My rating: 3 of 5 stars
Judul: This Guy Is Mine
Penulis: Gunan Ariani
Penerbit: Stiletto Book
Halaman: 272 halaman
Terbitan: Desember 2014
“Kita lihat aja ntar, siapa yang akan dipilih Bastian,” kata Sammy sengit.
“Elo mau saingan? Sama gue?” Raisa benar-benar tidak habis pikir. Bersaing dengan seorang gay? Yang benar saja!
Karier Raisa, 25 tahun, sebagai design interior sedang di ujung tanduk gara-gara proyeknya terancam batal. Dia bertekad akan melakukan apa pun untuk mempertahankannya. Bastian, rekan satu tim sekaligus anak dari pemilik perusahaan, melihat peluang itu. Bastian lantas memberikan tawaran yang sulit ditolak: Raisa harus mau menjadi pacar pura-puranya agar dia tak dijodohkan, dan Bastian akan membantu Raisa menyelesaikan masalahnya. It’s a big deal. Dan catat, Bastian adalah lelaki yang sudah lama dikagumi Raisa.
Raisa pikir, semua sandiwara ini akan berjalan mulus. Raisa juga makin suka kepada Bastian akibat perlakuan spesial Bastian padanya. Hingga saat Raisa dan Bastian mengurus proyeknya di Bali, mereka bertemu dengan Sammy, seorang gay dari masa lalu Bastian. Kehadiran Sammy membuat hubungan Raisa dengan Bastian semakin rumit. Jika benar Bastian gay, lantas apa arti ciuman mereka malam itu? Dan jika benar Bastian gay, berarti kehidupan cinta Raisa benar-benar terancam!
Review
Akhirnya baca juga buku ini. Beberapa bulan yang lalu saya sempat lihat pembahasan tentang buku ini di Twitter penerbitnya. Waktu itu saya tertarik karena temanya yang terdengar lucu: seorang cewek yang rebutan cowok dengan seorang cowok lainnya. Terdengar menarik, kan?
Ceritanya tentang Raisa (nama yang kayaknya lagi naik daun di dunia perfiksian tanah air) yang menerima ajakan untuk menjadi pacar pura-pura Bastian, ketua timnya di kantor sekaligus cowok yang dia suka. Nah, di kantor itu, si Bastian ini "terkenal" karena diisukan sebagai seorang gay. Dimulailah petualangan "cinta" Raisa.
Duh, jadi ingat sama Bidadari Santa Monica (review di sini) pas tahu premis ceritanya.
Jujur saya merasa agak kecewa setelah selesai membaca buku ini. Alur ceritanya terasa terlalu generik untukku. Cowok berbadan six packs dari keluarga kaya, cewek kantoran yang keras kepala, berantem, salah paham, momen romantis. Yah, semacam begitulah. Kalau suka baca metropop atau chicklit lainnya, pasti bakal familiar dengan adegan-adegannya. Seperti: si cewek nginap di apartemen si cowok, adegan berantem karena sama-sama keras kepala, atau mereka terpaksa sekamar di hotel saat ke luar kota. Jadi, yah... gitu deh.
Hanya saja, saya suka dengan alasan kenapa si Bastian tidak mau menepis gosip bahwa dia gay. Bastian punya alasannya sendiri dan saya suka dengan alasannya ini. Bagian ini jadi poin plus untukku.
Dari segi karakter, mungkin masih terasa kurang untukku. Bastian sepertinya berusaha dibuat untuk jadi cowok cakep yang cool, keras kepala, dan arogan, tapi sifat-sifat itu kurang terasa untukku. Dia agak suam-suam kuku untuk memainkan tipe cowok kayak gitu. Lalu Sammy, saingan cintanya Raisa, juga terasa satu dimensi. Cuma stereotip tipe yang bitchy dan benci pada tokoh utama karena mereka suka pada cowok yang sama. Perannya segitu doang tanpa digali lebih jauh.
Untuk typonya... masih harus diperbaiki lagi. Beberapa yang kucatat:
- kurang tanda petik penutup di dialog halaman 79
- certain (hal. 191) -> harusnya 'ceritain'
- apartemenkug (hal. 237) -> harusnya 'apartemenku'
dan favoritku:
Aku suka banget sama anak kecil, they're like angles. (hal. 87)
Secara keseluruhan, buatku 2,5 bintang, tapi berhubung Goodreads tidak suka setengah-setengah, jadi kubulatkan aja jadi 3. Ceritanya memang agak generik, tapi ada juga momen-momen menarik dan lucu buatku.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 New Authors Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
- 100 Days of Asian Reading Challenge
View all my reviews
0 comments :
Post a Comment