My rating: 2 of 5 stars
Judul: Badminton Addict
Penulis: Stephanie Zen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 272 halaman
Terbitan: Mei 2016
Hai, gue Claudia.
Lo pasti kenal kakak gue, Fraya. Dan pasti lebih kenal lagi dengan calon kakak ipar gue, Edgar Satria, peraih medali emas bulutangkis ganda putra Olimpiade London 2012.
Mereka pada mau liburan ke Singapura, dalam rangka menonton SEA Games sekaligus menengok gue. Mana gue tahu gara-gara kedatangan mereka itu gue jadi kenalan dengan Maximillian Gabriel, bad boy yang disebut-sebut sebagai penerus takhta ganda putra Edgar?
Mendingan juga gue jalan sama Kak Jonathan, engineer keren yang memang sudah lama pedekate ke gue.
Tapi yah… harus gue akui Kak Jonathan agak membosankan. Sementara Max, oh well… dia sudah berhasil membuat gue panas-dingin, bukan cuma di lapangan, tapi juga di luar lapangan…
Review
"Badminton Addict" adalah sekuel dari novel "Badminton Freak" yang Stephanie Zen tulis di 2010! Sebuah penantian panjang bagi penggemar "Badminton Freak" yang akhirnya dipenuhi oleh sang penulis.
Di "Badminton Addict", ceritanya kali ini tentang Claudia, adik Fraya-sang tokoh utama di "Badminton Freak". Pada saat menemani kakaknya menonton SEA Games di Singapura, Claudia berkenalan dengan Max, seorang pebulu tangkis muda Indonesia yang memiliki masa depan cerah di bidang ganda putra. Tidak Claudia sangka, perasaannya itu disambut oleh Max. Masalahnya: Max dikenal sebagai bad boy pelatnas yang punya serangkaian isu dalam hidupnya. Belum lagi, Fraya jelas-jelas menentang hubungan Claudia dengan cowok itu.
"Ckck... bad boy itu memang dilahirkan untuk bikin cewek lupa diri, ya?" (hal. 92)
Rasanya penggemar bulu tangkis bisa langsung menebak atlit mana yang dijadikan prototipe (setidaknya prototipe fisik) untuk tokoh Max ini. XD
Hmm... apa, ya? Kalau boleh jujur, menurutku ceritanya "Badminton Freak" masih lebih menarik daripada "Badminton Addict" ini. Sebenarnya keduanya masih sama-sama tentang seorang gadis muda yang 'nyantol' dengan seorang atlet bulu tangkis. Bedanya, di BF, masih ada konflik lain di luar masalah percintaan tokoh utamanya, sementara di BA ini, konfliknya murni pada hubungan Claudia-Max.
Saya bingung juga kenapa penulisnya tidak berusaha memasukkan sub-plot lain yang lebih greget. Masalah kuliah, persahabatan, atau apalah gitu. Paling ada sedikit soal hubungan Claudia dengan Jonathan, cowok yang lagi PDKT ke dia, tapi soal ini juga selesai dengan terlalu cepat.
Bulu tangkis menjadi 'penyelamat' novel ini buat saya. Setidaknya beberapa bagian yang membahas bulu tangkis, seperti bagian saat Ihsan berhasil mengejar dari 14-20 hingga berbalik memenangkan medali emas untuk tim Indonesia, menarik minat saya.
Secara keseluruhan, it was ok. Mungkin karena saya memang kurang suka cerita yang sepenuhnya fokus ke percintaan, makanya saya kurang cocok dengan novel ini. Kalau kamu suka novel percintaan atau novel yang ada unsur bulu tangkisnya, "Badminton Addict" ini patut dicoba.
Buku ini adalah salah satu dari 13.000 buku yang bisa kamu akses hanya dengan Rp 89.000. Cari tahu caranya di sini.
View all my reviews
0 comments :
Post a Comment