My rating: 1 of 5 stars
Judul: Old Shatterhand: The Wild West Journey
Penulis: Karl May
Penerbit: Visimedia
Halaman: 336 halaman
Terbitan: September 2013
Seorang pemuda Jerman bernama Charlie bertualang ke benua Amerika dan menuju Wild West. Dia menemukan banyak hal menarik di daerah perbatasan Amerika yang belum ditaklukkan bangsa kulit putih. Banyak tantangan yang harus dia hadapi, seperti ancaman beruang grizzly, orang Indian yang memusuhinya, dan orang kulit putih yang tidak jujur. Dia selalu berhasil dan menang. Dia selamat dari satu demi satu situasi berbahaya berkat kecerdikan, kemahirannya mengangkat senjata, dan kekuatannya yang luar biasa (sehingga dia dijuluki "Old Shatterhand").
Dalam perjalanan, dia berteman dengan seorang pemuda Indian yang sama hebatnya: Winnetou. Keinginan Charlie untuk bersahabat dengan Winnetou terhalang oleh perbedaan mereka. Bangsa Indian sudah terlalu banyak dirugikan oleh orang-orang kulit putih dan perbuatan Charlie di Wild West membuat mereka marah. Bagaimanakah Charlie memeroleh kepercayaan Winnetou dan Suku Apache, padahal nyawa taruhannya?
Review
Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih kepada Mbak Melody Violine, sang penerjemah buku ini, dan Visimedia yang telah memberikan buku ini secara gratis pada saya. Kenapa saya bisa dapat gratisan? Soalnya saya menang giveaway yang diadakan di blog penerjemahnya.
Kedua, saya mengucapkan mohon maaf lahir batin karena cuma bisa kasih 1 bintang untuk buku ini.
Tokoh utamanya, Charlie, bukanlah mantan personil ST 12 *dibuang karena jayus, tapi adalah seorang pria Jerman yang datang ke Amerika. Dia adalah seorang pria yang cerdas karena rajin membaca, jago menembak, jago menjinakkan kuda liar (karena dulu belajar naik kudanya menggunakan kuda liar Hungaria), jago ilmu ukur, tidak pernah mengeluh karena menerima pekerjaan yang lebih berat dari seharusnya, serta jago mempertahankan diri kalau berantem keroyokan. Perlu saya lanjutkan daftarnya?
Karena satu dan lain hal, dia akhirnya memperoleh "pekerjaan" sebagai seorang penjelajah di "Wild West". Di sana dia bertemu dengan seorang Indian bernama Winnetou dan ingin bersahabat dengannya.
Ya, isi buku ini memang soal awal perjalanan Charlie-yang-bukan-mantan-personil-ST 12 ini di "Wild West".
Dari awal membaca saya sudah merasa, "Ni tokoh utamanya jago amat", tapi masih berpikir kalau, "Ya, zamannya kan beda. Mungkin orang zaman dulu rata-rata punya kualifikasi kayak gini? Atau mungkin si Charlie ini tipe 'satu di antara sejuta'."
Cuma tambah dibaca, saya tetap tidak terlalu tertarik sama si Charlie ini.
Petualangannya sendiri tidak bisa terlalu saya nikmati. Bukan karena jelek atau terjemahannya buruk, tapi lebih karena masalah selera. Apa yah? Mungkin saya emang kurang cocok sama cerita penjelajahan kayak gini kali yah. Kalau dari lini waktu yang sama, mungkin saya lebih suka cerita tipe keluarga petani/pemburu macam di seri "Little House" atau di The Yearling.
Terjemahannya sendiri cukup baik menurut saya. Yah, kalau Mbak Melody, yang udah berpengalaman dalam dunia penerjemahan, sih gak perlu ditanya lagi kali yah.
Cuma untuk terjemahan ini, saya kurang suka sama penggunaan interjeksi 'pshaw' yang dipakai di sini. Jujur itu ekspresi yang baru (aka sangat asing) bagi saya. Saya bahkan tidak tahu bagaimana harus membacanya. Apakah 'pe-shaw' atau 'pi-shaw' atau bahkan 'shaw'? Entahlah.
Btw, buat yang tertarik membaca kisah di balik penerjemahan buku ini, bisa cek entri blog penerjemahnya di sini.
Secara keseluruhan, saya hanya bisa kasih 1 bintang. Bukan karena jelek, tapi karena soal selera. Mungkin ada baiknya buku ini saya sumbangkan ke perpustakaan almamater saya aja kali yah.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2013 New Authors Reading Challenge
View all my reviews