Rss Feed
  1. Ini giveaway untuk blogtour novel 'Starlight' karya Dya Ragil. Yang mau ikutan, simak caranya dulu, ya.

    1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
    2. Buku hadiah akan dikirimkan oleh pihak penerbit/penulis
    3. Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
    4. Giveaway berlangsung dari 9 Mei 2016 - 15 Mei 2016.
    5. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
    6. Bila dalam 24 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
    7. Harap sertakan akun twitter saat konfirmasi pemenang.
    8. Peserta wajib untuk tweet GA ini minimal sekali dengan tagar #TeenlitStarlightGA. Entri lainnya bersifat opsional, tapi kesempatan menang lebih besar jika mengisi semuanya.

    a Rafflecopter giveaway


  2. 18 comments :

    1. Unknown said...

      wah, ada novel kece terbitan Gramedia !! wow !!
      semoga aku beruntung ikutan Giveaway nya.

    2. Unknown said...

      salah satu pengalaman ku tentang astronomi adalah melihat jutaan bintang di puncak kawah ijen saat dini hari.

      Twitter : @MR_Laros

    3. Anonymous said...

      Pengalaman ku tentang astronomi itu, melihat Hallo Bulan, Gerhana Bulan, Bulan-Bintang yang membentuk seperti sebuah senyuman.

    4. Pengalamanku tentang astronomi yaitu menyaksikan langsung gerhana matahari parsial di bawah langit Observatorium Bosscha, Lembang. Walaupum hanya berupa gerhana sebagian tapi sangat berkesan sekali karena nontonnya beramai-ramai dengan orang se-bandung. Kapan lagi, kan, bisa menyaksikan fenomena langka ini? :D aku berangkat dari subuh bersama teman-teman. Ah pokoknya seru dan tak terlupakan banget saat menyaksikan matahari perlahan-lahan terhalang sebagian sinarnya, langit pun perlahan menggelap bagaikan mendung dan lebih gelap daripada petang, tapi dirasakannya saat pagi hari. Membuat saya lebih banyak bersyukur akan anugerah-Nya. :))

    5. Unknown said...

      Tema yang diangkat, persahabatan dan keluarga, serta selipan astronomi yang dimasukkan membuat novel ini menarik hati. Pengalamanku tentang astronomi yaitu menyaksikan langsung gerhana matahari saat study tour ke LAPAN di Gempol Pasurun. seru sekali :D

    6. Pengen bgt novel ini, mudah-mudahan saya beruntung di pemberhentian terakhir blog tour teenlit ini :)

    7. Unknown said...

      Pengalamanku tentang astronomi, aku pernah melihat bintang jatuh saat subuh bersama temen temenku pada saat bulan ramadhan lagi. Seneng deh pokoknya "-D

    8. Belum pernah punya pengalaman tentang astromoni niy. Selama ini hanya melihat gerhana live dari televisi, tapi itu sudah membuat aku terkagum-kagum juga merinding, benar-benar amazing!

      Kalau keinginan tentang astronomi, aku berharap dapat pengalaman melihat langsung bintang jatuh, pasti indah dan seru banget! Juga mau membuktikan mitos terkenal ttg bintang jatuh yg katanya 'kalau melihat langsung bintang jatuh, permohonannya bisa terkabul' heheee... :D

    9. Unknown said...

      Pengalaman kali ini saya berkunjung ke salah satu tempat bersejarah yang ada di kota kembang, Bandung, Jawa Barat bersama adek saya (adek angkatan lebih tepatnya, hehehe). Yap, tempat itu adalah Bosscha Observatory atau Observatorium Bosscha. Saya tahu dan melihatnya untuk pertama kalinya di film Petualangan Sherina, waktu itu kalau tidak salah saya masih duduk di bangku SD dan sekarang baru bisa datang dan melihat langsung tempat ini (waaaaw, lama amat yah waktu tundanya ;p).

      Kunjungan

      Observatorium Bosscha merupakan fasilitas penelitian astronomi milik ITB. Kegiatan utama Observatorium Bosscha adalah penelitian dan pendidikan. Namun sejalan dengan Tridharma perguruan tinggi, Observatorium Bosscha juga memiliki program pengabdian masyarakat, diantaranya adalah program kunjungan siang dan kunjungan malam.

