Rss Feed
  1. Ramalan Fudus OrorpusRamalan Fudus Ororpus by Julia Stevanny
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Ramalan Furdus Ororpus
    Penulis: Julia Stevanny
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 219 halaman
    Terbitan: Juli 2005

    Perempuan tua aneh itu datang pada suatu siang dan mengacaukan hidup Deryn. "FUDUS OROROR!" katanya dengan suara bergetar mengerikan. Matanya membeliak dan tangannya bergerak-gerak liar. "Naik. Turun. Lurus. Terputus... Oh, nasibmu sangat buruk, Nak! Kau dilahirkan tanpa garis jodoh! Kau ditakdirkan untuk menjadi perawan tua!"

    Diramal begitu jelas membuat Deryn bete. Apalagi Rosaline, adiknya yang kutu buku bilang bahwa ramalan Fudus Ororpus adalah ramalan paling tepat di dunia. Celaka nggak tuh! Dan runtutan kejadian berikutnya yang terjadi dalam hidup Deryn sesuai dengan isi ramalan!

    Terus, ramalan itu bener nggak sih? Masa Deryn harus ngejomblo seumur hidup...? Ah, nggak kuat...

    Review. Mengandung spoiler.

    Man, it's been awhile since the last time I laugh, like the idea, and adore a teenlit.

    Novel ini bercerita tentang Deryn, seorang gadis SMA yang tiba-tiba diramal akan menjadi perawan tua. Sialnya, dia memperoleh ramalan Fudus Ororpus, ramalan yang disebut sebagai paling tepat di dunia ini.

    Berusaha mengubah ramalan itu, Deryn mencoba untuk 'nembak' Arden, salah satu cowok cool di sekolahnya, karena merasa cowok itu memberikan sinyal-sinyal positif padanya. Sayangnya, dia salah tangkap. Sinyal yang Arden keluarkan itu, dia tujukan pada Micha, sahabat Deryn.

    Deryn tambah bete saat dia tahu kalau Micha, yang bilang ke Deryn bahwa dia tidak suka pada Arden, ternyata malah jadian dengan cowok itu. Hal ini membuat Deryn tidak mau bicara pada Micha. Micha yang tidak rela kehilangan sahabatnya, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Arden.

    Sampai di sini saya merasa si Deryn ini cewek yang menyebalkan. Bener banget pas Arden bilang ke Deryn: '[...] Gue nggak nyangka, ternyata lo tuh kekanak-kanakan banget. Egois. Perbuatan lo ini... perbuatan lo ini kayak nyuruh orang membuang pialanya ke sungai karena dia berhasil juara pertama, sedangkan lo gagal..." (hal. 127). Tapi hal ini memang menjadi salah satu poin novel ini.

    Setelah Deryn akhirnya merelakan Micha dengan Arden, dia bertemu dengan Farren, cowok adiknya yang seusia dengannya. Si Farren ini jauh lebih cakep dari Arden, sampai si Deryn grogi pas pertama kali ngobrol dengan dia.

    Mempersingkat cerita, Deryn kemudian mulai menerima bunga mawar dan puisi dari seseorang berinisial F.A. Lewat suatu kejadian, Deryn akhirnya tahu kalau si Farren-lah yang mengirimkan bunga-bunga itu.

    Di sini saya kira si penulis akan menempatkan Deryn dalam posisi yang sama dengan Micha. Suka sama seorang cowok, tapi cowok itu adalah pacar dari orang yang sangat dekat dengannya (Rosaline, adiknya yang membantu dia melawan ramalan Fudus Ororpus, dalam kasus ini).

    Ternyata dugaan (dan harapan) saya meleset. Penulis terkesan memberi jalan keluar yang mudah. Solusi yang ditawarkan memang sudah ada sedikit bayang-bayangnya, tapi tidak terlalu kuat, sehingga saat twist-nya terbuka, saya hanya bisa menghela napas kecewa.

    Secara keseluruhan saya suka dengan novel ini. Gaya berceritanya mengalir. Penokohan oke. Saya suka dengan konflik yang ditawarkan, tapi kurang suka dengan penyelesaiannya. Kalau akhir ceritanya tidak dibuat seperti ini, mungkin saya bakal kasih bintang 5.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 New Authors Reading Challenge
    - 2014 Young Adult Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment