Rss Feed
  1. Pada hari ke-2 penyelenggaraannya, Makassar International Writers Festival, kembali membawakan serangkaian acara. Berbagai diskusi, seminar, dan workshop kembali diadakan dengan berbagai narasumber internasional seprti: Rolan Keltas, Aoko Matsuda, Deborah Emmanuel, Elizabeth Inandiak, Sanaz Fotouhi, dan masih banyak lagi. Beberapa narasumber lokal yang tampil pada hari ke-2 ini juga tidak kalah kecenya. Ada Clara Ng, Dana Riza, AriReda, Joko Pinurbo, Maman Suherman, dan sederet nama lainnya.

    Pada malam harinya, kembali diadakan acara panggung hiburan yang diberi judul 'Under the Poetic Stars'. Memenuhi keinginan hati sejak hari pertama, saya kembali mengikuti acara ini.


    'Under the Poetic Stars' diadakan di Main Plaza Fort Rotterdam, tempat yang sama dengan malam pembukaan MIWF. Letaknya di lapangan terbuka dengan set panggung menyerupai deretan ruko. Lampu-lampu yang dipadamkan membuat objek-objek langit (bintang-bintang, bulan nyaris purnama, dan objek yang saya curigai sebagai planet) terlihat.

    Panggung MIWF

    Saya tiba sekitar pukul 19.15 dan tempatnya sudah cukup ramai. Karena acara utama belum mulai, saya kembali berkeliling ke daerah rekreasi untuk melihat-lihat dan belanja :)). Berhubung sudah bawa uang, akhirnya saya bisa beli buku dan CD yang saya incar di hari sebelumnya.

    Daerah rekreasi MIWF. Ada bantalnya loh.

    Sekitar pukul 20.00, acara dimulai. Panggung malam itu dibuka oleh kolaborasi antara Dana Riza, Juang Menyala, dan Abdi Karya, yang disebut 'Taman Cahaya'. Pentas musik, drama, dan tari yang dibawakan berjudul 'Makassar, Story of City' yang bercerita tentang awal terbentuknya Makassar, datangnya Belanda, perang dengan VOC, kedatangan Jepang, kemerdekaan, perubahan nama ke Ujung Pandang, hingga kembalinya nama Makassar.

    Proyek kolaborasi Taman Cahaya.

    Duo Ruang Baca, proyek musik Kata Kerja, menjadi penampil kedua malam itu. Mereka membawakan dua lagunya, 'Dongeng' dan 'Minggu Pagi' bersenjatakan iringan gitar dan harmonisasi vokal.

    Duo Ruang Baca

    Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan karya dari lima orang Emerging Writers from East Indonesia. Sebenarnya ada enam orang yang terpilih untuk kategori ini, tapi salah satunya itu sedang berada di luar negeri untuk kuliah.

    Wahid Affandi menjadi penulis pertama yang naik ke panggung. Penulis Makassar itu membacakan potongan cerpennya yang berjudul 'Kukang dan Dompet Ajaib', yang katanya bercerita tentang menghadapi kemungkinan yang tidak terbatas.

    Wahid Affandi

    Irma Argiyanti dari Mataram kemudian membawakan tiga buah puisinya. Masing-masing berjudul 'Anjing Gunung', 'Penyeberangan Selat Alas', dan 'Melankoli Ingatan'. Saya lupa dong ambil fotonya Irma karena keasyikan :)).

    Cicilia Oday dari Manado membacakan potongan cerpen 'Anak Penjaga Sekolah', karyanya yang bercerita tentang seorang anak yang bisa melihat roh.

    Cicilia Oday

    Ibe S. Palogai dari Makassar menjadi penampil berikutnya. Ibe bercerita tentang proyek tulisannya yang saat ini sedang dia kerjakan bersama Zaenal Beta, seorang pelukis tanah liat. Ibe membawakan dua puisinya yang berjudul 'Membaca' dan 'Gembala Perang'.

    Ibe S. Palogai

    Chalvin James Papilaya asal Ambon menjadi emerging writer yang terakhir naik ke panggung malam itu. Chalvin sukses memancing tawa penonton ketika dia mengatakan bahwa dirinya mengirim 25 puisi ke MIWF, tapi hanya empat yang diterima. Dengan pembawaan yang baik, Chalvin membacakan 'Waktu Hujan Sore-Sore', 'Musim Cengkeh', 'Pala', dan puisi terpanjang malam itu: 'Perselingkuhan Bunyi'.

    Chalvin James Papilaya

    Ruang Baca kemudian kembali naik ke panggung untuk membawakan tiga lagunya. Ada musikalisasi dari puisi Ibe yang berjudul 'Diam-Diam', lagu mereka 'Di Balik Jendela', dan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul 'Terbangnya Burung'.

    Acara 'Under the Poetic Stars' kembali berlanjut dengan tepukan meriah saat M. Aan Mansyur naik ke atas panggung. Di tangannya terdapat buku kumpulan puisi terbarunya yang laris manis, 'Tidak Ada New York Hari Ini'. 

    M. Aan Mansyur

    Sepertinya Aan punya pendukung pribadi. Saat dia naik ke panggung, ada anak kecil di samping saya yang teriak, "Oom Aan! Oom Aan!" dan dibarengi cekikikan beberapa orang yang bersama anak itu.

    'Oom' Aan kemudian membacakan puisi 'Tidak Ada New York Hari Ini', Ketika Ada yang Bertanya Tentang Cinta', 'Batas', dan 'Akhirnya Kau Hilang'. Semuanya dari buku terbarunya.

    Kalau saya lihat, puisi-puisi Aan ini populer bukan hanya dari segi penjualan, tapi dari segi tulisannya juga. Terbukti ada beberapa orang yang mengingat bait-bait puisi Aan, khususnya baris 'Kau yang panas di kening. Kau yang dingin di kenang.' dari puisi 'Tidak Ada New York Hari Ini'.

    Setelah Aan, ada Hasan Aspahani yang membawakan dua puisi yang ditujukan bagi Aan. Mungkin ada semacam candaan pribadi pada puisi 'Penyair, Buah Apel, dan Dokter yang Cantik' serta 'Apa Kabar Jantungmu?' yang dibawakan. Soalnya para pendukung pribadi 'Oom' Aan kembali cekikikan di sini.

    Hasan Aspahani

    Dalam waktu dekat, Hasan Aspahani juga akan meluncurkan buku terbarunya tentang Chairil Anwar. Buku itu akan diterbitkan oleh Gagas Media.
     
    Joko Pinurbo menjadi pembaca puisi terakhir malam itu. Dia membawakan tiga puisi yang sukses memancing tawa penonton, yakni: 'Pemeluk Agama', 'Kamus Kecil' (yang katanya adalah puisi wajibnya), dan 'Doa Malam'.

    Joko Pinurbo

    Setelah seluruh pembacaan puisi selesai, duo AriReda kembali mengisi panggung MIWF. Mereka kembali membawakan musikalisasi puisi 'Kartu Pos Bergambar Jembatan Golden Gate San Fransisco'. AriReda kemudian mengadakan 'open setlist' untuk malam itu. Jadi, para penonton bisa meminta langsung lagu apa yang akan AriReda bawakan. Cukup teriak saja dan akan mereka nyanyikan. Lengkapnya, ini daftar lagu AriReda pada malam kedua MIWF:

    1. Kartu Pos Bergambar Jembatan Golden Gate San Fransisco
    2. Gadis Kecil
    3. Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta
    4. Pada Suatu Hari Nanti
    5. Bunga-Bunga di Halaman
    6. Gadis Peminta-minta
    7. Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi
    8. Tuhan, Kita Begitu Dekat
    9. Metamorfosis
    10. Di Restoran
    11. Akulah Si Telaga
    12. Aku Ingin

    Setelah satu jam lebih membawakan lagu-lagunya, akhirnya AriReda harus mengakhiri pertunjukan malam itu. All good things come to an end. Puas banget bisa mengikuti acara hari kedua ini, walau anginnya dingin dan rasanya bisa bikin 'meriang, meriang, aku meriang' :)). Saya sampai pasang tudung jaket untuk menghalau angin.

    Saya tiba di rumah jam 23.30 dengan rasa capek dan senang. Di hari kedua MIWF, saya akhirnya beli barang incaran dan dua barang lainnya.

    Dapat kantong kertas kece bersama pembelian.

    Akhirnya bawa uang juga untuk beli novel 'Natisha' dan CD 'Becoming Dew'. Kali ini saya juga membeli 'Lontara' Bilang' dari Colli' Pujie dan EP khusus tur dari AriReda.

    Dua novel + dua CD.

    Begitulah hari kedua acara malam Makassar International Writers Festival. Seru banget. Acara serupa akan dilaksanakan juga pada tanggal 20 dan 21 Mei 2016 di tempat yang sama. Jadi, jangan ragu-ragu untuk datang ke Fort Rotterdam sekitar pukul 19.00.

    Giveaway

    Sesuai dengan judul artikelnya, kali ini saya akan mengadakan giveaway. Hadiahnya adalah 1 CD 'Menyanyikan Puisi' dari AriReda (ulasan). Baca syaratnya dan jawab pertanyaannya :D.

    1. Peserta berdomisili di Indonesia. 
    2. GA diadakan dari tanggal 20 Mei - 26 Mei 2016.
    3. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar: Dari 12 lagu yang dibawakan AriReda, yang manakah yang merupakan hasil pesanan saya? Iya, saya juga ikut teriak minta lagu.
    4. Jangan lupa untuk menyertakan kontak di jawaban. Bisa dengan meninggalkan surel (e-mail) atau akun Twitter.
    5. Satu orang hanya bisa menebak satu kali. Kalau jawabnya berkali-kali, saya hanya akan menerima jawaban paling pertama.
    6. Kalau ada lebih dari satu penebak benar, maka pemenang akan diundi.


    Selamat mengikuti dan semoga beruntung!

  2. 3 comments :

    1. Lagu : Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta ^^

      Email : sofhyhaisyah28@gmail.com

    2. Gadis Peminta-minta

      e-mail: fembi[underscore]rekrisna[at]yahoo[dot]co[dot]id
      akun Twitter: @fembi_rekrisna

    3. Unknown said...
      This comment has been removed by the author.

    Post a Comment