Rss Feed
  1. Masque of the Red DeathMasque of the Red Death by Bethany Griffin
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Masque of the Red Death
    Penulis: Bethany Griffin
    Penerbit: Mizan Fantasi
    Halaman: 400 halaman
    Terbitan: Januari 2013

    Kota di ambang kehancuran. Wabah penyakit meluas cepat tanpa kendali. Mereka yang selamat hanyalah orang-orang kaya yang memiliki topeng keramik untuk menyaring udara penuh virus berbahaya.

    Araby salah satunya. Tetapi, hidup kian tak tertahankan. Dilanda perasaan bersalah atas kematian saudara kembarnya, satu-satunya pelarian ada di klub malam Debaunchery.

    Di sana, ada Will dan Elliot. Mereka tak henti menciptakan badai di hati Araby. Namun, Araby tak tahu, masing-masing mengenakan topeng demi menyembunyikan jati diri dan maksud sesungguhnya. Siapkah Araby membuka topeng-topeng itu jika akibatnya justru akan menghancurkan hatinya?

    Review

    Ah, akhirnya menemukan buku ini di antara timbunan saya :))

    Saya sudah punya bukunya dari Februari lalu, tapi akhirnya baru dibaca pada bulan Agustus.

    Alasan utama saya tertarik pada buku ini adalah judulnya. Judul "Masque of the Red Death" mengingatkan saya pada cerpen berjudul sama karya Edgar Allan Poe. Saya jadi penasaran seperti apa si penulis membuat cerita yang mengambil inspirasi dari cerpen itu. Buat yang pengin baca cerpennya Poe, bisa lihat di sini.

    Hmm... Secara keseluruhan novelnya gak jelek tapi tidak terlalu menarik juga sih. Saya tidak begitu suka gaya narasinya yang terkadang bikin saya tidak peduli apa yang akan terjadi.

    Tokoh utama novel ini, Araby, tipikal tokoh utama cewek di novel distopia. Cewek yang punya masalah keluarga, punya masalah cinta segitiga, dan punya pemerintah yang buruk.

    Si Araby sih untungnya gak terlalu banyak galau soal urusan cintanya yah. Dia lebih banyak berkontemplasi soal keluarganya dan soal wabah yang sedang menjangkit. Cuma dia juga tidak begitu menarik. Saya malah lebih tertarik pada April, temannya Araby yang awalnya digambarkan sebagai cewek kelas atas yang tidak peduli pada apa yang sedang terjadi, tapi ternyata punya twist-nya sendiri.

    Secara setting cerita, sebenarnya saya agak bingung. Apakah mau dibuat steampunk (dengan adanya kereta uap dan kapal uap), ataukah yang sedikit lebih maju dari itu? Soalnya sudah ada lift di sini. Jadi, yah, jujur saya bingung dengan latar bangunan cerita di sini sepanjang cerita.

    Novel yang cukup baik. Tidak terlalu menarik untuk saya jujur saja. Hanya saja saya tetap penasaran bagaimana Bethany Griffin akan menulis soal adegan kemunculan Red Death di dalam kastel Prospero, seperti yang tertulis di bagian akhir cerpen Poe.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Chalenge
    - 2013 Color Coded Reading Challenge

    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment