bertanya, sudah berapa lama sejak pria itu terakhir angkat bicara. Keheningan seakan berdenyut-denyut.


    Review





    "The Silence of the Lambs" bercerita tentang Clarice Starling, seorang murid Academy, yang dikirim oleh Jack Crawford, Kepala Seksi Ilmu Perilaku, untuk menemui Hannibal Lecter, seorang pembunuh berantai kanibal yang dikenal akan kemampuan psikologinya. Pertemuan yang tidak berjalan mulus justru berakhir dengan penawaran dari Lecter kepada pihak FBI. Clarice pun memulai tugasnya, dengan bantuan Lecter, untuk menangkap Buffalo Bill, seorang pembunuh berantai yang paling dicari saat itu.


    I finally read this! Woohoo! Film "Silence of the Lambs" adalah salah satu film favorit saya. Akting Anthony Hopkins (pemeran Lecter) dan Jodie Foster (pemeran Starling) sangat memukau di situ. Ceritanya seru dan ternyata cukup dekat dengan novelnya.

    Ada beberapa perbedaan di antara kedua media ini tentunya. Sebagai contoh, Hannibal Lecter di buku ini digambarkan sebagai seorang polidaktil yang memiliki dua jari tengah. Suatu deskripsi yang tidak memberikan tambahan wawasan tentang karakter Lecter, tapi mungkin semacam permainan deskripsi saja. Lecter gives three middle fingers to you.

    Perbedaan lain antara novel dan film terletak pada karakter Lecter. Di film, ada sebuah perasaan bahwa dia memiliki ketertarikan kepada Clarice. Bukan ketertarikan yang sifatnya seksual. Hanya sebatas Lecter menganggap Clarice menarik. Di novel, ada rasa bahwa Lecter sebenarnya tidak terlalu peduli dengan Clarice. Satu-satunya yang Lecter inginkan adalah bermain-main dan menunjukkan superioritasnya.

    Dua hal yang saya lebih suka di film daripada novelnya: satu, hubungan antara Clarice dengan domba-domba yang jadi judul buku ini; dan dua, bagian akhir filmnya dengan Lecter yang mengatakan, "I do wish we could chat longer, but... I'm having an old friend for dinner. Bye."

    Secara keseluruhan, suka banget dengan buku ini. Filmnya keren, novelnya keren dan lebih kompleks. Sebenarnya pengin ada lebih banyak lagi novel tentang Lecter dan Clarice, tapi sayang pasangan ini hanya ada di novel ini dan Hannibal (cmiiw).




    View all my reviews

  2. 1 comments :

    1. Belum baca bukunya euy. Menarik ya, kalau buku ddiangkat ke film ternyata sutradaranya nge-twist alur atau sebagian ceritanya. Jadi pengen baca nih.

    Post a Comment