      Saat saya bertamu kesana (disana istilahnya bertamu, bukan berwisata..hehe), saya bersama adek (angkatan) saya berkesempatan masuk ke satu-satunya gedung kubah di Observatorium Bosscha yang telah menjadi landmark Bandung Utara selama lebih dari 87 tahun. Ngomong-ngomong 87 tahun nih, kemarin kebetulan waktu kita kesana adalah H+1 (= 8 Juni 2015) ulang tahun Observatorium Bosscha lho… Congratulation yah!! Wishes all the best and success for us!!😀

      Gedung kubah yang didalamnya terdapat teleskop ganda Zeiss ini dirancang oleh arsitek Bandung ternama, yang juga guru Presiden Soekarno, yaitu K.C.P. Wolf Schoemacher. Kubah gedung memiliki bobot 56 ton dengan diameter 14,5 m dan terbuat dari baja setebal 2 mm. Bayangkan guys, baja dengan tebal 2 mm untuk atap berbentuk kubah dan lebih menariknya lagi, saya pun baru tahu juga kalau ternyata atap kubah baja 56 ton itu bisa berputar lho.. Saya emang kudu acungi jempol untuk teknologinya, Jerman gitu lokh, tapi orang Indonesia pun gak kalah kok sebenarnya (gak mau kalah pokoknya..hehehe ;p ). Pada tahun 1920-an, teknologinya udah kayak gitu.. Atap kubah tersebut dapat berputar full 360o dengan membutuhkan waktu sekitar 5 – 10 menit, tergantung daya listriknya, karena untuk menggerakkannya pake sistem kontrol mekanik gitu deh..

      Selain itu, lantai yang bentuknya bundar itu juga bisa digerakkan naik turun lokh guys, jadi lantai tempat tour guide berdiri untuk menjelaskan kepada para tamu itu sebenarnya adalah flying floor, yap, lantai yang melayang! Itu alasannya kenapa para tamu gak boleh ikutan berdiri di lantai tengah itu, takutnya tidak bisa menahan beban yang terlalu berat, takut over load gitu deh.

      Nah, setelah selesai penjelasan di teleskop Zeiss, kita dipersilakan untuk memasuki Ruang Multimedia yang jaraknya gak jauh dari gedung kubah. Di dalam ruangan ini kita disuguhi dengan penjelasan mengenai sejarah Observatorium Bosscha dan sedikit pengetahuan tentang ilmu astronomi, khususnya tentang tata surya gitu deh. Ruang Multimedia ini seperti bioskop mini yang ada di lingkungan Observatorium Bosscha dengan tontonan yang intelektual tentunya, cuma playlist untuk backsound-nya cuma ada 1 lagu doang, lagu anak-anak, “Ambilkan Bulan Bu…”😀

      Mungkin itu dulu ya sharing saya kali ini.

    10. Pengalaman yang berhubungan dengan astronomi ya? Berhubung tinggal di kota hujan yang nyaris mendung tiap hari kayaknya belum ada deh. Tapi pernah sih waktu kecil banget main ke placnetarium dan masih inget banget gimana serunya di sana :D

    11. Unknown said...

      Pengalamannya dulu waktu SMP pernah struktur ke bandung, kita ketempat astronomi gitu, lupa namanya apa. Seperti halnya study tour lainnya, kami di siapkan pertanyaan dan di suruh jawab yang jawabnya ada ruangan itu. Terus kita juga bisa liat ke langit pake teropong, pas bagian presentasi kita juga dijelasin tentang bulan, bumi, matahari dll. Nah, pas lagi bagian bulan, orangnya ini tunjukkan gambar bulan dari jarak dekat, bulannya itu bolong2. Kata dia, "nah.. buat yang cewek jangan mau dirayu sama cowok kalau kamu mirip bulan, karena bulan itu jelek"

      @KDP264

    12. This comment has been removed by the author.
    13. Dari dulu belum pernah punya pengalaman di bidang astronomi, tapi suka banget baca tulisan atau lihat video tentang hal-hal yang berbau astronomi, sangat menarik untuk dipelajari, bahkan oleh orang awam sekalipun.

      Pengin banget bisa mempelajari rasi bintang dan melihat bintang dengan teleskop.

