Rss Feed
  1. Get LostGet Lost by Dini Novita Sari
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Get Lost
    Penulis: Dini Novita Sari
    Penerbit: Bhuana Sastra
    Halaman: 198 halaman
    Terbitan: November 2013

    Lana Sagitaria senang melakukan perjalanan sebagai selingan untuk mengatasi kejenuhannya menghadapi rutinitas sebagai karyawati. Alasan klasik, tetapi begitulah yang dia percaya selama ini. Hingga suatu ketika, dia memutuskan untuk berjalan mengikuti kata hatinya, tanpa itinerary, membiarkan dirinya hanyut dalam arus perjalanan. Siapa sangka, perjalanan ini justru membawanya pada jawaban penting atas pertanyaan yang selama ini terpendam jauh di lubuk hatinya. Jelajah kakinya ke beberapa kota dan negara, juga pertemuannya dengan orang-orang asing, membuatnya berkaca pada kenangan berbagai peristiwa penting dalam hidupnya, termasuk hilangnya seseorang yang sangat berarti bagi dirinya. Akankah kenangan itu tetap tinggal, ataukah sudah saatnya untuk dilepaskan?

    Review

    Seperti yang sudah diceritakan di blurb-nya, "Get Lost" ini bercerita tentang Lana, seorang karyawati yang hobinya jalan-jalan. Di novel ini Lana berkunjung ke empat tempat untuk menghilangkan kejenuhannya bekerja di kantor: Bali, Singapura, Korea Selatan, hingga akhirnya ke Gunung Bromo. Lana bertekad untuk 'get lost' dalam setiap perjalanannya. Alias pergi tanpa rencana perjalanan terlebih dahulu.

    Membaca buku ini, saya merasa sedang membaca pelit, alias personal literature. Itu loh, buku yang isinya pengalaman pribadi penulisnya. Mungkin karena dibilang kalau penulisnya juga pekerja kantoran dan suka jalan-jalan kali, ya.

    Untuk novel dengan tema 'get lost', saya merasa perjalanannya Lana ini termasuk mulus-mulus saja. Tidak ada terlalu banyak kesulitan yang dia alami dalam tiap perjalanannya. Mungkin masalah paling berat yang dia alami cuma waktu dia hampir gagal melewati imigrasi Singapura. Yah, mungkin karena saya selalu keingat sama bukunya Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan-nya Agustinus Wibowo waktu baca novel ini. Perjalanan di sana berat-berat dan penuh perjuangan banget kayaknya. *ya iyalah, negara yang dikunjungi kan beda jauh bingits.

    Tapi, maksudnya gini: waktu saya baca "Titik Nol", saya bisa merasakan keseruan sebagai seorang backpacker. Susah senangnya masuk ke sebuah negara asing, bertemu orang-orang baru yang kadang bertolak belakang dengan kita, melihat kebudayaan serta kehidupan di negara itu, hingga mengalami berbagai jenis kesulitan, seperti: sakit, rindu rumah, hingga kejutan budaya. Poin-poin itu yang saya rasa hilang dari buku ini.

    Untuk masalah percintaan yang dihadapi Lana, saya merasa kisah ini tidak begitu terintegrasi dengan perjalanannya. Bahkan di jeda antara satu perjalanan dengan perjalanan lainnya, kisah percintaan Lana hanya sepintas lalu.

    Untungnya gaya bahasanya yang ringan membuat novel ini enak dibaca. Selain itu, perjalanan Lana lumayan seru untuk diikuti, walau beberapa elemen yang kusebutkan di atas kurang begitu terasa.

    Selamat kepada Mbak Dini untuk novel perdananya ini. Dinantikan karya-karya yang berikutnya :D

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment