My rating: 2 of 5 stars
Judul: Istana di Atas Pasir
Penulis: Bey Tobing
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 192 halaman
Terbitan: Mei 2015
Mahar seratus juta telah meruntuhkan fondasi cinta Ivan dan Amara yang telah mereka coba bangun selama tiga tahun terakhir. Mereka berpisah, meninggalkan semua kenangan manis dan menutupnya menjadi lembaran masa lalu.
Amara mengikuti keinginan sang ibu untuk menikahi Adrik, lelaki sempurna berjabatan tinggi yang bergelimang harta. Semua berjalan sesuai yang diimpikan sang ibu, pada awalnya. Hingga Amara mulai menyadari betapa rapuh rumah tangganya.
Bertahun-tahun lewat, Amara tak sengaja bertemu kembali dengan Ivan. Semua telah berubah, kecuali rasa yang masih mewarnai hati keduanya.
Namun, apakah rasa itu cukup untuk membuat cinta menemukan jalannya?
Atau mereka harus mempertahankan istana mereka masing-masing, yang dibangun di atas pasir?
Review
Novel yang sangat singkat. Tidak sampai 200 halaman + ukuran huruf yang cukup besar + banyak halaman untuk ornamen = novel yang pendek.
Dari segi cerita, saya merasa sedang membaca kerangka tulisan. Seolah-olah ini salah satu draf yang masih dalam tahap pengerjaan dan rencananya akan lebih diperluas lagi. Ceritanya terlalu melompat-lompat dan tidak memiliki kedalaman emosi.
Dari segi penulisan, saya suka dengan diksinya. Banyak kalimat yang indah di sini. Cuma tanpa cerita yang kuat, rasanya sayang aja.
Secara keseluruhan, saya belum bisa bilang kalau saya suka novel ini, sih. Kena tanggung soalnya. Penulisnya punya diksi yang bagus, tapi ceritanya kurang tergali.
"Istana di atas pasir," Amara melanjutkan. "Kamu tahu apa artinya? Atau, kamu membayangkan apa?"
"Rapuh?" Ivan menebak.
Amara mengangguk.
"Nggak bisa diperbaiki lagi?"
"Ada hal-hal yang nggak bisa dipaksakan dalam hidup ini. Aku nggak ingin hidup dalam sandiwara." (hal. 127)
- 2015 New Authors Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
View all my reviews
0 comments :
Post a Comment