My rating: 1 of 5 stars
Judul: Izinkan Aku Mencintaimu
Penulis: Esi Lahur
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 280 halaman
Terbitan: Januari 2014
Siapa yang tak kenal Dilara Tsarina? Novel-novel romantis karyanya sukses merebut hati pembaca dan selalu berada di jajaran best seller di toko buku. Tapi siapa sebenarnya Dilara Tsarina? Sosoknya misterius dan tak ada yang pernah bertemu muka dengannya. Tidak ada foto pribadi. Hanya sesekali dia menuliskan status di akun Facebook.
Jason menyadari keanehan dalam novel-novel Dilara Tsarina yang iseng dibacanya. Ceritanya begitu mirip dengan kejadian nyata saat ia di SMA. Semakin aneh saat status di Facebook Dilara Tsarina seolah mencerminkan perasaan seorang gadis bernama Adis padanya.
Adis, sosok pendiam dan pemalu yang bekerja di wedding organizer, tak menyangka akan bertemu Jason, cowok jail yang mengolok-oloknya sewaktu SMA. Jason bersama calon istrinya menggunakan jasa WO tempat Adis bekerja untuk mengurus persiapan pernikahan mereka. Namun, pertemuan itu ternyata mengubah segalanya. Dan kali ini memberi kesempatan bagi Adis untuk lebih dekat dengan Jason.
Semakin dekat Jason dengan Adis, ia jadi mempertanyakan apa hubungan Adis dengan Dilara Tsarina. Karena hanya Dilara Tsarina yang mengingatkan Jason bahwa cinta dalam novel mungkin bisa terjadi dalam kehidupan nyata.
Review
"Izinkan Aku Mencintaimu" bercerita tentang Gadis "Adis" Lembayung, seorang gadis (tentu saja) yang bekerja di sebuah Wedding Organizer. Pekerjaan lainnya adalah seorang penulis novel romans best seller yang merahasiakan identitas aslinya.
Pekerjaannya di WO membawanya bertemu kembali dengan Jason, teman semasa SMA yang dulu suka mengusilinya. Serentetan peristiwa justru mendekatkan mereka. Belum lagi Jason kemudian curiga kalau Adis adalah Dilara Tsarina, nama pena yang Adis pakai.
Amore itu harus selalu berakhir dengan pernikahan, ya? Tidak cukupkah kalau kedua pasangannya pacaran saja? Karena jujur saya merasa novel ini kepanjangan dan sudah bisa diselesaikan waktu salah satu pasangan di sini ada yang menikah, tapi tetap saja dipaksakan untuk lanjut. Saya sampai sempat membayangkan kalau si Adis itu adalah Fitri Tropica dan seluruh dialognya dibaca dengan gaya lebay dibuat-buat. Kalau tidak dipikirkan secara komedi seperti itu, saya mungkin tidak akan kuat membaca sampai selesai.
Saya juga mau tanya. Novel ini ada editornya tidak, sih? Soalnya saya coba lihat di halaman-halaman awalnya, sama sekali tidak tercantum nama editor atau proof reader-nya. Apakah memang tidak ada?
Saya memang merasakan sindrom tidak-ada-editor sejak halaman 11. Di sana penulis mulai memaparkan tentang sang tokoh utama dengan cara yang membosankan dan aneh.
Gadis Lembayung bukanlah perempuan aneh, jelek, gendut, atau apalah stereotipe perempuan-perempuan antik yang ada di sinetron. Ia juga bukan perempuan ekstrapintar yang sering digambarkan menggunakan kacamata dan sebentar-sebentar membetulkan letak kacamatanya. Ia juga jauh dari gambaran perempuan kejam yang kurang kerjaan dan mencari perhatian dengan menindas teman-teman atau siapa pun yang lebih lemah. (hal. 11)
Itu apaan, sih? Maksudnya apa coba? Paragraf kayak gitu tidak memberi informasi apa-apa tentang tokoh si Adis. Mending dipotong dan langsung saja dijelaskan Adis itu seperti apa orangnya.
Gaya pemaparan latar belakangnya Adis juga membosankan. Terlalu tell dan sempat membuat saya berpikir kalau akan ada konflik yang berhubungan dengan keluarga sampai pembaca perlu tahu detail keluarganya Adis, tapi ternyata tidak ada tuh.
Menurutku novel ini bisa selesai 40-50 halaman lebih awal. Terlalu dipaksakan untuk sampai ke titik pernikahan dengan konflik yang lumrah terjadi di dunia nyata, tapi tidak diolah dengan tepat sehingga menjadi trivial dan membosankan.
Maaf sekali. Satu bintang saja. Saya bosan banget di pertengahan sampai akhir.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2016 Read at Your Own Risk
View all my reviews
Kirain saya doang! Ternyata emang bener. Kayaknya endingnya lebih pas saat Kimberly Grant nyerah ke Jason Anthony. Dan endingnya pas Jason sama Adis balikan.