Rss Feed
  1. Bitter Winner (Seven Deadly Sins)Bitter Winner by Mita Miranti
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Bitter Winner
    Penulis: Mita Miranti
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 250 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    Berhubung blurb buku ini kurang menjelaskan isi ceritanya, jadi saya buat ringkasan cerita dulu.

    Bitter Winner bercerita tentang Audrina, seorang gadis yang berasal dari rumah tangga yang berantakan. Ayahnya menceraikan ibunya dan pergi membawa Audrina, memisahkan gadis itu dari ibu dan adik kandungnya. Audrina yang sudah remaja terpaksa tinggal di sebuah rumah yang dingin, dengan ayah yang sibuk dan ibu tiri yang kejam.

    Saat menjadi juri lomba scrap book di tempat kerja sambilannya, Audrina menemukan seorang peserta yang memasukkan foto dirinya, ibu, dan adiknya saat mereka masih sekeluarga. Dengan harapan bahwa si pengirim itu adalah adiknya, Audrina memutuskan untuk pergi ke Makassar untuk bertemu dengan adik dan ibunya.

    Review

    Ini novel pertama penulisnya yang kubaca. Sebelumnya sih pernah baca noveletnya di Parahyangan 147 (review di sini).

    Pertama, saya harus bilang kalau seri Seven Sins ini lama amat ya keluarnya. Soalnya pengumuman pemenangnya kan sudah dari akhir 2013, tapi sampai sekarang baru lima novel yang terbit. Panjang sekali proses pengerjaannya.

    Saya suka dengan ceritanya. Penulisnya membangun cerita dengan pace yang pas. Alurnya membangun untuk klimaks di akhir. Saya juga suka dengan latar di Makassar. Selesai baca novel ini, besoknya saya langsung pergi makan coto Makassar dan es pisang ijo :)).

    Yang saya kurang suka adalah kebohongan-kebohongan Audrina yang tidak memiliki akibat apa-apa. Awalnya kupikir semua kebohongan Audrina akan memiliki imbas padanya, tapi ternyata tidak berbalik dan membuatnya kena getah sama sekali.

    Awalnya saya sempat bingung, buku ini mengangkat Sin yang mana sih? 'Wrath' atau 'Lust'? Tapi, setelah dicek di situsnya Gagas, ternyata Bitter Winner ini mengangkat tema 'Lust'. Iya, nafsu yang diangkat di sini bukan yang bersifat seksual, tapi hasrat berlebih untuk mendapatkan sesuatu.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya solid dan enak untuk diikuti. Sayangnya si tokoh utama seperti kurang terkena imbas dari kesalahan yang dia buat.

    Giveaway time!

    Akan ada satu orang pemenang yang akan mendapatkan novel Bitter Winner ini. Sebenarnya ini GA yang tidak direncanakan sih. Kebetulan aja punya dua eksemplar novel Bitter Winner karena dikirimin satu sama penulisnya, padahal sudah beli dan sedang baca novel ini :)). Karena itulah, saya akan memberikan satu novel yang berlebih itu pada satu orang yang beruntung.



    Simak aturan mengikuti GA-nya dulu, ya.


    1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
    2. Buku hadiah yang diberikan tidak ditandatangani oleh penulis.
    3. Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
    4. Giveaway berlangsung dari 14 Juni 2015 - 24 Juni 2015.
    5. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
    6. Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.

    a Rafflecopter giveaway


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 20 comments :

    1. Halo Biondy, pengalaman saya pribadi saya terkait dengan hasrat ingin memiliki sesuatu/seseorang memang tidak ada (atau mungkin saya tidak menyadarinya, idk). Tetapi saya ingin menceritakan sesuatu hal yang mungkin bagi beberapa orang adalah hal yang umum.

      Sudah sejak lama saya mengidolakan arti korea, kalau sekarang sih sedang suka-sukanya dengan EXO. Bertahun-tahun saya bergabung di peer circle itu, saya mulai mengenal fans yang disebut sasaeng fans. Saya tidak tahu pasti terminologi sasaeng itu apa tapi yang pasti fans ini memiliki hasrat untuk lebih dekat dengan idolanya. Hasratnya ini sangat berlebihan. Sasaeng fans ini sering menguntit idol sampe ke asrama mereka, merekam suara idola mereka yang bernyanyi di kamar mandi dan masih banyak hal lainnya. Sering saya bergidik ngeri dan menggelengkan kepala tidak paham mengapa ada fans seperti mereka. Bukankah fans harusnya membuat nyaman idola? Sayangnya mereka malah menganggu dan menggancam keamanan idola. Bisa disimpulkan bahwa sasaeng fans ini memang memiliki hasrat besar untuk lebih dekat dengan idolanya.
      Itu cerita singkta saya terkait hasrat seseorang. Tidak saya kenal secara langsung tapi saya cukup mengetahuinya.

      Sukses untuk giveaway-nya :)

    2. Hasrat yang berlebihan untuk memiliki sesuatu, ya?
      Apakah seperti hasrat sangat menginginkan sebuah buku sampai rela membobol celengan di saat dompet sedang krisis uang? Akhirnya malah sadar kalau aku terlalu terburu-buru, mengalah pada nafsu. Kalau saja aku bisa lebih bersabar, aku bisa mendapat buku tersebut dengan harga yang lebih murah...

      Terima kasih :)

    3. Unknown said...

      Hasrat yang berlebih untuk mendapatkan sesuatu sih.... tidak ada sepertinya. (Oke ini bohong) hahaha. Sekarang sih tidak ada. Tapi dulu ada. Ketika saya masih labil-labilnya dan terpesona dengam boyband Korea.... sampai-sampai rela membuang waktu dan energi dalam memuja mereka. Pokoknya kalau saya ceritakan detailnya pasti merinding sendiri dengarnya. Lol. Syukurnya sekarang saya sudah bisa 'move on' dan melupakan segala kelabilan itu. Hahaha..

    4. ESTER MARINA said...

      Hmm... Hasrat yang berlebihan untuk memiliki sesuatu atau seseorang ya..
      Sudah 10thn saya menjadi fans berat dari seorang penulis. Penulis favorit saya. Dimulai dari ketertarikan saya ketika pertama kali membaca novelnya, sampai akhirnya saya mengoleksi keseluruhan novel2 hasil karyanya. Tidak sampai disitu, saya juga mencari tau profil penulis termasuk ultah dan hobinya. Saya juga bergabung dalam fanbase penulis saya tsb dan mengikuti setiap meet &greet walaupun hanya sesama fans di kota saya. Beberapa waktu lalu penulis saya mengadakan M&G disitu saya sedih sekali, ingin menangis rasanya ketika mendapati bahwa acara itu berlangsung jauh dr kota saya tinggal. Dan pada saat itu sedang ada UTS, saya tidak bisa meninggalkan ujian saya. Akhirnya saya meminta tolong seorang teman untuk hadir mengantri preorder novel terbarunya + foto bareng penulis, dan membeli kaosnya. Setelah paket itu tiba, saya langsung memakai kaos tsb dan mengambil gambar (penulis dan teman saya) disebelah saya dan meminta pada adik saya untuk mengabadikannya. Sampai saat ini foto tsb saya simpan di dompet saya bersebelahan dgn foto keluarga saya. Suatu saat saya berharap/berhasrat ingin menghadiri M&G penulis favorit saya, meminta tanda tangan, berfoto bareng, dan bercerita tentang betapa saya menyukai setiap tulisan2nya.

    5. hasrat yang berlebihan untuk memiliki sesuatu atau seseorang ya? hmm... sepertinya aku bukan tipe yang berhasrat pengin memiliki sesuatu hehehe. tapi aku ingin cerita pengalaman temenku. temenku ini punya pacar. kelihatan banget temenku ini sayang banget sama pacarnya. cuma temenku ini orangnya gak percayaan, jadi dia selalu mikir pacarnya ini selingkuh. apalagi temen ceweknya juga banyak. nah, suatu ketika dia ngaku ke aku kalau udah nikah siri sama pacarnya itu. terang aja aku kaget. waktu aku tanya alasannya karena dia pengin milikin pacarnya itu. biar pacarnya cuma 'puas' sama dia dan gak lirik2 cewek lain. bagiku waktu itu yang gak punya pengalaman pacaran sama sekali, tindakannya itu gak masuk akal banget dan bodoh. demi bisa 'memiliki' seseorang sampai segitunya. kayaknya cinta emang suka bikin orang hilang akal ya ._.

    6. Hasrat terbesar saya adalah pada buku, karena saya suka diam-diam ke toko buku walaupun orangtua saya melarang saya pergi, dan saya juga sudah tidak boleh beli buku online lagi karena saya beli dari online 3 kali. 3 KALI LALU SAYA TIDAK BOLEH LAGI MEMBELI BUKU ONLINE! So yeah, hasrat terbesar saya pada buku-buku, dapat berupa novel maupun komik.

    7. Unknown said...

      Hasrat yang berlebihan...
      Udah 2 tahun yang lalu sih, waktu itu, ada ajang pencarian bakat dalam dunia 'magic'. Nah, aku selalu liat tiap minggunya dan aku ngefans berat sama salah satu pesertanya. Waktu dia di panggung, penampilannya nyeremin, sperti *hantu* bisa dibilang gitu sih. Soalnya. Rambutnya panjang, terus, nutupin muka.
      Nah, setelah itu, aku ngikutin gayanya. Rambut nutupin muka, jarang ngomong. Disekolah, juga gitu. Smpe temenku ngasih komentar ini dan itu. Terus, pas waktu raportan, kan, papaku tuh, yang ambil raport, dibilangin sama guruku, kalau rambut nutupin muka, inilah.. Itulah.. Terus, sampe rumah, papaku marah2 gitu deh..

    8. Oh, ya. punya. sebagai seorang bookworm, buku selalu menjadi sesuatu yang indah untuk dilihat, dibaca dan dimiliki. tahun lalu, saat pertama kalinya aku kerasukan hasrat untuk membaca fiksi, aku selalu ingin memiliki banyak buku untuk dibaca. novel yang aku punya bahkan sampai dibaca kembali karenakehabisan bahan bacaan. lalu aku berusaha mengumpulkan uang saku demi membeli novel-novel yang cover dan sinopsisnya sudah bertebaran di timeline twitter. karena daerahku belum sepenuhnya maju layaknya kota-kota besar, tak jarang novel yang aku cari kosong di toko buku. akhirnya aku bela-belain beli online dengan ongkos kirim yang tidak murah. ketika krisis keuangan sedang melanda, aku akan mencari Giveaway kesana kemari (seperti sekarang :D). semuanya aku lakukan, demi punya bahan bacaan baru. karena sehari tanpa membaca fiksi rasanya aneh untuk sekarang :D

    9. Unknown said...

      Hasrat berlebihan untuk memiliki sesuatu atau seseorang, aku sendiri nggak merasa sedang atau pernah ngalamin hal itu. Menginginkan sesuatu atau seseorang sih pernah, tapi masih dalam batas sewajarnya. Kalau yang berlebihan, aku jadi ingat dengan seseorang yang sudah kelewat lebay sikapnya kepada cowoknya. Cowoknya itu temanku sendiri.
      Jadi ceritanya setahun yang lalu, temanku itu pulang kampung ke sini dalam rangka break kuliah sekaligus libur puasa/lebaran. Dia main ke rumahku dan banyak cerita tentang ceweknya itu. Yah, aku jadi saksi sendiri betapa seringnya si cewek itu nelponin temanku tiap menit nanyain lagi di mana dan sama siapa. Pokoknya hp temenku jarang nganggur dari bunyi ringtone dan getar. Sering diabaikan pula malah. Tapi, tiap dia ngangkat telp dari ceweknya itu dia selalu nyuruh aku diem jangan bersuara sedikit pun. Sampe temenku jawab, "Lagi di rumah temen. Ada lah di rumah temen pokoknya. Toh kamu nggak kenal juga siapa orangnya." Kemudian diiringi dengan suara lengkingan di ujung sana. Nggak loudspeaker tapi aku bisa denger ceweknya itu teriak marah-marah. Sampe-sampe volume ear-nya dikecilin sama temenku saking nyaringnya suara tu cewek. Dia nggak enakan sama aku kalo sampe kedengaran. Lalu dia tunjukkin juga sms dari ceweknya itu yang terdapat kata-kata "anjing babi lo!" Beuh... so rude! Lalu ujung-ujungnya dia cerita lagi kalo ceweknya itu memang sering begitu, marah-marah sampe keluar semua nama penghuni kebun binatang dan isi jamban. Apalagi kalo mereka lagi berjauhan, karena si ceweknya masih di sonoh dan mereka itu sekampus + sefakultas. Ceweknya posesif banget, kepo abis, nggak percayaan sama cowoknya ini. Tapi aku sih maklum karena si cowok ini memang playboy dan sering punya simpanan di mana-mana (eh tapi saya bukan salah satunya ya). Ternyata si ceweknya juga sering nge-gep-in telp atau sms dari "mainan" si cowoknya ini. Tapi mikir aja deh, kalo emang udah nyadar bahwa cowoknya kayak begitu dan susah dipercaya ya kenapa masih mau sama dia? Kenapa bertahan sampe segitunya? Ye kan? Yang penalarannya bagus pasti bisa mikir sendiri apa alasan mendasarnya. Oops, ini hanya curiga dan dugaan. :)))
      Pernah juga temanku dulu mau putus sama si cewek ini karena udah nggak tahan lagi sama sikap ceweknya tapi si cewek nggak mau. Padahal sudah diajukan opsi, "Kamu mau kita tetep pacaran tapi malah hambar gini-gini aja malah banyakan nggak nyamannya atau kita putus aja tapi kamu tunggu aku 5 tahun lagi, nanti langsung aku lamar? Pilih mana?" Eh, si cewek itu malah milih tetap pacaran. Dengan milih opsi itu aja udah kelihatan loh kalo tu cewek memang terobsesi sama cowok ini. Kurasa itu bukan cinta lagi, melainkan nafsu belaka. Kalo emang cinta, baiknya ya pilih opsi satunya dong. Jarang-jarang loh ada cowok yang mau ngasih kepastian ngajak nikah gitu dari awal. Tapi dodol juga sih temanku ini, udah tahu nggak nyaman malah masih aja dijalanin. Kalo mau putus ya putus aja sih, tinggalin aja sanah, sabodo nasib tu cewek mau kayak gimana. Sama-sama dodol lah mereka itu menurutku. -_-

    10. Unknown said...

      Dulu pernah ada seorang cowok yang suka sama aku waktu zaman SMA. Kebetulan pernah jadi temen sekelas sih ^^
      Dia suka sekali sms aku nanyain kabar atau apalah dan malah sering ngajakin ngobrol aku. tetapi waktu temen skelas dia nggak ngajakin aku ngbrol karena waktu ada juga cow sekelas lain yang suka sama aku. Waktu kelas 2 ini dia berani ngedekin aku dan posisinya aku udah punya cow yah walaupun hubungannya lagi renggang. Dia sering sms aku, telpon chattingan di fb dan segalanya. bahkan sampe temen se genk-nya selalu nyampein salam dari dia tiap ketemu aku. Aduh aku pusing menghadapi nih cow. Suatu hari dia pergi keluar kota dan waktu dia balik dia ngasih aku buku karena tahu aku suka buku. AKu nggak mau nerima itu tapi dia tetep ngotot. Akhirnya sih dia terus-terusan ngejar aku sampai suatu hari dia bilang gini," Aku rela kok jadi yang kedua buatmu asal bisa sama kamu." Gila. Aku langsung shock....... Aku nggak mau lah, orang kayak gini aja dia rela diduain apalagi entar. Akhirnya aku lebih memilih menjauhi dia dan dia tetep menghubungiku. Sampai aku kuliah di Jogja pun dia tetap menghubungiku sampai dia malem2 ketemu aku cuma mau ngasih novel inceranku.

