Rss Feed
  1. Being 17Being 17 by Amalia Suryani
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Being 17
    Penulis: Amalia Suryani
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 272 halaman
    Terbitan: Mei 2005

    Impian Sandra adalah mengunjungi Paris—selama ini cuma bisa ia bayangkan.

    Impian Sandra adalah bisa selamanya bersama Rian—model dan bintang sinetron—pacar yang sangat ia cinta.

    Tapi ternyata… sering kali kenyataan nggak berjalan seindah bayangan.
    Saat kesempatan mengunjungi Paris sudah di depan mata, ibunya malah bertindak nggak masuk akal : melarangnya pergi.

    Itu belum apa-apa. Rian semakin jauh…ditambah munculnya gosip cinta lokasi yang membuat Sandra cemburu berat tapi nggak bisa berbuat banyak.
    Sandra yang semula menganggap berumur tujuh belas rasanya biasa-biasa saja, mulai kewalahan dengan berbagai kejadian yang mengaduk-aduk emosinya.

    Review

    Sebenarnya sudah lama banget pengin baca buku ini, cuma entah kenapa baru kesampaian sekarang. Mungkin momennya lagi pas aja kali yah. Soalnya belakangan banyak baca hasil lomba novel teenlit writer 2005.

    Membaca bagian awal buku ini, saya merasa gaya narasinya sangat lambat. Soalnya penulis tidak langsung masuk ke dalam "aksi", tapi membangun suasana lebih dulu dengan refleksi si "aku" tentang usia 17-nya. Gaya narasi yang lambat ini sebenarnya terasa hingga akhir buku, hanya saja cerita serta pesan yang ingin disampaikan mendukung gaya ini.

    Tokoh utama di novel ini, Sandra, mungkin bukan tipe yang "likable", tapi justru itu yang saya suka. Sandra punya rasa sakit hati karena dia telah "ditipu" oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya telah bercerai sejak dia SD, tapi dia baru mengetahui kenyataannya bertahun-tahun setelahnya. Selama ini dia mengira ayahnya hanya bekerja di luar kota.

    Selain itu dia juga cemburuan. Apalagi Rian, pacarnya, mulai terkenal sebagai model dan bintang sinetron. Hal ini membuatnya peka diri secara berlebihan, karena dia kadang minder dengan penampilannya yang biasa saja. Yang bagusnya, dia bilang ke Rian apa yang dia rasakan, misalnya tentang rasa mindernya dan kenapa dia tidak setuju Rian mulai main sinetron.

    Selain soal keluarga dan cinta, novel ini juga membahas soal persahabatan. Di sini Sandra punya 4 orang sahabat dan masing-masing memiliki ceritanya sendiri.

    Secara keseluruhan, saya suka banget sama novel ini. Gaya berceritanya enak, topik yang diangkat kompleks untuk ukuran teenlit, dan ada banyak pesan moral yang bisa didapat di sini. Bahkan pesan moral yang tidak biasa sekalipun. Kapan coba ada novel yang memberi pesan moral bahwa keluarga bukanlah dengan siapa kita mulai, tapi dengan siapa kita bersama pada akhirnya. Juga soal mimpi yang tergantung pada orang di sekitar kita. Kadang ada mimpi yang harus dilepas karena seseorang yang berharga.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2014 Young Adult Reading Challenge
    - 2014 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment