-
Review Kumcer: Lukisan yang Dapat Mencuri - Benny Rhamdani, dkk
Friday, December 30, 2016
20 Cerita Detektif Diambil dari Majalah Bobo: Lukisan yang Dapat Mencuri by Widya Suwarna
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Lukisan yang Dapat Mencuri
Penulis: Benny Rhamdani, dkk
Penerbit: Penerbit Kiddo
Halaman: 130 halaman
Terbitan: November 2016
Majalah Bobo sudah terbit sejak tahun 1973. Bayangkan, sudah 43 tahun, lo, dan Bobo terbit setiap minggu! Dalam setiap edisinya selalu ada cerita tentang para detektif cilik yang seru dan menegangkan.
Nah, dari banyak sekali cerita itu, kami memilihkan 20 cerita detektif yang dijamin bakal bikin kamu ikut putar otak. Ada Ben yang rumahnya dimasuki narapidana yang kabur dari penjara, ada geng detektif Pandu yang membantu memecahkan kekacauan di pesta ulang tahun Sahara, dan ada Pak Tim yang barang-barang di motelnya dicuri oleh sosok anak lelaki dalam lukisan!
Jangan ngaku detektif cilik kalau kamu belum membaca 20 Cerita Detektif Diambil dari Majalah Bobo ini!
Review
Sebagai mantan Boboers, saya selalu suka dengan cerpen-cerpen yang ada di majalah itu. Mulai dari kisah slice of life, fantasi, sampai misteri ada di dalamnya. Bahkan ada juga beberapa cerita Bobo yang masih berkesan untuk saya hingga hari ini.
Di kumcer ini, ada 20 cerita detektif yang diambil dari majalah Bobo. Tentunya ini bukan cerpen detektif ala Agatha Christie atau Edgar Allan Poe yang melibatkan pembunuhan. Paling banter pencurianlah.
Beberapa cerpen favorit:
Posted by Biondy at 11:07:00 AM | Labels: Barbara Eni Priyanti , Benny Rhamdani , Buku , Cerita Pendek , Membaca , Palris Jaya , Penerbit Kiddo , Warwanto Firmansyah , Wiryadi | 5 comments |
-
Review Novel: Badminton Addict - Stephanie Zen
Thursday, December 29, 2016
Badminton Addict by Stephanie Zen
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Badminton Addict
Penulis: Stephanie Zen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 272 halaman
Terbitan: Mei 2016
Hai, gue Claudia.
Lo pasti kenal kakak gue, Fraya. Dan pasti lebih kenal lagi dengan calon kakak ipar gue, Edgar Satria, peraih medali emas bulutangkis ganda putra Olimpiade London 2012.
Mereka pada mau liburan ke Singapura, dalam rangka menonton SEA Games sekaligus menengok gue. Mana gue tahu gara-gara kedatangan mereka itu gue jadi kenalan dengan Maximillian Gabriel, bad boy yang disebut-sebut sebagai penerus takhta ganda putra Edgar?
Mendingan juga gue jalan sama Kak Jonathan, engineer keren yang memang sudah lama pedekate ke gue.
Tapi yah… harus gue akui Kak Jonathan agak membosankan. Sementara Max, oh well… dia sudah berhasil membuat gue panas-dingin, bukan cuma di lapangan, tapi juga di luar lapangan…
Review
"Badminton Addict" adalah sekuel dari novel "Badminton Freak" yang Stephanie Zen tulis di 2010! Sebuah penantian panjang bagi penggemar "Badminton Freak" yang akhirnya dipenuhi oleh sang penulis.
Di "Badminton Addict", ceritanya kali ini tentang Claudia, adik Fraya-sang tokoh utama di "Badminton Freak". Pada saat menemani kakaknya menonton SEA Games di Singapura, Claudia berkenalan dengan Max, seorang pebulu tangkis muda Indonesia yang memiliki masa depan cerah di bidang ganda putra. Tidak Claudia sangka, perasaannya itu disambut oleh Max. Masalahnya: Max dikenal sebagai bad boy pelatnas yang punya serangkaian isu dalam hidupnya. Belum lagi, Fraya jelas-jelas menentang hubungan Claudia dengan cowok itu.
"Ckck... bad boy itu memang dilahirkan untuk bikin cewek lupa diri, ya?" (hal. 92)
Rasanya penggemar bulu tangkis bisa langsung menebak atlit mana yang dijadikan prototipe (setidaknya prototipe fisik) untuk tokoh Max ini. XD
Posted by Biondy at 11:09:00 AM | Labels: Buku , Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Stephanie Zen | 0 comments |
-
Review Kumpulan Puisi: Playon - F. Aziz Manna
Wednesday, December 28, 2016
Playon: Kumpulan Puisi by F. Aziz Manna
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Playon
Penulis: F. Aziz Manna
Penerbit: Penerbit Grasindo
Halaman: 80 halaman
Terbitan: November 2016
Garis awal, garis pintu, satu kaki di depan, satu di belakang, kepala lurus, angin bersidorong. yang lalu lintaslah, yang lintas lalulah. garis jalan, garis belokan, satu kaki membumi, satu kaki mengawang, kepala lurus, angin bersidorong. yang lalu lintaslah, yang lintas lalulah. garis akhir, garis pintu, satu kaki di dalam, satu di luar, kepala lurus, angin bersidorong. yang lalu lintaslah, yang lintas lalulah. debu dan keringat lengket, pikiran sekosong ceret, garis hablur terseret, angin bersidorong. yang lalu lintaslah, yang lintas lalulah.
Review
"Playon" karya F. Aziz Manna adalah sebuah kumpulan puisi yang tidak biasa. Pertama, dari segi nasib. Buku ini awalnya diterbitkan terbatas oleh Dewan Kesenian Provinsi Jawa Timur setelah memenangkan Sayembara Penulisan Puisi Dewan Kesenian Jawa Timur 2015. Setelah itu, sang penulis menyerahkan naskahnya kepada Pagan Press, sebuah penerbit di Lamongan, untuk kembali dicetak. Nah, setelah itu, "Playon" kembali 'bernasib baik' dengan memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa 2016 dan kembali dicetak oleh penerbit yang lebih besar, Grasindo.
Posted by Biondy at 10:49:00 AM | Labels: F. Aziz Manna , Grasindo , Membaca , Puisi , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Kumpulan Puisi: Tempat Paling Liar di Muka Bumi - Theoresia Rumthe & Weslly Johannes
Tuesday, December 27, 2016
Tempat Paling Liar Di Muka Bumi by Theoresia Rumthe
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Tempat Paling Liar di Muka Bumi
Penulis: Theoresia Rumthe & Weslly Johannes
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 104 halaman
Terbitan: September 2016
Sekali lagi kita menemukan asin laut, putih pasir, bunga karang, dan keindahan-keindahan lain yang membentuk kehidupan di Timur Indonesia dalam puisi. Theo dan Weslly telah menjelaskan dengan sangat baik kepada kita bagaimana jatuh cinta dan mencintai bisa begitu ajaib dan berbahaya.
- Irfan Ramli, penulis skenario film Cahaya Dari Timur, Beta Maluku
Tempat Paling Liar di Muka Bumi meliarkan imajinasi jiwa-jiwa yang sedang jatuh cinta. Yang berani membabi buta mencintai. Yang saling memuja dan tak peduli apakah ada iri dari mereka yang belum menemukan jenis cinta paling liar. Tapi jangan memendam iri, sebab sebagaimana kata Theo dan Weslly, manusia seharusnya tak hanya pandai jatuh cinta, tetapi juga terus mengusahakan cinta.
Semoga usaha-usaha itu berubah cinta, sebuah tempat paling liar di muka bumi.
-Windy Ariestanty, penulis dan pecinta perjalanan
Review
Di manakah tempat paling liar di muka bumi? Theoresia Rumthe dan Weslly Johannes berusaha memaparkannya dalam puisi-puisi mereka. Buku ini tergolong unik, karena ini pertama kalinya saya membaca sebuah kumpulan puisi yang ditulis oleh dua orang, yang isinya adalah kumpulan puisi yang mereka kerjakan secara bersama maupun terpisah.
"aku ingin bercinta denganmu
dan melahirkan banyak puisi."
Posted by Biondy at 3:21:00 PM | Labels: Gramedia Pustaka Utama , Theoresia Rumthe , Weslly Johannes | 1 comments |
-
Review Novel: Love in City of Angels - Irene Dyah
Monday, December 26, 2016
Love in City of Angels by Irene Dyah
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Love in City of Angels
Penulis: Irene Dyah
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 216 halaman
Terbitan: November 2016
"Love in City of Angels" bercerita tentang kehidupan Ajeng, seorang wanita asal Indonesia yang kini tinggal dan bekerja di Bangkok. Ajeng tidak percaya dengan cinta dan pernikahan. Baginya, kedua hal itu adalah omong kosong.
Segalanya berubah saat dia bertemu Yazan, seorang pria India yang terkenal sebagai 'Yoda' dan 'pemadam kebakaran' di kantornya, karena keahlian pria itu dalam mengurusi kantor bermasalah serta ketenangannya dalam bertindak dan berkata-kata. Sebuah perjalanan ke Masjid Jawa di Bangkok menjadi titik mula kisah mereka yang penuh lika-liku.
Posted by Biondy at 9:34:00 AM | Labels: Gramedia Pustaka Utama , Irene Dyah , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Galette - Fenny Wong
Sunday, December 25, 2016
Galette by Fenny Wong
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Galette
Penulis: Fenny Wong
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 240 halaman
Terbitan: Oktober 2016
Odile tahu bahwa keluarganya di ambang kebangkrutan dan harus menjual segala aset untuk bisa bertahan. Tapi ia menolak menyerah pada keadaan.
Ganesh tahu hatinya selalu dipenuhi dendam dan prasangka terhadap ayah yang telah menitipkannya di tengah keluarga Odile. Dendam yang membuatnya selalu marah pada keadaan dan memutuskan pergi ke Paris untuk mencari jawaban.
Kirana tahu bakat seni sang ayah mengalir kental dalam darahnya. Tapi ia tidak tahu harus berbuat apa. Sifat penakut, pemalu dan kikuk telah menyembunyikan potensinya rapat-rapat.
Ketiganya tumbuh bersama, menghabiskan masa kecil hingga remaja di taman kecil di belakang kafe Galette. Namun seiring waktu, masalah di kampus, problem cinta, dan pencarian jati diri membuat jarak di antara mereka semakin menganga. Ketika kafe Galette terancam dijual dan hanya ada satu kesempatan untuk mempertahankannya, ketiga sahabat itu akhirnya melihat di mana hati mereka berada.
Review
Blurb buku ini rasanya sudah cukup menggambarkan isinya. "Galette" bercerita tentang tiga sekawan sejak masa kecil: Odile, Ganesh, dan Kirana. Mereka tumbuh dan saling mendukung satu sama lain. Saat mereka beranjak dewasa, ada berbagai masalah yang terjadi dan memecah belah mereka. Sebuah misi menyelamatkan kafe favorit mereka, "Galette", kemudian menjadi kunci untuk mempersatukan ketiganya kembali.
Galette des Rois-galette para raja-adalah pai yang biasa dijual di Prancis pada Januari. Galette jenis itu adalah makanan kesukaan Pram. Bukan karena rasa almond-nya yang manis gurih, melainkan karena permainannya. Ada sebuah figurin kecil yang dimasukkan ke dalam Galette des Rois. Pai bulat itu akan dipotong oleh orang termuda dan dibagikan pada setiap orang yang hadir. Orang yang beruntung menemukan figurin dalam potongan miliknya akan menjadi "raja sehari". (hal. 11)
Novel pertama Fenny Wong setelah hiatus 4 tahun dari dunia pernovelan. Novel keempatnya yang saya baca setelah Fleur (review), Lapis Lazuli (review), dan Moonlight Waltz (review).
Kalau buat saya, 'Galette' ini sebenarnya khas sekali untuk novel YA. Berbagai tokoh dengan masalahnya masing-masing, ada bumbu angst-nya, lalu ditaburi dengan kisah cinta dan persahabatan. Sebuah resep yang saya suka.
Posted by Biondy at 8:25:00 AM | Labels: Fenny Wong , Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Young Adult GPU | 0 comments |
-
Mau 13.000 Buku Hanya Dengan Rp 89.000?
Saturday, December 24, 2016
Hai, semua. Tidak terasa kita sudah hampir sampai di ujung tahun 2016. Tahun ini bisa dibilang tahun yang penuh naik-turun, serta beragam peristiwa yang, uh... menarik yang terjadi di dalam dan di luar negeri.
Salah satu peristiwa menarik dunia perbukuan tahun ini datang dari Scoop, perusahaan penyedia buku, koran, dan majalah digital di Indonesia, dalam bentuk produk terbaru mereka: Scoop Premium.
Posted by Biondy at 10:42:00 AM | Labels: Book Talk , Buku , Membaca | 11 comments |
-
Review Novel: Sengsara Membawa Nikmat - Tulis Sutan Sati
Friday, December 23, 2016
Sengsara Membawa Nikmat by Tulis Sutan Sati
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Sengsara Membawa Nikmat
Penulis: Tulis Sutan Sati
Penerbit: Balai Pustaka
Halaman: 206 halaman
Tahun: 2010 (terbitan pertama: 1929)
Midun tidak habis pikir. Bagaimana mungkin Kacak-penghulu yang kaya raya, bangsawan tinggi kemenakan raja di kampungnya menaruh iri dan dendam kepadanya, yang hanya seorang rakyat biasa? Midun merasa tidak melakukan perbuatan yang salah, menyinggung atau menyakiti orang lain. Ia tidak menyadari, justru kehalusan budi pekerti dan kerendahan hatinya menyebabkan ia begitu disayangi dan dibela oleh orang-orang sekampung, sehingga menerbitkan rasa cemburu dan benci Kacak.
Tak habis-habisnya Kacak mencari akal untuk menjebak, menyiksa, bahkan menghabisi nyawa orang yang tak disenanginya. Niatnya tak pernah sampai karena penjagaan ayah dan guru silat Midun. Tetapi akhirnya upaya Kacak berhasil juga, Midun dihukum penjara karena kesalahan yang sengaja ditimpakan kepadanya.
Menjadi orang hukuman benar-benar suatu hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Midun. Walaupun demikan, ia mencoba menjalani dengan tabah dan berani. Hari-hari di dalam penjara terasa berat, bahkan masa depan pun tidak jelas. Apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki nasib? Midun memilih untuk tidak menyerah.
Bagaimana selanjutnya perjuangan Midun untuk bertahan hidup? Dapatkah ia mengubah nasibnya yang kurang beruntung? Dan bagaimana akhir permusuhannya dengan Kacak?
Review
"Sengsara Membawa Nikmat" bercerita tentang Midun, seorang pemuda asal Sumatera Barat (dari sebuah lembah yang tidak jauh dari Bukittinggi). Midun adalah seseorang yang disegani dan disenangi di kampungnya. Kemahirannya dalam ilmu bela diri serta kebaikan hatinya membuatnya menjadi kesayangan banyak orang.
Memang Midun seorang muda yang sangat digemari orang di kampungnya. Budi pekertinya amat baik dan tertib sopan santun kepada siapa pun.
Popularitas Midun ini ternyata menciptakan kedengkian di hati Kacak, salah seorang pemuka kampung. Kacak, yang tidak senang melihat Midun lebih disukai daripada dirinya, kemudian mulai menyusun rencana untuk menyingkirkan Midun.
Hmm... bagaimana, ya? Saya awalnya suka dengan ceritanya, tapi lama-lama saya makin kurang tertarik. Di awal cerita, saya suka bagaimana penulis menggiring pembaca untuk melihat kehidupan Midun di kampungnya, keakrabannya dengan sahabatnya-Maun-, hingga bagaimana Kacak berusaha menyingkirkan Midun. Ceritanya masih asyik sampai si Midun akhirnya masuk penjara.
Posted by Biondy at 11:53:00 AM | Labels: Balai Pustaka , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Tulis Sutan Sati | 1 comments |
-
[Vlog] My First Ever Book Subscription Box!
Monday, December 19, 2016
Hai, semua. Tahu yang namanya book subscription box? Kalau belum, coba cek video di bawah ini :D
Jangan lupa juga untuk subscribe ke channel ini, supaya kamu tidak ketinggalan vlog buku yang selanjutnya.
Posted by Biondy at 1:32:00 PM | Labels: Book Talk , Noura Books , Vlog | 2 comments |
-
Review Novel: The Bond: Ikatan - Eve Shi
Thursday, December 15, 2016
The Bond: Ikatan by Eve Shi
My rating: 3 of 5 stars
Judul: The Bond
Penulis: Eve Shi
Penerbit: Penerbit Twigora
Halaman: 248 halaman
Terbitan: Agustus 2016
Aku akan memberitahumu sebuah cerita yang membuatku sangat tidak nyaman. Semuanya dimulai ketika aku menemukan sejumlah kaset peninggalan mendiang Mama. Mendengar kembali suara orang yang seumur hidup kau cintai menghangatkan hati dan jiwamu. Tapi yang aku temukan tak hanya itu. Mama bilang, ada sesuatu yang mencurigakan tentang rumah yang sedang aku tempati ini. Sesuatu yang belakangan membuatku terlibat dalam urusan masa lalu yang belum tuntas.
Sepanjang cerita, aku akan menyebutkan sejumlah karakter; ada yang penting, dan ada juga yang hanya selewat lalu. Ada yang membuatku berdesir hangat, ada juga yang berniat menikamku dan mewarnai akhir cerita ini dengan lumuran darah.
Di situ jugalah letak masalahnya: aku benar-benar tak bisa membedakan mereka....
Review
Demi meredakan rasa sedih karena kematian Shava, ibu tirinya, Nina pindah ke rumah Belanda, rumah yang pernah ibunya tempati dan kini adalah miliknya, untuk sementara waktu. Saat membereskan barang-barang bekas ibu tirinya, Nina menemukan empat buah kaset yang merupakan audio diary ibu tirinya sejak beliau mash muda.
Dalam kaset-kaset itu, Nina mendengarkan kisah masa lalu Shava. Masa lalu yang melibatkan kematian adiknya, misteri penculikan anak, serta makhluk lain penghuni rumah Belanda.
Saya agak kaget waktu pertama kali melihat nama Eve Shi dan Penerbit Twigora di sampul buku ini. Nama Eve Shi identik dengan novel horor (walau dia juga pernah menulis novel remaja), sementara Penerbit Twigora lebih identik dengan novel romans kontemporer. Saya jadi sempat bingung, apakah Eve Shi menerbitkan novel romans kontemporer, ataukah Penerbit Twigora yang menerbitkan novel horor?
Jawabannya? Yang kedua.
Posted by Biondy at 10:47:00 AM | Labels: Eve Shi , Membaca , Novel , Penerbit Twigora , Review , Review Buku | 0 comments |
-
[Vlog] Coba Baca Kosmik, Majalah Komik Indonesia
Wednesday, December 14, 2016
Hai, semua. Di video kali ini, saya akan coba baca salah satu majalah komik di Indonesia, 'Kosmik'. Supaya lebih keren, saya akan membacanya langsung mulai nomor 12. Kenapa? Biar saya bisa lihat, apakah bisa paham dengan cerita-cerita yang ada atau tidak.
Jangan lupa untuk subscribe dan like supaya tidak ketinggalan vlog buku yang berikutnya.
Posted by Biondy at 1:47:00 PM | Labels: Book Talk , Vlog | 2 comments |
-
Novel Review: The Thing About Jellyfish - Ali Benjamin
Friday, December 9, 2016
The Thing About Jellyfish by Ali Benjamin
My rating: 3 of 5 stars
Title: The Thing About Jellyfish
Author: Ali Benjamin
Publisher: Pan Macmillan UK
Num. of pages: 343 pages
Published date: September 2015
After her best friend dies in a drowning accident, Suzy is convinced that the true cause of the tragedy was a rare jellyfish sting. Retreating into a silent world of imagination, she crafts a plan to prove her theory--even if it means traveling the globe, alone. Suzy's achingly heartfelt journey explores life, death, the astonishing wonder of the universe...and the potential for love and hope right next door.
Review
A jellyfish, if you watch it long enough, begins to look like a heart beating. (page 1)
"The Thing About Jellyfish" follows the story of Suzy Swanson, a Grade 7 student, who doesn't speak anymore after the death of her best friend, Franny. A visit to the aquarium gives her an inspiration. Is it possible that Franny's death was caused by a jellyfish sting?
The book I bought when I went to 'Books & Beyond' Surabaya.
First of all, I love the cover. The blue gradation is beautiful and I love how there is a giant jellyfish and several fishes in the sky as if it was the ocean.
I was intrigued by how the author tied the story between grief and lost with jellyfish. Yes, a creature that I bet not many people spend, let's say 5 minutes a day, to think about. The result was a quirky, yet familiar story.
