Rss Feed
  1. Membangun Koleksi

    Dalam membangun sebuah koleksi perpustakaan, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, antara lain:
    1. Seleksi: memilih buku-buku apa saja yang layak masuk ke dalam perpustakaan.
    2. Akuisisi: melakukan order (atau order ulang), merequest, menukar, atau membatalkan buku hasil seleksi.
    3. Pembayaran: Membayar buku yang dipesan. Ada 2 cara, yang pertama membayar setelah buku yang dipesan datang, yang kedua dengan memberikan sejumlah uang terlebih dahulu kepada pihak toko buku/penerbit dan uang akan dipotong setiap kali buku dikirimkan kepada pihak perpustakaan.
    4. Inventory: Buku-buku yang datang didata, lalu kemudian diatur.
    5. Preservasi: Buku-buku yang ada harus dijaga (lihat di bawah untuk keterangan lebih lanjut).
    6. Weeding (Merumput): Bukan. Bukan bukunya diberi rumput atau tanam rumput di perpustakaan, maksudnya dilakukan proses seleksi. Buku yang baik disimpan, buku yang buruk dibuang. Yang dimaksud buku yang buruk adalah buku yang sudah ketinggalan zaman (sudah ada edisi terbarunya, atau edisi revisi), bisa juga berarti buku yang sudah tidak terselamatkan (basah karena air, dimakan rayap, dll). Biasanya untuk edisi lama-edisi baru, ada pengecualian apabila buku tersebut berupa buku teks (misalnya untuk perpustakaan sekolah/universitas) yang banyak dipakai (masih relevan), maka buku itu tetap dipertahankan walau pun sudah ada edisi terbarunya.

    Preservasi

    Salah satu tugas perpustakaan adalah preservasi (pengawetan). Preservasi bukan dilakukan dengan menggunakan borax atau semacamnya (emang daging apa), tapi lewat suatu sistem yang tepat.

    Apa saja yang menjadi permasalahan sehingga buku harus diawetkan? Antara lain:
    1. Hewan: Hewan-hewan seperti tikus, kecoa, rayap adalah MUSUH BESAR sebuah buku. Cara menanganinya adalah dengan menjaga kebersihan perpustakaan. Selain itu penggunaan kamper dan gas anti serangga dapat membantu.

    2. Kerusakan: Seperti halaman robek dan cover lecek. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan sampul plastik atau memasang hard cover. Apabila terjadi kerusakan seperti halaman lepas, maka segera lakukan perbaikan (dengan mengelem kembali halaman tersebut tentunya).

    3. Kebakaran dan banjir: Dua hal yang dapat meluluh lantakan seluruh koleksi kita. Cara mengatasinya adalah dengan menyediakan pemadam api (itu loh, yang tabung merah itu), memastikan letak perpustakaan bukan di tempat yang rawan banjir, serta membuat peraturan-peraturan yang dapat menghindari hal-hal ini: seperti dilarang merokok dalam perpustakaan, dilarang memasak di dalam perpustakaan, dilarang main sepak bola api di dalam perpustakaan, dan dilarang membakar diri sendiri di perpustakaan.

    4. Maling: Bayangkan kalau di perpustakaan kita terdapat koleksi novel "Cinta Safitri" dari volume 1 sampai 947, lalu ternyata ada beberapa volume yang hilang karena dicuri. Padahal nih buku sudah gak dicetak lagi. Keki gak sih? Cara untuk mengatasi pencurian adalah dengan pengaturan ruang (pastikan setiap lorong antar rak itu terekspos alias bisa dilihat oleh setiap orang dari setiap penjuru), sistem di perpustakaan, peraturan-peraturan di perpustakaan (seperti tidak boleh mengenakan jaket dalam perpustakaan, tidak boleh membawa tas dalam perpustakaan, dsb).

    Jenis-Jenis Koleksi
    Koleksi dalam perpustakaan sendiri ada banyak macamnya, tapi dapat kita golongkan dalam 5 golongan:
    1. Monograph: textbook, buku referensi, disertasi, tesis, fiksi, non-fiksi.
    2. Koleksi khusus: hasil kerja siswa/mahasiswa, paper dari seminar/konferensi, laporan, archive, dll.
    3. Serial: jurnal, majalah, koran.
    4. Audio-visual: film, slide, micro film, kaset audio, kaset video, VCD, DVD, cd-rom, dll.
    5. Koleksi digtial: e-book, e-journal, e-image, dll.

    Bagaimana Membangun Sebuah Koleksi

    Dalam membangun sebuah koleksi, kita dapat menggunakan 5W+1H.
    1. What: koleksi yang bagaimana yang kita bangun? Apakah koleksi khusus buku-buku kedokteran? Kebudayaan? Bahasa? Ilmu komputer? Bagaimana dengan buku-buku yang kontroversial atau yang ditarik peredarannya? Berapa maksimal jumlah satu judul buku yang diperbolehkan ada di perpustakaan?

    2. Why: Apa tujuan koleksi ini dibangun? Buku apa saja yang menjadi kebutuhan pengguna perpusakaan? Kenapa? Berapa banyak budget yang kita miliki untuk membangun koleksi ini?

    3. Who: Siapa yang menentukan buku apa yang boleh dibeli, buku apa yang tidak? Keahlian apa saja yang dibutuhkan dalam mengelola perpustakaan? Siapa saja pengguna perpustakaan nantinya?

    4. When: Kapan saat yang tepat untuk melakukan pembelian buku (pengembangan koleksi) atau melakukan weeding? Awal tahun? Pertengahan tahun? Akhir tahun? Atau kapan saja ketika diinginkan?

    5. Where: Di mana buku-buku tersebut dapat diperoleh? Di mana buku-buku tersebut dapat disimpan?

    6. How: Bagaimana prosedur pembeliannya? Bagaimana prosedur keluarnya suatu buku? Bagaimana dengan buku yang tidak diperlukan lagi setelah kita melakukan proses weeding?

    Sistem Informasi Pembangunan Koleksi
    Dalam sistem informasi pengembangan koleksi, hal-hal yang harus diingat adalah sebagai berikut:
    1. Manusia: Siapa saja penggunanya (pustakawan, administrator, guru/dosen, pengunjung perpustakaan)? Autoritas dalam sistem.

    2. Data: data staf/pengguna, vendor, koleksi, peraturan, budget.

    3. Proses: Fungsi/prosedur dalam sistem, policy/rules sistem.

    4. Input/Output: Lokasi, form, laporan, desain.

    Perpustakaan Di Masa Depan
    Saat ini sudah banyak tren pergeseran yang ditunjukkan dalam menyambut Perpustakaan 2.0 di mana memungkinkan pengguna untuk terlibat lebih banyak lagi dalam pengembangan koleksi perpustakaan dan kemudahan memperoleh informasi. Tren tersebut antara lain:
    1. Pergeseran dari buku ke e-book.
    2. Melakukan linking ke pihak luar, sehingga apabila informasi yang dibutuhkan tidak terdapat di perpustakaan, pengguna masih dapat memperolehnya lewat akses ke luar perpustakaan.
    3. Memungkinkan pengguna untuk lebih banyak berinteraksi lewat melakukan review buku, memberikan rating, memberikan saran, dan mengunggah file.

  2. 0 comments :

    Post a Comment