-
Review Novel: The 5th Wave (Gelombang 5) - Rick Yancey
Monday, March 16, 2015
The 5th Wave - Gelombang 5 by Rick Yancey
My rating: 3 of 5 stars
Judul: The Fifth Wave
Penulis: Rick Yancey
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 576 halaman
Terbitan: Desember 2013
Setelah Gelombang 1, hanya kegelapan yang tersisa.
Setelah Gelombang 2, hanya orang-orang beruntung yang lolos.
Dan setelah Gelombang 3, hanya yang tidak beruntung yang bertahan.
Setelah Gelombang 4, hanya ada satu peraturan: JANGAN PERCAYA PADA SIAPA PUN.
Alien menyerbu Bumi dan menyapu habis manusia dalam beberapa gelombang. Cassie berhasil bertahan sejauh ini. Menurutnya, untuk tetap hidup, ia harus sendirian. Sampai ia bertemu Evan Walker. Cowok misterius itu mungkin satu-satunya harapan Cassie untuk menyelamatkan adiknya—atau bahkan menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, Cassie harus memilih antara percaya atau putus asa, melawan atau menyerah, hidup atau mati.
Review
Alien invation! Yah, lewat buku sih :)).
Saya pertama kali berkenalan dengan "The Fifth Wave" ini lewat Goodreads Choice Award. Waktu itu saya vote buku ini di kategorinya. Bukan karena sudah baca, tapi karena belum baca semua buku nominasi dan buku inilah yang paling menarik perhatianku. Eh, tidak disangka GPU menerjemahkan buku ini pada tahun yang sama dan lewat GA bloghop, akhirnya saya bisa mendapakan buku ini... dan akhirnya butuh setahun lebih sebelum saya buka plastik pembungkusnya dan mulai baca :v.
"The Fifth Wave" ini bercerita tentang invasi alien ke bumi. Saat cerita dimulai, manusia telah melewati 4 "gelombang" penghancuran. Hal ini mengakibatkan jumlah manusia yang tersisa sangat sedikit. Bukan itu saja, para alien itu menggunakan wujud manusia, sehingga para manusia yang tersisa tidak dapat saling percaya satu sama lain. Pilihannya bagi para manusia adalah: membunuh atau terbunuh. Hal ini membuat kondisi manusia semakin terpojok.
Saya betul-betul suka dengan teror yang dimasukkan penulisnya di buku ini. Perang manusia vs aliennya tidak berupa manusia melawan makhluk dengan wujud yang jelas-jelas alien, tapi antara manusia dengan "manusia" lainnya. Hal ini membuat teror dan kebingungan Cassie, si tokoh utama, terasa sangat nyata dan relatable buatku.
Novel ini menggunakan beberapa POV. POV yang paling besar porsinya adalah porsi Cassie dan Ben, dan bagian Cassie jauh lebih menarik ketimbang Ben untukku.
Petualangan Cassie dari seorang gadis yang selamat seorang diri, hingga dia bertemu Evan Walker, seorang pria yang menyelamatkannya, terasa seru. Bagian setelah itu, saat mereka memutuskan untuk menyelamatkan Sammy, adik Cassie, juga tidak kalah serunya. Ada aksi, ada bagian yang mengharukan, ada bagian yang lucu, serta bagian yang menegangkan.
Sementara bagian Ben terasa datar buatku. Ben dikisahkan sebagai salah seorang yang selamat dan masuk ke sebuah kamp pelatihan. Di sana dia dilatih bersama berbagai anak lainnya. Anak-anak yang didominasi usia di bawah 14 tahun. Membaca bagian ini, saya jadi kebayang pelatihan a la Ender's Game (review di sini), tapi minus semua keseruan Battle School-nya Ender.
Akhir ceritanya sukses membuat saya penasaran dan kesal. Masih ada banyaaaaaak banget pertanyaan yang belum terjawab. Jadi penasaran pengin baca lanjutannya. GPU, kapan nih lanjutannya diterjemahkan? :')
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Read Big Reading Challenge
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 10:56:00 PM | Labels: 2015 Lucky No. 15 , 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Read Big Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Rick Yancey |
Keren si bukunya
I mean novel