Posted by Biondy at 4:22:00 PM | Labels: Ali Benjamin , Membaca , Novel , Pan Macmillan UK , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Cecilia dan Malaikat Ariel: Kisah Indah Dialog Surga dan Bumi - Jostein Gaarder
Tuesday, December 6, 2016
Cecilia dan Malaikat Ariel: Kisah Indah Dialog Surga dan Bumi by Jostein Gaarder
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Cecilia dan Malaikat Ariel
Penulis: Jostein Gaarder
Penerbit: Mizan
Halaman: 210 halaman
Terbitan: Desember 2008
"Banyak orang bilang, kami akan pergi ke surga setelah kami mati. Benarkah?" Malaikat Ariel mendesah dalam-dalam.
"Kalian semua sekarang sudah berada di dalam surga. Sekarang, di sini. Jadi, menurutku, sebaiknya kalian berhenti bertengkar dan berkelahi. Lagi pula, sangat tidak sopan berkelahi di hadapan Tuhan."
Malam Natal tahun ini sungguh menyedihkan bagi Cecilia. Ia sakit keras, hanya bisa terbaring di kamar, dan mungkin tak akan pernah sembuh. Cecilia marah kepada Tuhan dan menganggap Dia tak adil. Namun, terjadilah keajaiban. Seorang malaikat--Ariel namanya--mengunjungi Cecilia. Mereka berdua kemudian membuat perjanjian. Cecilia harus memberitahukan seperti apa rasanya menjadi manusia dan Malaikat Ariel akan memberitahunya seperti apa surga itu.
Bagaimana akhir kisah persahabatan Cecilia dan Malaikat Ariel? Akankah terjadi keajaiban yang membuat Cecilia sembuh? Dan apakah Cecilia akhirnya bisa berdamai dengan Tuhan dan menerima takdir-Nya?
Review
"Cecilia dan Malaikat Ariel" (atau yang dikenal sebagai "Dunia Cecilia" dalam terjemahan baru) bercerita tentang hubungan persahabatan antara Cecilia, seorang gadis yang menderita penyakit berat, dengan Ariel, seorang malaikat. Di tengah rasa sakit yang Cecilia alami, dia berinteraksi dengan Ariel, bertukar pikiran dan perasaan mereka tentang bagaimana rasanya kehidupan manusia dan malaikat.
Novel pertama dari Jostein Gaarder yang saya baca #TimGaarder. Sebenarnya pengin baca Dunia Sophie, novelnya Gaarder yang paling terkenal, tapi nemunya cuma novel ini. Jadilah Cecilia ini yang saya baca.
Posted by Biondy at 3:25:00 PM | Labels: Jostein Gaarder , Membaca , Mizan Pustaka , Novel , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Novel: Smash! - Nonier
Friday, December 2, 2016
Smash! by Nonier
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Smash!
Penulis: Nonier
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 248 halaman
Terbitan: Mei 2015
Dalam pertandingan voli ataupun naklukin cewek, Aryo pantang menyerah. Gelar pemain andalan sekaligus playboy melekat erat dalam dirinya. Kalau macarin cewek, Aryo paling cuma tahan dua bulan. Setelah itu...bosen dan cari lagi yang baru!
Tapi di rumah Aryo kalah dari Ardi. Masnya ini ulet berbisnis dan selalu macarin cewek-cewek cakep. Makanya Aryo bingung juga waktu Ardi mau aja dijodohin sama Rayana, anak kelas 3 SMA yang cakepnya sedeng-sedeng aja.
Aryo merasa Rayana nggak selevel dengan Ardi. Aryo juga curiga Rayana cewek matre. Aryo berniat menguji kesetiaan sang calon kakak ipar yang ternyata adik kelasnya waktu di SMA itu. Dia sengaja menggoda Rayana supaya cewek itu jatuh cinta padanya.
Rayana yang pendiam namun bukan cewek melempem ternyata membuat dunia Aryo jungkir-balik. Dan... kali ini Aryo kena batunya!
Review
"Smash!" bercerita tentang Aryo, si bintang voli yang terkenal playboy. Saat Ardi, kakaknya, dijodohkan dengan Rayana yang masih SMA, Aryo ingin menguji cewek itu. Apa gadis itu memang cocok dan setia dengan kakaknya?
"Kamu harus hati-hati, Ra. Banyak cewek yang takluk sama dia. Dia itu playboy," Banjar mengucapkannya dengan sinis. (hal. 57)
Posted by Biondy at 3:56:00 PM | Labels: Buku , Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Nonier , Novel , Review , Review Buku | 1 comments |