    11. Apakah kamu memiliki pengalaman yang berhubungan dengan hasrat yang berlebihan untuk memiliki sesuatu/seseorang? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar. (Cerita tidak harus dari pengalamanmu pribadi, tapi bisa juga hasil observasimu dari seseorang yang kamu kenal)

      Pengalam yang berhubungan dengan hasrat berlebihan untuk memiliki sesuatu atau seseorang? Aku ga pernah merasakan hal seperti itu. Karena dari sejak kecil, orangtua ku selalu menanamkan pendidikan bahwa, kalau kau menginginkan sesuatu, dapatkan, tapi kalau tidak bisa, kau bisa mencari yang lain yang lebih bagus. Jadi ketika aku menginginkan sesuatu, aku pasti akan berusaha untuk mendapatkan nya, tapi kalau pun tidak bisa didapat, berarti itu sudah bukan milikku lagi dan mencari yang lain, walaupun itu bisa juga disebut berharsat, tapi tidak berlebihan hehe.. Tapi kalau misalnya aku melihat ke banyak orang yang memang memiliki hasrat berlebihan untuk memiliki sesuatu, aku pernah melihatnya dan sampai sekarang menjadi pembelajaran buat aku untuk tidak terlalu memiliki hasrat yang berlebihan bahkan sampai mencelakakan diri sendiri. Salah seorang teman ku dulu di Bandung, dia pernah mengingin kan sebuah novel, setiap hari menggembar-gemborkan tentang novel itu di sekolah sampai-sampai saya merasa bosan, ketika libur, di bercerita padaku bahwa dia pergi ke toko buku, berniat untuk membeli novel itu, tapi ternyata novel itu sudah habis, salah seorang teman ku yang lain datang ke sekolah dengan membawa novel itu, terang si teman ku ini marah karena kan memang dia yang awal nya exited banget pengen punya buku itu, yang engga aku tau ternyata di punya rencana aneh di kepalanya. Waktu pulang sekolah teman ku yang mempunyai buku itu bilang bahwa bukunya hilang, semua panic dan mencari ke semua tempat, karena tidak ditemukan juga akhirnya kita semua pulang, ketika jalan pulang, aku melihat teman ku yang menginginkan buku ini merobek-robek sesuatu di pinggir jembatan yang biasa aku lewati lalu membuang nya ke sungai, aku menghampirinya dan melihat bahwa sesuatu itu adalah buku teman ku yang hilang, aku yang kaget Cuma melongo aja memandangi dia yang sedang senyum sinis kata dia ‘kalau aku ga punya berarti orang juga ga boleh punya. Awas bilang ke orang-orang.” Dia pergi begitu aja. Walaupun secara tidak langsung, tapi perbuatan itu tentu saja mencelakakan dirinya sendiri kan? Dengan sifat egois yang ditanam di dalam dirinya yang nantinya bakalan tumbuh semakin besar kalau tidak segera di buang tentu sangat berbahaya. Bisa saja dia melakukan sesuatu yang lebih jahat dari pada yang dia lakukan saat itu. Sayang nya aku sebagai teman tidak bisa melakukan apapun saat itu, karena aku yang masih kecil dan terlalu takut, akhirnya aku selalu bungkam dan menjauhi teman ku itu, tidankan yang aku sesali sampai sekarang. Dan cerita itu, membuat apa yang diucapkan orang tuaku semakin tertanam dalam diriku, berhasrat untuk memiliki sesuatu boleh, tapi jangan berlebihan, diluar sana masih banyak yang lebih bagus kok, kalau kita mau bersabar lagi untuk mencari nya dan bekerja keras 

    12. Kalau hasrat untuk memiliki seseorang sih nggak, tapi kalau memiliki sesuatu itu udah sering banget. Yah, sebagai pembaca novel aku selalu memiliki hasrat untuk membeli buku-buku baru dan yang sudah lama jadi wishlist. Tetapi aku selalu berusaha untuk menahannya karena keadaan keluargaku yang sedang mengalami krisis keuangan. Memang dilemma banget soalnya lihat mereka yang sudah memiliki buku-buku terbitan baru rasanya hasrat jadi tambah nggak nahan. Walaupun masih ada beberapa buku-bukuku yang masih belum kelar dibaca. Jadi ini sebagai pelatihan untukku agar aku bisa menghemat dan berupaya untuk tidak egois dengan memenuhi hasrat tersebut tetapi yang lainnya menderita.

      Terimakasih kak giveawaynya... ^_^

    13. bicara tentang hasrat, sy lebih suka memilikisesuatu yg sy inginkan. terlebih jika sesuatu itu memiliki kemiripan dengan hidup sy, dg hobi sy atau tentang sesuatu yg sy sukai.

      Seperti giveaway ini misalnya, knp sy memutuskan untuk mengisi form dan berharap mendapat bukunya. Karena di awal pembukaan GA ini sy membaca dan terhipnotis dg kata-kata ini, "Bitter Winner bercerita tentang Audrina, seorang gadis yang berasal dari rumah tangga yang berantakan."

      Kalian tahu, betapa tersiksanya hidup atau lahir di lingkungan keluarga yg spt itu. Dan mf, sebenarnya sy tdk ingin mengatakan. bahwa sy tdk memiliki keluarga yg indah spt kalian, mngkn detik ini, keluarga sy tdk jauh beda dg Audrina :( menyedihkan sekali bukan :(

      Saya... ingin memiliki semua yg indah dan bahagia dlm hidup sy. sayangnya Tuhan tidak selalu mengabulkan doa sy. Dan sy terima kasih, bisa menulis ini semua. Meski isinya sedikit tdk menenakkan, sy terima kasih kpd kalian yg sudah membaca :(

    14. Makanan dan minuman, sering banget kalau lagi lewat di jalan gitu terus tiba-tiba liat gerobak es pisang hijau, hasratpun muncul kepermukaan tapi tenggorokan tak mengizinkan. Aku suka jajanan kayak gitu cuma tenggorokan dan gigiku biasanya sakit dan itu jadi kenadala besar kalau jajan es.
      Ngga cuma kudapan, buku dan barang imut juga yang bikin hasrat ingin memiliki timbul.
      Segala barang yang yang beda pasti memunculkan keinginan untuk memiliki, tapi jarang betul terwujud, biasanya banyak kendala ini itu apa lagi kalau barangnya ngga terlalu berguna, biasanya nggak diprioritaskan. Kalau hasrat menginkan seseorang, aku belum pernah ngerasain.

    15. Unknown said...

      Hasrat yg berlebihan itu saat jaman masih alay2 gtu, pengen banget punya mobil sendiri dan bisa bawa kesekolah sendiri. Nangis ngrengek gulung2 sama orang tua. Sekarang kalau diinget pgn ketawa sendiri setelah tau gimana sulitnya cari uang

    16. Vianny said...

      Hasrat utk memiliki sesuatu?
      Sampai gw msh memiliki hal itu..
      Yang gw inginkan adalah beasiswa.. Yep! Sebenernya sederhana sih, tapi hal itu yang membuat gw, sampai skrg masih mengerjarnya.. Tapi kalian pernah merasakan ga? Hal yang sebenarnya sudah ada genggamanmu trus abis tu lepas begitu aja... Kan nyesek, apalagi hal itu udah kalian kejar selama bertahun-tahun T.T

      Gw mengikuti giveaway ini krn gw ingin tahu bagaimana cara Audrina mendapatkan apa yang dia inginkan.. Apakah dia seperti gw? Apakah dia mendapatkan dengan cara yang licik atau dengan berusaha keras? Jadi artinya gw penasaran dengan isi ceritanya :)

    17. Hasrat memiliki sesuatu? Lebih tepatnya ini pengalaman hasrat untuk mendapatkan sesuatu. Jadi ceritanya pas di SMA dulu, aku kepengen banget masuk IPA. Tapi hasil psikotes-ku malah IPS. Akhirnya setelah bertanya dengan guru-guru IPA, aku juga diizinin masuk ke jurusan IPA. Nah seseorang yang sangat aku harapkan dukungannya, malah menjatuhkanku. Dia bilang, kalo ga sanggup di IPA ya ga usah sok-sokan masuk IPA. Dari situ aku bertekad untuk bisa lebih unggul dari dia dalam hal akademis, terutama soal urusan kampus dan jurusan IPA (karena dia juga anak IPA). Aku berusaha untuk bisa kuliah di luar tempat tinggal kami dengan kampus yang lebih bagus daripada kampusnya. Alhasil selama SMA aku semacam "mabok" belajar. Pagi sebelum guru datang, aku baca buku. Waktu istirahat, aku makan sambil ngerjain soal. Waktu pulang, aku langsung kabur ke tempat les dan minta tambahan sampai jam setengah 7 malam. Habis itu aku pulang dan balik ke tempat les lagi jam 7 buat les sampai jam 9. Terus aku minta tambahan belajar sampai jam 10. Bahkan aku pernah maksa untuk nginap di tempat les biar bisa diajarin sampai malam sama tentornya -_- Dan akhirnya, keinginanku tercapai dan akhirnya orang itu malu sendiri karena pernah ngeremehin aku. Yah, ternyata dibalik sedihnya dijatuhkan sama orang yang kita sayangi, kita bisa lebih berkembang :'D

    18. Kalau aku pribadi, jujur salah satu hasrat saya yang besar adalah hasrat memiliki sesuatu. Sesuatu apakah yang saya maksud? Nah, yang saya maksud adalah 'novel'. Bukan, bukan novel yang harus aku beli atau pun novel dari hasil giveaway. Bukan itu! Novel yang aku maksud adalah novel karya sendiri. Ya, novel yang aku buat sendiri. Novel yang bisa beredar luas di seluruh nusantara (minimal). Kalau beruntung ya bisa sampai dialih bahasakan buat konsumsi warga negara asing. Kalau sudah begitu intinya aku mau novelku bisa jadi bestseller. Tidak hanya bestseller secara nasional tapi internasional. Kalau beruntung juga maunya novelku bisa diangkat jadi film or drama. That's way aku hobi banget nulis. Kirim naskah sana-sini. Mengubek-ubek kosakata dalam ingatan buat aku tuangin jadi paragraf demi paragraf yang padu. Untuk satu naskah utuh yang kemudian aku sebut sebagai novel. Novel karyaku. Alhamdulillah aku sudah punya satu novel yang diterbitkan oleh penerbit mayor. Tidak banyak yang tahu, mungkin. Sebab novel aku merupakan novel fanfiksi inspired by EXO. Judulnya Love Examination. Meski demikian, meski novelku itu dikabarkan bestseller di kalangan penggemar EXO, aku masih punya satu hasrat yaitu membuat novel yang universal sehingga bisa dibaca untuk umum. Aku ingin bisa punya 'novel karya sendiri' minimal lima judul novel. Yang sedang aku usahakan adalah membuat novel genre teen spirit karena pada dasarnya aku ingin juga membuat buku motivasi minimal sekelas Mario Teguh.

      Itu hasratku untuk memiliki sesuatu.

    19. Hasrat berlebihan untuk memiliki sesuatu itu adalah pengalaman yang pernah saya lihat di dalam kehidupan pacar teman baik saya. Jadi cowok yang saat ini sudah resmi menjadi pacarnya temannya itu tadinya hanya bersahabat. Mereka adalah sahabat sedari SMA tetapi si cowok ini sebenarnya suka banget sama teman saya dan sebenarnya pengen nembak teman saya tapi sayangnya teman baik saya saat itu sudah punya pacar dan ganteng pula. Alhasil cowok ini pun memendam perasaannya padahal dia ingin sekali menjadikan teman saya jadi pacarnya. Tuhan berkata lain. Teman baik saya akhirnya putus dengan pacarnya yang ganteng itu dan cowok ini mengambil kesempatan untuk menyatakan perasaannya kepada teman saya. Cinta berbalas. Akhirnya.... teman saya pun menjadi milik si cowok ini (padahal cowok ini ngga ganteng2 amat). Hasratnya untuk memiliki teman saya sebagai pacarnya ternyata besar dan bisa terjawab :')

    20. Saya punya adek laki-laki yang kalo sudah punya keinginan, harus dituruti gimanapun caranya. Dia suka ngamuk di rumah, kalo keinginannya gak dituruti sama mamaku. Waktu masih SD dulu, pernah nih dia ngamuk karena dia pengen beli bakso kaki lima yang lewat depan rumah, padahal mamaku sementara shalat. Sudah deh, rumah jadi heboh karena dia ngamuk. Sekarang adekku ini sudah masuk SMA, dia minta dibeliin motor. Pasti dunia persilatan bakal heboh lagi deh. -___-

    Post a Comment