My rating: 3 of 5 stars
Judul: I Love You, My Friend
Penulis: Anis Zulhamdi Mukhtar
Penerbit: Penerbit Novela
Halaman: 42 halaman
Terbitan: Desember 2016
Sepuluh tahun Budi memendam cintanya pada Jihan. Meski udah bersahabat sejak kecil dan sering bareng, Budi nggak pernah punya kesempatan menyatakan perasaan. Jihan selalu dikelilingi cowok-cowok kece yang tentu saja bukan Budi.
Meski begitu, Budi nggak goyah dengan perasaannya. Meski berkali-kali kecewa, ia terus bertahan. Budi memutuskan untuk terus menjadi sahabat dan selalu berada di sisi Jihan. Ia nggak akan bosan mendengar curhatan yang tak habis-habis sambil menanti kesempatan yang tepat untuk bisa menyatakan cinta. Akankah kesempatan yang diharap itu benar-benar datang kepadanya?
Review
Sejak SD, Budi telah menyukai Jinan, tapi hubungan mereka bertahan hanya pada status "teman". Budi tidak pernah menyatakan cintanya karena sering merasa tidak PD dengan cowok-cowok lain yang selalu mendekati Jinan. Saat mereka berkuliah, Budi kembali menyaksikan Jinan yang disakiti oleh pacarnya. Kali ini, Budi memutuskan untuk memberi tahu Jinan tentang perasaannya.
Cintaku adalah mengagumi, melindungi, menemani, mendengarkan, dan mendamaikan. Cintaku adalah persahabatan, ikatan yang dijalin dari air mata, tawa, marah, kecewa, dan rupa-rupa emosi lainnya.
Buku pertama dari seri "Friendzone Snackbook" yang kubaca. Sesuai tema serinya, cerita di novela ini memang tentang friendzone. Ceritanya pendek dengan bahasa yang sederhana, jadi gampang dibaca. Novelanya bisa diselesaikan dalam sekali duduk. Cocoklah sebagai camilan.
Yang saya suka dari I Love You, My Friend adalah bagian akhirnya, karena menawarkan sesuatu yang lebih dari sebuah friendzone. Tidak hanya sekadar mengeluh karena hanya dianggap teman, tapi ada sesuatu yang lebih berharga.
Yang saya kurang suka: mungkin bagian awalnya yang repetitif dalam memberikan informasi. Misalnya tentang status pertemanan Budi dengan Jinan, sejak kapan mereka berteman, atau rasa suka Budi kepada gadis itu.
Secara keseluruhan, bacaan ringan yang menghibur. Bolehlah dicoba. Apalagi harganya murah banget.
Let's meet on social media:
Instagram | Twitter | Youtube
View all my reviews
Belum pernah mencoba novela. Kalo nggak salah lebih tipis dibanding novel. Yang saya takutkan ceritanya serba dipadatkan. Dan bakal kecewa. Mungkin memang harus mencoba untuk menjawab itu.
@adin dilla: kalau novela memang lebih dipadatkan ceritanya dibandingkan novel. Dicoba saja. Harganya juga murah. Cuma 5 ribuan.