    14. pangalaman saya ttng astronomi adalah saya pernah melihat roket pada malam hari ,saya pernah melihat senja merah yang tak biasa ketika petang , saya pernah lihat gerhana matahari ,saya pernah lihat bulan purnama total ,sebagian ,sabit .Saya pernah lihat bintang jatuh ..

    15. Unknown said...

      Pengalaman saya? Saya sering (tdk setiap hari) melihat bintang di malam hari. Rasanya kalau diperhatikan, benda yang berkerlap kerlip kecil di malam hari itu memiliki banyak warna, seperti biru muda, biru tua, merah pekat, putih bersih, kadang kekuningan. Dan itu indah. Kadang saya seperti melukis diangkasa, mengikuti rasi bintang yang berbeda beda. Itu menyenangkan.

      Tapi dari banyak bintang yang saya tahu, saya paling suka bintang sirius. Saat melihat kedua bintang ini, saya membayangkan saya dan adik saya. Bintang sirius dijuluki bintang kembar. Yaitu sirius a dan b dan keduanya sangat berbeda. Saya bayangkan sirius b adalah saya dan sirius a adalah adik saya. Kembar tapi beda banget. Adik saya tinggi, pintar, dan rajin sekali belajar. Saya terlihat seperti sirius b yang kecil. Tapi saya tetaplah bintang, yang bisa memancarkan cahaya sendiri dan indah seperti bintang lainnya dengan cara saya sendiri. motivasi itu yang saya pegang teguh.

      selain bintang sirius, saya juga saaangaat suka bintang rigel. Bintang biru raksasa yang indah. Saya suka warna biru, dan bintang rigel adalah bintang biru mewah dan mempesona sekali *menurutku ya.. , terima kasih😊😊😊

    16. Pengalaman saya mengamati fenomena alam adalah gerhana matahari total yang terjadi beberapa bulan yang lalu di kota Palembang. Saya sangat terpukau dengan kuasaNya yang sanggup menjadikan gelap gulita di pagi hari. Memang ciptaan Tuhan (tata surya) sungguh luar biasa. Baru-baru ini saya menonton drama korea Jang Yeong Sil yang diperankan Song Ill Kook, sangat mengesankan karena tokoh Jang Yeong Sil merupakan atronomer korea yang penemuannya akan astronomi memberi sumbangsih terhadap Korea.

    17. Putri said...

      Mungkin, belum pernah. Aku hampir tidak pernah bersinggungan dengan mata pelajaran tersebut. Mungkin karena astronomi tidak ada dalam mata pelajaranku. AKu hanya pernah bersinggungan dengan astronomi saat SMP, di mana saat itu pelajaran tentang tata surya.
      Tapi, aku suka banget saat bahas bintang. Scorpio, Sagitta, Lynx, Orion, Andromeda. Aku suka sekali dengan sejarah maupun fakta-fakta tentang bintang. Tapi, aku paling suka Lynx. Kenapa Lynx? Padahal Lynx nggak populer, ya. Lynx itu bintang yang kecil, tapi diibaratkan memiliki mata yang tajam seperti rubah. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat Lynx. Seperti bakat yang awalnya tersembunyi, yang kemudian hanya akan terlihat jika kamu mampu menyadari bakatmu itu.
      Aku ingin sekali melihat Lynx meskipun rasanya sulit sekali untuk melihatnya. Tapi aku sungguh berharap bisa melihatnya, atau kalau itu belum kesampaian, minimal aku bisa lah melihat rasi bintang. Selama ini aku nggak bisa lihat rasi bintang. Sedih. :3
      Terima kasih untuk kesempatannya, terima kasih.

    18. Pengalaman terkait astronomi, aku dapatkan di sekolah. Pas SMA itu ikut klub belajar untuk olimpiade astronomi. Kalau dikelas lebih sering menyaksikan video dan juga latihan soal. Jarang banget kita mengadakan pengamatan langsung karena moment-moment terkait kejadian alam mengenai perbintangan sangat langka terjadi. Berhubung nggak ada planetarium, jadi kami juga nggak bisa merasakan secara langsung. Pengalaman yang paling nggak terlupakan adalah pas pergi ke Bromo, sambil nunggu sunrise kita lihat milkyway yang cantik banget! Sayangnya pas gerhana kemarin aku nggak sempat untuk melihat. Takjub banget sama hasil jepretan netizen yang seliweran di timeline. Benda-benda angkasa memang luar biasa!

    Post a Comment