-
Review Novel: Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh - Dee
Sunday, November 17, 2013
Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh by Dee
My rating: 1 of 5 stars
Judul: Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh
Penulis: Dee
Penerbit: Truedee Books
Halaman: 286 halaman
Terbitan: Agustus 2006 (Cetakan VI)
Di dunia dengan jarak yang kian menyusut dan pikiran yang dituntut untuk kian mengglobal, Supernova bisa memberikan beberapa alternatif persepsi untuk memandang eksistensi manusia dan relasinya dengan seluruh aspek kehidupan. Mikro dan makro. Karena Supernova adalah virus. Virus pikiran.
Tinggal satu pertanyaan: Siapkah anda terinfeksi?
Review
Sebenarnya saya sudah coba membaca buku ini sejak 2 atau 3 tahun yang lalu. Sejak saya masih kuliah dan bukunya bisa saya pinjam di perpustakaan kampus. Masalahnya, dari berkali-kali pinjam, berkali-kali juga buku ini tidak pernah selesai saya baca.
Siklusnya kurang lebih seperti ini:
Pinjam -> baca -> kena ceramah soal teori entah-apa -> berhenti, baca buku lain -> tidak niat lanjut baca buku ini -> mengembalikan bukunya.
Lalu beberapa bulan kemudian, hal ini berulang.
Pinjam -> baca -> kena catatan kaki panjang-panjang -> berhenti, baca buku lain -> tidak niat lanjut baca buku ini -> mengembalikan bukunya.
Dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Terjadi berkali-kali.
Tapi kali ini kondisinya berbeda! *dramatis
Demi salah satu tantangan baca di tahun ini, saya membulatkan tekad untuk menyelesaikan buku ini. Dan memang pada akhirnya saya berhasil menyelesaikan buku ini. Walau dengan terseret-seret dan makan waktu lama untuk buku yang tebalnya hanya 286 halaman.
Impresi akhir saya tentang buku ini: What did I just read?
Serius. Sampai akhir saya masih bingung dengan apa yang saya baca. Mungkin karena saya kebanyakan lompat-lompat waktu baca penjelasan teori di bagian Ruben dan Dhimas kali yah.
Atau karena saya terus-terusan melengos dan memutar bola mata waktu baca bagian Diva? (Satu-satunya saat saya tidak melakukan hal itu adalah waktu Diva secara langsung mengkritik pergelaran busana anak-anak).
Mungkin juga karena saya sempat mengira cerita Ferre dan Rana adalah naskah novel yang disusun Ruben dan Dhimas, tapi ternyata adalah kejadian nyata yang sangat mirip dengan plot yang Ruben dan Dhimas bangun?
Entahlah. Terlalu banyak hal yang saya tidak begitu suka yang saya lewati begitu saja.
Soal karakter, saya tidak punya karakter favorit. Semuanya lewat begitu saja. Tidak terlalu berkesan. Tidak ada yang saya "dukung" di dalam cerita ini.
Jadi begitulah. Plot yang rada bikin bingung + ceramah panjang lebar tentang berbagai teori yang saya rasa terlalu in your face + tidak ada karakter yang saya suka + rasa capek selama dan setelah membaca buku ini = 1 bintang.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2013 Serapium Reading Challenge
- 2013 Indonesian Romance Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 9:57:00 PM | Labels: Buku , Indonesian Romance Reading Challenge , Membaca , Review , Review Buku , Serapium Reading Challenge |
0 comments :
Post a Comment