Rss Feed
  1. Simple Past Present LoveSimple Past Present Love by Thia Kyu Ori
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Simple Past Present Love
    Penulis: Thia Kyu Ori
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 232 halaman
    Terbitan: Maret 2012

    Ferinandra.
    “Bukan nama lo, kan?”
    “Nama gue memang Ferina kok!”
    “Tapi bukan Ferinandra. Ya, kan?”

    Ferina terdiam. Andra cinta pertamanya. Cinta yang tak bisa dilupakannya. Indah sekaligus menyakitkan. Bagaimana tidak, Andra dan Faren, kembaran Ferina, menyimpan rahasia yang baru diketahui Ferina setelah Faren meninggal. Rahasia itu terangkum dalam diary milik Faren. Sayangnya, tak semua curahan hati Faren dalam diary itu dibaca Ferina, hingga ia membenci kembarannya sendiri dan Andra.

    Setelah pindah ke kota lain dan memulai lembaran baru, Ferina mengenal Tama. Bersama Tama, perlahan Ferina terlepas dari bayang-bayang kelam masa lalunya. Namun hubungannya dengan Tama nyaris retak saat Andra muncul lagi dalam hidupnya.

    Penjelasan Andra membukakan mata Ferina dan Ferina menghadapi kebenaran yang membuatnya harus memilih antara Andra dan Tama, sekaligus berusaha memaafkan Faren...

    Review

    Hasil pilih acak di tempat sewa buku. Tertarik karena melihat tahun terbit novel ini yang relatif baru. Rata-rata novel di sana angkatan lama sih, kecuali untuk buku-buku hisromnya.

    Setelah kuperhatikan lagi, kovernya kurang mengundang selera. Warnanya terlalu pucat.

    Ceritanya sendiri sudah cukup terangkum dalam blurb di atas. Blurb ini jugalah yang menolong saya melewati sepertiga (atau setengah ya?) buku ini. Cerita bagian depannya terasa nyeret  dan membosankan.

    Walau berhasil mendorong saya melewati bagian awal novel ini, blurb novel ini juga sukses "mengkhianati" penulisnya. Soalnya penulis berusaha menutupi apa yang tertulis di kover belakang pada bagian awal novel ini. Cuma kalau sudah baca blurb-nya, rasanya sudah cukup tertebak apa yang terjadi.

    Selain cerita yang kurang menarik, tokoh-tokohnya juga tidak menarik simpati. Ferina misalnya, yang galau sampai menghabiskan 200-an halaman dan menuduh almarhum saudari kembarnya punya affair dengan "pacarnya".

    Affair? Gurrrrlll, get yo' mind straight.

    Gimana bisa punya affair kalau si Ferina dan Andra belum jadian? Kalau mereka belum resmi pacaran, berarti si Andra masih terbuka untuk siapa saja kan. Kalau Faren, kembaran Ferina, suka lalu Faren dan Andra jadian, itu juga sah-sah saja. Soalnya Ferina dan Andra memang belum pacaran waktu itu. Affair dari mana coba?

    Tokoh-tokoh lainnya juga kurang menarik. Seperti Tama yang insta-love ke tokoh utama, Haikal yang juga suka ke tokoh utama, juga Tiara, sahabat Ferina, yang suka dengan Haikal (yang marah karena Ferina  terlalu dekat dengan cowok yang dia suka, tapi tidak pernah mengonfrontasi langsung ke orangnya). Mungkin yang agak lumayan itu Tiffany, kakak Haikal yang punya masalah rumah tangga dan juga suka pada Tama. Mungkin saya bakal lebih sreg kalau Tiffany dan Tama jadian. Serius.

    Dialog dan gaya narasi novel ini membuat saya mengira si penulis adalah seorang ababil, tapi ternyata si penulis kelahiran 1987. Er...

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment