My rating: 2 of 5 stars
Judul: Maharesa
Penulis: Maureen Theodora
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 232 halaman
Terbitan: Januari 2015
Masa kecil Giana begitu sempurna dengan kehadiran dua sahabatnya, kakak-beradik Mahar dan Mahesa. Mahar, si kakak yang pendiam dan penuh kasih sayang, sedangkan Mahesa, si adik yang ekspresif dan penuh kejutan. Mereka bertiga selalu menghabiskan hari bersama-sama. Dunia kecil mereka terasa begitu indah dan penuh keajaiban. Hingga suatu ketika, kepergian Mahesa mengubah segalanya.
Bertahun-tahun berlalu, Giana berusaha melupakan Mahesa. Dan Mahar selalu berada di sisi Giana, mencintainya lewat persahabatan yang manis. Semua berjalan baik sampai seorang kakak senior di kampus masuk ke kehidupan Giana.
Siapakah yang akan Giana pilih, sahabat yang selalu di sisinya, cowok baru yang membuat hidupnya berwarna, atau kenangan masa lalu yang kembali mengusik harinya?
Review
Kayaknya ini pertama kalinya saya baca lini terbaru dari GPU, 'Young Adult'. Untuk ceritanya, blurb novel ini sudah cukup menjelaskannya.
Saya sebenarnya suka dengan novel ini. Gaya berceritanya sudah enak dan apa yang diceritakan juga menarik. Saya suka melihat cara penulis mengolah perasaan Giana yang suka pada 3 pria: Varo, seniornya di kampus; Sutha, teman seangkatan Giana; serta Mahar yang selalu berada di sisinya. Saya bisa mengerti apa yang Giana rasakan dan paham dengan keputusan-keputusannya. Saya juga suka dengan latar Bali yang diambil. Jadi pengin ke kampung halamannya Sutha deh.
Cerita kemudian bergulir pada plot yang terasa okelah untukku. Tidak wah, tapi menarik. Pengolahan plotnya terasa tipikal untukku.
Lalu akhir ceritanya tiba dan saya hanya merasa, wait, what? Saya bingung karena pilihan akhir yang Giana ambil. Dia jadian dengan tokoh yang chemistry-nya paling kurang dengannya.
Secara keseluruhan, "Maharesa" adalah contoh yang bagus untuk lini 'Young Adult' untukku. Ceritanya lumayan menarik, gaya bercerita juga enak diikuti. Bahasa Inggrisnya lumayan bertebaran. Rasanya seolah sedang baca Metropop gitu. Sayang akhir ceritanya bikin saya tidak sreg. Rasanya tidak memuaskan.
Hari ini,
ketika kutilik kembali kisah hidupku
aku tersadar akan dua hal...
Pertama.
Segala sesuatu ada waktunya
[...]
Kedua.
Bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu itu indah pada waktu-Nya.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
- 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge
View all my reviews
0 comments :
Post a Comment